24 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 41

KAI, KAI Bandara, dan Railfans Edukasi Pengguna Jalan di Perlintasan Sebidang Binjai

SOSIALISASI: PT KAI Sumut bersama KAI Bandara dan Komunitas Divre 1 Railfans, gelar sosialisasi keselamatan di dua perlintasan sebidang, yakni Jalan Wahidin dan Jalan Megawati, Kota Binjai, Senin (10/11).(Istimewa)
SOSIALISASI: PT KAI Sumut bersama KAI Bandara dan Komunitas Divre 1 Railfans, gelar sosialisasi keselamatan di dua perlintasan sebidang, yakni Jalan Wahidin dan Jalan Megawati, Kota Binjai, Senin (10/11).(Istimewa)

BINJAI, SMUTPOS.CO – Sebagai bagian dari upaya edukatif dan kolaboratif dalam meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional 1 Sumatera Utara (KAI Sumut) bersama KAI Bandara dan Komunitas Divre 1 Railfans, menggelar sosialisasi keselamatan di dua perlintasan sebidang, yakni Jalan Wahidin dan Jalan Megawati, Kota Binjai, Senin (10/11).

Kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara operator perkeretaapian dan komunitas pecinta kereta api dalam mengajak masyarakat untuk lebih disiplin saat melintasi rel kereta. Upaya tersebut dilakukan untuk menekan potensi kecelakaan di titik-titik perpotongan jalur KA dan jalan raya yang masih menjadi area rawan.

Dalam pelaksanaannya, para petugas dan komunitas melakukan orasi keselamatan menggunakan pengeras suara guna mengingatkan pengguna jalan agar selalu berhati-hati saat melintas. Selain itu, dilakukan pula pembentangan banner dan poster sosialisasi keselamatan, serta pembagian stiker berisi imbauan dan aturan tertib berlalu lintas di perlintasan sebidang kepada pengendara yang melintas.

Manager Humas KAI Divre 1 Sumut, M As’ad Habibuddin, menjelaskan, sosialisasi keselamatan seperti ini dilaksanakan secara berkelanjutan melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk komunitas dan masyarakat sekitar jalur KA.

“Edukasi seperti ini terus kami lakukan karena masih banyak pengguna jalan yang kurang mematuhi aturan di perlintasan sebidang. Perilaku tersebut dapat membahayakan keselamatan perjalanan kereta api maupun pengguna jalan,” ungkap As’ad.

As’ad menambahkan, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian Pasal 124, pengguna jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api pada setiap perpotongan sebidang antara jalur KA dan jalan raya.

Selain itu, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 114 juga mengatur, setiap pengemudi kendaraan wajib berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu mulai ditutup, atau terdapat isyarat lain; mendahulukan perjalanan kereta api; dan memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dulu melintasi rel.

As’ad juga mengungkapkan, hingga awal November 2025 KAI Divre 1 Sumut mencatat 36 kejadian kecelakaan di perlintasan sebidang, dengan rincian 18 orang meninggal dunia, 8 orang luka berat, dan 29 orang luka ringan. Selain itu, terdapat 18 kasus pejalan kaki meninggal dunia akibat tertabrak kereta api pada periode yang sama.

“Kami terus mengingatkan, jalur kereta api merupakan jalur steril. Masyarakat dilarang beraktivitas di area tersebut demi menjaga keselamatan bersama,” tegas As’ad.

Melalui kegiatan sosialisasi ini, KAI Sumut berharap kolaborasi antara operator perkeretaapian, komunitas railfans, dan masyarakat dapat memperkuat budaya tertib berlalu lintas di sekitar jalur KA. Dengan dukungan semua pihak, keselamatan perjalanan kereta api di Sumatera Utara diharapkan semakin meningkat. (san)

Inovasi Peluk Rematri Ceria sebagai Upaya Pencegahan Stunting Berbasis Pemberian TTD dan Aksi Gizi

MEDAN, SumutPos.co- Dalam upaya menurunkan angka kejadian anemia dan meningkatnya pengetahuan remaja akan pentingnya mengkonsumsi sayur dan buah, Tim Dosen Institut Kesehatan (Inkes) Sumatera Utara (Sumut) menggelar pengabdian masyarakat kepada masyarakat di SMA BUDISATRYA Medan. Kegiatan yang didukung pendanaan dari Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) ini digelar mulai 16 September hingga November 2025.

