25 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 53

Dosen Polmed Berikan Pelatihan Microsoft PowerPoint kepada Tim Multimedia GPIB Efata Jemaat Tanjung Morawa

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Politeknik Negeri Medan (Polmed) menggelar pengabdian kepada masyarakat di Desa Bangun Sari, Tanjung Morawa, Deliserdang. Kali ini yang menjadi mitra adalah tim multimedia GPIB Efata Jemaat Tanjung Morawa.

Menurut Ketua Tim Pengabdian Sarah Rouli Tambunan, S.Sos, M.Si, selama ini permasalahan utama yang dihadapi tim multimedia gereja adalah kurangnya jumlah orang yang mampu membuat dan mengoperasikan PowerPoint untuk menampilkan lirik lagu selama ibadah. Untuk mengatasi hal tersebut, tim pengabdian membuat pelatihan PowerPoint kepada tim multimedia GPIB Efata Jemaat.

Pada pelatihan ini, tim tidak hanya memberikan keterampilan teknis saja, tetapi juga menyertakan panduan kerja yang terstruktur dan sistematis. Panduan kerja ini mencakup berbagai materi pelatihan yang bisa dijadikan pedoman dalam pembuatan slide ibadah, sehingga memudahkan proses mengajar kepada anggota baru.

“Dengan adanya modul tersebut, setiap anggota baru dapat memahami standar tampilan visual yang diharapkan, seperti bentuk slide, jenis dan ukuran font, serta struktur penyajian lirik lagu yang sesuai,” kata Sarah didampingi anggota tim pengabdian yakni Rismawati, SE, M.Si, Desmon Gusnadi Siagian, S.Si, M.Si, Dr. John Sihar Manurung, SE, M.Si, dan Jamardua Haro, SE.M.Si.

Dengan demikian, lanjut Sarah, meskipun terjadi pergantian anggota, proses penyesuaian dan pembelajaran bisa berjalan lebih mudah dan efisien tanpa mengurangi kualitas presentasi visual dalam ibadah. “Pelatihan ini juga meliputi pengenalan fitur, pemilihan, warna, tipografi, konsistensi tata letak dan penggunaan gambar yang mendukung ibadah,” lanjutnya.

Pada pengabdian yang dilaksanakan mulai Agustus sampai Oktober 2025 ini, Tim Pengabdian Polmed tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga memberikan bantuan berupa satu unit televisi kepada gereja. Televisi ini digunakan sebagai media untuk menampilkan slide ibadah dalam ibadah minggu untuk anak-anak. Sementara untuk ibadah minggu dewasa, ketersediaan layar untuk menampilkan slide ibadah sudah mencukupi.

Tim Multimedia GPIB Efata Jamaat Tanjung Morawa mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Tim Pengabdian Masyarakat Polmed. “Semoga dengan pelatihan power point ini, ibadah kami akan semakin lancar dan kami juga berharap Pelatihan lainnya bisa Kembali dilaksanakan secara kontinyue di Gereja kami,” harap perwakilan tim Multimedia GPIB Efata Jamaat Tanjung Morawa. (rel/adz)

Politeknik Negeri Medan Kenalkan Robotik IoT Berbasis Stem di SD Khairul Imam

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Politeknik Negeri Medan (Polmed) melalui Program Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) berhasil menyelenggarakan pelatihan pengenalan Robotik Internet of Things (IoT) berbasis STEM di SD Khairul Imam, Kota Medan, Sumatera Utara. Kegiatan yang berlangsung selama tiga bulan ini bertujuan meningkatkan literasi teknologi bagi guru dan siswa sekolah dasar.

Tim pengabdi yang dipimpin Andi Supriadi Chan, S.Kom., M.Kom, bersama empat dosen lainnya berhasil mengimplementasikan metode pembelajaran inovatif yang menggabungkan empat disiplin ilmu: Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM).

“Kami ingin mempersiapkan generasi muda menghadapi era digital dan Revolusi Industri 4.0 sejak dini. Pengenalan teknologi robotik dan IoT menjadi sangat penting untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreativitas anak,” ujar Andi Supriadi Chan, Ketua Tim Pengabdi, Senin (20/6/2025).

Program ini melibatkan 20 guru kelas 1-4 SD Khairul Imam yang mengikuti serangkaian workshop dan pelatihan intensif. Materi yang diajarkan mencakup pengenalan konsep robotika, sensor dan aktuator, serta aplikasi IoT yang dikemas dalam aktivitas hands-on yang menarik.

