25 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 74

Utang Rp4 Miliar Belum Dibayar ke Rekanan, Dinas SDABMBK Dieksekusi PN Lubukpakam

BACA PUTUSAN: Juru Sita Pengadilan Negeri Lubukpakam Azari Siregar membacakan putusan perkara proyek swakelola di Ruang Kantor Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Kontruksi (SDABMBK) Kabupaten Deliserdang, Senin (6/10).
BACA PUTUSAN: Juru Sita Pengadilan Negeri Lubukpakam Azari Siregar membacakan putusan perkara proyek swakelola di Ruang Kantor Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Kontruksi (SDABMBK) Kabupaten Deliserdang, Senin (6/10).

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Pengadilan Negeri (PN) Lubukpakam melakukan eksekusi atas putusan perkara proyek swakelola di Kantor Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Kontruksi (SDABMBK) Kabupaten Deliserdang, Senin (6/10). Eksekusi dilakukan karena sampai saat ini pihak Dinas SDABMBK belum mau melakukan membayarkan utangnya pada rekanannya meskipun perkaranya sudah berkekuatan hukum tetap (inkrah). Ada senilai Rp4 miliar utang yang harus dibayar dan belum termasuk dendanya.

Juru Sita PN Lubukpakam, Azhar Siregar melaksanakan eksekusi dan membacakan di Ruang Kadis SDABMBK, Janso Siregar di lantai II. Diperkirakan tidak banyak orang yang tahu saat pembacaan eksekusi itu.

Eksekusi yang dilakukan ini membuat pengacara pemohon, Joko Suandi dan rekannya kecewa. Saat diwawancarai Joko dan timnya mengira konsep eksekusi dilakukan di luar ruangan atau di depan kantor agar semua orang tahu bagaimana proses keadilan. Namun ternyata ia sempat disuruh masuk di dalam ruang kadis dan kemudian dibacakan oleh pihak juru sita.

“Saya selaku kuasa hukum sangat kecewa. Saya tadi sudah sampaikan, kita ini eksekusi bukan mediasi kenapa enggak dibacakan di bawah. Sudah saya sampaikan tapi ya sudahlah yang penting sudah selesai dibacakan,” ucap Joko.

Joko mengatakan pada saat selesai dibacakan ia mengira termohon akan segera membayarkan tapi ternyata tidak. Sejauh ini ia melihat belum ada tanda-tanda kalau hutang akan dibayarkan. Diakuinya kalau pihaknya akhirnya ikut menandatangani berita acara eksekusi.

“Ini perkara sudah inkrah, sudah ada putusan dan mereka harus bayar. Sudah kalah mereka di PK (Peninjauan Kembali). Yang saya kira dengan diatas (dibacakan) akan dibayarkan ternyata tidak. Mereka hanya takut diketahui khalayak ramai,” tandas Joko.

Joko bilang selain timnya dan Kadis di dalam ruangan apa yang dilakukan oleh Juru Sita juga didengar oleh Kabag Hukum Pemkab dan Kabag Ops. Dalam hal ini ia hanya menegaskan kalau hutang pada kliennya itu bisa secepatnya dibayarkan oleh dinas. Karena, Tahun 2023 perkaranya sudah inkrah dan ada bunga 6 persen untuk tiap tahunnya apabila tidak juga dibayarkan. Disebut pada saat ini bunganya itu terhitung sudah 12 persen.

Juru Sita PN Lubukpakam, Azhar Siregar yang dikonfirmasi mengaku apa yang dilakukan pihaknya saat eksekusi sudah memenuhi proses hukum. Ia menegaskan apa yang dilakukan atas inisiatif mereka sendiri bukan ada permohonan dari dinas terkait. Dianggap tidak perlu juga eksekusi dilakukan di ruang terbuka karena yang dilakukan bukan eksekusi ril.

“Proses eksekusi ini bukan eksekusi reel (tapi) eksekusi membayar sejumlah uang. Makanya kami di sini hanya membacakan penetapan supaya hasil berita acara itu untuk diberikan kepada pemkab untuk dianggarkan ditahun berikutnya. Sudah dibacakan tadi. Kalau reel harus dinyatakan terbuka inikan hanya termohonnya itu dinas,” pungkas Azhar Siregar.(btr/azw)

DPD PDIP Sumut ke Petani Dairi Salurkan Bantuan Bibit Jagung Hibrida P32

BERSAMA: Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Tapif Ginting, Meinarti Bangun, dan Ketua DPC PDIP Dairi Resoalon Lumbangaol, beserta jajaran diabadikan bersama petani, saat memberikan bibit jagung di Desa Sitinjo 2, Kabupaten Dairi, Senin (6/10).(Rudy Sitanggang/Sumut Pos)
BERSAMA: Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Tapif Ginting, Meinarti Bangun, dan Ketua DPC PDIP Dairi Resoalon Lumbangaol, beserta jajaran diabadikan bersama petani, saat memberikan bibit jagung di Desa Sitinjo 2, Kabupaten Dairi, Senin (6/10).(Rudy Sitanggang/Sumut Pos)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD-PDIP) Sumut, menyalurkan bantuan bibit jagung kepada para petani di Kabupaten Dairi.