“Diharapkan, hasil pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan remaja putri (Rematri) serta membantu pemerintah daerah Kota Medan dalam mencegah anemia pada remaja serta percepatan penurunan stunting di Indonesia,” kata Ketua Tim Pengabdian Lisnawati Tumanggor, S.Pd, M.Si, dalam keterangan tertulisnya yang diterima SumutPos.co, Selasa (11/11/2025).

Dalam pelaksanaannya, tim yang beranggotakan Elyani Sembiring, S.Kep, Ners, M.Kep, Bdn, Yohana Putri Apryanti, SST, M.Tr,Keb, dan dr. Saharmauli Janna Veaway Simorangkir, M.Biomed ini melakukan serangkaian pemeriksaan medis, meliputi pengukuran kadar hemoglobin, tinggi badan, berat badan, tekanan darahnserta Lingkar Lengan Atas (LILA).

“Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi kesehatan para peserta didik, terutama dalam mendeteksi anemia dan masalah gizi yang dapat memicu risiko stunting,” ujar Lisnawati Tumanggor.

Lisnawati juga mengungkapkan, kegiatan ini merupakan bagian dari penerapan program Mix Media Intervention yang menggabungkan berbagai metode edukasi, seperti modul pendidikan, video edukasi, dan demonstrasi langsung terkait anemia gizi besi.

Selain itu juga dilakukan kegiatan-kegiatan yang Inovatif lain. Seperti Pembentukan Duta Rematri Ceria. “Duta Rematri ini terdiri dari 10 duta yang terpilih yang akan kami berikan pelatihan secara khusus, bagaimana cara mendeteksi anemia, cara pemeriksaan kesehatan sederhana dan lainnya. Duta juga sebagai pendamping dan pemantau kepatuhan minum Tablet Tambah Darah (TTD) siswi yang lain,” jelasnya.

Juga dilakukan pembuatan e-Buku Saku/Buku Saku yang didalamnya berisi tentang penyebab, gejala, cara mengatasi Anemia, pengetahuan tentang gizi yang baik untuk meningkatkan hemoglobin serta kesehatannya. “Buku ini akan diberikan kepada seluruh Rematri yang ada di SMAS BUDISATRYA.

Tim juga melakukan cheklis kepatuhan minum tablet tambah darah. “Ceklist ini bertujuan agar Rematri dapat terkontrol Kepatuhan mengkonsumsi TTD,” terangnya.

Selain itu, tim juga membuat Google Docs pemantauan minum TTD secara online. “Ini bertujuan agar petugas kesehatan lebih mudah memantau kepatuhan Rematri secara online,” ungkap Lisnawati.

Tim juga melakukan Gesermi Tapera yakni Gerakan Serentak Minum Tablet Tambah Darah. “Ini dilakukan setiap pagi sebelum kegiatan belajar di mulai. “Kegiatan ini sangat efektif untuk ketepatan waktu Rematri menkonsumsi Tablet Tambah Darah sehingga bisa mengatasi defisiensi zat besi,” pungkasnya. (adz)

Dua Kepala Daerah Kena OTT dalam Sepekan, Nuh: Perlu Regulasi Pilkada Berbiaya Rendah

JAKARTA, SumutPos.co- Dalam rentang waktu satu pekan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencokok dua kepala daerah dalam operasi tangkap tangan (OTT). Gubernur Riau Abdul Wahid ditangkap KPK pada Senin, 3 November 2025. Berselang empat hari, tepatnya pada Hari Jumat, 7 November 2025, KPK menangkap Bupati Ponorogo, Jawa Timur, Sugiri Sancoko.

Hal ini menarik perhatian Anggota DPD RI, KH Muhammad Nuh MSP. Senator asal Provinsi Sumatera Utara ini mengaku prihatin dengan masih merajalelanya kasus korupsi di daerah. “Ya, ini sangat memprihatinkan kita,” kata Muhammad Nuh kepada wartawan, Senin (10/11/2025).

Menurut Nuh, untuk mencegah terjadinya korupsi terutama di tingkat kepala daerah, salah satu yang harus segera dilakukan adalah mengevaluasi pelaksanaan Pilkada selama ini. Terutama terkait pembiayaan politik.

