29 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 70

Diduga Asal Jadi Dikerjakan, Bangunan Bronjong di Bangun Purba Ambruk

AMBRUK: Proyek bronjong penahan tanah di Bangun Purba yang ambruk.
AMBRUK: Proyek bronjong penahan tanah di Bangun Purba yang ambruk.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Proyek pembangunan bronjong penahan tebing yang baru rampung dua bulan lalu di Dusun III, Desa Sialang, Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Deliserdang, ambruk dan melorot ke jurang. Kejadian ini terjadi pada Minggu (12/10) akibat abrasi, dan memicu kemarahan warga yang menilai proyek tersebut dikerjakan asal jadi.

Bronjong yang dibangun oleh Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kabupaten Deliserdang itu seharusnya menjadi pelindung badan jalan dari ancaman longsor. Namun kenyataannya, struktur yang baru saja selesai dikerjakan pada Agustus 2025 lalu, telah mengalami keretakan serius dan runtuh.

“Diduga asal-asalan. Kalau kayak gini hasil kerja Dinas PU Deli Serdang, sia-sia uang rakyat. Baru selesai dibangun sudah ambruk, apa gunanya bronjong ini?” tegas Yahya Saragih, tokoh masyarakat Kecamatan Bangun Purba.

Yahya mendesak agar pihak penegak hukum segera turun tangan menyelidiki proyek yang dibiayai oleh APBD Deliserdang tersebut. Ia menuding lemahnya pengawasan dan buruknya perencanaan teknis sebagai penyebab utama gagalnya proyek.

“Kami menduga perhitungan teknis dari konsultan dan pelaksana sangat lemah. Ini jelas merugikan keuangan negara. Harus ada yang bertanggung jawab, jangan dibiarkan,” tuturnya.

Peristiwa ini menambah daftar panjang persoalan proyek infrastruktur yang diduga bermasalah di Kabupaten Deliserdang. Warga meminta Inspektorat, Kejaksaan, dan aparat penegak hukum lainnya segera mengaudit proyek dan memanggil pihak-pihak terkait.

“Jangan sampai kebiasaan proyek asal jadi ini terus berulang. Uang rakyat harus digunakan dengan benar. Kalau dibiarkan, ini akan jadi preseden buruk,” pungkas Yahya Saragih.

Kepala Desa Sialang, Selamet, membenarkan bahwa pembangunan bronjong tersebut merupakan proyek dari Pemkab Deliserdang. Ia menyebut, proyek dikerjakan pada bulan Agustus lalu, namun tidak mengetahui siapa kontraktor pelaksana, karena selama pengerjaan berlangsung tidak ada plang proyek terpasang di lokasi.

“Setahu saya itu proyek dari Dinas SDABMBK. Tapi siapa pemborongnya saya tidak tahu, katanya orang Lubukpakam. Tidak ada plang proyek, jadi saya tidak bisa pastikan,” ujar Selamet saat dikonfirmasi.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas SDABMBK Kabupaten Deliserdang belum memberikan keterangan resmi terkait ambruknya bronjong di Bangun Purba. (btr/ila)

Muniruddin Ritonga Serap Aspirasi Warga Desa Situmba

RESES: Anggota DPRD Sumut Muniruddin Ritonga SHI MAg melaksanakan Reses I Tahun Sidang II 2025–2026 di Desa Situmba Kecamatan Tantom Angkola, Kabupaten Tapsel, Sabtu (11/10).
RESES: Anggota DPRD Sumut Muniruddin Ritonga SHI MAg melaksanakan Reses I Tahun Sidang II 2025–2026 di Desa Situmba Kecamatan Tantom Angkola, Kabupaten Tapsel, Sabtu (11/10).

TAPSEL, SUMUTPOS.CO – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Utara (sumut), Muniruddin Ritonga SHI MAg menggelar Reses I Tahun Sidang II 2025–2026 di Desa Situmba, Kecamatan Tanotombangan Angkola (Tantom Angkola), Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sabtu (10/10). Kegiatan tersebut dihadiri oleh masyarakat setempat serta tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintah desa.

