26 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 90

Pemanfaatan Mangrove Bisa Jadi Alternatif Ekonomi Berkelanjutan bagi Masyarakat

MEDAN, SUMUTPOS.CO– Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) bisa menjadi alternatif sumber penghidupan masyarakat sekaligus strategi menjaga kelestarian hutan. Namun tantangannya saat ini, jaminan kualitas dan keamanan produk HHBK.Untuk itu, penting dilakukan riset, rehabilitasi, serta pemberdayaan masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan.

Baru-baru ini, Pakar Kehutanan dari Universitas Sumatera Utara (USU) Onrizal Ph.d memaparkan hasil risetnya pada Seminar Nasional Optimalisasi Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Secara Berkelanjutan yang digelar Green Justice Indonesia bekerjasama dengan Fakultas Kehutanan USU,, Senin (15/9/2025).

Akademisi USU itu menjelaskan, pemanfaatan HHBK dinilai mampu menjadi alternatif sumber penghidupan masyarakat sekaligus strategi menjaga kelestarian hutan. Jika dikelola dengan baik, lanjutnya, HHBK dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa harus merusak ekosistem hutan.

“Kalau berhasil, ini akan menjadi alternatif pencarian penghasilan bagi masyarakat sekitar hutan. Dengan begitu, hutan tetap lestari, sementara nilai ekonominya juga mendukung kesejahteraan,” jelasnya.

Namun, ia juga menyoroti sejumlah tantangan, terutama terkait jaminan kualitas dan keamanan produk HHBK, khususnya yang berbentuk makanan, minuman, maupun obat-obatan. “Untuk itu dibutuhkan riset mendalam agar produk dari hutan benar-benar aman dan bermanfaat bagi manusia,” tambahnya.

Lebih jauh, Onrizal menekankan potensi ekosistem mangrove sebagai contoh nyata pemanfaatan HHBK yang berkelanjutan. Mangrove tidak hanya berfungsi menjaga garis pantai dan menjadi habitat biota laut, tetapi juga bernilai ekonomis tinggi. “Kalau mangrovenya baik, makanan tersedia sempurna dan keanekaragaman hayati meningkat. Tapi kalau rusak, populasinya akan punah,” tegasnya.

Masyarakat pesisir, lanjut Onrizal, dapat mengembangkan berbagai produk turunan mangrove, mulai dari sirup, dodol, minuman fermentasi nira nipah, hingga pemanfaatan untuk ekowisata. Ia mencontohkan kawasan Nagalawan yang berkembang dengan homestay, kedai kopi berbasis produk mangrove, dan eco print.

“Dengan pengelolaan yang tepat, lahan terbatas pun bisa mendatangkan nilai ekonomi hingga miliaran rupiah,” katanya.

Menurut Onrizal, pengelolaan HHBK, termasuk mangrove, harus memperhatikan keseimbangan aspek sosial, ekonomi, dan ekologi. Ia juga menekankan pentingnya riset, rehabilitasi, serta pemberdayaan masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan.

“Keberhasilan pengelolaan mangrove bisa menjadi alternatif nyata bagi masyarakat dibandingkan ketergantungan pada industri ekstraktif seperti tambang atau perkebunan monokultur,” ujarnya. (rel/adz)

LKP DPW PKB Sumut Konsolidasi Kaderisasi di Dapil Sumut VII

Ketua Lembaga Kaderisasi Provinsi DPW PKB Sumut, HA Jabidi Ritonga
Ketua Lembaga Kaderisasi Provinsi DPW PKB Sumut, HA Jabidi Ritonga

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Dalam mempersiapkan dan melahirkan kader dan pemimpin politik yang siap mengabdi kepada bangsa dan negara, Lembaga Kaderisasi Provinsi (LKP) DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumatera Utara (Sumut) menggelar konsolidasi di daerah pemilihan (Dapil) VII Sumut.

Ketua LKP DPW PKB Sumut HA Jabidi Ritonga mengatakan, pengkaderan ini dilaksanakan secara nasional baik di tingkat DPP, DPW, dan DPC, serta melibatkan anggota DPR RI, DPRD provinsi dan kabupaten kota. Di mana untuk Sumatera Utara, PKB memiliki 2 kader yang duduk di DPR RI, 4 kader di DPRD Sumut dan 58 kader di DPRD kabupaten/kota.

“Kaderisasi berfungsi mempersiapkan, memunculkan, dan melahirkan kader serta pemimpin politik yang siap mengabdi bagi bangsa dan negara. Membentuk kader yang ideologis, kompeten, dan berintegritas, serta siap memimpin di berbagai bidang sesuai visi dan misi partai, kader-kader partai yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi sesuai dengan visi dan misi PKB,” kata Jabidi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Sumut Pos, Kamis (18/9/2025).

