25 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 75

Mekanisasi Pertanian Melalui Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) Untuk Meningkatkan Produktivitas Jagung Pada Kelompok Tani Jeges Program Pengabdian Kepada Masyarakat BIMA 2025 Didanai Oleh KEMDIKTISAINTEK

SUMUTPOS.CO – Kelompok Tani Jeges (Desa Lobu Siregar, Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara), yang terdiri dari petani lokal, telah menerima bimbingan dari tim Institut Teknologi Del untuk meningkatkan produktivitas jagung. Pada pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat terhadap kelompok Tani Jeges yang di danai oleh KEMDIKTISAINTEK melalui Progam BIMA Tahun 2025 dengan Judul “Mekanisasi Pertanian Melalui Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) Untuk Meningkatkan Produktivitas Jagung Pada Kelompok Tani Jeges”

Tim pelaksana, yang terdiri dari Adrianto Prihartantyo S.Si., M.T. (Ketua), Dr. Merry Meryam Martgrita (Anggota), Aga Nugraha, S.T., M.T. (Anggota), Jhonatan P. Hutapea (Anggota), Rizky Gary Lumban Tobing (Anggota), telah bekerja sama dengan Kelompok Tani Jeges untuk meningkatkan pengolahan lahan jagung.

Permasalahan utama yang ditemukan berkaitan dengan rendahnya efisiensi proses pengolahan lahan akibat masih menggunakan alat konvensional. Jadi kegiatan ini bertujuan untuk     memecahkan permasalahan mitra melalui penerapan teknologi tepat guna traktor mini roda empat, dan peningkatan pengetahuan petani mengenai manajemen pengelolaan lahan yang efisien dan efektif.

Sebagai solusi terhadap permasalahan tersebut, tim pembimbing mengusulkan penerapan teknologi tepat guna traktor mini roda empat dalam pengelolaan lahan yang efisien dan efektif serta didukung dengan menggunakan Sistem Pertanian Berkelanjutan. Selain itu, juga dilakukan peningkatan pengetahuan petani tentang peningkatan pengetahuan petani mengenai manajemen pengelolaan lahan yang efisien dan efektif.

Jadwal kegiatan pembinaan mencakup pelaksanaan serah terima alat traktor mini roda empat pada tanggal 23 Agustus 2025 dan focus group discussion (FGD) pada tanggal 27 September 2025. Kegiatan terakhir monitoring and evaluation (MONEV) eksternal oleh LLDIKTI I dilaksanakan 30 September 2025.

Rangkaian kegiatan terangkum dalam video berikut berada di laman youtube Institut Teknologi Del:

https://www.youtube.com/watch?v=87Gmt8wb3ic&feature=youtu.be&themeRefresh

Dari hasil yang didapatkan Kelompok Tani dalam hal pengolahan lahan untuk pertanian jagung menunjukkan perbaikan yang sangat signifikan awalnya menggunakan secara konvensional pengolahan lahan 20meter x 20meter membutuhkan waktu pengolahan ± 6 Hari dengan adanya bantuan alat traktor mini roda empat dapat diselesaikan dalam waktu 6 jam.

Selain waktu pengerjaan lahan Kelompok Tani Jeges mampu mengefisiensikan dalam hal tenaga lahan 20meter x 20meter membutuhkan jumlah 6 orang dengan alat traktor mini roda empat dapat diselesaikan dengan 1 orang yang mengoperasikan alat. Hal ini merupakan sebuah pencapaian yang mengesankan bagi Kelompok Tani Jeges dalam pengolahan lahan. Testimoni dari petani menyatakan kepuasan mereka terhadap hasil pengolahan lahan yang efisien dalam waktu singkat dan biaya pengolahan sangat murah.

Salah seorang petani, Ibu Roselina Napitupulu menyampaikan, “Dengan menggunakan alat traktor mini roda empat dari IT Del, hasil pengolahan lahan jagung saya jauh lebih cepat pengerjaan dan biaya lebih murah sehingga perubahan yang lebih baik dari sebelumnya. Ini benar-benar membantu Kelompok Tani Jeges dan meningkatkan pendapatan keluarga kami.”