Dalam sambutannya, tokoh masyarakat Desa Situmba, Murhot Siregar, menyampaikan apresiasi atas kedatangan wakil rakyat dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

“Apa yang menjadi permintaan, mohon disampaikan supaya kita sama-sama mendengarkan dan menyampaikan kepada perwakilan kita dari DPRD Sumut dari PKB,” ujar Murhot Siregar.

Sementara itu, Ikhwan, anggota DPRD Kabupaten Tapanuli Selatan dari PKB, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat dan kepada Muniruddin Ritonga yang telah memilih Desa Situmba sebagai lokasi pelaksanaan reses.

“Kegiatan reses adalah sarana untuk menyerap aspirasi masyarakat. Kami memohon dukungan dari bapak ibu sekalian agar kami dapat bekerja dengan baik. Terima kasih kepada Pak Munir yang mengingat konstituennya di Desa Situmba,” ungkap Ikhwan.

Dalam kesempatan itu, Muniruddin Ritonga SHI MAg menjelaskan bahwa kegiatan reses merupakan bagian dari pelaksanaan tugas DPRD dalam menampung dan memperjuangkan aspirasi masyarakat di daerah pemilihan masing-masing.

“Alhamdulillah saya bisa hadir di sini. Mudah-mudahan kampung kita mendapat berkah dari Allah SWT. Reses ini adalah kegiatan penting untuk menampung aspirasi masyarakat,” tutur Muniruddin.

Sebagai anggota Komisi B DPRD Provinsi Sumatera Utara yang membidangi perekonomian, Muniruddin memaparkan ruang lingkup kerja komisinya, meliputi sektor perindustrian dan perdagangan, pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, kehutanan, pangan dan logistik, koperasi, UMKM, pertambangan dan energi, serta pariwisata dan ekonomi kreatif.

Ia menekankan pentingnya peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam memberikan informasi tepat waktu kepada petani.

“PPL harus menyampaikan kepada masyarakat kapan pupuk subsidi disalurkan, berapa harga eceran tertinggi dari pemerintah, serta memastikan jadwal tanam dan distribusi pupuk berjalan selaras agar hasilnya maksimal,” ujarnya.

Selain itu, Muniruddin juga mengingatkan bahwa DPRD memiliki tiga fungsi utama, yakni legislasi, anggaran, dan pengawasan.

“Reses ini bagian dari fungsi pengawasan dan penyerapan aspirasi. Jangan sungkan menyampaikan aspirasi selama hal itu menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara,” tambahnya.

Acara reses kemudian dilanjutkan dengan sesi dialog dan penyampaian aspirasi masyarakat. Beberapa usulan dan pertanyaan yang disampaikan warga antara lain:

Pembangunan tangga Masjid Raya Nurul Huda Situmba.

Abdul Rahim Siregar meminta solusi atas alih fungsi sawah menjadi lahan sawit, perbaikan irigasi persawahan yang kini kering, serta pembangunan rabat beton menuju lahan sawah.

Samsinar Harahap mengusulkan pembangunan jembatan penghubung sepanjang sekitar 8 meter menuju perkebunan warga.

Sabban Siregar menyampaikan keluhan terkait irigasi air sawah yang telah kering lebih dari satu tahun, serta mengusulkan bantuan bibit ikan bagi masyarakat yang memiliki kolam. Ia juga memohon bantuan alat mengaji seperti Iqra, Alquran, dan papan tulis. Harun Siregar meminta bantuan alat olahraga bagi para pemuda Desa Situmba.