Penyerahan bantuan bibit jagung secara simbolis dan penanaman perdana ini, dilakukan Ketua DPD PDIP Sumut Rapidin Simbolon, melalui Wakil Ketua DPD PDIP Sumut yang juga Koordinator Daerah (Korda) Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat, Tapif Ginting, bersama Meinarti Bangun, dan Ketua DPC PDIP Dairi Resoalon Lumbangaol.

Kegiatan ini dilakukan di kompleks kediaman pengurus DPC PDIP Dairi Benpa Nababan di Desa Sitinjo 2, Kecamatan Sitinjo, Senin (6/10).

Pada kesempatan itu, Tapif mengatakan, penyerahan bantuan bibit jagung varitas hibrida P32 tersebut, bentuk kepedulian PDIP kepada para petani di 33 kabupaten kota Sumut. Penyerahan bantuan ini, sekaligus memperingati Hari Tani Nasional Indonesia.

“Untuk saat ini, ada sebanyak 125 paket bantuan bibit jagung diserahkan ke petani Dairi. Kami berharap, bantuan ini ditanam dengan baik, supaya bisa menopang ekonomi para petani di daerah ini. Ini masih sementara, ke depan akan kami upayakan penambahan jumlah bantuan. Sekaligus mengajak petani, jika waktunya nanti supaya dilakukan panen bersama, untuk memastikan dan melihat keberhasilan bantuan ini,” ungkap Tapif.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Dairi, Resoalon Lumbangaol mengatakan, suatu kehormatan bagi para petani di Desa Sitinjo 2, Kecamatan Sitinjo, menerima bantuan bibit jagung P32 dari DPD PDIP Sumut.

“Kami harapkan bantuan bibit jagung ini ditanam, dan berhasil dengan baik. Sehingga mampu mendorong peningkatan perekonomian para petani. Kami akan terus memperjuangkan ke DPD PDIP Sumut untuk penambahan jumlah bantuan ini. Sehingga bisa mengakomodir semua petani di 15 kecamatan Dairi,” kata Resoalon, seraya menuturkan, masing-masing petani memperoleh 15 kilogram bibit jagung hibrida P32.

Sementara itu, para petani yang menerima bantuan, mengucapkan terima kasih kepada DPD PDIP Sumut, karena sudah peduli dan memperhatikan nasib para petani di Kabupaten Dairi. (rud/saz)

Wakil Wali Kota Medan Tinjau Pengerjaan Paving Block Jalan Gurila

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Wali Kota Medan H. Zakiyuddin Harahap meninjau langsung pengerjaan pemasangan paving block di Jalan Gurila Gg. Ulung dan Jalan Madio Utomo, Gg. Ketapang, Kec. Medan Perjuangan, Selasa (7/10/2025).

Peninjauan ini dilakukan Zakiyuddin guna memastikan pengerjaan perbaikan jalan gang tersebut berjalan dengan baik, sehingga memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat sekitar. Sebab, sebelumnya Zakiyuddin mendapati laporan adanya masyarakat yang tergelincir di gang tersebut akibat jalan yang licin karena hujan.

“Kita mendapati laporan dari masyarakat bahwa di gang Ulung dan gang Ketapang ini apabila hujan turun sering becek yang menyebabkan masyarakat sering tergelincir, jadi langsung kita pasang paving block agar lebih tinggi dan tidak becek lagi,”kata Zakiyuddin.

Dalam peninjauan itu, Zakiyuddin turut di dampingi Plt Kepala Dinas SDABMBK Kota Medan Gibson Panjaitan dan Camat Medan Perjuangan Hidayat.

Dengan dilakukanya pemasangan paving block tersebut, Zakiyuddin berharap infrastruktur yang telah dibenahi Pemko Medan ini dapat dijaga dengan baik oleh masyarakat.

“Sama-sama kita jagalah apa yang sudah dibangun Pemko Medan,” ujar Zakiyuddin.

Dari data yang diproleh dari Plt Kepala Dinas SDABMBK Kota Medan Gibson Panjaitan, pemasangan paving block di jalan Gurila Gg. Ulung sepanjang 65 meter dengan lebar 2 meter, sedangkan pemasangan paving block di Jalan Madio Utomo, Gg. Ketapang sepanjang 165 meter dengan lebar 2 meter. (map/ila)

Kolaborasi Seni-Peduli Lingkungan, Seratusan Tong Sampah Mural Disebar di Binjai

KENALKAN: Wakil Wali Kota Binjai Hasanul Jihadi, saat mengenalkan tong sampah mural yang kini sudah disebar pada sejumlah titik Kota Binjai.(Istimewa)
KENALKAN: Wakil Wali Kota Binjai Hasanul Jihadi, saat mengenalkan tong sampah mural yang kini sudah disebar pada sejumlah titik Kota Binjai.(Istimewa)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pemko Binjai yang berkolaborasi dengan Bank Sumut, menyediakan tong sampah mural, dan sudah disebar di sejumlah titik. Sebanyak 125 tong sampah kolaborasi seni dengan kepedulian lingkungan tersebut, merupakan sebuah terobosan baru yang dilahirkan bersama komunitas anak muda kreatif.

