25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 4

Wali Kota Tebingtinggi Hadiri Perayaan Natal Oikumene 2025

PERAYAAN NATAL: Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih bersama Ketua Komisi III DPRD Andar Hutagalung yang mewakili Ketua DPRD Kota Tebingtinggi ketika pembagian tali kasih dalam perayaan Natal di Lapangan Merdeka Kota Tebingtinggi, Minggu (14/12).
PERAYAAN NATAL: Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih bersama Ketua Komisi III DPRD Andar Hutagalung yang mewakili Ketua DPRD Kota Tebingtinggi ketika pembagian tali kasih dalam perayaan Natal di Lapangan Merdeka Kota Tebingtinggi, Minggu (14/12).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebingtinggi, Iman Irdian Saragih menghadiri Perayaan Natal Oikumene Kota Tebingtinggi Tahun 2025 di Lapangan Merdeka Kota Tebingtinggi, Minggu (14/12). Kegiatan berlangsung khidmat dan penuh sukacita dengan dihadiri umat Kristiani lintas gereja.

Acara Natal diawali dengan barusan prosesi, penyalaan lilin, kata sambutan, ibadah seperti liturgi, koor, bernyanyi, dan penyerahan Bingkisan Natal, serta pemberian cenderamata.

Perayaan Natal Oikumene tersebut turut dihadiri Kapolres Tebingtinggi AKBP Simon Paulus Sinulingga, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh agama atau Pdt John Christian, serta perwakilan organisasi Kristen di Kota Tebingtinggi.

Dalam suasana penuh kebersamaan, Wali Kota Tebingtinggi menyampaikan bahwa Natal Oikumene menjadi momentum penting untuk mempererat persaudaraan, memperkuat toleransi, serta menjaga keharmonisan antarumat beragama di Kota Tebingtinggi.

“Sukacita Natal Oikumene ini saya rasakan bersama umat Kristiani di Lapangan Merdeka. Dengan tema ‘Allah Hadir Untuk Menyelamatkan Keluarga,’ Natal menjadi pengingat akan kasih Tuhan yang menghadirkan damai, pengharapan, dan kekuatan bagi setiap keluarga,” ujar Wali Kota Tebingtinggi.

Iman juga mengapresiasi peran Polres Tebingtinggi yang telah menjaga kondusivitas keamanan dan ketertiban masyarakat selama berlangsungnya perayaan Natal Oikumene.

Menurutnya, sinergi antara pemerintah daerah, Polri, dan seluruh elemen masyarakat menjadi kunci terciptanya suasana aman dan damai.

Adapun mewakili Ketua DPRD Tebingtinggi, Andar Hutagalung mengucapkan selamat hari natal dan menyambut tahun baru bagi semua.

“Semoga Perayaan Natal dapat membawa semangat, motivasi baru penuh dengan sukacita karena kasih Tuhan,” ujar Ketua DPRD komisi III tersebut.

Pdt John Christian Saragih, dalam kotbahnya menyampaikan salah satu kekuatan atau the power orang batak adalah kemampuan kita untuk menghubungkan diri kita dengan sesama kita dalam satu keluarga.

“Kemampuan untuk mengatakan atau mengingatkan kita adalah keluarga,” sebut Saragih yang juga Pimpinan Sinode GKPS.

Sementara itu, Kapolres Tebingtinggi AKBP Simon Paulus Sinulingga menegaskan bahwa pengamanan kegiatan keagamaan merupakan bagian dari tugas Polri dalam menjaga stabilitas kamtibmas serta memperkuat kerukunan antarumat beragama.

Selain ibadah dan perayaan, kegiatan Natal Oikumene juga dirangkai dengan aksi sosial berupa pembagian tali kasih kepada masyarakat sebagai wujud kepedulian dan kebersamaan dalam semangat Natal.

Di akhir kegiatan, Wali Kota Tebingtinggi menyampaikan ucapan Selamat Natal 2025 dan menyongsong Tahun Baru 2026 kepada seluruh masyarakat.

