26 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 39

Agar Program Nasional Tepat Sasaran, Kemenko Polkam Dorong Optimalisasi Data Kependudukan di Sumut

MEDAN, SumutPos.co- Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) Republik Indonesia mendorong optimalisasi pemanfaatan data kependudukan dan informasi kewilayahan sebagai landasan perumusan kebijakan pembangunan yang lebih sinkron antara pusat dan daerah. Upaya ini ditegaskan dalam Rapat Koordinasi yang berlangsung di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, Rabu (12/11/2025).

Rapat yang dipimpin Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri Kemenko Polkam, Mayjen TNI Heri Wiranto itu, dihadiri Staf Ahli Gubernur Sumatera Utara, unsur Forkopimda, para bupati dan wali kota, serta sejumlah pejabat instansi vertikal dan perangkat daerah terkait.

Dalam arahannya, Mayjen TNI Heri Wiranto menegaskan pentingnya pemanfaatan data kependudukan secara lintas sektor guna memastikan setiap kebijakan pemerintah benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat secara akurat dan terukur.

“Data adalah kunci tata kelola pemerintahan yang efektif. Dengan data yang presisi, program nasional maupun daerah tidak hanya sinkron, tetapi juga tepat sasaran dan berkelanjutan. Inilah wujud nyata dari pemerintahan yang responsif dan berbasis bukti,” ujar Heri.

Ia menjelaskan, penggunaan data kependudukan dan informasi kewilayahan yang terintegrasi memungkinkan pemerintah daerah di Sumatera Utara melakukan perencanaan pembangunan yang lebih realistis, termasuk dalam hal penanggulangan kemiskinan, penguatan stabilitas politik, serta peningkatan ketahanan sosial di tingkat lokal.

Rapat koordinasi ini juga menjadi forum penting untuk menyamakan persepsi antara pemerintah pusat dan daerah, terutama dalam pengumpulan, validasi, dan pemanfaatan data yang selama ini kerap menjadi kendala dalam sinkronisasi program lintas instansi. “Kemenko Polkam hadir untuk memastikan koordinasi lintas sektor berjalan baik. Setiap data yang dikumpulkan harus dapat dipertanggungjawabkan dan digunakan secara optimal demi kepentingan rakyat,” tambah Heri.

Ditegaskannya, data yang akurat, mutakhir, dan terintegrasi merupakan pondasi utama kebijakan publik berbasis (evidence based policy). “Tanpa dukungan data yang kredibel, program Pembangunan berpotensi tidak tepat sasaran dan menurunkan efektivitas pelayanan publik,” ujarnya.

Provinsi Sumatera Utara, sebut Heri, menjadi salah satu fokus utama pembahasan, mengingat jumlah penduduknya terbesar keempat di Indonesia, yaitu lebih dari 15.785.839 jiwa. Kondisi tersebut menuntut adanya sistem data kependudukan yang adaptif dan terintegrasi lintas sektor, di tengah dinamika urbanisasi dan mobilitas penduduk yang tinggi.

Sementara, Staf Ahli Gubsu Dra Manna Wasalwa Lubis MAP menyambut baik inisiatif Kemenko Polkam tersebut. Menurutnya, kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat sistem informasi pemerintahan daerah dan menjembatani perbedaan persepsi dalam pelaksanaan program pembangunan lintas kabupaten/kota.

Rapat yang berlangsung sehari penuh itu menghasilkan sejumlah rumusan kerja sama dan rekomendasi teknis untuk memperkuat pengelolaan data kependudukan dan informasi kewilayahan di Sumatera Utara.

Semangat kolaborasi yang tercipta di forum ini diharapkan menjadi langkah nyata menuju tata kelola pemerintahan yang transparan, efisien, dan presisi — demi pembangunan nasional yang inklusif dan berkeadilan. (adz)