Sumber pengadaan tong sampah mural itu, berasal dari Program Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Sumut. Minggu (5/10) lalu, 125 tong sampah mural dikenalkan kepada masyarakat di Lapangan Merdeka Binjai.

Berbahan kayu berkualitas, tong sampah ini dihiasi lukisan mural berisi pesan tentang lingkungan yang inspiratif. Selain pameran tong sampah mural, juga ada talkshow interaktif bersama Wakil Wali Kota Binjai Hasanul Jihadi. Pembahasannya tentang bagaimana peran kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan keberlanjutan lingkungan.

Jiji, sapaan karib Hasanul Jihadi, menyatakan, kegiatan ini tidak hanya mengingatkan masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Namun juga mengajak mereka untuk mencintai dan menjaga kebersihan dengan cara yang kreatif.

“Melalui kegiatan ini, masyarakat tidak lagi sekadar diingatkan, tapi justru tertarik karena visualisasi yang menarik,” ungkap Jiji.

“Dengan cara ini, mereka terdorong untuk ikut merawat dan menjaga fasilitas tersebut. Ini bukti Pemko Binjai selalu membuka ruang kolaborasi bagi berbagai pihak, khususnya anak muda,” imbuhnya.

Tong-tong sampah mural ini akan ditempatkan di sepanjang Jalan Sudirman Binjai. Itu menghadirkan nuansa baru pada wajah kota, bukan hanya sebagai fasilitas kebersihan. Tapi juga sebagai karya seni publik yang memperindah ruang kota. Program ini merupakan inisiatif bersama dan menjadi wujud nyata tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendukung program pemerintah serta memberdayakan komunitas kreatif lokal.

“Kami merasa terinspirasi. Awalnya kami tak terpikir, kreativitas seni bisa diterapkan dalam kampanye lingkungan. Ini menjadi pembuktian, seni dapat menjadi jembatan untuk membangun kesadaran bersama,” jelas Pimpinan Cabang Bank Sumut Kota Binjai, Nafizar Lubis.

Dalam prosesnya, 15 pelaku industri kreatif lokal terlibat langsung, mulai dari pengrajin kayu, muralis, hingga musisi. Mereka bekerja selama 30 hari untuk menghadirkan tong-tong sampah yang tidak hanya fungsional. Tapi juga sarat nilai estetika dan pesan moral tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Dengan hadirnya 125 tong sampah mural ini, Kota Binjai menegaskan posisinya sebagai kota yang tidak hanya bersih, tapi juga kreatif dan penuh semangat kolaborasi yang mampu menghadirkan seni sebagai jembatan menuju kesadaran lingkungan yang lebih baik. (ted/saz)

Wujudkan Jeruk Karo Berkualitas dan Mendunia

SAMBUTAN: Bupati Karo Antonius Ginting saat menyampaikan sambutan pada penyerahan bantuan kepada kelompok tani di kawasan Liang Melas Datas (LMD), Jumat (3/10).(Istimewa)
SAMBUTAN: Bupati Karo Antonius Ginting saat menyampaikan sambutan pada penyerahan bantuan kepada kelompok tani di kawasan Liang Melas Datas (LMD), Jumat (3/10).(Istimewa)

KARO, SUMUTPOS.CO – Pemkab Karo melalui Dinas Pertanian, dan didukung APBD Provinsi Sumatera Utara (Sumut), menyerahkan bantuan perangkap dan atraktan hama lalat buah jeruk kepada kelompok tani (poktan) di kawasan Liang Melas Datas (LMD), Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Jumat (3/10) lalu.

Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas, mutu, serta daya saing jeruk Karo, sebagai komoditas hortikultura unggulan daerah. Sekaligus mendukung upaya pengendalian hama terpadu dan berkelanjutan.

Dalam sambutannya pada penyerahan bantuan tersebut, Bupati Karo Antonius Ginting, menegaskan komitmen pemerintah daerah bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dan berbagai pemangku kepentingan untuk terus mendukung petani jeruk melalui program nyata di lapangan.

“Kami ingin agar jeruk Karo tidak hanya diproduksi dalam jumlah banyak, tapi juga berkualitas tinggi, bebas dari hama dan penyakit, serta mampu memenuhi standar pasar nasional maupun ekspor. Harapan kami, jeruk Karo benar-benar mendunia,” ungkap Antonius.