Menurut Jabidi, tujuan utama kaderisasi untuk menjaga ideologi partai, cita- cita perjuangan partai, mencetak kader yang memiliki integritas dan loyalitas tinggi terhadap partai, menjamin kelangsungan regenerasi kepemimpinan partai dari pusat hingga daerah secara berkualitas dan berkelanjutan. “Kader juga harus mampu menjadi penyambung lidah untuk memberikan pemahaman dan pendidikan politik bagi masyarakat, menyampaikan program dan perjuangan PKB,” tegas Jabidi.

Dalam kegiatan konsolidasi di Dapil VII, LKP DPW PKB Sumut pertama kali menghadiri kegiatan kaderisasi Sekolah Kader Perubahan ( SKP) yang dilaksanakan Anggota DPR RI H Marwan Dasopang di Natama Hotel di Sidimpuan, Sabtu (13/9/2025).

Selanjutnya LKP DPW PKB Sumut menghadiri Pendidikan Kader Loyalis oleh LKK DPC PKB Kota Padangsidimpuan di PIA Hotel, Minggu (14/9/2025). Dan menghadiri Pendidikan Kader Loyalis oleh LKK DPC PKB Kabupaten Mandailing Natal di Rindang Hotel, Senin (15/9/2025).

Konsolidasi kaderisasi di Dapil Sumut VII tersebut diikuti para instruktur di antaranya Muniruddin Ritonga yang merupakan Anggota DPRD Sumut, Erwin Lubis (Korda Dapil Sumut VII), Khairul Azhar, Faisal Tarigan, CNR Alinurmasyah Kaban, M. Suhairy Lubis

Selanjutnya pada 16 -17 September 2025, kunjungan LKP DPW PKB Sumut dilanjutkan ke LKK DPC PKB Padanglawas dan Padanglawas Utara, terkait menyiapkan kegiatan kaderisasi pada Bulan November mendatang. (omi/adz)

Tifatul Sembiring Sebut Bhineka Tunggal Ika sebagai Keniscayaan Bagi Negara Besar

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Anggota DPR/MPR RI dari Fraksi PKS Ir H Tifatul Sembiring kembali menggelar 4 Pilar MPR RI bersama konstituennya di Hotel Antares, Medan, Minggu (31/8/2025). Sosialisasi kali ini dihadiri para alim ulama dan tokoh masyarakat se-Kota Medan

Tifatul membeberkan tentang pentingnya saling bertenggang rasa dan saling menghormati dalam bermasyarakat. “Sebagai sebuah Negara besar, Bhineka Tunggal Ika adalah sebuah keniscayaan,” ujarnya.

Artinya, sebut Tifatul, mustahil bagi negara yang penduduknya 270 juta jiwa lebih, dengan banyak agama, suku, budaya dan adat istiadatnya, tidak memegang teguh Bhineka Tunggal Ika yang memiliki arti, meski berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

“Karena kita telah menjalankan nilai Bhineka Tunggal Ika inilah maka persatuan, kesatuan, dan stabilitas negara Indonesia tetap terjaga sampai saat ini,” tegas Menkominfo era SBY

Mantan Presiden PKS ini juga mengajak semua masyarakat untuk terus bergandengan tangan, bersama-sama membangun negeri ini. “Baik itu dengan pemikiran, tenaga maupun harta, sehingga anak cucu kita kelak dapat meneruskan bangsa ini menjadi semakin sejahtera dan besar,” ujarnya.

Kader senior PKS ini juga mengajak para peserta yang hadir untuk selalu mendoakan dan membantu rakyat Palestina. “Semoga Alah SWT segera memenangkan bangsa Palestina,” harapnya.

Sebelumnya, Tifatul juga menjabarkan tentang poin-poin yang terkandung dalam 4 Pilar MPR RI, yaitu Pancasila sebagai dasar negara, UUD NRI tahun 1945 sebagai konstitusi dan ketetapan MPR, NKRI sebagai bentuk Negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. (adz)

USU dan KTH Penghijauan Maju Bersama Kembangkan Silvofisheri: Mangrove Terjaga Ekonomi Tumbuh

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Suasana hangat terasa di Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat. Warga bersama tim pengabdian Universitas Sumatera Utara (USU) berkumpul di tepian tambak.

Mereka membawa bibit mangrove dan benih ikan, siap ditanam dan ditebar ke kawasan silvofisheri. Lumpur menempel di kaki, namun semangat tetap terjaga.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian dari Universitas Sumatera Utara bertajuk “Pengayaan Tanaman Mangrove dan Penguatan Pola Silvofisheri untuk Mendukung Kesejahteraan Masyarakat dan Pencapaian SDGs.” Yang dilaksanakan pada hari rabu 17 September 2025. Inti program ini sederhana namun penting: menjaga kelestarian mangrove sekaligus membuka peluang ekonomi bagi warga pesisir.

Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Penghijauan Maju Bersama Wahyudi menyampaikan, penerapan silvofisheri terbukti menjanjikan dalam memberikan tambahan pendapatan bagi para anggotanya. “Hasilnya sudah kami rasakan. Silvofisheri ini memang bisa menambah penghasilan masyarakat,” ungkapnya sambil mengatur penanaman bibit.