MTQ Tingkat Kota Tebingtinggi 2025, Kecamatan Padang Hilir Raih Juara Umum

BERSAMA: Camat Padang Hilir Furqon diabadikan bersama Sekdako Tebingtinggi Eriwn Suhri Damanik, Ketua DPRD Sakti Khddafi Nasution, dan AKP Herliandri mewakili Kapolres Tebingtinggi, usai menerima Piala Juara Umum MTQ Tingkat Kota Tebingtinggi 2025 di Lapangan Merdeka Jalan Sutomo Tebingtinggi, Senin (10/11).(Istimewa)
BERSAMA: Camat Padang Hilir Furqon diabadikan bersama Sekdako Tebingtinggi Eriwn Suhri Damanik, Ketua DPRD Sakti Khddafi Nasution, dan AKP Herliandri mewakili Kapolres Tebingtinggi, usai menerima Piala Juara Umum MTQ Tingkat Kota Tebingtinggi 2025 di Lapangan Merdeka Jalan Sutomo Tebingtinggi, Senin (10/11).(Istimewa)

Kecamatan Padang Hilir sukses meraih gelar Juara Umum pada Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) 2025 Tingkat Kota Tebingtinggi, yang digelar di Lapangan Merdeka Jalan Sutomo Tebingtinggi, Senin (10/11) malam.

Acara penutupan yang berlangsung meriah dan khidmat dimulai pukul 20.00 WIB. Acara tersebut dihadiri Sekretaris Daerah Kota Tebingtinggi Erwin Suheri Damanik, yang datang mewakili Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih. Turut hadir Ketua DPRD Sakti Khaddafi Nasution, serta Kapolres yang diwakili AKP Herliandri.

Dalam kesempatan itu, panitia menyerahkan piala bergilir dan hadiah uang tunai kepada para pemenang dari berbagai cabang lomba. Sorak tepuk tangan menggema saat Kecamatan Padang Hilir diumumkan sebagai juara umum, usai berhasil mengungguli kecamatan lainnya dengan perolehan nilai tertinggi.

Camat Padang Hilir, Furqon menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas prestasi yang diraih kafilahnya. Dia menuturkan, kemenangan ini merupakan hasil kerja keras, semangat kebersamaan, serta dedikasi para peserta dan pembimbing yang telah berlatih dengan sungguh-sungguh.

“Alhamdulillah. Ini buah dari kerja sama seluruh pihak. Kami bangga atas prestasi ini, dan semoga dapat menjadi motivasi bagi generasi muda untuk semakin mencintai dan mempelajari Alquran,” ungkap Furqon.

Lebih lanjut, Furqon juga mengucapkan terima kasih kepada Pemko Tebingtinggi dan seluruh panitia pelaksana yang telah menyelenggarakan MTQ dengan sukses dan meriah. Menurutnya, kegiatan seperti ini tidak hanya menjadi ajang lomba, tapi juga wadah memperkuat nilai-nilai keislaman dan mempererat silaturahim antarwarga.

Furqon juga menuturkan, sudah lama Kecamatan Padang Hilir menanti gelar juara MTQ.

“Alhamdulillah. Tahun ini Padang Hilir berhasil meraih Juara Umum MTQ Tingkat Tebingtinggi,” katanya lagi.
Warga pun menyambut dengan penuh rasa syukur dan bangga atas prestasi ini.

“Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi. Luar biasa camat kita kali ini,” ujar sejumlah warga Kelurahan Deblot Sundoro dengan antusias.

MTQ tingkat kota tahun ini menjadi ajang mempererat ukhuwah Islamiyah dan menumbuhkan semangat generasi muda dalam mempelajari serta mengamalkan Alquran. Pemko Tebingtinggi berharap, para qari dan qariah terbaik dapat terus berprestasi hingga ke tingkat provinsi bahkan nasional.

Acara penutupan ditandai dengan sesi foto bersama dan penyerahan piala kepada para juara di atas karpet merah, dengan latar panggung megah bernuansa Islami yang menambah kekhidmatan malam penutupan MTQ tersebut. (mag-3/saz)

PDI Perjuangan Minta Fasilitas Pesantren di Sumut Lebih Layak dan Manusiawi

MEDAN, SumutPos.co- Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut menegaskan, pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan tidak hanya menjadi tempat menuntut ilmu agama, tetapi juga harus menjadi ruang tumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan, kebangsaan, dan keadilan sosial.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Fraksi PDI Perjuangan H Syahrul Efendi Siregar dalam rapat paripurna DPRD Sumut dengan agenda penyampaian pendapat fraksi-fraksi terhadap jawaban Gubernur Sumut atas Ranperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren, Selasa (11/11).