Kegiatan reses ditutup dengan doa dan harapan agar seluruh aspirasi yang disampaikan dapat diperjuangkan melalui DPRD Provinsi Sumatera Utara.(san/azw)

 

Dairi dan Kabupaten Blitar Sepakat Kembangkan Pertanian dan Peternakan Unggulan

CENDERAMATA. Bupati Dairi Vickner Sinaga menerima cenderamata dari Bupati Blitar H.Rijanto usai melakukan pertemuan belum lama ini.
CENDERAMATA. Bupati Dairi Vickner Sinaga menerima cenderamata dari Bupati Blitar H.Rijanto usai melakukan pertemuan belum lama ini.

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Langkah maju diambil Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi dengan menjalin kerja sama lintas provinsi bersama Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Kedua daerah sepakat mengembangkan sektor pertanian dan peternakan unggulan yang diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan.

Pertemuan strategis itu digelar saat Bupati Dairi, Vickner Sinaga, bersama rombongan, berkunjung langsung ke Kabupaten Blitar. Turut hadir Ketua TP PKK Rita Puspita Situmorang, Kepala Bappeda Romedi Bangun, Kadis Kesehatan Henry Manik, Plt Kadis Pendidikan Mariady Simanjorang, dan Ketua DPRD Sabam Sibarani. Rombongan disambut hangat oleh Bupati Blitar, H Rijanto.

“Kita tidak hanya bertukar informasi, tetapi juga membangun kemitraan konkret. Dairi akan memasok jagung ke Blitar, dan Blitar akan mengirimkan bibit sapi perah ke Dairi. Ini langkah nyata demi ekonomi dan kesejahteraan petani dan peternak,” ujar Bupati Vickner.

Dalam lawatan itu, rombongan Pemkab Dairi juga mengunjungi sentra produksi coklat Blitar yang telah sukses menembus pasar ekspor ke Malaysia dan sejumlah negara lainnya.

Bupati Vickner mengaku terinspirasi dan menyatakan potensi coklat Dairi tak kalah besar, hanya perlu dukungan teknologi dan pasar. “Blitar memberi kita motivasi kuat. Kita juga punya lahan dan petani coklat yang siap berkembang. Tinggal kita perkuat dari hulu ke hilir,” ujarnya penuh optimisme.

Kedekatan antara kedua kepala daerah bukan hal baru. Dalam struktur Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Vickner Sinaga menjabat Ketua Bidang Pembangunan Daerah dan Desa Tertinggal, sementara H Rijanto sebagai Sekretaris. Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana jaringan antardaerah dapat menghasilkan program nyata yang menyentuh rakyat.

Kedua daerah juga membahas sektor infrastruktur, pelayanan publik, dan pengembangan inovasi daerah, sebagai bagian dari sinergi jangka panjang. “Kami yakin kerja sama ini tak berhenti di sini. Ini awal dari banyak peluang kolaborasi yang lebih luas. Petani diuntungkan, peternak tumbuh, dan ekonomi lokal bergerak,” pungkas Vickner. (rud/ila)

Kejari Binjai Ungkap Dugaan Korupsi Proyek Jalan Rp14,9 Miliar

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kejaksaan Negeri (Kejari) Binjai membongkar dugaan praktik mafia tender dalam proyek pembangunan jalan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit Tahun Anggaran 2023-2024 senilai Rp14,9 miliar. Dugaan korupsi ini melibatkan 12 paket proyek dengan modus pengaturan pemenang tender melalui perusahaan-perusahaan “boneka”.

Penyelidikan jaksa mengungkap fakta bahwa belasan perusahaan mendaftar sebagai peserta tender, namun hanya satu perusahaan yang mengirim penawaran harga sehingga mengindikasi kuat bahwa pemenang sudah “diatur” sejak awal.

“Ini pengaturan proyek. Empat perusahaan yang ikut, ternyata dikuasai oleh satu orang, hanya beda bendera,” tegas Kepala Kejari Binjai, Iwan Setiawan, dalam konferensi pers belum lama ini.