Ketua tim pelaksana Adrianto Prihartantyo S.Si., M.T. (Ketua) mengomentari keberhasilan ini, “Kami sangat bangga melihat dampak positif dari program ini. Peningkatan Efisiensi pengolahan lahan Kelompok Tani Jeges lebih dari 100% merupakan pencapaian luar biasa, dan hal ini menunjukkan bahwa pendekatan berkelanjutan seperti pemberian alat traktor mini roda empat dan peningkatan pengetahuan petani mengenai manajemen pengelolaan lahan yang efisien dan efektif dapat memberikan manfaat nyata bagi para petani dan masyarakat lokal.”

Hal ini menegaskan kesuksesan program pembinaan Kelompok Tani Jeges dalam meningkatkan produktivitas pengolahan lahan jagung secara berkelanjutan.

Dengan kerja sama yang kuat antara Kelompok Tani Jeges dan tim pembimbing dari IT Del, serta dukungan pendanaan dari BIMA Kemenristek Dikti, meningkatkan produktivitas pengolahan lahan jagung secara berkelanjutan serta peningkatan pendapatan petani bertambah. Semua ini merupakan langkah-langkah positif menuju pertanian yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan bagi masyarakat setempat. (rel)

Dosen USU Dorong Ekonomi Sirkular dan Pemberdayaan Masyarakat di Desa Padang Tualang melalui Tiga Program Unggulan

Pelatihan pengolahan sampah plastik, kertas, dan kain menjadi produk souvenir dan mainan adat Melayu.
Pelatihan pengolahan sampah plastik, kertas, dan kain menjadi produk souvenir dan mainan adat Melayu.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO — Tim dosen dari Universitas Sumatera Utara (USU) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat desa melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Desa Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Kegiatan ini berfokus pada peningkatan keterampilan warga melalui tiga program unggulan, yaitu pelatihan sambung cangkok pohon durian dan alpukat, pembuatan eco-enzyme, serta pengolahan sampah plastik, kertas, dan kain menjadi bahan berguna untuk souvenir dan mainan adat Melayu.

Program ini merupakan bagian dari kegiatan desa binaan USU yang mengusung konsep ekonomi sirkular dan pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan, dengan tujuan menciptakan masyarakat yang mandiri, kreatif, dan peduli terhadap kelestarian alam.

Kegiatan ini diketuai Prof. Dr. Ir. Rosdanelli Hasibuan, M.T. dari Fakultas Teknik, bersama tim lintas fakultas yang terdiri dari Dr. Yurnaliza, S.Si., M.Si., dan Ozie Akbar Pratama, S.Si., M.Sc. dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ir. Erni Misran, S.T., M.T., Ph.D., Prof. Dr. Ir. Juliza Hidayati, M.T., Ir. Dini Wahyuni, M.T., Muhammad Hendra Sahputra Ginting, S.T., M.T., serta Risma Fazillah, S.T., M.T. dari Fakultas Teknik dan Prof. dr. Rahayu Lubis, M.Kes., Ph.D. dari Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Proses pembuatan eco-enzyme oleh warga bersama narasumber dan tim dosen USU.
Proses pembuatan eco-enzyme oleh warga bersama narasumber dan tim dosen USU.

Pelatihan sambung cangkok pohon durian dan alpukat menarik perhatian besar dari masyarakat karena sesuai dengan potensi pertanian lokal. Melalui pendampingan langsung, warga diajarkan teknik mencangkok yang benar agar tanaman dapat tumbuh lebih cepat dan produktif. Program ini diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian serta menjadi sumber tambahan penghasilan bagi warga.

Selain itu, pelatihan pembuatan eco-enzyme juga menjadi bagian penting dari kegiatan. Tim USU memperkenalkan proses fermentasi limbah organik rumah tangga seperti kulit buah dan sayuran menjadi cairan alami yang dapat digunakan sebagai pembersih ramah lingkungan, pupuk cair, bahkan bahan dasar sabun padat dan cair.

Tidak kalah menarik, pelatihan pengolahan sampah plastik, kertas, dan kain bekas berhasil menggugah semangat kreativitas warga. Peserta, yang terdiri dari ibu-ibu PKK dan pemuda desa, belajar membuat berbagai produk bernilai jual seperti souvenir dan mainan tradisional Melayu hadap-hadapan. Hasil karya mereka menunjukkan bahwa bahan bekas dapat diubah menjadi produk estetis dan fungsional dengan nilai ekonomi tinggi.