Kepala Sekolah SD Khairul Imam, menyambut baik program ini. “Ini pengalaman pertama bagi sekolah kami. Guru-guru sangat antusias dan siswa-siswa sangat tertarik dengan pembelajaran menggunakan robot. Kami berharap program ini dapat berkelanjutan,” katanya.

Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman guru terhadap konsep robotika dan IoT rata-rata sebesar 60-70%. Para peserta juga berhasil melakukan praktik langsung seperti membuat alarm sederhana, jembatan dari stick es krim, roket air, taman hidroponik mini, hingga purifikasi air sederhana.

H Khairul Imam sebagai Ketua Yayasan menyatakan, program ini sejalan dengan komitmen Polmed dalam pengabdian masyarakat. “Kami akan terus mendukung program-program inovatif yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan dan teknologi,” ungkapnya.

Program yang dilaksanakan oleh Andi Supriadi Chan, S.Kom., M.Kom, Annalisa S. Hasibuan, S.Pd., M. , Andam Luckyhasnita, S.Ds., M.Ds , Desri Wiana S.S.,M.Hum dan Rizki Syahputra, S.E., M.Si, ini juga menghasilkan luaran berupa publikasi jurnal ilmiah, video dokumentasi, dan publikasi berita. Tim pengabdi berharap model pembelajaran STEM berbasis robotik ini dapat diadopsi oleh sekolah-sekolah lain di Medan dan Sumatera Utara.

Ke depan, SD Khairul Imam berencana menjadikan pembelajaran STEM sebagai program ekstrakurikuler reguler untuk meningkatkan daya saing sekolah dan mempersiapkan siswa menghadapi tantangan teknologi masa depan. (rel/adz)

Getah Diduga Disadap Sembarangan oleh Kelompok Tani, Ratusan Hektar Hutan Pinus di Samosir Terancam Mati

Anggota DPRD Sumut Viktor Silaen SE MM mendesak PT Inhutani (Eksploitasi dan Industri Hutan) V Sumbagut, untuk segera menghentikan aksi menderes atau menyadap getah pinus di kawasan hutan Kenegerian Ambarita, Kabupaten Samosir. Pasalnya, tindakan menyadap getah pinus secara sembarangan oleh kelompok tani dinilai telah merusak hutan pinus yang ada di Samosir.

UNTUK itu, aktivitas penyadapan getah tersebut harus segera dihentikan guna menyelamatkan ratusan hektar hutan pinus dari kematian serta ancaman banjir bandang bagi masyarakat sekitar. “Sangat memprihatinkan, ratusan hektar hutan pinus terancam mati kekeringan di hutan Kenegerian akibat disadap (di deres untuk diambil getahnya) secara sembarangan tanpa sesuai SOP oleh kelompok tani,” ucap Viktor Silaen kepada wartawan, Minggu (25/10) melalui telepon dari Samosir.

Penegasan itu disampaikan Viktor setelah menerima pengaduan masyarakat yang mengaku sangat resah, akibat terancam matinya hutan pinus di hutan Kenegerian Ambarita, disadap secara sembarangan, sehingga rawan terjadi longsor menerjang pemukiman di Samosir.

Anggota DPRD Sumut dari daerah pemilihan Tapanuli ini mendesak PT Inhutani V Sumbagut selaku perpanjangan tangan PT Perhutani (Perusahaan Umum Kehutanan Negara) atau pemberi izin kepada Kelompok Tani Hutan (KTH) KJPJS yang mengelola hutan Kenegerian Ambarita agar segera menghentikan aktivitas penyadapan pinus tersebut.

Dikatakan Viktor, PT Inhutani harus tegas bahwa pengelola HKm (hutan kemasyarakatan) dalam pembenahan kawasan hutan harus mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Permen LHK No 9/2021 tentang pengelolaan perhutanan sosial. Penebangan dan penyadapan getah pinus tidak boleh dilakukan secara sembarangan, tetapi harus sesuai SOP dan bukan asal disadap.

“Jangan biarkan hutan pinus punah akibat ulah manusia yang mementingkan keuntungan pribadi dan kelompoknya, karena efeknya sangat berbahaya, bisa menimbulkan longsor menerjang pemukiman penduduk di bawah bukit Kenegerian seperti Kecamatan Ambarita, Garoga, Siallagan Pindaraya, Unjur dan Martoba,” kata Viktor Silaen.