Antonius juga menginstruksikan para camat dan kepala desa, agar memastikan bantuan dimanfaatkan secara optimal dengan pemasangan dan penggunaan perangkap sesuai petunjuk teknis dari Dinas Pertanian. Menurutnya, ke depan Pemkab Karo akan memperkuat pendampingan, pelatihan, dan penyaluran bantuan bagi desa-desa yang belum memperoleh fasilitas serupa.

Adapun bantuan yang disalurkan, meliputi dari APBD Kabupaten Karo: 2.820 unit perangkap lalat buah dan 5.640 sachet atraktan, mencakup lahan seluas 141 hektare. APBD Provinsi Sumut: 4.000 unit perangkap lalat buah dan 4.000 sachet atraktan, mencakup lahan seluas 261,5 hektare.

Penyerahan bantuan berlangsung di Jambur Desa Pola Tebu, Kecamatan Kutabuluh. Turut hadir perwakilan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumut Marino; Plt Kadis Pertanian Karo Michael Purba; Camat Lau Baleng, Kutabuluh, dan Tigabinanga; Kapolsek Kutabuluh; perwakilan PT Astani; penyuluh pertanian; serta para pengurus dan anggota kelompok tani. (deo/saz)

Wakil Ketua DPRD Medan Rajudin Sagala Dukung Program Sertifikasi Masjid Kota Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Ketua DPRD Medan Rajudin Sagala mendukung sepenuhnya program akselerasi sertifikasi masjid di Kota Medan. Rajudin menegaskan dukungan tersebut di hadapan pengurus Aliansi Ormas Islam di antaranya Ustadz Zulkarnain, Buya Rafdinal, Ustadz Aidan Nazwir, Ustadz Rahmat Gustin, Latif Balatif, Riswan dan Ibrahim Sinambela yang beraudiensi di ruang kerjanya, Senin (6/10/2025).

Rajudin menegaskan, program sertifikasi yang direncanakan Aliansi juga merupakan misi dirinya sebagai wakil rakyat. “Bahkan secara pribadi saya telah berhasil memproses sertifikasi beberapa masjid di Kota Medan sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab moral,” kata politisi PKS ini.

Dalam pertemuan itu, Rajudin berjanji akan mendorong Wali Kota Medan Rico Waas untuk memproses program teresebut. Menurutnya, program sertifikasi adalah amal shaleh bagi wali kota sebagai seorang muslim dan menjadi legasi terbaik sebagai seorang kepala daerah.

“Untuk itu, apa yang menjadi harapan umat Islam dan merupakan program Aliansi Ormas Islam sudah sepatutnya mendapat sambutan positif dari Wali Kota Medan,” ujar Rajudin.

Sebelumnya, Aliansi Ormas Islam menegaskan, umat Islam tidak anti pembangun. Tetapi pembangunan yang membawa dampak negatif terhadap eksistensi rumah ibadah sehingga sering menjadi korban penggusuran, merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan warga kota.

“Medan merupakan kota yang kurang ramah pada rumah ibadah. Karena faktanya dalam sepuluh tahun terakhir, ada belasan masjid yang jadi korban penggusuran,” ujar Ustadz Zulkarnain.

Melalui perjuangan Aliansi bersama warga kota, sebut Zulkarnain, ada beberapa masjid yang berhasil diselamatkan dan berdiri kembali di tempat semula. Seperti masjid Al-Ikhlas di Jalan Timor, Masjid Raudhatul Islam di Jalan Haji Adam Malik, dan lain-lain. Menurut Aliansi, sertifikasi wakaf merupakan suatu keharusan untuk melindungi masjid- masjid yang ada di Kota Medan.

“Penggusuran masjid menjadi ancaman konflik sosial yang harus dihindari. Dan pemerintah yang bijak lebih mengutamakan pencegahan daripada menanggung dampak sosial negatif yang merugikan semua pihak,” pungkasnya. (adz)

Perayaan HUT ke-80 TNI di Medan, PLN Sukses Hadirkan Listrik Tanpa Kedip

Petugas PLN terus bersiaga memastikan suplai kelistrikan tetap berjalan lancar.
Petugas PLN terus bersiaga memastikan suplai kelistrikan tetap berjalan lancar.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara sukses menjaga keandalan pasokan listrik tanpa kedip selama rangkaian Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berlangsung di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (5/10/2025).

Perayaan yang mengusung tema “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju” tersebut, dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sumatera Utara, antara lain Kasdam I/Bukit Barisan Brigjen TNI Deki Santoso Pattinaya yang bertindak sebagai Inspektur Upacara, serta unsur TNI dari tiga matra, Polri, Satpol PP, dan ribuan masyarakat yang memadati area upacara dan pameran Alutsista.

Dalam perayaan yang berlangsung khidmat sekaligus meriah itu, PLN menyiagakan tim teknik dan pelayanan selama 24 jam penuh untuk memastikan seluruh sistem distribusi listrik berjalan optimal, terutama di area Lapangan Merdeka Medan dan sekitarnya yang menjadi pusat kegiatan.