Dia menilai, besarnya ongkos politik untuk memenangkan kontestasi inilah yang mendorong calon melakukan korupsi ketika terpilih untuk mengembalikan modal yang telah dikeluarkan. “Inikan di antaranya karena political cost yang tinggi, sehingga orang berusaha untuk menutupinya kembali. Jadi kalau ada kepala daerah yang terpilih, biasanya orang tanya habis berapa? Karena ukurannya adalah dana yang dibagikan,” ujar Nuh.

Di samping perlu perbaikan regulasi terutama untuk membuat Pilkada berbiaya rendah, menurut Ketua Persis Sumatera Utara ini, ada hal lain yang tidak kalah penting. Yaitu memperbaiki mental para calon, dan terutama juga adalah kelompok pemilih.

“Karena masyarakat sendiri cenderung memilih calon yang memberikan amplop. Padahal dengan menerima money politic, sama saja masyarakat mendorong para calon untuk korupsi ketika menjabat,” jelasnya.

Di satu sisi, kata Nuh, masyarakat tidak suka dengan korupsi. Tapi di sisi lain, masyarakat mau menikmati hal yang bisa mendukung dan mendorong terjadinya korupsi dengan memilih calon karena uang.

“Jadi untuk mencegah terjadinya korupsi, butuh perbaikan sistem secara mendasar dari pejabatnya, dari regulasinya, dan yang tidak kalah penting juga dari masyarakatnya,” pungkas Nuh. (rel/adz)

Rico Waas Serahkan 8.533 SK PPPK Paruh Waktu Pemko Medan

MEDAN-Sebanyak 8.533 pegawai honorer di lingkungan Pemerintah Kota Medan resmi diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu.

Penyerahan Surat Keputusan (SK) dilakukan langsung oleh Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, dalam upacara yang berlangsung tertib dan khidmat, Senin (10/11/2025).

Dari jumlah tersebut, 5.405 merupakan laki-laki dan 3.128 perempuan, dengan formasi terdiri atas 724 guru, 7.808 tenaga teknis, dan 1 tenaga kesehatan.

Dalam amanatnya, Wali Kota menyampaikan bahwa pengangkatan ini wujud nyata komitmen pemerintah dalam memberikan kepastian status serta penghargaan atas dedikasi dan kerja keras para tenaga honorer.

“Menjadi PPPK bukan semata tentang status atau kesejahteraan, melainkan bentuk pengabdian dan tanggung jawab profesional dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujar Rico Waas.

Ia berpesan agar seluruh PPPK senantiasa bekerja dengan disiplin, jujur, dan berintegritas. Menurutnya, kehadiran mereka merupakan bagian dari upaya mewujudkan Kota Medan yang maju, inklusif, dan berkelanjutan.

Wali Kota juga mengajak seluruh PPPK menunjukkan etos kerja yang baik, berinovasi, dan bersinergi dalam mendukung program pembangunan kota.

Ia mengakui, perjalanan para tenaga honorer menuju pengangkatan ini melalui proses panjang yang penuh kesabaran dan pengorbanan.

Suasana upacara sempat haru ketika Wali Kota mengajak seluruh peserta mendoakan empat tenaga honorer yang telah wafat sebelum menerima SK, yakni Tikto Setio Darmadi (Kecamatan Medan Helvetia), Ali Ibrahim (Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan), Faroso (Kecamatan Medan Area), dan Sri Indra Yudi (Dispora).

“Marilah kita kirimkan doa terbaik untuk mereka. Semoga husnul khatimah, karena mereka juga bagian dari perjuangan kita,” ucapnya.

Menutup sambutan, Rico Waas menyampaikan apresiasi kepada seluruh PPPK yang baru diangkat dan mengingatkan bahwa meski terdapat perbedaan status ASN, PPPK Penuh Waktu, dan PPPK Paruh Waktu, semua memiliki nilai pengabdian yang sama.

“Kita semua berjuang untuk masyarakat Kota Medan yang kita cintai. Mari bekerja dengan sepenuh hati demi mewujudkan pemerintahan yang bersih, efektif, dan melayani,” pungkasnya.

Upacara penyerahan SK turut dihadiri Wakil Wali Kota H. Zakiyuddin Harahap, Sekda Wiriya Alrahman, perwakilan BKN Regional VI, PT Taspen, Bank Sumut, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, serta pimpinan perangkat daerah dan camat se-Kota Medan.