Ditambahkan politisi Partai Golkar Sumut ini, masyarakat saat ini sangat resah akibat penyadapan getah pinus yang melanggar SOP tersebut, karena hutan pinus penahan banjir kini sudah banyak yang mati kekeringan dan bertumbangan, sehingga sangat rawan terjadi bencana alam longsor.

“Masyarakat Ambarita, Garoga, Siallagan Pindaraya, Unjur dan Martoba, Kabupaten Samosir juga baru-baru ini sudah menggelar aksi penolakan terhadap aktivitas penyadapan getah pinus tersebut, tapi belum ada tindakan dari PT Inhutani maupun instansi terkait lainnya,” ujar anggota Komisi D ini.

Atas dasar tersebut, ujar mantan Sekretaris Fraksi Golkar ini, diperlukan adanya sikap tegas dari PT Inhutani V Sumbagut bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Sumut dan UPT KPH XIII untuk menghentikan seluruh aktivitas di kawasan hutan kenegerian Ambarita, demi menyelamatkan hitam pinus serta terhindarnya dari ancaman longsor.

“Isu penyadapan getah pinus yang melanggar SOP (karena terlalu dalam di deres batang pinus) sehingga banyak mati dan tumbang, sangat sensitif bagi masyarakat, karena mereka menduga, kalau ada perusakan hutan, tentu efeknya akan terjadi banjir bandang dan tanah longsor yang bisa saja datang tiba-tiba,” pungkasnya. (map/adz)

Buntut Insiden Penganiayaan Pelajar, DPRD Langkat Minta Disdik Sumut Turun

Anggota DPRD Langkat, Matthew Diemas Bastanta.(ISTIMEWA/SUMUT POS)
Anggota DPRD Langkat, Matthew Diemas Bastanta.(ISTIMEWA/SUMUT POS)

STABAT, SUMUTPOS.CO – Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara diminta turun ke sekolah dalam upaya mendalami permasalahan yang heboh di jagad media sosial. Adapun peristiwa heboh dimaksud yakni, adanya aksi dugaan penganiayaan sesama pelajar SMA yang ditonton bersama-sama di Tanjungpura, Langkat.

Seruan kepada Disdik Sumut untuk turun mendalami motif penganiayaan yang diduga akibat dari bully ini disampaikan Anggota DPRD Langkat, Matthew Diemas Bastanta, Minggu (26/10). Politisi PDI-Perjuangan ini juga sangat prihatin dan menyayangkan peristiwa tersebut sampai terjadi hingga viral di media sosial.

Kepada polisi, dia juga meminta untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut. “Kita minta kepada pihak kepolisian untuk menindaklanjuti kasus tersebut dan menangkap para pelaku,” kata Anggota Komisi B DPRD Langkat tersebut.

“Kita juga meminta kepada Dinas Pendidikan Sumut harus mengevaluasi sekolah pelaku berasal. Artinya diduga ada terjadi kesalahan dalam mendidik murid, dan ini harus dievaluasi. Meskipun kejadian itu di luar lingkungan sekolah,” sambung Teo.

Dia juga menilai, peristiwa ini harus menjadi peringatan bagi seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Langkat. Tujuannya, agar tidak terulang kembali peristiwa serupa. Untuk keluarga korban, Teo meminta untuk bersabar dan menyerahkan hal tersebut kepada pihak kepolisian sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia.

Pelaku Diamankan

Pasca peristiwa penganiayaan pelajar yang heboh di jagad media sosial, polisi turun tangan mendalami hal tersebut. Polisi disebut sudah mengamankan pelaku yang melakukan tindak kekerasan fisik berupa pukulan dan tendangan oleh dua terduga pelaku, masing masing berinisial LTG (15) dan ARN (16).

Ps Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Langkat Ipda Esther menjelaskan, pihaknya yang melakukan penyelidikan ini menghasilkan dugaan motif sementara adalah perselisihan pribadi antar remaja. “Karena adanya cekcok atau selisih paham, kedua terduga pelaku kemudian membawa korban ke daerah Simpang Ladang, Kecamatan Tanjung Pura, yang merupakan wilayah hukum Polsek Hinai,” ujar Esther.

Kata dia, penyelidik sudah memanggil sekolah dan keluarga masing-masing yang terlibat. Selain itu, tim dari UPTD PPA Langkat juga turut dilibatkan karena kasus ini berkaitan dengan anak di bawah umur.

