29 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 340

Pdt Penrad Siagian Desak Pemerintahan Prabowo Cabut Moratorium Pemekaran

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota DPD RI Pdt Penrad Siagian, mendesak pemerintahan Prabowo Subianto segera mencabut moratorium pemekaran, karena daerah sangat membutuhkannya untuk pemerataan pembangunan sekaligus memperpendek rentang kendali pemerintahan.

“Sudah 18 tahun atau sejak 2006, semasa Indonesia dipimpin Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah dilakukan moratorium (pemberhentian sementara) pemekaran atau pembentukan daerah otonom baru (DOB). Sudah saatnya, pemerintahan Prabowo mencabut moratorium tersebut,” kata Penrad Siagian kepada wartawan saat kunjungan kerja di Medan, Rabu (30/10).

Menurut senator asal Sumut ini, banyak daerah, baik provinsi maupun kabupaten, sangat membutuhkan pemekaran demi pemerataan pembangunan sekaligus mengejar keberhasilan daerah-daerah lain dari pesatnya kemajuan pembangunan. “Jika moratorium pemekaran tetap dibiarkan, bisa menjadi preseden buruk bagi daerah yang tidak puas dengan kebijakan yang dilahirkan pemerintah pusat. Bahkan, lama-lama dapat menimbulkan gejolak di daerah-daerah lain yang menginginkan pemekaran,” ujar Penrad.

Perlu diketahui, tandas Penrad, pemekaran daerah merupakan bagian dari hak masyarakat daerah untuk mendapatkan pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintahan yang berkualitas sekaligus dapat memenuhi kebutuhan mereka. “Pemekaran daerah juga merupakan upaya mewujudkan otonomi daerah yang berkualitas, karena semakin banyak aspirasi masyarakat di daerah yang bisa diakomodasi, sekaligus dapat memperkuat keutuhan republik. Jadi, jangan lagi halangi usulan pemekaran provinsi maupun kabupaten,” tegasnya.

Ditambahkan anggota Komite I ini, dalam sidang paripurna DPD RI baru-baru ini, pihaknya juga mengajak seluruh anggota DPD untuk bersama-sama mendesak pemerintah, mencabut moratorium pemekaran sebagai aspirasi masyarakat di daerah. “Kita harapkan pemerintah segera meninjau kembali atau mencabut kebijakan moratorium ini, sebab dengan moratorium pemekaran, sampai saat ini, tidak jelas apa yang dihasilkan. Pemerintah juga tidak punya penjelasan rinci kepada masyarakat, terkait rencana desentralisasi ke depannya,” trgasnya lagi.

Menurut senator yang dikenal vokal dan kritis ini, Provinsi Sumut sangat mendesak untuk dimekarkan menjadi 4 provinsi, yakni provinsi induk (Sumut) dan provinsi otonomi baru, masing-masing Provinsi-Tapanuli, Provinsi Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), dan Provinsi-Kepulauan-Nias. (adz)

Respon Laporan Warga di Medsos, Polrestabes Ringkus 1 Pengedar dan 4 Pemakai

GEREBEK: Polisi menggerebek lokasi peredaran narkoba di Jalan Brigjed Katamso, Medan. (Humas Polrestabes/Sumut Pos).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polrestabes Medan menggerebek beberapa rumah di Jalan Brigjen Katamso Gang Nasional, yang kerap menjadi tempat transaksi narkoba. Dalam penggerebekan itu, Polisi meringkus 5 pelaku terdiri dari seorang pengedar dan 4 pengguna narkoba.

Penggerebekan dilakukan berdasarkan laporan warga lewat media sosial, yang disampaikan lewat akun resmi Instagram Satresnarkoba Polrestabes Medan (@satresnarkoba_medan).

Kelima pelaku yakni, inisial BT (48) yang merupakan warga setempat, diduga sebagai pengedar sabu, sedangkan 4 pelaku lainnya, ZK (38), IP (46), PS (29) dan seorang wanita MI (48) merupakan pengguna narkoba.