Kepala Desa Padang Tualang menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan program ini. “Kami sangat berterima kasih kepada Universitas Sumatera Utara. Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan baru, tetapi juga membantu warga kami memahami pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan limbah secara kreatif,” ujarnya.

Ketua tim pengabdian, Prof. Dr. Ir. Rosdanelli Hasibuan, M.T., menambahkan, kegiatan ini dirancang untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap potensi lokal sekaligus memperkuat ekonomi desa melalui penerapan prinsip ekonomi sirkular. “Kami berharap pelatihan ini tidak berhenti di sini. Masyarakat bisa terus mengembangkan keterampilan ini agar menjadi usaha mandiri yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, tim USU berhasil menumbuhkan semangat baru di tengah masyarakat Desa Padang Tualang dalam mengelola sumber daya alam dan limbah dengan bijak. Program PkM ini menjadi bukti nyata sinergi antara dunia akademik dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan dan berdaya saing. (rel/adz)

Dua Hotel Milik Kades di Bukit Lawang, Langkat Tak Bayar Pajak

LENGANG: Kondisi meja pelayanan pajak daerah di Kantor Bapenda Langkat, saat lengang. (Teddy Akbari/Sumut Pos)
LENGANG: Kondisi meja pelayanan pajak daerah di Kantor Bapenda Langkat, saat lengang. (Teddy Akbari/Sumut Pos)

SUMUTPOS.CO – Auditor menemukan puluhan hotel di Kabupaten Langkat tidak patuh bayar pajak. Badan Pendapatan (Bapenda) Langkat sudah menindaklanjuti temuan auditor. Dari jumlah puluhan, dua di antaranya merupakan hotel milik kepala desa di Kecamatan Bahorok, Langkat.

Kades Sampe Raya, Bahagia Ginting mengakui, hotel Brown Bambu miliknya tidak patuh bayar pajak selama 2024. Namun dia menyebutkan, tidak ada petugas yang mendatangi hotel miliknya tersebut untuk melakukan penagihan. Bahkan, kata Bahagia, ada 70 lebih penginapan di Bukitlawang tidak pernah bayar pajak.

“Ada 70 lebih penginapan di Bukitlawang, sudah dari tahun 80-an (tidak pernah bayar pajak). Suruh juga Bapenda cek semua (hotel atau penginapan) di Bukitlawang itu. Karena bagaimana mau bayar, kalau kami tak tau. Payah kami mau bayar, tak tau mau ke mana,” ungkap Bahagia ketika dikonfirmasi, Minggu (5/10).

Bahagia mengaku, siap membayar pajak Hotel Brown Bambu, jika memang ada tagihan resmi dari petugas.
“Kalau saya ditanya, ya mau saya bayarnya. Aman hotel itu, kalau mau dijual enak, sudah bayar pajak, karena sudah jelas. Awak ya mau (bayar pajak), kalau bisa pun biar nanti kapan-kapan mau dijual, sudah bayar pajak, berarti orang sudah tahu,” katanya lagi.

Selain Hotel Brown Bambu, auditor mencatat Anugerah Guest House menjadi temuan, karena tidak patuh pajak. Sayangnya, penginapan yang diduga milik Kades Tanjung Lenggang, Ahmad Tahir, belum merespons konfirmasi wartawan.

Terpisah, Kasubbid Pendataan Bapenda Langkat, Defin Panjaitan mengakui, Hotel Brown Bambu dan Anugerah Guest House belum membayar pajak.

“Sampai saat ini, belum ada melaporkan dan membayar pajak hotel tersebut,” katanya, akhir pekan kemarin.
Dia menjelaskan, Bapenda Langkat sudah menindaklanjuti temuan auditor terhadap hotel yang belum bayar pajak tersebut.

“Bapenda Langkat sudah melakukan pendataan terhadap wajib pajak Hotel Brown Bambu dan Anugerah Guest House. Dan (Hotel Brown Bambu serta Anugerah Guest House) sudah didaftarkan menjadi wajib pajak hotel,” tuturnya.

“Pajak hotel sistem self-assessment, adalah merupakan sistem pemungutan pajak yang memberikan kepercayaan kepada wajib pajak untuk menghitung atau memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri jumlah pajaknya,” jelas Defin.

Puluhan hotel yang tidak patuh pajak dan menjadi temuan auditor, tercatat mayoritas berada di objek wisata Bukitlawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat. Beberapa di antaranya juga ada di tempat wisata Tangkahan, Kecamatan Batangserangan, dan Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat.