Hingga kini, kasus tersebut masih didalami Satreskrim Polres Langkat. Pelaku dan korban masih di bawah umur dan penanganan yang dilakukan harus dengan ekstra hati-hati. (ted/adz)

Dandim 0205/TK Pimpin Pemusnahan Ladang Ganja

KARO, SUMUTPOS.CO – Kodim 0205/TK memusnahkan seluas satu rante ladang ganja di Hutan Sibuatan, Desa Pancur Batu, Kecamatan Merek Kabupaten Karo, Sabtu (25/10). Operasi pemusnahan ladang ganja ini dipimpin Komandan Kodim (Dandim) 0205/TK Letkol Inf Robert Panjaitan didampingi Kapolres Tanah Karo AKBP Eko Yulianto, Wakil Bupati Karo Komando Tarigan, Kejaksaan Negeri Karo Darwis Burhansyah SH MH, Tim Intel Kodam I/BB, Tim Intel Korem 023/KS, Intel Kodim 0205/TK beserta puluhan personel lainnya.

Letkol Inf Robert Panjaitan mengatakan, pemusnahan ladang ganja ini merupakan komitmen strategis antara TNI Kodim 0205/TK, BNN, Polri, pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Karo, agar generasi pemuda terhindar dari ancaman bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, salah satunya ganja.

“Hari ini kita melaksanakan pemusnahan ladang ganja seluas satu rante dengan taksiran ratusan batang ganja, 15 batang tadi dibawa ke Polres Tanah Karo untuk barang bukti, yang 385 batang tadi langsung kita musnahkan di TKP bersama Wakil Bupati Karo, Kapolres Tanah Karo dan tamu undangan lainnya. Kita cabuti tadi, lalu dimusnahkan dengan cara dibakar di lokasi ,” terang Dandim.

Dijelaskan Dandim, penemuan ladang ganja berawal dari laporan masyarakat kepada Babinsa Koramil 02/TP dan Danramil langsung melapor ke pada Dandim. “Saat diperoleh laporan warga tentang lahan ganja tersebut, saya langsung memerintahkan Pasi Intel Kapten Arm Rajiman Girsang untuk terjun ke lokasi guna memastikan laporan warga tersebut,” tegasnya.

Setelah perencanaan yang cukup dan matang, maka Kodim 0205/TK, Tim Intel Kodam, Tim Intel Korem 023/KS dibantu masyarakat setempat segera melaksanakan operasi pencarian dan pemusnahan ladang ganja dengan menyusuri perbukitan Sibuatan Desa Pancur Batu Kecamatan Merek.

Akibat medan yang sulit dan terjal, tim yang dipimpin Pasi Intel Kapten Arm Rajiman Girsang terpaksa harus menapak kaki kurang lebih 1 km untuk bisa sampai ke lokasi ladang ganja.

“Giat patroli yang kita gelar ini menempuh perjalanan sekitar 2 dan di lokasi kita menemukan ladang ganja seluas satu rante dengan ukuran 20×20 meter persegi. Rata-rata ketinggian batang ganja berkisar 3 meter, dan usia tanaman bervariasi, kisaran 8-12 bulan,” ungkap Dandim.

Dandim 0205/TK Letkol Inf Robert Panjaitan menambahkan lahan ganja yang ditemukan di perbukitan Sibuaten ini diduga bukan yang pertama kali ditanami ganja oleh OTK, sehingga pentingnya dilakukan pengawasan yang bertujuan untuk mencegah wilayah-wilayah pedalaman kembali ditanami tanaman terlarang ganja.

Ia mengemukakan, pemberantasan narkoba ini merupakan salah satu nawa cita pemerintah Presiden Prabowo, agar generasi muda dapat terhindar dari ancaman bahaya penyalahgunaan narkoba salah satunya ganja. “Oleh sebab itu, kita berharap kepada masyarakat agar menanam tanaman yang produktif yang lebih bermanfaat dan tidak melanggar hukum,” pungkas Letkol Inf Robert Panjaitan. (deo/jpg)

Miliaran Rupiah Tidak Tersalurkan kepada Penerima Manfaat, Program PSR Diduga Kurang Tepat Sasaran

TANAM SAWIT: Seorang petani sedang menanam pohon sawir muda di lahan kawasan Deliserdang, beberapa waktu lalu.
TANAM SAWIT: Seorang petani sedang menanam pohon sawir muda di lahan kawasan Deliserdang, beberapa waktu lalu.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Kegiatan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) disebut kurang tepat sasaran. Pasalnya program tersebut bertujuan meningkatkan produktivitas dan kualitas kelapa sawit rakyat namun malah dinikmati petani ‘berdasi.’