Sebagai langkah antisipasi, PLN menyiapkan dua penyulang yakni penyulang utama dan penyulang cadangan (backup) guna menjamin kontinuitas pasokan listrik selama acara berlangsung. Selain itu, genset berkapasitas 250 KVA juga disiagakan di lokasi sebagai sumber energi tambahan apabila terjadi kondisi darurat.

Senior Manager Perencanaan PLN UID Sumatera Utara Efi Ziarman, menjelaskan bahwa kesiapan teknis dilakukan sejak beberapa hari sebelumnya melalui pengecekan jaringan, panel distribusi, gardu, hingga peralatan cadangan.

“Kami melakukan simulasi pasokan dan memastikan seluruh sistem utama maupun cadangan bekerja normal. Selama acara berlangsung, seluruh rangkaian kegiatan mulai dari upacara, parade, hingga demonstrasi Alutsista berjalan dengan suplai listrik yang stabil dan tanpa gangguan,” ujar Efi.

Sementara itu, Kasdam I/Bukit Barisan Brigjen TNI Deki Santoso Pattinaya, dalam amanat tertulis Panglima TNI menegaskan pentingnya sinergi antara TNI dan seluruh elemen bangsa dalam menjaga keutuhan serta keamanan negara.

“TNI adalah tentara rakyat, lahir dari rakyat dan berjuang bersama rakyat. Oleh karena itu, sinergi yang terjalin dengan berbagai pihak termasuk PLN sangat penting untuk memastikan keberhasilan setiap kegiatan kenegaraan dan pelayanan publik,” ungkapnya.

General Manager PLN UID Sumatera Utara Ahmad Syauki, menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh personel PLN yang telah memastikan keandalan listrik di setiap momentum penting kenegaraan.

“Kehadiran listrik yang andal pada kegiatan berskala nasional seperti HUT TNI merupakan bentuk kontribusi nyata PLN dalam mendukung stabilitas dan kemajuan bangsa. Kami berterima kasih kepada seluruh petugas di lapangan yang telah bekerja siaga agar perayaan berjalan sukses tanpa kedip,” ujar Syauki.

Pada perayaan HUT ke-80 TNI itu, turut dimeriahkan dengan demonstrasi kolaboratif tiga matra (darat, laut, udara), pameran Alutsista, serta atraksi drumband Satpol PP Sumut yang menampilkan formasi angka “80”.

Masyarakat juga antusias melihat langsung kendaraan taktis TNI seperti tank, panser Anoa, Maung, dan wahana militer lainnya.

Dengan dukungan penuh dari PLN, perayaan HUT ke-80 TNI di Medan berlangsung sukses, aman, dan lancar. PLN berkomitmen untuk terus menjadi bagian dari semangat “TNI Rakyat, Indonesia Maju” melalui pelayanan kelistrikan yang andal, aman, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Sumatera Utara. (ila)

Murni Teguh Memorial Hospital Raih PERSI Award 2025 untuk Layanan Jantung dan Neurologi Terbaik

FOTO BERSAMA: Dari kiri ke kanan; Perwakilan Persi Wilayah Sumut dr Jamaluddin, MARS, Plt. Direktur Murni Teguh Memorial Hospital dr Jong Khai, MARS, dr Muhammad Yusuf, SpS, FINS, FINA, dr Nizam Zikri Akbar, SpJP(K) FIHA FAsCC, Presiden Direktur PT Murni Sadar Tbk DR dr Mutiara, MHA, MKT serta Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan dr. Bangbang Buhari, MKM, foto bersama.
FOTO BERSAMA: Dari kiri ke kanan; Perwakilan Persi Wilayah Sumut dr Jamaluddin, MARS, Plt. Direktur Murni Teguh Memorial Hospital dr Jong Khai, MARS, dr Muhammad Yusuf, SpS, FINS, FINA, dr Nizam Zikri Akbar, SpJP(K) FIHA FAsCC, Presiden Direktur PT Murni Sadar Tbk DR dr Mutiara, MHA, MKT serta Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan dr. Bangbang Buhari, MKM, foto bersama.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Murni Teguh Memorial Hospital kembali menorehkan prestasi penting dengan dianugerahinya PERSI Award 2025 sebagai salah satu dari 12 rumah sakit terbaik di Indonesia dalam kategori pelayanan jantung dan 10 RS terbaik dalam pelayanan neurologi.

Penghargaan ini diberikan oleh Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) melalui proses seleksi ketat dari 3270 RS se Indonesia yang menilai mutu tata laksana, kelengkapan fasilitas, sarana prasarana, peralatan medis, SDM hingga capaian klinis yang terbukti memberikan dampak nyata bagi pasien dalam kurun waktu tahun 2024.

Untuk penghargaan sebagai RS terbaik dalam layanan neurologi bagi RS MTMH merupakan kali kedua berturut-turut setelah tahun 2024 juga berhasil sebagai 10 RS peringkat terbaik se-Indonesia.