Dengan pengangkatan ribuan PPPK Paruh Waktu ini, Pemko Medan berharap tercipta aparatur yang lebih profesional, stabil, dan memiliki komitmen kuat dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. (map/ila)

Sambut Hari Pahlawan, PLN UID Sumut Ajak Masyarakat Manfaatkan Promo “Power Hero” Diskon 50% Tambah Daya

Melalui PLN Mobile, Pelanggan dapat menikmati promo diskon "Power Hero" melaui klaim reward setelah melakukan 1 kali transaksi pada bulan November 2025
Melalui PLN Mobile, Pelanggan dapat menikmati promo diskon "Power Hero" melaui klaim reward setelah melakukan 1 kali transaksi pada bulan November 2025

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam semangat memperingati Hari Pahlawan, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara mengajak masyarakat untuk memanfaatkan program “Power Hero”, promo spesial tambah daya listrik dengan diskon 50% bagi seluruh pelanggan rumah tangga 1 fasa.

Program ini berlangsung mulai 10 hingga 23 November 2025, sebagai bentuk apresiasi PLN kepada pelanggan yang setia menggunakan listrik PLN dalam mendukung aktivitas produktif sehari-hari.

Melalui promo ini, pelanggan dengan daya awal 450 VA hingga 5.500 VA dapat melakukan peningkatan daya hingga maksimal 7.700 VA dengan potongan biaya penyambungan sebesar 50% dari tarif normal. Program ini berlaku bagi pelanggan aktif PLN yang sudah terdaftar sebelum 1 November 2025.

General Manager PLN UID Sumatera Utara, Mundhakir, mengajak masyarakat untuk memanfaatkan momentum ini sebagai langkah cerdas meningkatkan kenyamanan dan efisiensi penggunaan listrik di rumah.

“Di era digital seperti sekarang, kebutuhan listrik di rumah semakin meningkat, mulai dari perangkat elektronik, kendaraan listrik, hingga peralatan rumah tangga berbasis energi listrik. Promo Power Hero ini kami hadirkan agar masyarakat dapat menikmati layanan tambah daya dengan harga lebih terjangkau, sekaligus menumbuhkan semangat berdaya di momen Hari Pahlawan,” ujar Mundhakir.

Pelanggan yang ingin mengikuti program Power Hero dapat mengaksesnya secara mudah melalui aplikasi PLN Mobile. Melalui fitur Reward, pelanggan dapat mengklaim e-voucher promo tambah daya dan melakukan pembayaran langsung di aplikasi sebelum periode promo berakhir.

Mundhakir menambahkan, promo ini juga merupakan bagian dari upaya PLN dalam mendorong transformasi menuju gaya hidup elektrifikasi (Electrifying Lifestyle) yang lebih ramah lingkungan.

“Dengan listrik yang lebih andal dan cukup daya, masyarakat dapat beralih ke gaya hidup listrik — dari memasak, berkendara, hingga bekerja. Semangat kepahlawanan masa kini bisa diwujudkan dengan ikut berkontribusi dalam transisi energi bersih bersama PLN,” ujarnya.

PLN memastikan seluruh proses tambah daya dalam program ini berlangsung cepat, transparan, dan tanpa perlu datang langsung ke kantor layanan, selama pelanggan memenuhi ketentuan yang berlaku. Informasi lengkap mengenai promo Power Hero dapat diakses melalui aplikasi PLN Mobile atau akun media sosial resmi @plnsumut. (ila)

Forwakes Sumut & RS Columbia Asia Medan Gaungkan Pentingnya Gizi Seimbang di HKN ke-61

FOTO BERSAMA: Direktur RS Columbia Asia Medan DR dr Beni Satria, narasumber, Ketua Forwakes Sumut, Mahbubah Lubis serta peserta seminar yakni pelajar dan guru.
FOTO BERSAMA: Direktur RS Columbia Asia Medan DR dr Beni Satria, narasumber, Ketua Forwakes Sumut, Mahbubah Lubis serta peserta seminar yakni pelajar dan guru.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Forum Wartawan Kesehatan (Forwakes) Sumatera Utara (Sumut) bersama Rumah Sakit Columbia Asia Medan, menggelar seminar Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 dengan tema ‘Piring Makanku, Cermin Gizi Seimbang Keluarga Indonesia’.

Dalam kesempatan itu, Direktur RS Columbia Asia Medan DR dr Beni Satria, MKes, SH, MH, FISQua menekankan pentingnya gizi, bukan hanya berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik, tetapi juga akan berpengaruh terhadap otak.