“Kiranya damai Natal senantiasa menyertai langkah kita semua dan Kota Tebingtinggi tetap menjadi kota yang rukun, aman, dan penuh kebersamaan,” pungkasnya. (mag-3/azw)

Polwan Poldasu Bantu Korban Banjir

BANTUAN: Polwan Polda Sumut saat memberikan bantuan ke Pangkalan Brandan, Langkat. Istimewa/Sumut Pos
BANTUAN: Polwan Polda Sumut saat memberikan bantuan ke Pangkalan Brandan, Langkat. Istimewa/Sumut Pos

SUMUTPOS.CO – Kepedulian terhadap masyarakat terdampak bencana banjir terus ditunjukkan oleh Polisi Wanita Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polwan Polda Sumut), Senin (15/12).

Polwan Polda Sumut menyalurkan bantuan sosial berupa sembako kepada warga yang terdampak banjir di wilayah hukum Kepolisian Sektor (Polsek) Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat.

Penyaluran bantuan dilaksanakan di lokasi pengungsian rumah warga atas nama Desi Rahmadani, Lingkungan Perdamaian, Kelurahan Tangkahan Durian, Kecamatan Brandan Barat.

Bantuan diserahkan langsung oleh Pakor Polwan Polda Sumut AKBP Debora M Hutagaol didampingi Kapolsek Pangkalan Brandan AKP Amrizal Hasibuan, serta personel Polwan Polda Sumut dan Polwan Polres Langkat.

Berbagai bantuan kebutuhan pokok disalurkan kepada warga terdampak banjir, di antaranya beras, air mineral, mi instan, susu, minyak goreng, biskuit, deterjen, serta pakaian layak pakai. Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat yang saat ini masih berada di lokasi pengungsian.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan menyampaikan apresiasi atas kepedulian Polwan Polda Sumut terhadap masyarakat yang terdampak bencana. Menurutnya, kehadiran Polri di tengah masyarakat merupakan bentuk komitmen dalam memberikan perlindungan, pengayoman, serta bantuan kemanusiaan.

“Bantuan sosial ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat serta memberikan semangat kepada warga yang terdampak banjir. Polri akan terus hadir dan bersinergi dengan seluruh pihak dalam penanganan bencana,” ujarnya.

Kegiatan penyaluran bantuan sosial tersebut berlangsung dengan aman, tertib, dan lancar, serta mendapat sambutan positif dari masyarakat dan aparatur setempat yang menyampaikan terima kasih atas perhatian dan kepedulian Polri. (dwi/ila)

PLN UIP SBU Bersama Unit PLN se-Regional Sumatera Salurkan Bantuan Korban Banjir di Aceh dan Sumatera

BANTUAN: Tim PLN menyalurkan bantuan kemanusiaan secara langsung ke lokasi-lokasi terdampak bencana.
BANTUAN: Tim PLN menyalurkan bantuan kemanusiaan secara langsung ke lokasi-lokasi terdampak bencana.

SUMUTPOS.CO – Sejak 27 November 2025, Provinsi Aceh dan Sumatera Utara dilanda bencana banjir bandang dan tanah longsor akibat hujan ekstrem yang terjadi selama beberapa hari berturut-turut. Bencana ini menimbulkan dampak signifikan terhadap masyarakat, infrastruktur, akses transportasi, serta layanan dasar, termasuk kelistrikan.

Dalam upaya merespons cepat kondisi darurat, PLN Kantor Pusat bersama seluruh unit di regional Sumatera yaitu PLN UIP Sumbagut, PLN UID Aceh, PLN UID Sumut, serta subholding telah menyalurkan bantuan kemanusiaan secara langsung ke lokasi-lokasi terdampak.

Bantuan tersebut meliputi sembako dan kebutuhan dasar seperti beras, gula, minyak goreng, telur, mie instan, kornet, biskuit, dan air mineral. PLN juga menyediakan lampu emergency untuk membantu aktivitas masyarakat selama masa gelap akibat padamnya aliran listrik.

Selain itu, PLN mengerahkan logistik dan sarana pendukung tanggap darurat berupa perangkat komunikasi darurat, genset beserta BBM, perahu karet, ambulans, hingga mendirikan posko kesehatan lengkap dengan tenaga medis dan perlengkapan penanganan awal bagi warga terdampak.