“Pesantren bukan sekadar tempat mengaji, tetapi wadah pembentukan manusia Indonesia seutuhnya beriman, berakhlak, dan berkepribadian Pancasila. Karena itu, pengembangannya harus berpihak pada kemanusiaan,” kata Syahrul dalam keterangannya, Rabu (12/11).

Dalam sikap resminya, Fraksi PDI Perjuangan menyatakan menerima sebagian besar saran Gubernur Sumut, termasuk perubahan judul Ranperda dari “Pemberdayaan dan Pengembangan Pondok Pesantren di Sumatera Utara” menjadi “Fasilitasi Pengembangan Pesantren”.

Fraksi PDIP menilai, perubahan tersebut sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Namun demikian, Fraksi PDI Perjuangan tetap menekankan pentingnya mempertahankan nilai-nilai kultural dalam dunia pesantren, termasuk makna kata pondok yang sarat filosofi kebersahajaan dan gotong royong.

“Bagi kami, kata pondok bukan hanya istilah, tetapi ruh dari tradisi pendidikan rakyat yang membentuk karakter bangsa hidup sederhana, berdisiplin, dan berjiwa sosial tinggi,” ujar Syahrul.

PDIP juga mengajukan dua catatan penting yang menyoroti dimensi kemanusiaan di lingkungan pesantren, yaitu: Pembatasan jumlah santri dalam satu kamar asrama, agar tidak menurunkan kualitas kesehatan dan istirahat santri. Penyediaan kamar mandi privat, menggantikan sistem kamar mandi massal demi menjaga privasi dan mencegah perilaku menyimpang di usia remaja.

“Pendidikan pesantren harus memerdekakan jiwa dan menyehatkan raga. Kita tidak ingin ruang-ruang pendidikan justru menimbulkan beban psikologis bagi anak-anak bangsa yang sedang tumbuh menjadi kader moral dan spiritual,” tegasnya.

Dengan sikap ini, Fraksi PDI Perjuangan menegaskan komitmennya menjaga marwah pesantren sebagai pusat pembentukan manusia beriman, berilmu, sekaligus berjiwa kebangsaan. “Pesantren adalah benteng moral bangsa. PDI Perjuangan akan terus berpihak pada pendidikan yang humanis, gotong royong, dan berkeadilan sosial,” pungkas Syahrul. (adz)

Pemko Tebingtinggi Komit Dukung Kesehatan dan Pemberdayaan Ekonomi, Ketua TP PKK Hadiri Dua Kegiatan Penting

BINGKISAN: Ketua TP PKK Kota Tebingtinggi Susmira Wanti, saat menerima bingkisan dari Lurah Karya Jaya, Fitri Dewi Murni Lubis.(Istimewa)
BINGKISAN: Ketua TP PKK Kota Tebingtinggi Susmira Wanti, saat menerima bingkisan dari Lurah Karya Jaya, Fitri Dewi Murni Lubis.(Istimewa)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Ketua TP PKK Kota Tebingtinggi Susmira Wanti, menghadiri dua kegiatan penting yang mencerminkan komitmen Pemko Tebingtinggi dalam mendukung kesehatan masyarakat serta pemberdayaan ekonomi berbasis lingkungan, belum lama ini.

Kegiatan pertama, yakni menerima kunjungan Tim Evaluasi PKK Provinsi Sumatera Utara (Sumut) di Kelurahan Karya Jaya, Kecamatan Rambutan, dalam rangka penilaian Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2025 untuk kategori Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Dalam kegiatan itu, Susmira menyampaikan apresiasi atas kerja sama antara masyarakat dan pemerintah kelurahan, yang telah berkomitmen menerapkan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan masing-masing.

“Kegiatan ini bukan sekadar penilaian, tapi ajang untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan kebersihan lingkungan,” ungkap Susmira.

Sebelum meninggalkan lokasi, Lurah Karya Jaya, Fitri Dewi Murni Lubis, memberikan bingkisan berupa produk hasil UMKM kelurahan tersebut. Produk yang diserahkan dikenal sebagai unggulan setempat, seperti susu kambing, jamu botol, serta tahu khas Kelurahan Karya Jaya.

Selanjutnya agenda menghadiri kegiatan Panen Tomat Petik Sendiri di kawasan Agrowisata Pinang Mancung, Kelurahan Pinang Mancung, Kecamatan Bajenis. Dalam kegiatan tersebut, Susmira dan TP PKK Sumut meninjau area tanaman tomat, dan ikut memetik hasil panen bersama warga, serta kelompok tani setempat.