Direktur Murni Teguh Memorial Hospital dr Jong Khai, MARS, menegaskan bahwa penghargaan ini tidak hanya menjadi pengakuan bagi institusi, tetapi juga wujud kontribusi bagi kemajuan layanan kesehatan nasional.

Menurutnya, pencapaian ini menunjukkan bahwa masyarakat kini tidak perlu lagi ragu terhadap kualitas pengobatan penyakit jantung dan saraf di dalam negeri. Standar layanan yang tinggi telah tersedia, sehingga pasien dapat memperoleh penanganan tepat dan cepat tanpa harus bergantung pada rumah sakit luar negeri.

Data Murni Teguh Memorial Hospital memperlihatkan bahwa dalam kurun waktu 2024 hingga Agustus 2025, lebih dari 6.800 pasien jantung telah ditangani melalui tindakan kateterisasi jantung di Cath Lab dan layanan intervensi lainnya. RS MTMH juga telah melaksanakan operasi jantung terbuka secara rutin sejak tahun 2021, bahkan pada tahun 2025 sudah menjadi RS pertama yang melaksanakan MICS(Minimal Invassive Cardiac Surgery) baik tindakan CABG maupun operasi katup jantung.

Sementara itu, lebih dari 3.600 pasien stroke berhasil memperoleh penanganan komprehensif. Tindakan trombolisis, trombektomi juga sudah dilaksanakan secara rutin dalam penanganan stroke. Capaian ini sejalan dengan RS MTMH berhasil beberapa kali meraih Diamond Status WSO (World Stroke Organization)/Angels Award, sebuah penghargaan internasional bergengsi dalam tata laksana stroke.

Presiden Direktur PT Murni Sadar Tbk, Dr dr Mutiara, MHA, MKT, menambahkan bahwa penghargaan dari PERSI semakin memperkuat motivasi rumah sakit untuk mengembangkan layanan unggulan secara berkelanjutan.

Ia menjelaskan bahwa Murni Teguh Memorial Hospital terus menghadirkan inovasi, mulai dari teknik bedah jantung minimal invasif hingga penggunaan teknologi pencitraan mutakhir. Semua upaya tersebut ditujukan untuk meningkatkan keselamatan pasien, mempercepat proses pemulihan, serta memperluas akses layanan medis berkualitas bagi masyarakat.

Sementara itu, Wakil Sekretaris PERSI Wilayah Sumut dr Jamaluddin, MARS, menjelaskan bahwa PERSI Award diberikan berdasarkan indikator input, proses, dan outcome. MTMH dinilai unggul dalam kecepatan diagnosis, ketepatan tindakan medis, dan hasil klinis yang signifikan.

“Dari 290 rumah sakit di Sumatera Utara, MTMH terpilih sebagai perwakilan daerah dan berhasil meraih pengakuan di tingkat nasional. Ini menunjukkan bahwa mutu pelayanan di Sumut sudah bisa bersaing di level nasional,” ujarnya.

Dokter spesialis jantung dr Nizam Zikri Akbar, SpJP(K), FIHA, FAsCC menambahkan, kecepatan penanganan menjadi salah satu kunci keberhasilan.

“Mulai dari pasien datang dengan nyeri dada hingga penegakan diagnosis, semua berlangsung dalam rentang waktu yang sangat singkat. Kami tidak mengenal tanggal merah, karena setiap pasien harus mendapat pelayanan cepat dan tepat,” ujarnya.
Hal senada disampaikan dokter spesialis saraf dr Muhammad Yusuf, SpS, FINS, FINA, yang menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat terhadap gejala stroke.

“Kesempatan emas penanganan stroke ada di empat setengah jam pertama. Di MTMH, semua tindakan mulai dari trombolisis hingga trombektomi dapat dilakukan, sehingga banyak pasien bisa pulang dengan kondisi berjalan kaki hanya beberapa hari setelah perawatan,” tuturnya.

Pengakuan ini mempertegas posisi Murni Teguh Memorial Hospital sebagai pusat rujukan jantung dan neurologi di Sumatera Utara maupun Indonesia.
Lebih dari itu, capaian ini diharapkan dapat menjadi bagian dari penguatan sistem kesehatan nasional, mengurangi ketergantungan pada layanan medis di luar negeri, sekaligus meningkatkan kepercayaan publik terhadap kualitas rumah sakit di tanah air.