Berbagai cara dibuat agar petani berdasi mendapat program tersebut, dengan melakukan pemecahan surat tanah areal perkebunan sawit. Padahal persyaratnya minimal 2 hektare sampai dengan 4 hekatare yang bisa memdapat program PSR.

Tetapi dengan berbagai cara dibuat agar petani pemilik modal besar ikut program.”Cukup dengan SKT (surat keterangan tanah, Red) dari desa surat pemecahannya bang. Awalnya 10 hektare dipecah jadi tiga surat. Atas nama istri, suami dan anak ikutlah PSR. Padahal mereka ini tidak layak karena modal lumayan dibanding petani kami kami ini,” beber seorang petani sawit.

Pemerintah melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) bertujuan meningkatkan produktivitas kebun sawit rakyat dengan memberikan dana bantuan per hektare Rp30 juta sampai dengan Rp60 juta. Bantuan replanting untuk pembelian bibit dan mencakup biaya perawatan sampai tanaman menghasilkan. Bantuan PSR diberikan kepada kelompok atau koperasi petani sawit, melalui wadah inilah bantuan disalurkan. Namun, berbagai persyaratan dibuat agar bisa menerima bantuan PSR tersebut.

Terpisah, Ketua Kelompok Tani Tunas Harapan Jaya, Rusmin membenarkan anggotanya telah menerima manfaat program PSR. Dia mengakui tidak tertutup adanya pelangaran persyaratan terutama bagi petani pemilik modal besar yang ikut program PSR.”Saya dari kelompok tani ada 68 anggota yang dapat dengan luasan 131,5287 hektare pada tahun 2019 lalu,” ungkapnya.

Meski secara data yang diperoleh dari Dinas Pertanian Pemkab Deliserdang Kelompok Tani Tunas Harapan Jaya beralamat kantor di Desa Ujungrambe, Kecamatan Bangunpurba, namun Rusmin mengakui secara resmi tak ada memiliki kantor. “Itu cuma alamat aja, tetapi itu kebun pembibitan lahan sawit milik anggota,” ucapnya.

Rusdi juga mengakui dirinya hanya seorang ketua kelompok tani, tetapi tidak memilik lahan perkebunan sawit.”Saya mana ada memilik ladang bang. Anggota yang punya,” bilangnya dengan santai.

Selain Kelompok Tani Tunas Harapan Jaya yang dipimpin Rusmin penerima PSR. Berikut koperasi penerima PSR antara lain Koperasi Produsen Deli Abadi Makmur dengan ketua Hairuddin Nasution, (beralamat di Desa Jaharun B Kecamatan Galang, Kabupaten Deliserdang dengan luas lahan 125,4593 hektare jumlah penerima manfaat 104 anggota.

Selanjutnya Koperasi Pemasaran Mekar Maju Bersama dengan ketua Hariansyah beralamat kantor di Desa Paluhmanan, Kecamatan Hamparanperak, Kabupaten Deliserdang, dengan luas 107,4936 hektare jumlah penerima manfaat 57 anggota.

Kemudian Koperasi Bangun Jaya Bersama Deliserdang, ketuanya Septian Kurniawan Girsang beralamat kantor di Desa Bangunpurba, Kecamatan Bangunpurba, Kabupaten Deliserdang dengan luas 206,99 hektare jumlah penerima manfaat 79 anggota. Koperasi Mitra Pemasaran Mitra Petani Mandiri ketuanya Feriandi beralamat kantor di Desa Sialang, Kecamatan Bangunpurba, Kabupaten Deliserdang dengan luas 545,4759 hektare dengan jumlah penerima manfaat 271 anggota.(btr/azw)

Tim Dosen Polmed Tingkatkan Kapasitas UMKM Keripik Permata Melalui Pendampingan Laporan Keuangan Berbasis Keahlian

ASAHAN, SUMUTPOS.CO– Tim dosen Politeknik Negeri Medan (Polmed) melaksanakan Program Pengabdian Mandiri Kepada Masyarakat (PMKM) dalam bentuk pelatihan penyusunan laporan keuangan untuk UMKM Keripik Permata di Kelurahan Sentang, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Sabtu (25/10/2025). Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan pelaku usaha dalam mencatat transaksi, memisahkan keuangan pribadi dan usaha, serta menyusun laporan keuangan secara sistematis.