“Otak kita tidak akan bisa mampu, menerima masukkan input ilmu, kalau memang dari kebutuhan gizi saja kita tidak terpenuhi. Gizi terlalu berlebihan tidak baik dan terlalu kurang juga tidak baik. Sehingga bagaimana kita bisa memiliki gizi yang seimbang itu,” ujar dr Beni.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr Aziz Rahman Muis, MKed(PD), SpPd menyampaikan bahwa gizi seimbang, dikatakan seimbang kalau misalnya apa yang dikonsumsi, harus sama dengan aktivitas yang dilakukan.

“Kalau misalnya lebih banyak makanan atau gizi yang masuk ke tubuh kita dari pada yang keluar, berarti outputnya bisa menyebabkan masyarakat menjadi obesitas maupun kegendutan,” tuturnya.

Namun, kata dia, apabila misalnya gizi yang masuk sedikit, tapi aktivitas yang dilakukan masyarakat banyak, bisa menyebabkan kekurusan juga pada tubuhnya.

“Makanya saya ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa kecukupan gizi kita itu, harus disesuaikan sama kebutuhan tubuh dan aktivitas yang kita lakukan seharian,” katanya.

Seminar ini juga diisi oleh narasumber Fenti Adfrida Yanti Saragih, AMG selaku Pengelola Program Gizi Dinkes Kota Medan dan dr Winra Pratita, MKed(Ped), SpA(K) dari anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumut.

Sebelumnya, Ketua Forwakes Sumut, Mahbubah Lubis mengatakan, perayaan HKN bukan sekedar ritual tahunan, namun pengingat bahwa kesehatan merupakan pondasi penting, dalam membangun warga yang produktif, sejahtera dan berdaya saing.

“Tema tersebut sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana tantangan pola makan, gaya hidup, serta rendahnya literasi soal gizi masih menjadi isu serius di tengah masyarakat,” ujarnya di Aula Tosca Room RS Columbia Asia Medan, Senin (10/11/2025).

Mahbubah menegaskan, jika pemahaman tentang gizi seimbang bukan hanya untuk mencegah stunting atau obesitas, tetapi memastikan kualitas hidup keluarga Indonesia tetap optimal baik dari fisik, mental dan maupun daya pikirnya.

Di sisi lain, Mahbubah juga mengucapkan ribuan terimakasih kepada RS Columbia Asia Medan atas kolaborasi ini dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dan perilaku hidup sehat.

“Terimakasih juga kami ucapkan kepada BPJS Kesehatan, Pemko Medan, dan Alfamidi atas dukungannya di seminar kali ini. Semoga ke depan kita dapat terus meningkatkan sinergi dalam menyebarluaskan edukasi kesehatan, khususnya kepada generasi muda,” ujar Mahbubah.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya menjadi wadah berbagi ilmu, tetapi juga momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun budaya hidup sehat yang dimulai dari keluarga dan komunitas lokal.

“Kolaborasi seperti ini adalah fondasi penting dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan berdaya saing. Kami berharap semangat ini terus berlanjut dalam berbagai bentuk kegiatan yang inspiratif dan berdampak nyata,” pungkasnya. (ila)

The Reiz Suites Bersama PMI dan RS Mitra Medika Premiere Gelar Donor Darah di Hari Pahlawan

MEDAN, SumutPos.co- Memperingati Hari Pahlawan Nasional, The Reiz Suites bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) menyelenggarakan kegiatan donor darah di Lantai 7 – Suite Room, The Reiz Suites, Senin (10/11/2025) mulai pukul 09.00 hingga 14.00 WIB.

Mengusung tema “Share Blood, Share Life”, kegiatan ini menjadi wujud nyata kepedulian sosial dan rasa kemanusiaan seluruh jajaran The Reiz Suites terhadap sesama. Melalui kegiatan donor darah ini, diharapkan masyarakat dapat ikut berkontribusi menolong sesama, karena setetes darah yang diberikan dapat menjadi harapan hidup bagi orang lain.

Selain kegiatan donor darah, The Reiz Suites juga menggandeng Rumah Sakit Mitra Medika Premiere yang turut berpartisipasi dengan memberikan layanan konsultasi kesehatan gratis bagi para peserta selama acara berlangsung.