Distribusi bantuan dilakukan melalui berbagai jalur, termasuk akses darat dan udara, khususnya menggunakan helikopter pada masa awal bencana untuk menjangkau daerah yang sempat terisolasi akibat terputusnya akses jalan.

General Manager PLN UIP Sumbagut, Dewanto, menyampaikan rasa duka cita dan empati mendalam atas musibah yang dialami masyarakat.

“PLN hadir untuk memberikan dukungan terbaik kepada saudara-saudara kita yang terdampak. Sejak hari pertama, seluruh sumber daya telah kami terjunkan untuk memastikan bantuan kemanusiaan dapat segera diterima dan membantu masyarakat dalam masa sulit ini,” ungkapnya.

Dewanto mengapresiasi sinergi pemerintah daerah, BPBD, TNI–Polri, serta berbagai organisasi sosial yang bersama-sama berupaya membantu percepatan penanganan bencana di Aceh dan Sumatera Utara.

PLN UIP Sumbagut menegaskan akan terus bersiaga serta menjaga koordinasi intensif dengan para pemangku kepentingan hingga seluruh kebutuhan mendesak masyarakat dapat terpenuhi dengan aman dan tepat sasaran. (ila)

Pemko dan Polres Tebingtinggi Berangkatkan Lima Truk Bantuan Kemanusiaan

LEPAS: Wali Kota Tebing Tinggi bersama unsur Forkopimda melepas keberangkatan bantuan kemanusiaan menggunakan armada truk di lapangan apel Mapolres Tebing Tinggi, disaksikan jajaran aparat dan masyarakat, (13/12/2025).(Azan Purba/Sumut Pos)
LEPAS: Wali Kota Tebing Tinggi bersama unsur Forkopimda melepas keberangkatan bantuan kemanusiaan menggunakan armada truk di lapangan apel Mapolres Tebing Tinggi, disaksikan jajaran aparat dan masyarakat, (13/12/2025).(Azan Purba/Sumut Pos)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pemko bersama Polres Tebingtinggi menunjukkan kepedulian terhadap korban bencana alam dengan menyalurkan bantuan kemanusiaan ke sejumlah daerah terdampak di Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (13/12) lalu. Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih bersama Forkopimda menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa lima truk logistik ke tiga wilayah terdampak, yakni Kabupaten Langkat, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), dan Kabupaten Humbanghasundutan (Humbahas).

Bantuan yang disalurkan untuk para korban bencana di sejumlah daerah tersebut, meliputi berbagai kebutuhan pokok, seperti roti, air mineral, dan pakaian layak pakai. Selain itu, bantuan juga mencakup perlengkapan kebersihan, kebutuhan bayi, serta kebutuhan khusus bagi perempuan.

Bantuan tersebut dilepas oleh Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih, bersama Ketua DPRD Sakti Khadafi Nasution, serta Kapolres AKBP Simon Paulus Sinulingga di Lapangan Apel Mapolres Tebingtinggi. Prosesi pelepasan bantuan ini turut disaksikan oleh masyarakat Kota Tebingtinggi yang melintas di kawasan tersebut.

Adapun masyarakat yang menyaksikan kegiatan tersebut, saat dikonfirmasi, Ariandi menyampaikan, dia baru kembali dari lokasi bencana di Aceh Tamiang, setelah lima hari berada di sana. Menurutnya, kondisi di wilayah terdampak sangat memprihatinkan.

Ariandi berharap bantuan yang diberikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan, seperti air mineral, roti, serta pakaian layak pakai, dibandingkan beras dan minyak goreng yang sulit diolah di lokasi bencana.

“Alhamdulillah, Pemko Tebingtinggi melalui Wali Kota dan Kapolres hadir, serta dapat menyalurkan bantuan ke beberapa daerah yang terdampak bencana,” ungkap Ariandi.

Menurut Ariandi, air mineral dan pakaian layak pakai sangat sulit ditemukan. Sementara beras, minyak goreng, dan telur di lokasi pengungsian tidak dapat dimanfaatkan. Bahkan mi instan terpaksa dimakan mentah. Dia juga mengaku masih mengalami trauma akibat melihat jenazah bergelimpangan di jalan yang belum tertangani. Setelah air mulai surut, dia pun kembali ke Kota Tebingtinggi.

Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih menjelaskan, bantuan ini merupakan hasil dari semangat gotong royong dan kepedulian bersama.

“Bantuan yang bersifat gotong royong ini merupakan sumbangan dari pemerintah kota, Polres, dan seluruh elemen masyarakat se-Tebingtinggi. Dengan harapan, kiranya dapat meringankan beban dan bermanfaat bagi warga yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor,” tutur Iman.

Iamn juga mengajak untuk mendoakan percepatan pemulihan bagi daerah-daerah yang dilanda bencana.

“Mari kita mendoakan saudara-saudara kita. Harapan kita, cepat pulih beberapa kabupaten yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Sumut, Sumatera Barat (Sumbar), dan Aceh,” harapnya.

Kapolres Tebingtinggi AKBP Simon Paulus Sinulingga mengatakan, bantuan yang disalurkan berupa berbagai kebutuhan pokok dan perlengkapan sehari-hari.

“Bantuan ini disalurkan untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak banjir dan tanah longsor,” katanya.

Menurutnya, penyaluran bantuan tersebut merupakan bentuk empati dan kepedulian Polres Tebingtinggi terhadap warga yang sedang mengalami musibah. Diharapkan, bantuan ini dapat meringankan beban para korban, serta membantu proses pemulihan kehidupan masyarakat pascabencana. (mag-3/saz)

Pemkab Dairi Tangani Jalan Longsor di Parbuluan 4, Bupati Perintahkan BPBD Lakukan Mitigasi Bencana

LONGSOR: Badan jalan di Desa Parbuluan 4, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, longsor, menyebabkan akses jalan terputus. (Istimewa)
LONGSOR: Badan jalan di Desa Parbuluan 4, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, longsor, menyebabkan akses jalan terputus. (Istimewa)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Pemkab Dairi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), melakukan penganan terhadap badan jalan yang mengalami longsor di Dusun 3, Desa Parbuluan 4, Kecamatan Parbuluan.

Sebagai langkah awal, Bupati Dairi Vickner Sinaga telah memerintahkan Kepala BPBD Dekman Sitopu dan Camat Parbuluan Landong Napitu, segera merespons dan melakukan mitigasi bencana serta menindaklanjutinya.

Dekman menyampaikan, jalan dimaksud longsor beberapa waktu lalu, saat daerah itu dilanda hujan deras berkepanjangan.

“BPBD bersama tim teknis, sudah survei ke lokasi kejadian, dan dilakukan pemetaan. Dan sudah terdata sebagai bencana,” ungkap Dekman.

Menurut Dekman, langkah penangan juga telah dilaporkan ke Bupati Dairi. Senin (14/12), BPBD, camat, pemerintah kabupaten dan melibatkan warga setempat, melakukan gotong royong untuk penanganan darurat, demi membuka akses jalan. (rud/saz)

TNI Bangun Sumur Bor untuk Pengungsi di Batangtoru

PEMBANGUNAN SUMUR BOR: Prajurit TNI saat melaksanakan pembangunan sumur bor di Batangtoru, Tapsel. Istimewa/Sumut Pos
PEMBANGUNAN SUMUR BOR: Prajurit TNI saat melaksanakan pembangunan sumur bor di Batangtoru, Tapsel. Istimewa/Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kodim 0212/Tapanuliselatan (Tapsel) melalui Koramil 01/Batangtoru bersama masyarakat melaksanakan pembuatan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga terdampak banjir di Desa Hutagodang, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Minggu (14/12).

Pembangunan sumur bor tersebut dilakukan, mengingat kebutuhan air bersih bagi masyarakat terdampak banjir sangat mendesak, terutama untuk keperluan minum, memasak, dan menjaga kebersihan lingkungan para pengungsi.

Dalam pelaksanaannya, Babinsa Koramil 01/BT bersama warga bergotong royong melakukan pengeboran sumur di titik yang telah ditentukan.

Adapun, sumur bor itu diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para pengungsi serta masyarakat sekitar secara berkelanjutan, tidak hanya selama masa tanggap darurat bencana.

Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) I/Bukit Barisan (BB), Kolonel Inf Asrul Kurniawan Harahap, saat dikonfirmasi, Senin (15/12), mengatakan, TNI hadir untuk membantu masyarakat dalam situasi darurat bencana dengan memberikan solusi cepat dan tepat.

“Melalui pembuatan sumur bor ini, diharapkan para pengungsi dan masyarakat sekitar dapat memperoleh akses air bersih yang layak, sehingga kesehatan warga tetap terjaga selama masa pemulihan pascabanjir,” ujarnya. (dwi/azw)

Korupsi Bantuan Korban Bencana Alam: Kejahatan Kemanusiaan

Oleh: Faisal Pane, S.Pd, M.Pd

BENCANA alam berskala besar bukan pertama kali terjadi. Pada era presiden-presiden sebelumnya, gempa bumi, banjir, longsor, gunung meletus, kebakaran hutan hingga tsunami berulang kali melanda Tanah Air. Letak geografis Indonesia di pertemuan tiga lempeng tektonik aktif dan dalam sabuk cincin api, serta beriklim tropis dengan curah hujan tinggi menjadikannya salah satu negara paling rentan terhadap bencana alam.

Jumlah bencana alam di setiap kepemimpinan sejak Orde Baru hingga Reformasi. Selain periode kepemimpinan, pendataan yang baru dilakukan secara baik sejak 2008 juga menyebabkan perbedaan jumlah bencana alam yang terdeteksi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Setiap negara tidak terlepas dari dua persoalan yang ensensial, ancaman perang dan bencana alam memiliki potensi yang sangat besar untuk menghancurkan sebuah negara. Kedua ancaman ini dapat menimbulkan kerugian fisik, sosial, dan ekonomi yang luar biasa.

Dampak dari Ancaman Bencana Alam dan Perang
Hilangnya nyawa dan korban luka: Kedua peristiwa ini seringkali menyebabkan kematian dan cedera massal pada penduduk, yang menciptakan trauma sosial dan krisis kemanusiaan.

Kerusakan infrastruktur: Perang dan bencana alam merusak rumah, bangunan, jembatan, jalan raya, dan fasilitas penting lainnya, yang mengganggu kehidupan sehari-hari dan menghambat pemulihan ekonomi.

Krisis ekonomi: Kerusakan properti dan infrastruktur, gangguan produksi dan perdagangan, serta biaya pemulihan yang tinggi dapat menyebabkan krisis ekonomi yang parah, meningkatnya pengangguran, dan kemiskinan.

Ketidakstabilan sosial dan politik: Peristiwa semacam ini dapat memperburuk ketegangan sosial, menyebabkan perpindahan penduduk dalam jumlah besar (pengungsi), dan bahkan mengguncang stabilitas pemerintahan atau memicu konflik tambahan.

Meskipun keduanya memiliki dampak yang menghancurkan, kemampuan suatu negara untuk bangkit kembali seringkali bergantung pada kesiapsiagaan, sumber daya, dan bantuan internasional yang diterimanya.

Kalau kita mengulik bencana alam yang pernah ada di negeri ini, maska dapat dipastikan setiap pemimpin negara sudah barang tentu akan mengalami fase bencana alam, baik itu skala kecil, sedang maupun skala besar. Seperti yang terjadi saat akhir tahun 2025 beberapa jumlah daerah di tanah air terkena bencana alam, seperti banjir bandang dan longsor yang menimpa Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Aceh.

Beberapa jam setelah diumumkanya bencana alam oleh pemerintah. Presiden Prabowo Subianto dengan tegas dan keras menyampaikan ke publik yang diperdengar oleh seluruh rakyat indonesia. “Kalau ada pihak-pihak yang melakukan korupsi serta menggunakan bencana untuk memperkaya diri, saya akan tindak sangat keras,” ujar Presiden Prabowo.