Kasubnit 1 Unit 1 Satresnarkoba Polrestabes Medan, Ipda I Gede Augusta Angga Negara mengatakan, untuk menjangkau lokasi penggerebekan yang berada tepat diujung jalan, polisi harus melewati jalan sempit yang hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki, sebelum akhirnya menangkap 5 orang yang terdiri dari 4 pria dan seorang wanita.

“Ada 5 orang yang kami tangkap, salah satunya kami duga sebagai pengedar narkoba. Dari para pelaku, kami juga menyita sejumlah barang bukti seperti paket sabu siap edar, timbangan elektrik, dan sejumlah uang,” ungkapnya, Rabu (30/10).

Seluruh pelaku yang ditangkap, kata dia, kini dibawa ke Polrestabes Medan untuk proses pengembangan jaringan dari para pelaku, terkhusus terduga pengedar narkoba yang berhasil ditangkap.

“Kami berkomitmen dalam memberantas setiap bentuk praktek penyalahgunaan narkoba, sesuai dengan perintah dari Bapak Kapolda Sumut dan Bapak Kapolrestabes Medan. Setiap laporan yang masuk, kami pastikan akan kami tindak lanjuti, dan penggerebekan akan kami lakukan jika dari hasil penyelidikan laporan tersebut memang benar adanya,” pungkasnya. (man)

Poltekkes Kemenkes Medan Gelar Pengabdian Masyarakat di Desa Tanjung Sari

DIABADIKAN : Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Poltekkes Medan di Kantor Desa Tanjung Sari Kecamatan Batangkuis.

BATANGKUIS, SUMUTPOS.CO – Pusat Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Poltekkes Kemenkes Medan yang memiliki tanggung jawab untuk memberdayakan dan mengembangkan Pengabdian Masyarakat.

Hal ini sesuai dengan Visi dan Misi serta Renstra Poltekkes Kemenkes Medan, telah melaksanakan kegiatan PKM lanjutan untuk tahun 2024 yang mengusung tema ‘Anc dan Penyuluhan Perawatan Payudara pada masa Kehamilan dan Pemberian ASI Eksklusif’ dengan peserta para ibu hamil di Kantor Desa Tanjung Sari Kecamatan Batangkuis Kabupaten Deliserdang, Selasa (8/10) lalu.

Target sasaran kegiatan pengabdian masyarakat adalah ibu hamil. Hal ini menjadi fokus perhatian Poltekkes Kemenkes Medan yang mengacu pada Sentra Unggulan Pendidikan (SUP) sesuai dengan upaya penanggulangan masalah-masalah prioritas Kementerian Kesehatan yang berfokus pada Kesehatan Ibu dan Anak serta penyakit menular dan tidak menular. Hal ini merupakan upaya mengentaskan atau menurunkan kasus stunting.

Sejak tahun 2023, Poltekkes Kemenkes Medan telah turut bersinergi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara untuk melakukan upaya penanggulangan stunting. Tahun 2023 telah dilakukan upaya penanggulangan stunting dan gizi kurang di desa Tanjungsari, dan pada tahun 2024 upaya tersebut dilanjutkan kembali dengan fokus perhatian pada pelayanan ibu hamil, yang bertujuan untuk memelihara proses kehamilan sehat dan dengan harapan akan lahir bayi sehat yang terhindar dari stunting.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang wajib dilakukan civitas akademika. Perguruan tinggi diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa.

Kegiatan yang berorientasi pada pelayanan masyarakat dan penerapan ilmu pengetahuan teknologi dan seni terutama dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat dan memajukan kesejahteraan bangsa yang turut serta mendukung upaya Transformasi Kesehatan pada pilar pertama yaitu transformasi layanan primer.

Pada bulan Maret Tahun 2024, Poltekkes kemenkes Medan memperoleh data ibu hamil yang mencapai 70 orang di Desa Tanjungsari. Hal inilah yang melatarbelankangi kegiatan PKM berkelanjutan dilakukan di desa tersebut. Pelaksanaan PKM dengan kegiatan pemeriksaan kelamilan dan laboratorium serta pemberian pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara, sebagai persiapan pemberian ASI Eksklusif setelah melahirkan.