Peserta donor darah tidak hanya mendapatkan pengalaman berbagi dan berbuat baik, namun juga akan memperoleh bingkisan makanan, serta merchandise eksklusif dari The Reiz Suites, berupa tumbler dan voucher diskon senilai Rp50.000 yang dapat digunakan di Tentram Café — salah satu fasilitas The Reiz Suites yang dikenal dengan suasana hangat dan hidangan khasnya.

“Kami percaya, menjadi pahlawan tidak harus selalu di medan perang. Dengan menyumbangkan darah, kita sudah menjadi pahlawan bagi kehidupan orang lain. Melalui kegiatan ‘Share Blood, Share Life’ ini, kami ingin menumbuhkan semangat kepedulian dan berbagi kepada sesama,” kata Cluster General Manager The Reiz Suites ARTOTEL Curated Medan, Anton Subiyakto.

Menurutnya, kegiatan sosial ini merupakan bagian dari komitmen The Reiz Suites untuk terus berkontribusi positif kepada masyarakat, tidak hanya melalui layanan dan fasilitas hospitality, tetapi juga melalui berbagai kegiatan kemanusiaan dan sosial yang berdampak langsung. “Dengan semangat Hari Pahlawan, The Reiz Suites mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama meneladani nilai-nilai kepahlawanan dengan cara sederhana namun bermakna yaitu berbagi darah, berbagi kehidupan,” pungkasnya.

Untuk informasi lebih lanjut mengikuti acara ini dapat menghubungi 061–50300603 atau kunjungi media sosial resmi The Reiz Suites. (rel/adz)

Lebih dari 1.100 Mitra dan Leader Hadir dalam Grand Giat HNI 2025 di Medan

MEDAN, SumutPos.co- Halal Network Indonesia (HNI) Sumatera Utara sukses menggelar Grand Giat 2025 di Aula Raja Inal Siregar, Jalan Diponegoro, Minggu (9/11/2025). Acara ini diikuti lebih dari 1.100 mitra dan Leader HNI tersebar di Sumatera Utara dan Aceh.

“Direktur Marketing HNI H Amir Hamzah dan President Club HNI H Ary Maryadi LCED sengaja datang langsung dari Jakarta untuk bersilaturahim dengan mitra dan Leader HNI di Sumatera Utara dan Aceh,” kata Rizal Hamdani ketua panitia sekaligus Owner BC 3 HNI dalam siaran persnya, Senin (10/11/2025).

Dalam sambutannya, Amir Hamzah mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada para Leader dan mitra yang telah bergabung dengan HNI. “Jadikan HNI sebagai teman perjalanan bapak ibu sekalian,” katanya.

Amir Hamzah juga menjelaskan potensi konsumsi produk halal di Indonesia yang mencapai Rp1.600 triliun. “Kita jangan hanya mau menjadi penonton, tapi harus menjadi pelaku dan penentu. Maka bergabunglah dengan HNI untuk terus mensyiarkan produk halal yang berkualitas,” ajaknya.

Ia juga menegaskan, sistem penjualan yang ada di HNI sudah mendapatkan sertifikat sistem Syariah dari Dewan Syariah Majelis Ulama Indonesia. “Produk kita semuanya sudah bersertifikat Halal MUI dan juga sudah ada BPPOM. Pokoknya HNI itu produknya bekhasiat, bisnisnya berkah,” tegas Amir.

Sedangkan Presiden Leader Club HNI Ary Maryadi, mengajak para mitra untuk bergerak cepat dalam HNI. “Jangan takut memulai, jangan takut gagal dalam bisnis HNI,” serunya.

Di akhir acara, digelar penggalangan dana untuk Palestina oleh Lembaga Zakat Nasional Yakesma Sumatera Utara. Sekadar informasi, pada September lalu HNI pusat juga telah menyerahkan bantuan dana kemanusiaan sebesar Rp3 miliar yang dikumpulkan dari para Leader dan mitra HNI. (rel/adz)

Diduga, Pungli dan Jual Beli Jabatan Masih Terjadi di Dinas PUPR Sumut

Foto: HRH
Foto: HRH

MEDAN, SUMUTPOS.CO-Pascapenangkapan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat (Kadis PUPR) Sumatera Utara (Sumut), Topan Ginting dalam kasus suap proyek jalan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa bulan lalu, sejumlah rekanan, staf serta unit pembantu berharap adanya perubahan yang besar di organisasi di bawah naungan Pemerintan Provinsi Sumut itu. Kenyataannya, harapan itu tidak begitu.