Susmira memberikan apresiasi atas inisiatif masyarakat yang mampu menjadikan lahan pertanian sebagai destinasi wisata edukatif sekaligus sumber ekonomi keluarga.

“Panen seperti ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tapi simbol kebangkitan semangat masyarakat. Dengan kerja sama dan kreativitas, lahan sederhana pun bisa menghasilkan nilai ekonomi yang besar,” ujarnya.

Kegiatan tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat. Seorang tokoh tani, Junaidi, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan dukungan pemerintah.

“Kehadiran Ibu Ketua PKK menjadi semangat baru bagi kami untuk terus mengembangkan agrowisata ini,” katanya.
Dua agenda tersebut mencerminkan sinergi Pemko Tebingtinggi bersama TP PKK dalam membangun masyarakat yang sehat, mandiri, dan berdaya saing melalui peningkatan kesadaran kesehatan serta penguatan sektor pertanian berbasis kemandirian pangan. (mag-3/saz)

Dosen Psikologi USU Beri Pelatihan SRL untuk Tingkatkan Self Regulation pada Anak Asuh LKSA Simpang Tiga Medan

MEDAN, SumutPos.co- Dosen Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara (USU), Josetta MR Tuapattinaja, M.Si, Psikolog dan Rika Eliana, M.Si, Psikolog menggelar pengabdian kepada masyarakat di Lembaga Ksejahteraan Sosial Anak (LKSA) Simpang Tiga Medan. Pada pengabdian ini, kedua dosen ini menggelar pelatihan Self Regulated Learning (SRL) untuk meningkatkan Self Regulation pada anak asuh LKSA Simpang Tiga Medan.

“Saat dilakukan identifikasi awal, ada tantangan yang dialami anak-anak asuh LKSA terkait bidang pendidikan, seperti kesulitan memahami mata pelajaran yang membutuhkan hafalan seperti IPA,” kata Josetta MR Tuapattinaja dalam keterangan tertulis yang diterima SumutPos.co, Selasa (11/11).

Menurut Josetta, kesulitan yang dihadapi anak-anak ini berkaitan dengan sulitnya mereka mempertahankan konsentrasi di lingkungan tempat tinggal yang dirasa berisik. Mereka juga belum memiliki strategi belajar yang efektif, sehingga cenderung mudah menyerah dan berdampak pada penurunan semangat belajar, bahkan menunda penyelesaian tugas dan pada akhirnya hasil belajar juga rendah.

“Hal ini berkaitan dengan rendahnya self regulation, yaitu kemampuan untuk mengarahkan pikiran, emosi, dan tindakan guna mencapai tugas belajar. Dengan adanya self regulation yang tepat, anak-anak asuh akan mampu mengatur diri, menetapkan tugas, memiliki strategi belajar yang tepat, serta mengelola emosi dan menjaga motivasi saat menghadapi kesulitan,” terang Josetta.

Salah satu upaya untuk meningkatkan self regulation pada anak-anak asuh LKSA, Josetta dan Rika Eliana memberikan pelatihan Self Regulated Learning (SRL), yaitu suatu bentuk pelatihan yang membantu anak-anak memahami dan menjalani proses mengendalikan aktivitas belajar sendiri, memonitor motivasi dan tujuan dari belajarnya, serta mengelola perilakunya dalam pelaksanaan belajarnya.

“Mengingat SRL juga usaha untuk memunculkan dan memonitor sendiri pikiran, perasaan, dan perilaku dalam rangka mencapai target belajar, maka SRL memberi siswa/anak-anak asuh rasa tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri,” bebernya.

Adapun metode yang digunakan dalam pelatihan ini, sebut Josetta, meliputi ceramah yang disampaikan narasmber untuk pemberian informasi atau materi terkaitan self regulation. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi untuk membahas pemahaman akan informasi atau materi yang diberikan antar anak-anak asuh dalam kelompok kecil maupun bersama-sama dalam kelompok besar. Serta latihan mengerjakan tugas sesuai dengan target dari tiap aksi dalam materi SRL, dan tanya jawab untuk mempertajam pemahaman akan informasi/materi yang diberikan.