Dua dari 12 paket yang disorot jaksa, yakni Jalan Gunung Sinabung dan Jalan Samanhudi, ditemukan tidak memiliki pekerjaan fisik alias diduga fiktif. Akibatnya, negara dirugikan hingga Rp2,6 miliar.

Dalam kasus ini, tiga tersangka telah ditetapkan dan ditahan di Lapas Binjai, yaitu: RIP: Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUTR Binjai, merangkap Plt Kepala Dinas PUTR dan sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), SFP selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) serta TSD selaku rekanan swasta.

Jaksa juga telah menggeledah Kantor Dinas PUTR Kota Binjai, Rabu (8/10/2025), guna mencari dokumen asli proyek yang sedang diselidiki.

Dari data yang diakses wartawan dalam Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), pada proyek-proyek yang bermasalah, belasan perusahaan hanya meng-upload dokumen administrasi, tapi tidak melanjutkan ke pengajuan harga menjadi tanda bahwa pemenang tender telah ditentukan sejak awal.

Kajari Binjai menegaskan, penyidikan masih terus bergulir dan tidak menutup kemungkinan adanya penambahan tersangka. “Kami akan dalami apakah ada kesamaan kehendak, pengetahuan, atau keterlibatan pejabat lain. Yang pasti, praktik mafia proyek harus dihentikan!” tegas Iwan.

Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setdako Binjai, Ikhsan Siregar, membantah keterlibatan pihaknya. Ia menegaskan bahwa proses lelang dilakukan secara sistematis dan terbuka. “Semua by sistem. Upload, evaluasi, hingga pembuktian kualifikasi dilakukan sesuai mekanisme,” kata Ikhsan.
Namun, penyidik mendalami kemungkinan keterlibatan oknum internal Pokja atau Pokmil PBJ dalam mengatur proyek.

Kasi Intelijen Kejari Binjai, Noprianto Sihombing, belum memberikan jawaban rinci terkait apakah dugaan pengaturan proyek melibatkan pejabat PBJ. “Saya cek dulu ke Pidsus ya,” ujarnya singkat, ketika dikonfirmasi soal kemungkinan keterlibatan Pokja dalam praktik kotor tersebut. (ted/ila)

Medan Polonia Kembali Juara Umum Judo Porkot 2025

Ketua PJSI Medan Josef Yus mengalungkan medali kepada pemenang Porkot Medan 2025. (Dok KONI Medan)
Ketua PJSI Medan Josef Yus mengalungkan medali kepada pemenang Porkot Medan 2025. (Dok KONI Medan)

MEDAN, SUMUTPOS,CO – Kecamatan Medan Polonia tampil perkasa di cabang olahraga judo Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan XV yang digelar di Padepokan Judo PJSI Sumut, Minggu (12/10/2025). Polonia tampil mendominasi dengan torehan 12 emas, 4 perak dan 5 perunggu.

Polonia unggul jauh dari Medan Johor dengan 1 emas, 1 perak, 1 perunggu dan di tempat ketiga Medan Area dengan 1 emas, 2 perunggu. Ini merupakan hattrick Polonia menggondol juara umum Porkot. Medan Polonia sudah juara selama tiga edisi beruntun.

Bahkan koleksi emas mereka melonjak tajam. Tahun sebelumnya Medan Polonia menjadi juara umum dengan koleksi 7 emas, dan 2 perak.

Ketua KONI Kecamatan Medan Polonia Mukhlis Wajab memuji kerja keras para pejudo Medan Polonia sehingga mereka bisa mempertahankan prestasinya. “Kalau persiapan dalam dua bulan terakhir, kita bersyukur bisa mempertahankan medali terbanyak di Porkot,” kata Mukhlis.

Sementara itu Ketua PJSI Medan Josef Yus mengatakan tahun ini gelaran Porkot menarik karena munculnya para atlet regenerasi yang bersaing.