Kegiatan ini dipimpin Cahyoginarti, dosen akuntansi yang berperan memberikan pemahaman fundamental tentang pentingnya laporan keuangan dan standar pencatatan bagi UMKM. Dari tahap analisis masalah hingga perumusan solusi, ia mengarahkan pola pembukuan yang benar sehingga pelaku usaha memiliki struktur pelaporan yang rapi dan akuntabel.

Pendampingan teknis kemudian diperkuat oleh Darmawati, yang menerapkan keahliannya di bidang akuntansi untuk membimbing mitra dalam menyusun Buku Kas Harian serta mengelompokkan bukti transaksi. Pada sesi berikutnya, Ratna, yang juga ahli akuntansi, fokus memberikan pelatihan penyusunan laporan Laba Rugi dan Arus Kas agar mitra mampu menilai laba, beban, dan arus kas bersih usahanya.

Sementara itu, Adhi Surya Harahap, memanfaatkan keahliannya dalam pemetaan data keuangan untuk membimbing mitra menyusun laporan posisi keuangan (Neraca) menggunakan template Excel, sehingga UMKM memiliki dokumen yang dapat digunakan untuk kebutuhan evaluasi usaha dan akses pembiayaan formal. Riswanto, yang memiliki keahlian di bidang keuangan dan perbankan, memberikan materi lanjutan mengenai pentingnya pembukuan sebagai syarat bankability, termasuk peluang pemanfaatan KUR dan akses modal UMKM.

“Selama ini pencatatan keuangan belum dilakukan dengan tertib dan bercampur dengan pengeluaran pribadi. Setelah pendampingan, mitra kini mampu menyusun laporan keuangan satu periode dan mencatat transaksi secara teratur,” ujar Cahyoginarti, mewakili tim dosen Polmed.

Hasil program menunjukkan tercapainya luaran berupa Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, Neraca, serta Buku Kas Harian usaha. Mitra kini memahami posisi keuangan secara jelas dan memiliki dasar kuat untuk menetapkan kebijakan usaha dan pengajuan akses permodalan di masa mendatang.

Program PMKM ini menjadi bukti kontribusi Politeknik Negeri Medan dalam meningkatkan kapasitas UMKM melalui keahlian terapan dosennya, sekaligus memperkuat implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pengabdian kepada masyarakat. (rel/adz)

Tim Dosen Polmed Dampingi UMKM Keripik Permata Terapkan Digital Marketing untuk Perluas Pasar

ASAHAN, SUMUTPOS CO– Tim dosen Politeknik Negeri Medan melaksanakan Program Pengabdian Mandiri kepada Masyarakat (PMKM) untuk meningkatkan kapasitas pemasaran UMKM Keripik Permata di Kelurahan Sentang, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, melalui pelatihan digital marketing berbasis media sosial dan marketplace.

Kegiatan yang berlangsung pada 25 Oktober 2025 ini menemui pelaku UMKM yang masih memasarkan produk secara tradisional yakni Ibu Tumini, sebagai mitra utama.

Program dipimpin Jonni H. Silaen, pakar manajemen pemasaran, yang mengarahkan penyusunan strategi pemasaran dan perencanaan usaha agar UMKM memiliki struktur promosi yang terukur dan berkelanjutan.

Pada saat yang sama, Rehulina Bangun, S.E., M.Si., sebagai ahli analis pasar, berperan mengajarkan mitra membaca peluang pasar, menganalisis tren permintaan, serta memahami perilaku konsumen agar pemasaran lebih tepat sasaran.

Penguatan materi pemasaran dilanjutkan oleh Benhur Pakpahan, yang berkeahlian di bidang analisis promosi. Ia memandu mitra dalam menentukan pesan promosi, merancang konten yang menarik konsumen, serta menyusun strategi kampanye digital yang konsisten di berbagai kanal.

Sementara itu, Supaino, memberikan pengarahan mengenai strategi pembiayaan dan akses permodalan usaha, termasuk peluang KUR dan mekanisme perbankan yang relevan dengan kebutuhan UMKM.