“Berdasarkan hasil observasi selama proses pelatihan diberikan, terlihat anak-anak asuh LKSA mampu memusatkan perhatian dan berkonsentrasi pada materi psikoedukasi yang diberikan serta termotivasi untuk secara aktif berdiskusi, mengajukan pertanyaan dan memberi jawaban pada pelatihan maupun kepada sesama anak-anak asuh,” ungkap Josetta.

Lebih lanjut disampaikannya, pretest dan posttest juga diberikan untuk melihat perubahan pada self regulation anak-anak asuh tersebut. “Hasilnya menunjukan, terjadinya peningkatan skor yang berarti anak-anak asuh mengalami peningkatan dalam hal self regulation setelah mendapatkan intervensi, dalam ini berupa pelatihan Self Regulated Training,” terangnya.

Feedback yang disampaikan anak-anak asuh tersebut, sebut Josetta, sebagai data kualitatif terlihat menggembirakan; mereka menyukai kegiatan diskusi dan tanya jawab, serta role play yang dinilai menyenangkan, materi mudah dipahami, jelas, dan teratur serta bermanfaat dalam meningkatkan ketrampilan belajar, fokus dalam belajar, serta termotivasi untuk mengaplikasikan ketrampilan yang telah diperoleh dalam usaha meningkatkan prestasi belajar mereka.

“Sangatlah senang dan bersyukur melihat perubahan yang dialami anak-anak asuh LKSA. Upaya yang tidak besar yang diberikan ternyata menjadi modal bagi keberhasilan anak-anak itu. Tetap semangat dan terus berusaha gapai mimpi.” pungkasnya. (rel/adz)

Fashion Show Etnik Sumut Menarik Perhatian Pengunjung “Sumut Vibes” Week 2

PEMENANG: Juara 1 Fashion Show, bernama Sifa (peserta No 17) saat menerima hadiah.
PEMENANG: Juara 1 Fashion Show, bernama Sifa (peserta No 17) saat menerima hadiah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Event “Sumut Vibes” Week 2 di area Museum Sumatera Utara Jalan HM Joni Medan, Sabtu malam (8/11/2025) berlangsung semarak. Kendati acara baru dimulai setelah pukul 20.00 WIB usai Salat Isya, namun masyarakat sudah ramai datang berkunjung sejak sore.

Sambil menanti acara dimulai, pengunjung yang diperkirakan jumlahnya mencapai 2.000 orang lebih terpantau asyik menikmati suasana ala taman hijau sembari menyerumput minuman maupun mencicipi aneka kuliner yang dijual di lokasi acara oleh stand-stand UMKM Sumatera Utara dengan harga relatif terjangkau. Berbagai makanan dn minuman kekinian dapat dipilih pengunjung yang banyak datang bersama keluarga maupun teman dan kerabat.

Acara “Sumut Vibes” Week 2 diawali performance cosplay Michael Jakcson Tribute Medan yang langsung membesut perhatian para pengunjung malam itu.

Atraksi Michael Jackson Tribute Medan menghangatkan suasana malam yang sejuk lewat atraksi taria ala Jacko – sebutan Michael Jackson- yang gerakannya elastis membuat generasi muda pada zamannya tergila-gila dengan gaya dan gerakan tarian mega bintang pop tersebut.

Selanjutnya suasana “Sumut Vibes” Week 2 semakin mengalirkan atmosfer sukacita saat para dancer tampil di tengah venue sebagai ungkapan selamat datang kepada pengunjung dilanjutkan dengan Fashion Show Tema Sumatera Utara menampilkan 27 model cowok cewek berusana modifikasi etnik Sumut di hadapan dewan juri Santo Manoto dan Aulia serta pengunjung.

Meskipun hujan turun lebat namun pelaksanaan Fashion Show tetap berlngsung lancar dengan mengambil tempat di bagian lobi dalam gedung.

Akhirnya, Dewan juri Santo Mamoto memilih danmenetapkan sebagai pemenang Juara 1 SIfa (peserta Nomor 17), Juara II. Fariha (No. 11 ), Juara III. Josua (No.18 ), Harapan I Chilla ( No.12 ), Harapan II Mustika Ayu Panggabean ( No 03 ), Harapan III Bagus Dewa Ananda ( No.02 ) serta Juara Favorit Zetha ( No. undi 04 ).