Auditor mencatat, puluhan hotel itu menjadi temuan karena tak patuh membayar pajak, dengan melakukan pembanding pada platform pemesanan secara online. (ted/saz)

Darma Wijaya Lantik 47 Pejabat di Sergai

LANTIK: Bupati Serdang Bedagai H Darma Wijaya saat melantik 47 pejabat di Aula Pemkab Sergai di Aula Kantor Bupati Sergai, Sei Rampah, Jumat (3/10).
LANTIK: Bupati Serdang Bedagai H Darma Wijaya saat melantik 47 pejabat di Aula Pemkab Sergai di Aula Kantor Bupati Sergai, Sei Rampah, Jumat (3/10).

SEI RAMPAH, SUMUTPOS.CO – Bupati Serdang Bedagai (Sergai) H Darma Wijaya resmi melantik 47 pejabat struktural baru di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sergai. Prosesi pelantikan berlangsung di Aula Kantor Bupati Sergai, Sei Rampah, Jumat (3/10), dan dihadiri Wakil Bupati H. Adlin Tambunan serta Sekdakab Sergai Suwanto Nasution SPd MM.

Jumlah pejabat yang dilantik terdiri dari 10 Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama, 27 Pejabat Administrator, dan 10 Pejabat Pengawas.

Dalam sambutannya, Bupati Darma Wijaya menegaskan bahwa rotasi dan mutasi jabatan struktural merupakan bagian dari upaya pemantapan serta peningkatan kapasitas kelembagaan. Selain itu, langkah ini juga menjadi pola pembinaan karier pegawai untuk melakukan pembenahan organisasi, dengan tujuan meningkatkan kinerja dan disiplin dalam pelaksanaan tugas.

“Pelantikan ini diharapkan mampu memastikan pelayanan publik serta kegiatan prioritas pembangunan di Sergai dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan,” tegasnya.

Bupati juga mengingatkan agar para pejabat yang baru dilantik menjaga etika dan amanah dalam menjalankan tugas. Ia menekankan bahwa kinerja yang ditunjukkan akan menjadi tolok ukur penting bagi masa depan karier.

“Kinerja dalam bekerja merupakan hal yang harus dimiliki pejabat. Tidak tertutup kemungkinan suatu saat nanti saudara dapat dipromosikan kembali apabila kinerja terus ditingkatkan,” ujarnya.

Adapun pejabat yang dilantik untuk JPT Pratama antara lain: Raden Cici Sistiansyah SSos sebagai Kepala Dinas Pendidikan. Fitriadi SSos MSi sebagai Kepala BKPSDM.

Ir H Kaharuddin MM sebagai Asisten Perekonomian dan Pembangunan. Rusmiani Purba SP MSi sebagai Kepala BPKAD. Reza Firmansyah ST MAP sebagai Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman. Drs Akmal AP MSi sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM. Drs Zulfikar sebagai Kepala Badan Kesbangpol.

Sofyan Suri SSos MM sebagai Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Koperasi, UKM. Hedi Novria SH sebagai Kepala Dinas Ketahanan Pangan. Ir Kamaluddin, MMA sebagai Staf Ahli Bupati Bidang Perekonomian, Pembangunan, dan Keuangan, dan 27 jabatan administrator lainnya. (fad/azw)

Kurniawan Laoli Sebut Warga Nias Sangat Antusias, Dewan Pastikan Pengawasan Jalan Lintas Berjalan Ketat

Anggota Komisi A DPRD Sumatera Utara (Sumut), Berkat Kurniawan Laoli
Anggota Komisi A DPRD Sumatera Utara (Sumut), Berkat Kurniawan Laoli

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pembangunan jalan lintas provinsi di Kepulauan Nias kembali menjadi sorotan positif. Anggota Komisi A DPRD Sumatera Utara (Sumut), Berkat Kurniawan Laoli, menegaskan pihaknya akan terus memastikan setiap tahapan proyek berjalan sesuai standar dan harapan masyarakat.

Politisi Partai NasDem itu menilai langkah cepat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumut dalam menangani ruas jalan di kawasan Duria Sugelo, Desa Dahasano Botombawo Hili Serangkai, Kecamatan Hili Serangkai, Kabupaten Nias merupakan bukti nyata bahwa aspirasi warga benar-benar diperhatikan.