Dengan diraihnya PERSI Award 2025, Murni Teguh Memorial Hospital meneguhkan komitmennya untuk terus berada di garis depan pelayanan kesehatan, memberikan harapan baru bagi pasien, serta berkontribusi dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. (ila)

Warga Langkat Diduga Jadi Korban Kekerasan di Kamboja, Pemkab Bantu Kepulangan Jenazah ke Tanah Air

TUNJUKKAN: Adik Argo Prasetyo, Ega Prasetya (kanan) saat menunjukkan foto korban semasa hidup di kediaman mereka, Desa Karang Rejo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat.(Teddy Akbari/Sumut Pos)
TUNJUKKAN: Adik Argo Prasetyo, Ega Prasetya (kanan) saat menunjukkan foto korban semasa hidup di kediaman mereka, Desa Karang Rejo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat.(Teddy Akbari/Sumut Pos)

SUMUTPOS.CO – Kabar duka datang dari Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat. Seorang lajang berusia 25 tahun, atas nama Argo Prasetyo, meninggal dunia diduga karena dianiaya di Kamboja. Dugaan penganiayaan terhadap korban, diketahui melalui postingan warga negara Vietnam, yang beredar luas di jagad dunia maya. Terdapat sejumlah luka di wajah korban, seperti mata dan bibir.

Diketahui, pria berkarakter tertutup itu, berangkat ke Kamboja pada April 2024. Keberangkatannya tanpa diketahui oleh keluarga. Adik korban, Ega Prasetya mengungkapkan, korban berangkat ke luar negeri untuk bekerja diketahui setelah sudah di Kamboja.

“Abang saya tidak pamit ke keluarga, tiba-tiba kami dapat kabar sudah di Kamboja,” kata Ega saat diwawancarai di kediamannya, Jalan Lintas Stabat-Tanjungpura, Gang Famili, Desa Karang Rejo, Kecamatan Stabat, kabupaten Langkat, akhir pekan lalu.

Kepada Ega, korban mengaku, bekerja di sebuah restoran. Awal-awal kerja di Kamboja, menurutnya, sang kakak sering berkomunikasi.

“Tapi di 2025 ini, kami sudah jarang komunikasi,” beber Ega.

Sebelum meninggal dunia, keluarga mengetahui Argo dalam keadaan kritis, melalui postingan warga negara Vietnam. Menurut Ega, ada seseorang menghubunginya melalui aplikasi WhatsApp, Senin, 29 September lalu.
“Saya dikirimi foto abang saya dengan keadaan sudah lembam-lembam di bagian wajah. “Hallo apa benar ini keluarganya Argo Prasetyo?” Terkejutlah kami sekeluarga. Langsung kami cari tahu, dan tanya-tanya.

Dikirimnya satu akun Facebook warga Vietnam yang menolong abang saya di Kamboja,” kata Ega lagi.
Komunikasi dengan warga negara Vietnam sedikit terhambat, karena beda bahasa.

“Kami mengobrol dengan dia menggunakan bahasa Vietnam, kami translate. Dan berkelanjutan melalui Telegram. Kami tanya bagaimana keadaan abang saya di sana. Ternyata abang saya sudah empat hari dirawat di rumah sakit. Artinya kami baru tahu keadaan abang kami di hari kelima, dengan kondisi yang mengenaskan itu,” ujarnya.

“Terus kami berkomunikasi dengan orang Vietnam itu. Dikirimkannnya foto abang saya masih hidup dirawat di rumah sakit,” kata Ega.

Menurut warga negara Vietnam itu, kata Ega, Argo mengalami hilang ingatan.

“Pada saat itu menurut orang Vietnam itu, abang saya seperti hilang ingatan. Soalnya ditanyai tidak menjawab, dan di lehernya ada bekas pukulan, yang membuat dia susah berbicara dan sulit untuk makan,” tuturnya.

Karena itu, dia pun mencari tahu perusahaan apa sebenarnya tempat Argo bekerja.

“Belakangan ini kami cari tahu, dia kerja di kantor scam Kamboja,” beber Ega.

Korban merupakan sulung dari empat bersaudara, mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Syavrieng Provincial Hospital, Selasa, 30 september. Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Ega mengaku, sempat berkomunikasi dengan Argo, Senin, 15 September. Kepada Ega, Argo meminta untuk dikirim uang sebesar Rp500 ribu, dengan alasan untuk makan. Saat minta uang makan itu, Ega mengaku tidak ada firasat apapun.

“Karena uang makan atau gaji tempat dia bekerja belum keluar. Sempat video call, cuma dia udah pindah tempat kerja katanya, enggak di resto lagi. Resto itu sudah tutup pengakuannya,” sambungnya.

Karakter Argo yang tertutup, menyulitkan keluarga. Ega pun mengakui, Argo tidak memberi tahu tempat kerja barunya di Kamboja, usai restoran tempatnya awal bekerja tutup. Rabu, 17 September atau dua hari berselang, Ega coba menghubungi korban.

“Maaf, namanya bahasa pinjam uang, cuma dia gak respons. Di 20 September 2025 baru dibalasnya, katanya belum tukar uang,” ujarnya.

Setelah itu, komunikasi antara Argo dan keluarganya pun terputus, dan tak pernah berkabar lagi. Karakter Argo yang tertutup, menurut Ega, sejak ibu mereka tiada atau meninggal dunia. Juga selama di Kamboja, Argo tak pernah bercerita keluh kesahnya.