Penerapan digital dilakukan secara teknis oleh Sabarita Tarigan, yang merupakan pakar digital marketing. Ia mendampingi proses pembuatan akun bisnis di Instagram, Facebook, WhatsApp Business, Shopee, dan Tokopedia, sambil mengajarkan praktik copywriting, foto produk, dan manajemen toko online.

Dengan pendampingan ini, mitra kini mampu memasarkan produk tidak hanya secara konvensional, tetapi juga melalui saluran digital yang memiliki jangkauan lebih luas.

“Dulu penjualan hanya mengandalkan konsumen sekitar dan informasi dari mulut ke mulut. Sekarang mitra kita latih untuk memasarkan melalui platform digital untuk memperluas jangkauan pasar,” ujar Jonni H. Silaen, selaku Ketua Tim PMKM.

Tim Polmed menegaskan, pendampingan akan terus diarahkan pada penguatan konten, konsistensi promosi, dan perluasan pemasaran berbasis e-commerce, agar UMKM Keripik Permata mampu naik kelas dan bersaing di era ekonomi digital. (rel/adz)

PTPN IV PalmCo dan Fakultas Vokasi USU Perkuat Sinergi Riset Akuntansi Global dan Digitalisasi Perkebunan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) PalmCo Regional I dan Regional II bersama Fakultas Vokasi Universitas Sumatera Utara (USU) secara resmi menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) untuk menjalin kolaborasi penelitian.

Kerja sama strategis ini berfokus pada penguatan pengembangan ilmu akuntansi global dan percepatan transformasi digital dalam industri perkebunan berkelanjutan.

Penandatanganan MoA yang dilaksanakan oleh Program Studi D4 Akuntansi Sektor Publik Fakultas Vokasi USU ini bertempat di Aula Prof. Hadibroto, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara (FEB USU), Jalan Prof TM Hanafiah, Kampus USU, Medan.

Acara ini dirangkaikan dengan kuliah umum yang mengusung tema “Smart Plantation 4.0: Optimalisasi Kinerja Perkebunan melalui Digitalisasi Data ERP SAP”. Kuliah umum tersebut dipaparkan oleh tim Manajemen Regional II bersama Ady Putra Sinambela, ST, M.Si, selaku Subject Matter Expert PTPN Group.

Region Head Regional I PTPN IV PalmCo Rurianto dalam sambutannya menegaskan komitmen perusahaan dalam memperkuat sinergi antara dunia industri dan pendidikan tinggi.

Ia menyatakan bahwa kolaborasi ini bertujuan mencetak sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, berwawasan global, dan siap bersaing di bidang akuntansi dan perkebunan.

“Inisiatif ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan kompetensi lulusan perguruan tinggi yang siap bersaing di kancah global. PTPN IV PalmCo bertekad menjadi wadah bagi pengembangan keilmuan dan praktik terbaik di industri perkebunan,” ujar Rurianto.

Menanggapi langkah strategis ini, Dekan Fakultas Vokasi USU Prof Isfenti Sadalia menyampaikan apresiasinya. “Kami berterima kasih atas kesempatan berharga ini. PTPN IV PalmCo telah menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pendidikan vokasi, khususnya melalui penerapan digitalisasi di sektor perkebunan, yang sangat relevan dengan tuntutan industri saat ini,” ungkapnya.

Kepala Bagian Teknik dan Pengolahan Regional II Rudy Simatupang yang mewakili Region Head Regional II, menambahkan bahwa kolaborasi ini merupakan implementasi langsung dari kebijakan Head Office PTPN IV PalmCo untuk memperkuat sinergi dengan dunia akademik.

Sebagai tindak lanjut, ia turut mengundang civitas akademika USU untuk melakukan industry visit ke Kebun Bah Butong.

Ketua Program Studi D4 Akuntansi Sektor Publik Dr Sambas Ade Kesuma, Phd berharap kegiatan industry visit tersebut dapat memperluas wawasan mahasiswa terhadap sistem informasi akuntansi digital yang diterapkan secara nyata di industri perkebunan.

Kegiatan ini disambut antusias oleh para mahasiswa, yang berharap PTPN IV PalmCo dapat terus menjadi role model transformasi digital akuntansi perkebunan di Indonesia.