“Kita sangat mengapresiasi respon cepat Pak Gubernur dan Dinas PUPR. Masyarakat sudah lama menanti perbaikan jalan ini, dan sekarang mulai terealisasi,” ujar Berkat saat memberikan keterangannya di Medan, Sabtu (4/10).

Menurut Berkat, jalan provinsi yang tengah dikerjakan tersebut memiliki nilai strategis karena menghubungkan empat wilayah penting di Kepulauan Nias, yaitu Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Nias, Nias Barat, dan Nias Selatan.

“Ini akses vital yang sudah dinantikan lebih dari satu dekade. Karena itu, kualitas pengerjaan menjadi perhatian utama,” ujarnya.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa pengawasan pembangunan tidak hanya menjadi tanggung jawab legislatif, tetapi juga masyarakat.

“Kami melihat masyarakat sangat peduli. Mereka menunggu lama, jadi wajar jika ingin memastikan hasilnya bagus dan tahan lama,” ucapnya.

Berkat juga menyinggung isu yang sempat viral mengenai pengerjaan jalan dalam kondisi basah. Setelah dilakukan klarifikasi, menurutnya hal itu bukan kesalahan teknis, melainkan bagian dari proses pemadatan sebelum pelapisan aspal akhir.

“Kalau memang ada tahapan seperti itu, kontraktor sebaiknya menjelaskan ke masyarakat. Jangan diam saja, karena ini proyek publik yang dananya berasal dari rakyat,” tegasnya.

Ia menambahkan, kritik dari masyarakat bukan bentuk penolakan, melainkan bentuk partisipasi aktif dalam pengawasan pembangunan.

“Kritik itu tanda kepedulian. Justru harus diapresiasi karena masyarakat ingin pembangunan dilakukan dengan transparan dan maksimal,” katanya.

Menutup pernyataannya, Bendahara Fraksi NasDem DPRD Sumut tersebut menyerukan agar seluruh pihak bersinergi dalam mengawal proyek infrastruktur di Kepulauan Nias.

“Jalan ini menyangkut masa depan banyak orang. Kita semua punya tanggung jawab untuk memastikan pembangunannya berjalan baik dan memberi manfaat luas,” pungkas Berkat. (san/azw)

Irham Buana Siap Lawan Intimidasi dan Berjuang Bersama Masyarakat, Warga Desa Sampali Minta Pemerintah Terbitkan Legalitas Tanah

BERSAMA: Anggota Komisi A DPRD Sumut, Irham Buana Nasution SH MHum bersama masyarakat dalam kegiatan Dialog Masyarakat Sampali Dua Satu (Marwali 21) dengan Anggota DPRD Sumut, Irham Buana di Lapangan Bulutangkis Jalan Masjid Ulayat, Dusun IX Desa Sampali, Percut Seituan, Deliserdang, Jumat (3/10) sore. (Markus Pasaribu/Sumut Pos)
BERSAMA: Anggota Komisi A DPRD Sumut, Irham Buana Nasution SH MHum bersama masyarakat dalam kegiatan Dialog Masyarakat Sampali Dua Satu (Marwali 21) dengan Anggota DPRD Sumut, Irham Buana di Lapangan Bulutangkis Jalan Masjid Ulayat, Dusun IX Desa Sampali, Percut Seituan, Deliserdang, Jumat (3/10) sore. (Markus Pasaribu/Sumut Pos)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota Komisi A DPRD Sumut, Irham Buana Nasution SH MHum, menegaskan akan terus berjuang bersama masyarakat Desa Sampali, Kecamatan Percut Seituan untuk mempertahankan dan menerbitkan legalitas atas lahan yang dimiliki warga.

Dikatakan Irham Buana yang merupakan mantan Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Medan itu, sejak puluhan tahun yang lalu dirinya sudah menjadi advokat bagi masyarakat Desa Sampali untuk mempertahankan dan memperjuangkan lahan tersebut hingga keluarnya putusan Mahkamah Agung (MA) yang memenangkan warga.