“Yang menarik dengan adanya PON Bela Diri, di mana kekuatan-kekuatan utamanya tidak hadir di Porkot. Maka muncul dari lapis kedua dan ketiganya, yang kita tidak sangka Polonia bisa 5-6 medali, ternyata mereka menyimpan kekuatan di level kedua, sehingga mereka bisa meraih hingga 12 medali emas. Ternyata pembinaan level duanya bagus,” kata Josef.

Hal ini menjadi modal bagus Kota Medan untuk persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumut mendatang. “Medan ini sudah punya banyak bahan yang bisa kita seleksi dan latih dengan optimal untuk Porprov nanti,” ucapnya.

Judo menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan rutin di Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan XV 2025. Tahun ini sebanyak 98 pejudo dari 13 kecamatan turut bersaing yakni Medan Area, Medan Deli, Medan Denai, Medan Helvetia, Medan Johor, Medan Kota, Medan Marelan, Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Perjuangan, Medan Selayang, Medan Timur, dan Medan Tuntungan. (dek)

Abaikan Instruksi Wali Kota, Camat dan Korcam Tak Hadir di Atletik Porkot Medan 2025

PORKOT 2025: Dua pelari sedang berlomba pada pertandingan cabang atletik Porkot Medan 2025 di Lintasan Atletik PPLP Sumut, Minggu (12/10/2025). (Deking Sembiring)
PORKOT 2025: Dua pelari sedang berlomba pada pertandingan cabang atletik Porkot Medan 2025 di Lintasan Atletik PPLP Sumut, Minggu (12/10/2025). (Deking Sembiring)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Panitia pertandingan cabang olahraga atletik pada Pekan Olahraga Kota (Porkot) Medan XV tahun 2025 kecewa. Pasalnya banyak kontingen tidak didampingi perwakilan dari kecamatan maupun KONI kecamatan saat pertandingan hari pertama di Lintasan Atletik SPOBNas/PPLP Sumut, Minggu (12/10/2025).

“Kita sangat kecewa. Banyak atlet datang dan registrasi sendiri tanpa didampingi pihak kecamatan maupun koordinator olahraga kecamatan. Ini tidak sesuai dengan instruksi Wali Kota Medan saat pembukaan,” ujar Ketua Panitia Atletik, Irwan Pulungan di SPOBNas/PPLP Sumut, Minggu (12/10/2025).

Irwan Pulungan mengingatkan, saat pembukaan Porkot Medan di Lapangan Merdeka, Sabtu (11/10/2025), Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas menginstruksikan camat untuk mendampingi atletnya bertanding. Namun kondisi di lapangan sangat berbeda.

“Instruksi Pak Wali Kota sepertinya angin lalu saja. Dari pagi sampai sore pada hari pertama, tidak ada perwakilan kecamatan datang mendampingi atletnya. Atlet terkesan bertanding sendiri,” tegas Irwan Pulungan.

Mantan atlet nasional ini mengaku bangga karena peserta cabor atletik sangat antusias. Mereka ingin tampil dan menjadi juara.

“Padahal antusias atlet sangat tinggi. Mereka ingin tampil dan menjadi juara,” ungkapnya.

Irwan Pulungan menambahkan, pihaknya sadar bahwa pertandingan cabor Porkot 2025 ada bersamaan. Tapi dia menilai seharusnya pihak kecamatan ataupun Koordinator Olahraga Kecamatan bisa berbagi tugas dengan staf lainnya.

“Sebagai mantan atlet, saya paham betul bahwa untuk menjadi juara butuh dukungan dan motivasi. Betapa senangnya jika kita disambut setelah menjadi juara. Namun itu tidak terlihat di Porkot ini,” tegasnya.

Irwan Pulungan berharap agar menjadi perhatian semua pihak. “Untuk melahirkan atlet berprestasi itu butuh dukungan dan motivasi dari semua pihak,” pungkasnya. (dek)

Dodi Robert Simangunsong Ingatkan Sanksi Pidana jika Buang Sampah Sembarangan

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Sampah masih menjadi masalah serius di Kota Medan. Kondisi ini menjadi perhatian serius Anggota DPRD Kota Medan Dodi Robert Simangunsong. Politisi Partai Demokrat ini pun mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran, menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.