Kepala Puskesmas (Kapus) Kecamatan Batangkuis, dr Lenny Estiani pada pemaparan nya menyampaikan bahwa pendidikan tentang ASI eksklusif dirasakan perlu disosialisasikan kepada ibu hamil, agar mereka memahami bahwa pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara penuh kepada bayi, tanpa tambahan makanan atau minuman lain, selama 6 bulan pertama kehidupan.

ASI eksklusif sangat penting karena memberikan nutrisi optimal, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan mendukung perkembangan bayi. Setelah 6 bulan, makanan pendamping bisa mulai diperkenalkan, tetapi ASI tetap dianjurkan hingga usia 2 tahun atau lebih,” ujarnya.

beliau menambabkan, ibu hamil harus diberikan pengertian tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif. Jika ASI eksklusif tidak diberikan, dampaknya bisa cukup signifikan bagi bayi dan ibu. Beberapa dampak yang mungkin terjadi pada bayi antara lain kekurangan nutrisi, risiko infeksi yang tinggi, masalah pencernaan, risiko obesitas dan penyakit kronis, ikatan emosional yang kurang antara ibu dan bayi. Sedangkan dampak pada ibu bisa berupa ibu yang tidak menyusui mungkin akan mengalami masalah seperti peningkatan risiko kanker payudara dan ovarium, serta masalah kesehatan mental seperti depresi pasca persalinan,” ungkapnya.

Selanjutnya, Penanggung jawab Pengabdian Kepada Masyarakat Poltekkes Medan, Dr Dame Evalina Simangunsong, SKM MKes bersama dosen dan mahasiswa memberikan pendidikan tentang perawatan payudara mulai dari usia kehamilan trimester 3, sangat memungkinkan membantu payudara bersiap untuk memproduksi ASI, sehingga proses menyusui dapat berjalan lebih lancar setelah melahirkan.

Pemeriksaan kehamilan dilakukan oleh dosen dari jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes medan dan pemeriksaan antrophometri dan laboratorium (pemeriksaan Hb dan urin) dilakukan oleh dosen dari jurusan keperawatan dan jurusan tehnik laboratorium Medis,” pungkasnya. (rel/azw)

Tips Menjaga Lingkungan Tempat Tinggal ala Yuli Efriani, Pendiri Komunitas Peduli Lingkungan Pesisir

Yuli Efriani, Pendiri Komunitas Peduli Lingkungan Pesisir. (ISTIMEWA/SUMUT POS)

Oleh: Nur Agustilahmi Nasution

Kehidupan manusia tidak terlepas dari adanya tempat tinggal, tempat dimana kita akan berteduh dan berlindung. Manusia juga menghabiskan hampir seluruh waktunya di tempat tinggal mereka masing-masing. Lingkungan tempat tinggal juga memiliki peran yang penting dalam menjaga mental, khususnya dalam hal mengelola stress.

Kesehatan mental sendiri merupakan kebutuhan utama bagi setiap manusia, karena jika seseorang memiliki mental yang sehat maka mereka juga akan dapat melakukan hal-hal yang positif dan bahagia serta dapat mengontrol emosi.

Lingkungan sekitar sangat mempengaruhi kondisi kesehatan mental kita, contohnya adalah jika kita tinggal di lingkungan yang kotor, kualitas udara yang buruk, serta kurangnya akses ke ruang terbuka hijau akan menyebabkan meningkatnya rasa cemas dalam diri kita sehingga timbul rasa stress yang berkepanjangan.

Namun sebaliknya lingkungan yang bersih serta tenang akan membantu dalam meningkatkan suasana hati serta menyegarkan pikiran sehingga tingkat risiko stress akan berkurang.
Hal ini juga disetujui oleh Yuli Efriani, seorang pegiat lingkungan yang juga merupakan pendiri komunitas Seabolga, sebuah komunitas yang bergerak dalam upaya pencegahan dampak pencemaran air laut di kawasan pesisir.

“Sebagai pegiat lingkungan, saya sepakat bahwa kebersihan lingkungan tempat tinggal sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental, misalnya ketika kita selesai kerja atau pulang dari perkuliahan dan kita mendapati bahwa tempat tinggal kita dalam keadaan kotor, maka hal itu akan menimbulkan rasa jengkel dan akan membuat kita malas untuk melakukan kegiatan lainnya, karena adanya perasaan kesal tadi” ucap Yuli.