“Dan hari ini, saya akan terus berjuang bersama masyarakat sebagai Anggota DPRD Sumut hingga masyarakat dapat memegang legalitas atas lahannya masing-masing,” ucap Irham Buana pada kegiatan Dialog Masyarakat Sampali Dua Satu (Marwali 21) dengan Anggota DPRD Sumut, Irham Buana di Lapangan Bulutangkis Jalan Masjid Ulayat, Dusun IX Desa Sampali, Percut Seituan, Deliserdang, Jumat (3/10) sore.

Pada dialog dengan tema ‘Tanah untuk Rakyat’ yang dihadiri segenap pengurus Marwali 21, perwakilan TNI/Polri, tokoh masyarakat sekaligus mantan Wali Kota Medan Akhyar Nasution hingga ratusan masyarakat yang hadir itu, Irham Buana meminta masyarakat untuk tidak takut terhadap intimidasi yang dilakukan sejumlah oknum kepada mereka.

“Lawan intimidasi, saya akan terus berjuang bersama masyarakat,” tegasnya disambut tepuk tangan meriah dari ratusan masyarakat yang hadir.

Irham Buana menegaskan, tidak ada masalah atas kepemilikan lahan milik warga. Lahan yang ditempati oleh masyarakat tersebut memang murni merupakan tanah ulayat yang dikuasai dan diusahai oleh masyarakat sejak dahulu dan bukan lahan Eks HGU PTPN dan lain-lain.

“Dan itu telah diperkuat oleh putusan Mahkamah Agung. Putusan Mahkamah Agung itulah sebagai dasar yang kuat bagi masyarakat untuk mendorong pemerintah agar segera menerbitkan legalitas atas lahan yang dikuasai,” ujar politisi Partai Golkar itu.

Irham Buana kembali menegaskan bahwa sejak dahulu dirinya sudah berjuang bersama masyarakat Desa Sampali tanpa mengambil sejengkal pun tanah yang ada disana.

“Sebab niat saya hanya satu, saya ingin berjuang bersama masyarakat untuk mempertahankan apa yang menjadi milik masyarakat. InsyaAllah, perjuangan ini akan membuahkan legalitas atas lahan yang bapak/ibu miliki,” tutupnya.

Sebelumnya pada kesempatan itu, Ketua Marwali 21, Tiora Nelwati Sinaga, menyampaikan bahwa saat ini masyarakat Desa Sampali sangat berharap agar pemerintah dapat segera menerbitkan legalitas atas lahan yang mereka kuasai sejak puluhan tahun yang lalu tersebut.

“Kami berharap Pak Irham dapat membantu kami. Kami ketahui, Bapak adalah ketua advokat dalam masalah lahan ini hingga keluar putusan dari MA. Kami berharap, bapak/ibu masyarakat yang ada disini dapat memegang legalitas atas tanahnya masing-masing. Kami hanya mengharapkan legalitas atas lahan yang kami kuasai, hanya itu, sebagai jaminan bagi kami,” ungkap Tiora.

Diungkapkan Tiora, masalah ini juga telah disampaikan masyarakat kepada DPRD Deliserdang. Selain itu, masyarakat juga telah mengajukan permohonan kepada BPN Deliserdang untuk segera menerbitkan legalitas atas lahan yang mereka kuasai.

“Kami ingin menegaskan kembali bahwa tanah yang kami kuasai dan kami jadikan tempat tinggal ini adalah tanah kami dan memiliki kekuatan hukum berdasarkan Putusan MA. Kami ingin putusan MA itu diperkuat dengan terbitnya legalitas atas lahan yang kami kuasai,” katanya.

Akan tetapi, sambung Tiora, belakangan ini ada pihak-pihak yang melakukan intimidasi kepada masyarakat agar segera meninggalkan lahan yang mereka kuasai sejak puluhan tahun yang lalu, meskipun Mahkamah Agung telah mengeluarkan putusan tetap yang memenangkan masyarakat.

“Selama ini ada pihak-pihak yang melakukan intimidasi kepada masyarakat hingga ada masyarakat yang akhirnya meninggalkan rumah tempat tinggalnya,” sambungnya.

Secara terbuka, ungkap Tiora, tidak ada pihak yang berani mengklaim kepemilikan atas lahan tersebut. Akan tetapi, pihak-pihak tertentu justru melakukan intimidasi dan mengatakan bahwa lahan tersebut bukan milik masyarakat.