Hal tersebut dikatakan Dodi Robert Simangunsong ketika menggelar Sosialisasi Perda ke-10 Tahun 2025 Perda Nomor 6 Tahun 2015 tentang pengelolaan Persampahan di Jalan Bromo Gang Satia, Kelurahan Binjai, Medan Denai, Minggu (12/10/2025). Menurut Dodi, untuk menciptakan kebersihan itu harus dimulai dari diri sendiri, keluarga lalu lingkungan.

“Bila sampah tak dikelola dengan baik, maka akan memiliki dampak yang banyak. Tidak hanya bisa menjadi sumber penyakit, tapi sampah yang dibuang sembarangan juga bisa menyebabkan terjadinya banjir,” kata Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Medan ini.

Dodi juga mengingatkan, ada sanksi pidana dan kurungan badan, atau denda hingga puluhan juta bagi orang yang membuang sampah sembarangan. Disebutkannya, sanksi tersebut tertuang dalam Pasal 35 Ayat (1) Perda Nomor 6 tahun 2015 yang berbunyi, “Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau pidana denda paling banyak Rp10.000.000.00 (sepuluh juta rupiah)”.

Untuk itu, Dodi mengimbau warga untuk tidak membuang sampah sembarangan, apalagi ke sungai. “Larangan ini juga diatur dalam Pasal 57 ayat 1 tentang larangan buang sampah di Sungai,” tandasnya.

Sebelumnya, Kepala Lingkungan XII Kelurahan Binjai, Medan Denai, M Ikhsan Hutasuhut dalam sambutannya mengungkap yakan, persoalan sampah memang menjadi persoalan yang pelik di lingkungannya. Pasalnya, banyak masyarakat dari luar yang membuang sampah di lingkungannya.

“Sudah berulangkali kami mendapati orang luar membuang sampah di sini. Mungkin karena lahan (tempat sosialisasi Perda) ini merupakan lahan kosong, makanya orang membuang sampah ke sini,” kata Ikhsan.

Dia juga mengatakan, pernah membuka pos jaga, agar tidak ada yang membuang sampah di lahan kosong itu. “Saat pos ada yang menjaga, tidak ada yang berani membuang sampah. Tapi ketika pos sepi, sampah dibuang begitu saja,” ungkapnya.

Masyarakat terlihat begitu antusias menghadiri Sosialisasi Perda yang digelar Dodi Robert Simangunsong ini. Menurut pantauan di lokasi, semua kursi terisi, bahkan ada beberapa warga yang rela berdiri.

Meski sejumlah OPD yang diundang tak hadir, namun kegiatan Sosperda ini tetap berlangsung meriah dengan game yang dibawakan pembawa acara. Dalam game itu, warga yang mayoritas dari kaum ibu, mendapatkan hadiah jika berhasil menjawab pertanyaan. (adz)

Rico Waas Kunjungi dan Salurkan Bantuan Logistik untuk Pengungsi Banjir

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, mengunjungi para korban banjir di Kecamatan Medan Labuhan yang mengungsi di SD Negeri 060950 Jalan Kolonel Yos Sudarso dan Masjid Al-Ikhlas Jalan Titi Pahlawan, Kelurahan Pekan Labuhan, Minggu (12/10/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Wali Kota didampingi sejumlah pimpinan perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan, antara lain Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Yunita Sari, Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Gibson Panjaitan, serta Camat Medan Labuhan Khairun Nasyir Tambusai.

Posko pertama yang dikunjungi adalah SD Negeri 060950 di Jalan Kolonel Yos Sudarso, Kelurahan Pekan Labuhan, Lingkungan III. Meski cuaca telah cerah, banjir belum surut di sekitar sekolah tersebut. Dengan menggulung celana, Rico Waas berjalan menerobos genangan air untuk menemui para pengungsi yang ditempatkan di lantai dua bangunan sekolah.