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga lingkungan tempat tinggal seperti membuang sampah pada tempatnya, mengelola sampah dengan tepat, dan membersihkan saluran pembuangan. Yuli Efriani juga menambahkan, tips yang biasa ia lakukan untuk menjaga lingkungan tempat tinggalnya.

“Tips yang biasa saya lakukan adalah saya selalu membersihkan rumah setiap hari, contohnya adalah mencuci piring setelah selesai digunakan, membuang sampah setiap hari serta mulai melakukan kegiatan memilah sampah. Hal lainnya yang bisa diterapkan mulai saaat ini adalah gaya hidup minimalis, artinya membeli sesuatu berdasarkan kebutuhan, karena jika tidak benar-benar dibutuhkan maka barang tersebut akan menjadi hal yang tidak terpakai dan membuat tempat tinggal kita menjadi berantakan” jelas Yuli.

Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal tentunya memiliki banyak manfaat bagi diri kita, diantaranya adalah menjaga kesehatan fisik dan mental serta dapat berkontribusi untuk menjaga kelestarian bumi dan alam sekitar.

Oleh karena itu, mulai sekarang marilah kita menjaga kelestarian lingkungan yang dapat dimulai dari tempat tinggal kita sendiri, karena hal-hal baik dimulai dari diri kita sendiri. (rel)

Kejuaraan Dankosek I Offroad Competition 2024 Resmi Ditutup, Ribuan Penonton Tumpah Ruah

Warga antusias menyaksikan kejuaraan Dankosek I Offroad Competition 2024.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Piala Dankosek I Offroad Competition 2024 sukses ditutup dengan kemeriahan di hari terakhir penyelenggaraannya, Minggu (27/10/2024).

Bertempat di Sirkuit Malibu Polonia Medan, ajang yang berlangsung 26-27 Oktober ini menarik ribuan penonton dari berbagai daerah yang antusias menyaksikan kehebatan para offroader dalam menaklukkan berbagai rintangan ekstrem.

Babak final pada hari terakhir menjadi puncak acara yang penuh adrenalin. Para peserta dengan tangguh menghadapi lintasan berlumpur, tanjakan terjal, dan berbagai rintangan lainnya, menunjukkan strategi dan kemampuan terbaik mereka di hadapan penonton yang bersorak memberi dukungan.

Setiap peserta tidak hanya bersaing untuk menang, tetapi juga menunjukkan semangat dan solidaritas dalam olahraga offroad.

Upacara penutupan dihadiri langsung oleh Komandan Kosek I Medan, Marsma TNI Toto Ginanto, S.T., M.A.P., M.Han., yang didampingi Danwing III Kopasgat, Kolonel Pas Dili Setiawan, M.Si (Han).

Selaku Komandan Kosek I Medan Marsma Toto menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung kesuksesan kompetisi ini.

“Saya sangat mengapresiasi semangat sportifitas yang ditunjukkan oleh seluruh peserta. Terima kasih kepada semua pihak, baik sponsor, rekan-rekan dari IOF, serta panitia yang bekerja keras menyukseskan acara ini,” kata Marsma Toto, di Medan, Senin (28/10/2024)

Dijelaskannya. Para pemenang mendapatkan penghargaan berupa trofi, piagam, dan hadiah uang tunai. Penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda untuk terus mengasah bakat dalam dunia offroad dan otomotif.

Kompetisi ini juga meninggalkan harapan besar agar dapat menjadi agenda tahunan, tidak hanya untuk menampilkan bakat-bakat baru tetapi juga untuk mempererat persaudaraan di antara para offroader dari berbagai daerah.

Suksesnya Piala Dankosek I Offroad Competition 2024 turut mendukung kemajuan dunia otomotif Indonesia, di mana para pecinta offroad berharap dapat terus mengembangkan bakat dan prestasi di kancah nasional maupun internasional. Dengan demikian, kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi tetapi juga ruang inspiratif bagi generasi penerus.

Marsma Toto pun menyampaikan pesan kepada semua peserta Offroad Competition 2024 yang telah mengikuti acara tersebut.