“Untuk itu kami hanya bermohon kepada pemerintah untuk dapat segera mengeluarkan legalitas atas tanah yang kami kuasai, kami usahai, dan kami tinggali. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada warga yang sudah sama-sama memperjuangkan lahan yang sudah kita tinggali selama puluhan tahun ini,” pungkasnya.
(map/azw)

Wabup Labuhanbatu: Perlu Edukasi Self Love di Sekolah

SOSIALISASI: Edukasi Pencegahan Bullying di Sekolah SMA Negeri 3 Rantau Utara, (fajar)
SOSIALISASI: Edukasi Pencegahan Bullying di Sekolah SMA Negeri 3 Rantau Utara, (fajar)

LABUHANBATU, SUMUTPOS.CO – Wakil Bupati (Wabup) Labuhanbatu, Jamri mengatakan perlunya edukasi mengenai self love atau mencintai diri sendiri. Sebuah konsep yang sangat krusial bagi perkembangan diri.

“Terlebih pada saat ini di mana kita hidup di lingkungan masyarakat yang terbiasa dengan standar kualitas yang terkadang tidak realistis,” kata Jamri saat membuka acara Edukasi Pencegahan Bullying, di Sekolah SMA Negeri 3 Rantau Utara, Jalan WR Supratman, Kecamatan Rantau Utara, Jumat (3/10).

“Sebagai contoh standar kecakapan pendidikan. Di mana anak-anak yang tidak menguasai pelajaran eksakta dianggap tidak kompeten. Sehingga disaat tidak dapat memenuhi standar tersebut anak-anak mendapat label gagal atau tidak layak, tidak keren dan lain sebagainya yang dapat memunculkan rasa insecure, rendah diri, merasa tidak berguna,” kata Wabup Labuhanbatu.

Dijelaskan Wabup, Self Love artinya mencintai diri sendiri, akan tetapi bukan berarti memenuhi diri dengan segala keinginan, Self Love mengharuskan kita untuk memperlakukan dan menerima diri sendiri dengan positif dan apa adanya, menjaga hubungan yang positif dengan orang lain.

“Saat self love diterapkan kita akan merasa lebih mudah untuk berpikir positif, termaksud saat marah, kecewa atau sedih, karena hal tersebut adalah bentuk penerimaan diri. Self Love juga akan membuat kita lebih percaya diri, mampu belajar dari kesalahan dan cepat memperbaikinya sehingga mudah untuk bangkit dari kegagalan,” jelasnya.

Wabup mengajak semua untuk lebih mencintai diri sendiri dengan cara mengenali kelebihan dan kekurangan diri, berhenti membandingkan diri dengan orang lain, menjauhi lingkungan atau pertemanan yang toxic, berikan dukungan positif untuk diri sendiri dan menjalani gaya hidup yang sehat karena dengan self love kesehatan mental dan jasmani akan terjaga.

“Self Love adalah sebuah perjalanan bukan tujuan akhir, melainkan perjuangan yang membutuhkan waktu dan usaha. Mari kita mulai menerapkan Self Love melalui langkah-langkah sederhana dalam kehidupan sehari-hari seperti berolahraga, berpakaian rapi dan sopan, fokus pada kelebihan, senantiasa mengasah kemampuan diri dan lain sebagainya,” ujarnya.

Menutup sambutannya, Wabup Labuhanbatu pun berpesan kepada bapak atau ibu guru agar menciptakan sekolah ini menjadi lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk mengembangkan karakter dan potensinya.

“Mari kita jadikan Self Love bukan hanya sekedar slogan melainkan sebuah tindakan nyata dalam setiap langkah demi menciptakan hidup yang lebih bahagia, sehat dan penuh makna,” tutupnya.

Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Rantau Utara Irma Sary menyampaikan di SMA Negeri 3 Rantau Utara ini memiliki eksakta kurikuler yang namanya Roots, Roots yang berarti akar, ini menjadi agen perubahan di SMA Negeri 3 Rantau Utara sebagai anti Bullying. Kami mengucapkan terima kasih kepada PD Salimah yang memfasilitasi kegiatan Edukasi Pencegahan Bullying yang bekerja sama dengan Sekolah MAN Rantauprapat.

Di tempat yang sama, Ketua PD Salimah Labuhanbatu Emmiyanti Dalimunthe berpesan kepada murid – murid sekolah SMA Negeri 3 Rantau Utara untuk menyayangi orang tua, jujur dan sukses itu proses, insya allah kalian akan sukses dan menjadi orang hebat. PD Salimah Labuhanbatu siap berkolaborasi dengan Pemkab Labuhanbatu untuk melaksanakan kegiatan seperti ini di sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Labuhanbatu.