“Masih ada pungutan liar (pungli), bahkan lebih parah tapi caranya saja lebih halus,” beber Cl, seorang rekanan PUPR Sumut yang namanya ingin diinisialkan, Jumat (7/11).

Menurutnya, dugaan itu, satu contoh yang dilakukan salah seorang oknum kepala bidang (kabid) di PUPR berinisial HRH.
HRH melalui kaki tangannya berinisial SP diduga mengutip sejumlah uang sebesar 10 hingga 20 persen dari besarnya nilai proyek kepada rekanan agar hubungan penangan proyek bisa berlangsung lama.
”Bahkan untuk paket proyek tahun depan mereka sudah mematokan harga ke kita juga,” bebernya.
Ternyata dugaan kasus kutipan kutipan yang dilakukan HRH itu bukan isapan jempol belaka. Bahkan di internal Dinas PUPR Sumut terjadi hal yang sama.

Dalam penelusuran wartawan di PUPR Sunut isu dugaan jual beli jabatan juga ada terjadi.
”Untuk menduduki jabatan staf eselon 4 dipatokan harga Rp50 juta hingga Rp100 juta, semakin strategis jabatan yang diiisi semakin tinggi harga yang diminta, dan ini belum termasuk setoran lainnya,” beber orang dalam di Dinas PUPR Sumut itu.

Beda lagi harga untuk mengisi jabatan Kepala UPT di seluruh daerah Sumut. Itu menurutnya dihargai dari Rp150 juta hingga Rp200 juta.

Ironisnya, oknum yang mengatur jual beli jabatan di Dinas PUPR Sumut tersebut dilakukan orang yang sama, yakni HRH.
“Ya, kita taulah HRH ini seperti kaki tangannya dari petinggi di PUPR,” tandasnya.

Wartawan yang mencoba menemui HRH di Dinas PUPR Sumut Jalan Sakti Lubis Medan Jumat sore itu berketepatan sudah habis jam kerja.
“Pegawainya sudah berpulangan pak,” kata oknum di kantor PUPR Sumut.

Usai mendapat nomor telepon, HRH memberi keterangan kepada wartawan, Minggu (9/11). Dalam sambungan komunikasi WhatsApp HRS membantah terkait kasus-kasus tersebut.”Tidak ada saya lakukan itu,” kata HRS.
Satu per satu kasus dugaan kutipan uang kepada rekanan dan jual beli jabatan di Dinas PUPR Sumut dijabarkan, HRS tetap ngotot membantah tudingan itu.”Ya, benar saya tidak melakukan itu,” tandasnya lagi. (azw)

dr Ery Suhaymi Resmi Pimpin IDI Sumut 2025–2028: Tegakkan Etika, Perkuat Kolaborasi, dan Transformasi Sistem Kesehatan

Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sumatera Utara periode 2025–2028 yang diketuai Dr dr Ery Suhaymi, SH, MH, MKed (Surg), SpB, FINACS, FICS resmi dilantik Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) saat ini adalah DR Dr Slamet Budiarto, SH, MHKes, di Aula Serbaguna Gedung Bank Danamon, Medan, Sabtu (8/11/2025).
Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sumatera Utara periode 2025–2028 yang diketuai Dr dr Ery Suhaymi, SH, MH, MKed (Surg), SpB, FINACS, FICS resmi dilantik Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) saat ini adalah DR Dr Slamet Budiarto, SH, MHKes, di Aula Serbaguna Gedung Bank Danamon, Medan, Sabtu (8/11/2025).

MEDAN- Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sumatera Utara periode 2025–2028 yang diketuai Dr dr Ery Suhaymi, SH, MH, MKed (Surg), SpB, FINACS, FICS resmi dilantik Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) saat ini adalah DR Dr Slamet Budiarto, SH, MHKes, di Aula Serbaguna Gedung Bank Danamon, Medan, Sabtu (8/11/2025).

Didukung oleh 29 cabang IDI, 10 universitas, serta 38 perhimpunan seminat dan perhimpunan spesialis, dr Ery menyampaikan rasa terima kasih atas amanah dan kepercayaan yang diberikan oleh para ketua cabang dan sejawat di seluruh Sumatera Utara.