Di lokasi, Wali Kota menyapa warga satu per satu dan menyambangi ruang-ruang kelas yang dijadikan tempat pengungsian. Berdasarkan data BPBD Medan, terdapat 160 jiwa pengungsi di sekolah ini, terdiri dari orang tua, dewasa, dan anak-anak.

Dengan penuh empati, Rico Waas berdialog dengan para pengungsi untuk mendengar langsung kondisi dan kebutuhan mereka. Ia menegaskan kepada jajarannya agar memastikan seluruh kebutuhan dasar warga, seperti makanan, air bersih, dan layanan kesehatan, terpenuhi dengan baik. Wali Kota juga mengingatkan warga agar tetap menjaga kesehatan selama berada di pengungsian.

Sebagai bentuk kepedulian, Rico Waas menyerahkan secara langsung bantuan logistik dari BPBD Medan kepada para pengungsi. Bantuan tersebut antara lain nasi bungkus, beras, selimut, teh, gula, handuk, air mineral, dan mi instan.

Usai dari SD Negeri 060950, Wali Kota beserta rombongan melanjutkan peninjauan ke lokasi pengungsian di Masjid Al-Ikhlas, Jalan Titi Pahlawan, Lingkungan VII, Kelurahan Martubung. Posko ini menampung sekitar 250 jiwa, mulai dari orang tua, dewasa, hingga anak-anak. Seperti di lokasi sebelumnya, Wali Kota juga menyerahkan bantuan logistik dan menyampaikan dukungan moril kepada warga.

Camat Medan Labuhan, Khairun Nasyir Tambusai, melaporkan bahwa banjir di wilayahnya berdampak pada dua kelurahan, dengan total 1.444 KK atau 4.510 jiwa terdampak.

Banjir yang melanda Kota Medan sejak Sabtu (11/10/2025) disebabkan oleh hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur sejak malam hari. Curah hujan tersebut menyebabkan meningkatnya debit air sungai sehingga terjadi luapan dan genangan di kawasan permukiman. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 23.00 WIB dan meluas ke berbagai kelurahan di tujuh kecamatan.

Berdasarkan data BPBD Medan, banjir melanda tujuh kecamatan dan 17 kelurahan, yakni Kecamatan Medan Maimun (Kelurahan Aur, Hamdan, Kampung Baru, Titi Rantai);
Kecamatan Medan Johor (Gedung Johor, Kwala Bekala); Kecamatan Medan Polonia (Sari Rejo, Polonia); Kecamatan Medan Labuhan (Pekan Labuhan, Martubung); Kecamatan Medan Selayang (Beringin); Kecamatan Medan Petisah (Sei Mati, Petisah Tengah, Anggrung); Kecamatan Medan Baru (Suka Raja)

Total wilayah terdampak mencakup 3.181 unit rumah, dengan 3.599 kepala keluarga dan 10.391 jiwa. Tidak terdapat laporan korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, sebanyak 69 orang dievakuasi, terdiri dari lansia, anak-anak, balita, ibu hamil, dan penyandang disabilitas.

Data dari BPBD juga menunjukkan lokasi pengungsian lainnya selain di Kecamatan Medan Labuhan, yaitu Kecamatan Medan Johor, di Masjid MDTA Muttaqin Kelurahan Kwala Bekala, menampung 350 pengungsi dan Kecamatan Medan Selayang, di Masjid Al-Qamar Kelurahan Beringin, menampung 85 pengungsi.

BPBD Kota Medan melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops–PB) segera melakukan berbagai langkah tanggap darurat, mulai dari evakuasi warga, pendataan wilayah terdampak, pemantauan cuaca dan debit air, hingga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap kenaikan debit air secara tiba-tiba. (map/ila)