Acara dilanjutkan dengan Edukasi Pencegahan Bullying yang dibawakan oleh Pemateri Hj Hayatul Mafrah. (fdh/azw)

PLN Dorong Interkoneksi ASEAN Power Grid untuk Akselerasi Transisi Energi Bersih

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Wanhar menyampaikan bahwa ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) Phase III 2026–2030 khususnya terkait program ASEAN Power Grid akan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, peningkatan ketahanan energi, serta mendorong transformasi energi yang adil dan inklusif.
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Wanhar menyampaikan bahwa ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) Phase III 2026–2030 khususnya terkait program ASEAN Power Grid akan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, peningkatan ketahanan energi, serta mendorong transformasi energi yang adil dan inklusif.

LABUAN BAJO, SUMUTPOS.CO – PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya dalam mendorong terwujudnya integrasi sistem kelistrikan hijau lintas negara di Asia Tenggara melalui pembangunan ASEAN Power Grid sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan energi sekaligus mempercepat tercapainya Net Zero Emissions.
Hal ini tercermin dalam agenda The 41st Heads of ASEAN Power Utilities/Authorities (HAPUA) Council Meeting yang digelar di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, pada Jumat (3/10/2025).

Executive Director ASEAN Centre for Energy_ (ACE), Ir Ts. Abdul Razid Dawood menyampaikan bahwa ASEAN Power Grid merupakan salah satu tonggak penting integrasi energi di kawasan Asia Tenggara untuk mewujudkan aksesibilitas, keterjangkauan, dan keberlanjutan energi bersih di masa depan.

“ASEAN Power Grid ini akan meningkatkan ketahanan energi bagi semua negara anggota ASEAN. Tentu saja kita juga harus mengatasi persoalan keterjangkauan sekaligus memastikan keberlanjutan energi dalam rangka mencapai target penurunan emisi karbon,” ujarnya.

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Wanhar menyampaikan bahwa hasil dari HAPUA Council Meeting tahun ini akan menjadi fondasi penting dalam merumuskan target dan strategi baru ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) Phase III 2026–2030 khususnya terkait program ASEAN Power Grid.

“Fase baru ini menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor, peningkatan ketahanan energi, serta mendorong transformasi energi yang adil dan inklusif,” ujar Wanhar.

Wanhar menambahkan pada 43rd ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM), para Menteri Energi ASEAN akan menandatangani dan mengesahkan The Enhanced Memorandum of Understanding of ASEAN Power Grid.

Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa saat ini Indonesia tengah melakukan transformasi besar untuk mewujudkan swasembada energi yang berkelanjutan.

“Kami ditugaskan oleh pemerintah melalui Kementerian ESDM untuk menyediakan energi yang terjangkau dan andal, namun pada saat yang sama juga mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan menyediakan energi yang terjangkau ini, kita akan mengundang lebih banyak investasi, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, menghapus kelaparan, memberantas kemiskinan, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kesejahteraan bagi rakyat,” ujar Darmawan.

Darmawan menjelaskan bahwa hingga 2034 Indonesia akan menambah kapasitas pembangkit baru sebesar 69,5 gigawatt (GW), di mana 76 persen berasal dari energi baru terbarukan (EBT). Meskipun Indonesia memiliki potensi EBT yang sangat besar, pengembangannya menghadapi tantangan ketidaksesuaian antara lokasi sumber daya terbarukan dengan pusat permintaan listrik.

Lebih lanjut, Darmawan menambahkan bahwa jaringan listrik interkoneksi ASEAN merupakan salah satu solusi yang memungkinkan Indonesia berbagi energi, menyeimbangkan sistem, dan memperkuat ketahanan energi di kawasan. Ia memastikan PLN membuka ruang seluas-luasnya dalam menjalin kerja sama dalam mewujudkan ASEAN Power Grid.

“Kita tidak akan mampu menanggungnya sendirian. Satu-satunya jalan ke depan adalah kolaborasi. Kolaborasi strategi, kolaborasi inovasi teknologi, kolaborasi investasi, kolaborasi domestik, regional, dan internasional,” pungkasnya. (ila)