“Pencapaian ini bukanlah milik individu, melainkan wujud dari doa, harapan, dan soliditas para sejawat. Jabatan bukanlah ukuran, yang utama adalah kemanfaatan yang mampu kita hadirkan bagi masyarakat Sumatera Utara,” tegas dr.Ery.

dr Ery menekankan bahwa IDI Sumut akan fokus pada dua tugas utama yakni pembenahan tentang organisasi dan berkolaborasi bersinergi serta membangun kesehatan masyarakat Sumatera Utara.

dr Ery juga menyoroti karakter dan komitmen para dokter di Sumatera Utara yang tersebar di seluruh kabupaten/kota, dari pesisir utara Langkat hingga pelosok Tapanuli.

“Meski bekerja dengan fasilitas yang belum ideal, para dokter tetap melayani jiwa dan masyarakat. Kerja-kerja kebaikan tidak boleh kalah oleh keterbatasan,” ucapnya penuh haru.

Ia juga mengajak seluruh anggota IDI untuk tetap teguh dan istiqomah dalam menjalankan program-program strategis, serta mengingatkan agar tidak membenci secara berlebihan, karena bisa saja yang dibenci hari ini menjadi yang dicintai di masa depan.

Di akhir pidatonya, dr Ery memohon doa dan dukungan agar kepengurusan IDI Sumut dapat menjalankan amanah dengan baik, serta menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, berdaya, dan berkarakter.

“Doakan kami agar tetap teguh dalam perjuangan. Kami akan terus berkarya, beradaptasi, dan menjaga marwah profesi dokter di Sumatera Utara,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua PB IDI, Dr dr Slamet Budiarto, SH, MH, Kes, menegaskan empat pilar utama IDI yakni menjaga etika dan kompetensi dokter, menjaga stabilitas kesehatan nasional, membantu pemerintah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta menjalankan fungsi organisasi secara kolektif dan adaptif di tingkat wilayah.

“IDI bukan sekadar organisasi profesi, tapi penjaga etika dan penggerak sistem kesehatan. Kita dibentuk sejak zaman Bung Karno, dan hari ini kita harus menjawab tantangan zaman dengan inovasi dan keberpihakan pada rakyat,” ujar dr Slamet.

dr Slamet juga menyoroti ketimpangan distribusi dokter di Indonesia. Dari total 220.000 anggota IDI, 80% merupakan dokter umum dan 20% dokter spesialis. Namun, penyebaran masih terpusat di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung, sementara ratusan Puskesmas di daerah terpencil masih kekurangan tenaga medis.

“Rasio WHO tidak bisa diterapkan mentah-mentah di Indonesia. Faktor geografis dan pembiayaan harus jadi pertimbangan utama. Jangan sampai lulusan dokter jadi tukang bakso karena sistem tidak siap menyerap mereka,” tegasnya.

Dalam perbandingan dengan negara tetangga, dr. Slamet menyebut bahwa kualitas dokter Indonesia sangat baik, namun terkendala oleh minimnya pembiayaan dan teknologi.

“Di Indonesia, hari ini ke Puskesmas bisa langsung ketemu spesialis. Tapi waktu konsultasi hanya 5–10 menit. Di luar negeri, bisa tunggu 2 minggu sampai 3 bulan. Kita harus pahami konteks ini sebelum membandingkan,” jelasnya.

IDI Pusat juga tengah mengembangkan aplikasi digital untuk menjangkau 220.000 anggota dan keluarganya, sebagai bagian dari terobosan kolektif.

dr Slamet menekankan bahwa kepemimpinan IDI bersifat kolektif-kolegial, bukan eksekutif tunggal.
“Saya tidak pernah memutuskan sendiri. Semua dijalankan bersama. Dan saya harap dr Ery bisa membawa semangat ini ke Sumatera Utara,” ujarnya.

Di akhir pidatonya, dr Slamet menyampaikan harapan agar keputusan Mahkamah Konstitusi terkait regulasi profesi dapat keluar dalam waktu dekat, dan IDI Wilayah Sumut mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut.

“Saya tidak optimis 100%, tapi kalau separuh saja bisa berubah, atau seperempat saja itu sudah cukup. Yang penting, IDI tetap menjadi mitra strategis Kementerian Kesehatan dan penjaga marwah profesi dokter,” pungkasnya.

Di akhir pelantikan, dilakukan penyerahan buku secara simbolisi tentang perjalanan IDI di Sumut yang ditulis Dr dr Rustam Effendi Ys Sp.PD, KGEH, FINASIM. (ila)