Turut hadir mendampingi Region Head Regional I antara lain Edy Lesmana (Plt Kepala Bagian Sekretariat dan Hukum) dan Daud Imanuel Sembiring (Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan). (ila)

Anggota DPD RI KH Muhammad Nuh Bawa Aspirasi BPRPI Kampung Tanjung Mulia ke Tingkat Pusat

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO– Anggota Komite IV DPD RI asal Sumatera Utara KH Muhammad Nuh MSP, melakukan kunjungan kerja ke Pasar IV Barat Dusun IX Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Jumat (24/10/2025) siang. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut diskusi Muhammad Nuh dengan Badan Perjuangan Rakyat Penunggu Indonesia (BPRPI) pada Bulan Agustus lalu.

Kunjungan dimulai dengan melihat kondisi beberapa fasilitas umum dan rumah ibadah yang ada di wilayah adat rakyat penunggu pasar III, IV, dan V Desa Sampali. Pada kesempatan itu, Nuh melaksanakan Salat Jumat sekaligus menjadi khatib dan imam di Masjid Jami’ Ulayat.

Usai melaksanakan Salat Jumat, Nuh beserta tim didampingi Pengurus BPRPI Kampung Tanjung Mulia dan perwakilan tokoh masyarakat adat rakyat penunggu, mengunjungi Balai Adat Afnawi Nuh, Yayasan Pendidikan Cerdas Mandiri, Wihara Hien Huat Tien, Gereja HKBP Parsaoran Nauli, Gereja ONKP Indonesia, Masjid Ar-Ridho Afnawi Nuh, dan Masjid Al-Muhajjirin.

Kehadiran Nuh langsung disambut Ketua BPRPI Kampung Tanjung Mulia berserta pengurus BKM, pengurus wihara, pengurus gereja. Setelah mengunjungi beberapa fasilitas umum dan rumah ibadah, Nuh dan tim beserta Pengurus BPRPI Kampung Tanjung Mulia bersama tokoh masyarakat adat rakyat penunggu melaksanakan makan siang bersama. Tampak suasana penuh kebersamaan dan kerakyatan, karena tempat makannya di warung usaha kecil masyarakat adat rakyat penunggu.

Setelah makan siang, Nuh berdiskusi dan berdialog dengan masyarakat adat rakyat penunggu yang dipandu Dewan Pembina Forum Buruh Madani Indonesia Ustadz Syahrul Idrus.

Ketua BPRPI Kampung Tanjung Mulia Syahruddin, dalam sambutannya menyampaikan aspirasi masyarakat adat rakyat penunggu, bagaimana tentang legalitas hak-hak masyarakat adat dan perlindungan hukum. “Mohon kepada Bapak KH Muhammad Nuh supaya bisa diteruskan kepada pemerintah pusat tentang perlindungan hukum bagi hak-hak masyarakat adat rakyat penunggu yang sudah melalui proses hukum sebelumnya” , ujarnya.

Menyikapi itu, Nuh berjanji akan menyampaikan aspirasi itu ke pemerintah dan DPR. “Aspirasi ini akan kita diskusikan di tingkat DPD RI dan akan diteruskan ke kawan-kawan yang membidangi di DPR RI dan disampaikan kepada pemerintah pusat, supaya mendapatkan suatu keputusan yang bijaksana dan berkeadilan,” kata Nuh.

Sebagai penutup, disampaikan pernyataan sikap dan tuntutan oleh Faisal Siregar sebagai wali warga masyarakat adat rakyat penunggu. Setelah itu, Ketua BPRPI Kampung Tanjung Mulia Syahruddin menyerahkan berkas kepada Muhammad Nuh.

Usai diskusi dan dialog, Dewan Pembina Forum Buruh Madani Indonesia Syahrul Idrus kepada wartawan mengatakan, persoalan agraria di Sumatera Utara ini cukup besar dan saat ini oknum-oknum yang terlibat dalam praktek mafia tanah sedang menjalani proses hukum di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara. “Namun bagi masyarakat, sebenarnya adalah tentang pengakuan hak-hak masyarakat adat itu, dan kepastian hukum atas lahan yang diduduki. Saya pikir itu ya,” tegasnya.

Berkesempatan hadir dalam pertemuan tersebut beberapa organisasi jaringan, tokoh agama Ustadz Amsal, Ketua DPW SB Kharisma Sumut Awaluddin Pane, Korwil Speed Sumut Nanang Suliadi, PPMI Madani dan beberapa perwakilan dari masyarakat adat rakyat penunggu lainnya. (adz)