Kepada pemenang diserahkan hadiah oleh Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provsu Dedi Arian Rizki Siregar, S.STP mewakili Kadis.

Usai menyerahkan hadiah, Kabid Dedi Arian Rizki Siregar mengungkapkan rasa bangganya menyaksikan anak-anak muda penuh percaya diri tampil mengenakan busana modifikasi kain dan tenunan Sumatera Utara.

Ia pun berharap melalui event Fashion Show Etnik ini generasi muda akan semakin mencintai warisan budaya Sumatera Utara dan ikut melestarikan serta mengembangkannya sebagaimana tujuan dari Sumut Vibes ini adalah untuk mengangkat kearifan lokal Sumut agar tidak punah dimakan zaman.

Usai Sumut Vibes Week 2, masih ada dua kali lagi event “Sumut Vibes 2025” akan digelar di tempat yang sama setiap Sabtu malam di bulan November ini dan terbuka untuk umum alias gratis. (ila)

Cegah Gagal Ginjal, BPJS Kesehatan dan USU Dorong Deteksi Dini Lewat Prolanis

PAPARKAN:Peneliti Universitas Sumatera Utara sekaligus Ketua Umum Persatuan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) Isti Ilmiati Fujiati saat menyampaikan materi terkait deteksi dini Penyakit Ginjal Kronis (PGK), khususnya melalui pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Kota Medan, Selasa (11/11).
PAPARKAN:Peneliti Universitas Sumatera Utara sekaligus Ketua Umum Persatuan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) Isti Ilmiati Fujiati saat menyampaikan materi terkait deteksi dini Penyakit Ginjal Kronis (PGK), khususnya melalui pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Kota Medan, Selasa (11/11).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam upaya memperkuat sistem pencegahan penyakit kronis di Provinsi Sumatera Utara, BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah I bersama Lembaga Penelitian Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan kolaborasi strategis untuk meningkatkan deteksi dini Penyakit Ginjal Kronis (PGK), khususnya melalui pelaksanaan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Kota Medan, Selasa (11/11).

Kolaborasi ini difokuskan pada peningkatan partisipasi peserta dalam pemeriksaan Prolanis yang dilaksanakan dua kali dalam setahun, mengingat penderita diabetes melitus dan hipertensi merupakan kelompok utama yang berisiko tinggi mengalami kerusakan ginjal.

Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang komprehensif, baik itu preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.
Peneliti Universitas Sumatera Utara sekaligus Ketua Umum Persatuan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), Isti Ilmiati Fujiati menyampaikan bahwa pemeriksaan Prolanis dua kali dalam setahun memiliki dasar ilmiah yang kuat untuk memastikan ketepatan diagnosis dan intervensi dini terhadap gangguan fungsi ginjal.

“Hasil pemeriksaan pertama sering dipengaruhi oleh faktor sementara seperti dehidrasi, penggunaan obat tertentu, infeksi saluran kemih, atau fluktuasi tekanan darah dan gula darah. Oleh karena itu, pemeriksaan kedua setelah 3–6 bulan menjadi penentu utama untuk memverifikasi apakah terjadi gangguan fungsi ginjal yang persisten. Inilah alasan ilmiah mengapa Prolanis wajib dilaksanakan dua kali setahun,” ujar Isti.

Isti juga menjelaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada aspek klinis, tetapi juga mengintegrasikan pendekatan edukasi dan perubahan perilaku melalui inisiatif Prolanis Jempol yaitu sebuah model intervensi berbasis bukti yang dikembangkan oleh tim peneliti USU bersama peserta Prolanis dari sejumlah puskesmas dan klinik di Kota Medan.

“Melalui Prolanis Jempol, kami memperkenalkan pendekatan 7 Keterampilan Perilaku Perawatan Diri (7 Skills Self-Care Behavior) yang melibatkan keluarga dalam proses pendampingan. Tujuh keterampilan tersebut meliputi: pola makan sehat, aktivitas fisik teratur, pemantauan gula darah mandiri, kepatuhan minum obat, pemecahan masalah kesehatan, manajemen stres, serta upaya pengurangan risiko komplikasi,” jelas Isti.