“Selamat kepada para pemenang, dan untuk yang belum beruntung, tetaplah semangat karena kesempatan selalu ada di masa depan. Sampai jumpa di ajang berikutnya,” ungkapnya dengan semangat.

Dengan berakhirnya Piala Dankosek I Offroad Competition 2024, acara ini diharapkan bisa terus berkembang menjadi ikon di dunia otomotif Indonesia, menginspirasi lebih banyak atlet dan komunitas untuk berpartisipasi dan mencetak prestasi gemilang. (tri)

Gen Z Sergai Apresiasi Pembangunan Alun Alun Sebagai Fasilitas Olahraga dan UMKM

JOGGING: Dea dan Cerita saat Joging di Alun Alun Sei Rampah . ( FADLY/SUMUT POS )

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Generasi Z (Gen Z) di Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) memberikan apresiasi besar terhadap pembangunan alun-alun yang berfokus pada fasilitas olahraga. Banyak yang merasa bahwa tempat ini tidak hanya akan menjadi sarana berolahraga, tetapi juga akan menjadi ruang berkumpul, mengembangkan bakat, dan menumbuhkan kebersamaan.

Fasilitas yang disediakan, seperti lapangan lapangan voli,jogging track, dan area lainnya, juga dinilai sangat sesuai dengan kebutuhan mereka untuk beraktivitas sehat di ruang terbuka. Kehadiran alun-alun ini diyakini dapat mengurangi kebosanan generasi muda serta memberikan alternatif aktivitas positif.

Gen Z atau Generasi Z adalah kelompok generasi yang lahir dan tumbuh di era digital dan internet, sehingga sangat terbiasa dengan teknologi, media sosial, dan informasi yang cepat. Generasi ini dikenal dengan sifat kreatif, adaptif, peduli lingkungan, serta cenderung kritis terhadap isu sosial dan politik.

Hal tersebut diungkapkan Dea Salah satunya remaja Gen Z berusia 18 tahun dari Pematang Pelintahan, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), menyatakan apresiasi mereka terhadap pengembangan alun-alun selain untuk berolahraga menjadi taman edukasi bagi masyarakat. Pernyataan ini disampaikan saat mereka berolahraga di alun-alun Sei Rampah, Selasa sore (29/10).

Sebagai penggemar olahraga, khususnya jogging, Dea berharap pemerintah daerah dapat menata alun-alun menjadi lebih baik lagi.

“Selain untuk fasilitas oleh raga,kami ingin alun-alun menjadi tempat yang nyaman untuk duduk dan menikmati makanan, serta menjadi lokasi bagi UMKM untuk berdagang,”harapnya.

Lanjutnya ,ia sangat bangga terhadap sosok Darma Wijaya sebagai pemimpin yang peduli terhadap rakyat,segala yang menjadi program beliau semuanya untuk Kepentingan masyarakat Serdang Bedagai.

“Kami mendukung semua program Bupati Darma Wijaya dan Adlin Tambunan. Kami juga siap berpartisipasi sebagai pemilih pemula di TPS,”kata Dea.

Hal senada diungkapkan Ceria, ia mengungkapkan walaupun masih remaja ia selalu memperhatikan perkembangan di Kabupaten Sergai yang dicintainya.

“Meskipun kami masih remaja dan duduk di bangku SMA, kami selalu memperhatikan perkembangan Kabupaten Sergai yang kami cintai,”ungkap Ceria.

Berbagai event, termasuk turnamen voli dan ajang olahraga PON XXI tahun 2024, sering diselenggarakan di alun-alun, menjadikannya pusat kegiatan masyarakat.

Warga Serdang Bedagai menyambut baik inisiatif ini, percaya bahwa pengembangan alun-alun akan membawa manfaat bagi masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal melalui keterlibatan UMKM.

“Dengan dukungan semua pihak, kami yakin Kabupaten Serdang Bedagai akan menjadi kota yang asri dan bermartabat,”tambahnya.

Keduanya menekankan bahwa inisiatif ini tidak hanya akan bermanfaat bagi masyarakat saat ini, tetapi juga bagi generasi mendatang.(fad/han)