“Gak pernah cerita keluh kesah, paling dia cerita soal belum terima uang makan. Itu saja,” tutur Ega.

Sebelum memilih kerja di Kamboja, Argo bekerja di Alfamart. Namun, Argo memutuskan resign dan memilih jalan ke Kamboja yang kini berujung maut. Setelah kabar Argo memang benar dinyatakan meninggal dunia, keluarga menggelar serangkaian kirim doa mulai dari takjiah hingga tahlilan, meski jenazah belum tiba di Tanah Air. Keluarga juga sudah berusaha dan menghubungi KBRI dan BP2MI, dengan membuat laporan agar dibantu pemulangan jenazah almarhum ke Tanah Air.

“Tapi responsnya kami hanya terus disuruh menunggu, hingga hari keempat meninggal dunia abang saya,” kata Ega.

Ega juga menuturkan, jenazah Argo saat ini masih berada pada tempat pengawetan di Phnom Penh, Ibukota Kamboja.

“Harapan kami sekeluarga, agar jenazah almarhum abang kami kembali ke Tanah Air. Kendalanya juga kami belum tahu, karena dari pihak KBRI belum ada kabar apapun, termasuk biaya,” ujar Ega.

Argo pun disebut kesahariannya merupakan sosok abang yang baik, tidak neko-neko. Namun sayang, karakter almarhum yang tertutup dan memilih jalan berangkat ke Kamboja dengan cara ilegal. Menurut Ega, almarhum ada riwayat penyakit kelainan jantung sejak usianya tiga tahun.

“Sejak ibu meninggal dunia, dia suka-suka hati gitu. Terhadap kami adik-adiknya, almarhum sangat baik. Kalau adiknya ada masalah, dia bertanggung jawab dan peduli sebagai abang,” katanya.

“Kami juga sempat perhatikan sebelum dia mau pergi ke Kamboja, kami lihat dia sibuk ke sana sini. Tapi gak mau cerita mau ke Kamboja. Dan kami gak tau dia pergi dengan siapa, berapa orang, karena dia memang gak bilang sama keluarga,” imbuh Ega.

Peristiwa ini juga sudah didengar oleh pihak kelurahan dan kecamatan, serta sudah dilaporkan ke dinas tenaga kerja.

“Cuma karena memang abang kami ini perginya ilegal, jadi kami masih disuruh menunggu,” bebernya.

Sementara itu, Sumut Pos bertemu dengan Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Langkat, Rajanami Yun Sukatami, di kediaman Argo. Itu menunjukkan Pemkab Langkat peduli dengan warganya.

“Sebagai pemerintah yang warganya membutuhkan perlindungan, kita harus siap. Walaupun menurut data yang ada pada kita, Argo Prasetyo memang berangkat secara nonprosedural,” ujarnya.

Artinya kepergian Argo ke Kamboja, tidak melalui proses sebagaimana mestinya pekerja migran yang berangkat kerja ke luar negeri.

“Tapi kami tetap berupaya, agar jenazah bisa kita kembalikan ke Tanah Air. Tadi saya juga sudah berkomunikasi dengan Kepala BP2MI di Medan, bagaimana upayanya agar jenazah bisa kita kembalikan ke Langkat,” kata Rajanami.

“Kita sudah mengunjungi keluarga almarhum, dan keluarga kami minta membuat laporan secara resmi. Dan akan kami buat surat ke KBRI di Phnom Penh. Dan bagaimana prosesnya, kita tunggu sama-sama,” imbuhnya.

Menurut Rajanami, jika sudah di luar negeri, peristiwa ini sudah domainnya kedutaan besar. Pun begitu, sesuai perintah Bupati Langkat Syah Afandin, jenazah Argo akan tetap diupayakan dibawa pulang ke Tanah Air.

“Pemulangan jenazah ini memang memerlukan biaya, dan ini kendala kita sebenarnya. Dan kita terus terang, anggaran untuk pemulangan ini tak ada. Jadi nanti kita koordinasi dengan BP2MI. Dan melalui BP2MI nanti kita akan berkoordinasi dengan KBRI bagaimana cara penanggulangan biaya pemulangan jenazah. Kami berharap, kementerian luar negeri melalui KBRI nanti bisa dahulu menalangi. Setelah itu baru kita sama-sama memikirkannya,” jelas Rajanami.

Dia berharap, warga Kabupaten Langkat yang memang ingin bekerja di luar negeri, agar mengikuti ketentuan yang ada. Termasuk perusahaan penerima kerja harus jelas di mana dan negara mana, serta mengikuti prosedur yang ada.

“Prosedurnya, silakan datang ke Kantor Dinas Tenaga Kerja Langkat. Di situ sudah diatur bagaimana prosedurnya, dan yang pasti sudah ada perusahaan yang bertanggung jawab di luar. Kalau ada hal-hal seperti yang dialami Argo, kita tinggal minta pertanggungjawaban dari perusahaan,” pungkas Rajanami. (ted/saz)