Hasil awal penelitian menunjukkan bahwa peserta yang aktif mengikuti kelas edukasi, menerapkan keterampilan perawatan diri, serta menjalani pemeriksaan berkala secara konsisten, mengalami stabilitas fungsi ginjal yang lebih baik, penurunan tekanan darah dan gula darah, serta perlambatan progresivitas kerusakan ginjal.

Deputi Direksi Wilayah I BPJS Kesehatan, Nuim Mubaraq menyampaikan bahwa Prolanis menjadi fondasi penting dalam upaya deteksi dini berbagai penyakit termasuk PGK. Program Prolanis sendiri menyediakan rangkaian layanan komprehensif yang mencakup pemeriksaan laboratorium (urine dan kimia darah), pemantauan parameter klinis (tekanan darah, gula darah), konsultasi dengan tenaga kesehatan, edukasi kesehatan, serta aktivitas fisik terstruktur seperti Senam Prolanis.

“Prolanis bukan sekadar rangkaian pemeriksaan rutin. Ini adalah intervensi menyeluruh yang dirancang untuk mencegah komplikasi berat, termasuk gagal ginjal stadium akhir yang memerlukan hemodialisis. Sayangnya, masih banyak peserta yang hadir pada pemeriksaan pertama, namun tidak kembali pada sesi lanjutan. Padahal, pemeriksaan kedualah yang memberikan gambaran klinis yang valid untuk pengambilan keputusan medis selanjutnya,” tegas Nuim.

Lebih lanjut, Nuim menekankan bahwa seluruh biaya pemeriksaan Prolanis dijamin oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), tanpa beban tambahan bagi peserta.

“BPJS Kesehatan memastikan akses layanan ini ditanggung sepenuhnya tanpa biaya tambahan bagi seluruh peserta JKN,” ujarnya.
Lebih lanjut, disampaikan juga bahwa kolaborasi ini diharapkan memberikan dampak jangka panjang yang signifikan, antara lain: penurunan kejadian gagal ginjal terminal, peningkatan kualitas hidup penderita penyakit kronis, efisiensi belanja kesehatan nasional, serta peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pencegahan berbasis deteksi dini.

“Kolaborasi antara penyelenggara JKN dan lembaga pendidikan tinggi menjadi salah satu bentuk sinergi dalam memperkuat fondasi sistem kesehatan kita. USU menyediakan keilmuan dan riset berbasis bukti, BPJS Kesehatan menyediakan akses dan pendanaan, sedangkan fasilitas kesehatan menjadi garda terdepan dalam pelaksanaan di lapangan,” ujar Isti.

Masyarakat Sumatera Utara, khususnya peserta JKN dengan diagnosis diabetes dan hipertensi, diimbau untuk memanfaatkan fasilitas Prolanis secara aktif dan konsisten di FKTP tempat mereka terdaftar. BPJS Kesehatan telah menyediakan fasilitasnya, Lembaga Penelitian USU menyediakan keilmuannya, kini masyarakat diharapkan menjadi pihak yang mengambil langkah nyata.

“Ginjal tidak pernah berhenti bekerja, tetapi sering kali kita lupa menjaganya. Pemeriksaan berkala adalah bentuk penghargaan kita terhadap organ yang bekerja tanpa henti untuk menyaring racun dari tubuh. Mari jadikan Prolanis sebagai benteng pertama dalam menjaga kesehatan jangka panjang,” pungkas Isti. (ila)

Momentum Hari Pahlawan, PLN Dorong Guru SMK Jadi Pelopor Konversi Motor Listrik di Kota Medan

PELATIHAN: PT PLN (Persero) UID Sumatera Utara saat melakukan pelatihan dan Workshop Konversi Motor Listrik bagi Tenaga Pendidik SMK, yang diikuti oleh 20 guru dari 10 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Medan.
PELATIHAN: PT PLN (Persero) UID Sumatera Utara saat melakukan pelatihan dan Workshop Konversi Motor Listrik bagi Tenaga Pendidik SMK, yang diikuti oleh 20 guru dari 10 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam semangat memperingati Hari Pahlawan, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara mengambil langkah nyata melahirkan “pahlawan-pahlawan energi baru” dari dunia pendidikan.

Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN meluncurkan “Pelatihan dan Workshop Konversi Motor Listrik bagi Tenaga Pendidik SMK”, yang diikuti oleh 20 guru dari 10 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Medan.