Sepertinya ini sinyal kuat kecemasan Presiden akan terjadinya kejahatan kemanusiaan, sebab kita sepakat kecemasan Presiden dikarenakan selalu terjadinya catatan buruk pada tahun-tahun sebelumnya sungguh tega dan biadab, berani tanpa rasa empati dengan menyelewengkan dana di setiap bantuan untuk korban bencana alam, sehingga menambah cacatan kelam jumlah tersangka korupsi dana bantuan bencana alam, ini sangat memalukan bangsa, menurutkan citra bangsa, karena itu perbuatan kejahatan kemanusiaan yang tidak bisa dimaafkan.

Bayangkan saja, masyarakat yang sudah hilang tempat tinggalnya tertimbun tanah longsong, rumah yang terbawa harus air, rumah dan harta yang rusak akibat terendam banjir, kehilangan keluarga, kesulitan mendapatkan air bersih, sulitnya mendapatkan makanan, fasilitas umum porak-poranda, korban luka, yang miris lagi hilangnya nyawa akibat bencana alam, itu sungguh penderitaan yang menyedihkan, maka terkutuk sekali apabila ada manusia yang memasang niat mencari keuntungan, kecurangan dan korupsi diatas penderitaan orang lain maka harus disebut kejatahan kemanusiaan yang sangat keji.

Warning Presiden Prabowo itu sangat tegas dan jelas. Penegasan ini harus mengalir dari hulu hinga ke hilir sampai ke lapangan. Negara harus benar-benar hadir seutuhnya, karena itu pentingnya pengawasan ketat secara berkala dan komitmen dalam pengelolaan anggaran serta bantuan kepada para korban bencana alam. Penegasan dari Presiden tentu saja bukan tanpa alasan. Seperti disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dibutuhkan anggaran Rp51,81 triliun untuk pemulihan bencana di Sumatera.

Anggaran yang sangat besar dan fantastis ini bukanlah peluang untuk melakukan kecurangan apalagi korupsi. Penyelenggara negara baik dari bawah seperti kepala lingkungan, kepala dusun, kepala desa/lurah sampai sekelas menteri harus menancapkan dihatinya berkerja dengan rasa tulus, ikhlas dan bertanggungjawab, karena rasa kemanusiaan diatas keberagamaan.

Penegakan Hukum yang Tegas

Presiden Prabowo Subianto menyatakan bakal menindak berbagai pihak, khususnya pejabat yang memanfaatkan kondisi bencana di Sumatra untuk melakukan penyelewengan, korupsi maupun memperkaya diri sendiri. Hal itu disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto saat memimpin rapat terkait dengan penanganan dan pemulihan bencana di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat, Minggu (7/12/2025).

“Kita harus mengelola semua kekayaan kita dengan sebaik-baiknya. Saya ingatkan tidak boleh ada penyelewengan, tidak boleh ada korupsi di semua entitas pemerintahan,”
maka para penegak hukum yang ada ditanah air ini, harus memonitoring, mengingatkan dengan rutin dalam bentuk pengawasan, sehingga siapkan payung sebelum hujan, lebih baik mencegah daripada mengobati.

Selalu diberikan saksi hukum melalui media, pesan hukum bagi yang mencoba-coba curang dan korupsi daripada anggaran dana bantuan korban bencana alam. Apalagi keuangan yang dimiliki negara saat ini harus disiapkan untuk menghadapi dan mengatasi kesulitan rakyat tidak sedikit jumlahnya demi rakyat indonesia. Oleh sebab itu, instansi dan badan penegak hukum juga menghimbau kepada seluruh pimpinan di setiap institusi negara termasuk pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan dengan baik secara rutin, dan benar-benar kroscek dilapangan agar terlihat jelas dan jernih bantuan-bantuan yang ada sesuai dengan anggaran. Kalaulah pengawasan itu dengan serius dijalankan, maka kita yakin dan sepakat tidak ada celah sedikitpun bagi oknum-oknum yang ingin berbuat curang hanya untuk kepentingan pribadinya.

Untuk itu marilah kita semua saling bahu-membahu, saling empati, membatu setiap penderitaan saudara-saudara kita yang sedang berjuang lepas dari penderitaan bencana alam, dan yang terpenting apabila ada kecurangan yang dicuriagi hendaklah laporakan kepada instansi yang terkait agar tidak terjadi kecurangan dan korupsi bantuan korban bencana.

Penulis adalah Guru SMAN 1 Hamparan Perak