Program ini menjadi simbol perjuangan baru, bukan di medan pertempuran, melainkan di ruang pendidikan dan teknologi hijau. Para guru SMK dibekali kemampuan untuk mengonversi motor berbahan bakar bensin menjadi motor listrik, sebagai bagian dari percepatan transisi energi bersih sekaligus pengembangan kompetensi vokasi di bidang kendaraan listrik (electric vehicle).

Selama empat hari pelatihan intensif mulai dari 10 November hingga 13 November 2025, para peserta mendapatkan pembelajaran teori dan praktik langsung bersama PT Braja Elektrik Motor yang telah memiliki sertifikat nasional di bidang kelistrikan otomotif. Dalam praktiknya, peserta diharapkan mampu melakukan konversi motor konvensional menjadi motor listrik.

Program ini merupakan bagian dari inisiatif Creating Shared Value (CSV) PLN dalam bidang pendidikan dan lingkungan hidup. Melalui pelatihan ini, PLN tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga menanamkan jiwa kepahlawanan baru bagi para pendidik, menjadi agen perubahan, inspirator generasi muda, dan penggerak kurikulum energi terbarukan di sekolah.

General Manager PLN UID Sumatera Utara Mundhakir, menyampaikan bahwa semangat kepahlawanan masa kini dapat diwujudkan melalui keberanian berinovasi dan kontribusi nyata bagi bumi yang lebih hijau.

“Kami percaya bahwa semangat Hari Pahlawan tidak berhenti pada perjuangan masa lalu. Hari ini, guru-guru SMK adalah pahlawan masa depan yang menyalakan kesadaran energi bersih di ruang-ruang kelas. PLN akan terus menjadi katalis perubahan itu,” ujar Mundhakir.

Mundhakir menambahkan, melalui program ini PLN turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya seperti TPB 4 (Pendidikan Berkualitas), TPB 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), TPB 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) serta TPB 13 (Penanganan Perubahan Iklim).

Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 9 Medan Fadhli Hazmi Arifin, ST, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas perhatian PLN terhadap peningkatan kompetensi guru SMK di bidang kendaraan listrik. Ia menegaskan bahwa hasil pelatihan ini akan langsung diimplementasikan di sekolah, baik dalam bentuk teori maupun praktik bagi siswa.

“Kami sangat berterima kasih kepada PLN atas kesempatan yang luar biasa ini. Pelatihan konversi motor listrik membuka wawasan baru bagi kami para guru untuk menyiapkan peserta didik menghadapi era transisi energi. Ke depan, kami akan mengintegrasikan materi ini dalam pembelajaran, agar siswa tidak hanya memahami teori kelistrikan otomotif, tetapi juga mampu mempraktikkan konversi motor listrik secara langsung,” ujar Fadhli.

Menurutnya, inisiatif PLN ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri, sehingga lulusan SMK memiliki keahlian yang relevan dengan kebutuhan masa depan sektor energi hijau.

Program konversi motor listrik ini juga menjadi wujud nyata penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam bisnis PLN, yakni: Lingkungan (Environment): Berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan percepatan penggunaan energi hijau menuju Net Zero Emission 2060.

Lalu, Sosial (Social): Memberdayakan guru SMK sebagai trainer of trainers dan pencipta peluang ekonomi baru melalui bengkel konversi listrik di sekolah. Kemudian, Tata Kelola (Governance): Pelaksanaan kegiatan sesuai standar keselamatan, perizinan resmi, dan sertifikasi kompetensi pemerintah.

Ke depan, PLN menargetkan terbentuknya bengkel listrik percontohan di SMK-SMK yang mampu memproduksi motor konversi bersertifikasi laik jalan, sekaligus membuka peluang kerja baru di sektor teknologi hijau. Dengan dukungan PLN, Sumatera Utara berpotensi menjadi daerah pionir ekosistem konversi kendaraan listrik berbasis pendidikan di Indonesia.

Program CSR Konversi Motor Listrik bagi Guru SMK ini membuktikan bahwa PLN bukan sekadar penyedia energi, tetapi motor penggerak perubahan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Di momentum Hari Pahlawan ini, PLN mengajak semua pihak untuk menyalakan semangat juang baru menjadi pahlawan bagi bumi melalui energi bersih dan pendidikan berkelanjutan. (rel/ila)