Meski begitu, bukan berarti tanpa kendala. Pintu air yang sering rusak menjadi tantangan terbesar dalam mengelola kawasan silvofisheri. Namun, hal ini tidak mematahkan semangat Wahyudi.

Dengan tekad yang kuat, ia bahkan bersedia menggunakan dana pribadinya untuk memperbaiki pintu air demi keberlanjutan pola silvofisheri di Pasar Rawa. “Kalau pintu air baik, silvofisheri bisa lebih maksimal. Kami tidak mau berhenti hanya karena kendala teknis,” tegasnya.

Dari pihak akademisi, Koordinator Tim Pengabdian USU, Dr. Ir. Bejo Slamet, S.Hut, M.Si, menekankan pentingnya pola silvofisheri sebagai solusi rehabilitasi. “Silvofisheri adalah jalan tengah. Mangrove tetap terjaga, sementara masyarakat tetap bisa memperoleh penghasilan. Salah satu kuncinya adalah pengayaan tanaman mangrove dan penebaran bibit ikan,” jelasnya.

Bejo menambahkan, pengalaman sukses KTH Pasar Rawa diharapkan bisa direplikasi di wilayah pesisir lain yang menghadapi persoalan serupa.

Lebih lanjut Bejo menyampaikan, kegiatan pengabdian ini juga merupakan salah satu wujud nyata komitmen USU dalam menjadikan kampus sebagai lembaga pendidikan yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat sesuai dengan kebijakan kementrian Pendidikan Tinggi, Sains dan teknologi yaitu Kampus Berdampak.

Kegiatan pengabdian ini juga untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Melalui penerapan silvofisheri, masyarakat memperoleh tambahan penghasilan yang berkontribusi pada pengurangan kemiskinan (SDG 1) sekaligus mendukung ketahanan pangan melalui ketersediaan ikan hasil tambak (SDG 2). Pola ini juga membuka peluang usaha baru di sektor perikanan berkelanjutan sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal (SDG 8).

Dari sisi lingkungan, rehabilitasi mangrove membantu mengurangi dampak perubahan iklim dengan menyerap karbon (SDG 13), memperbaiki habitat pesisir sebagai tempat hidup biota laut (SDG 14), serta menjaga keberlanjutan ekosistem darat-pesisir yang kaya keanekaragaman hayati (SDG 15).

Selain itu, kolaborasi antara universitas, kelompok masyarakat, dan potensi dukungan pemerintah maupun swasta mencerminkan semangat kemitraan dalam mencapai tujuan pembangunan global (SDG 17).

Dengan demikian, program pengabdian desa binaan ini menjadi contoh nyata bagaimana inisiatif lokal mampu memberi manfaat ganda: memperkuat ekonomi masyarakat sekaligus melestarikan lingkungan demi masa depan yang berkelanjutan.

Sementara itu, Dr. Ir. Nurdin Sulistiyono, S.Hut, M.Si, IPU, menyoroti pentingnya kerja sama lintas pihak. “Pengelolaan mangrove tidak bisa hanya mengandalkan satu kelompok. Perlu kolaborasi antar stakeholder, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat,” ujarnya.

Dukungan masyarakat tampak nyata. Salah seorang anggota KTH, Wak Yung mengatakan bahwa kecintaan mereka terhadap mangrove menjadi alasan kuat untuk terus menjaga keberadaan pohon-pohon itu. “Rasanya sayang kalau sampai rusak. Mangrove sudah seperti pelindung bagi kami,” ucapnya singkat.

Dalam kegiatan tersebut, tim pengabdian bersama warga melakukan penanaman mangrove tambahan sekaligus menebar ribuan bibit ikan di tambak silvofisheri. Kawasan seluas 7 hektare yang dikelola selama ini telah menunjukkan hasil yang baik. Kini, KTH Penghijauan Maju Bersama tengah memperluas area hingga 20 hektare, tepat berdampingan dengan lokasi silvofisheri yang sudah berjalan.

Dengan langkah ini, masyarakat Desa Pasar Rawa semakin optimistis. Silvofisheri bukan hanya sekadar cara bertahan hidup, melainkan harapan masa depan: menjaga alam sambil menumbuhkan kesejahteraan. (adz)

USU Lakukan Penyuluhan Gizi Seimbang dan Sadari di SMP dan SMA Baktiraja, Humbahas

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Kejadian bencana hidometeorologi di Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, pada tahun 2023, telah berdampak terhadap hidup dan kehidupan masyarakat baik aspek ekonomi, sosial, kesehatan maupun lingkungan. Oleh karena itu, desa Simangulampe terpilih menjadi salah satu program desa binaan Universitas Sumatera Utara (USU) periode tahun 2024-2025.

Tahun pertama, difokuskan pada reboisasi, pemetaan jalur hijau dan pendampingan pengembangan ekonomi bagi ibu-ibu melalui produksi bawang goreng. Pada tahun kedua, berfokus pada lingkungan yang dimanifestasikan dengan pembuatan pupuk kompos sedangkan aspek kesehatan berfokus pada manajemen diri yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup.

Mobilitas yang tinggi, dengan pola hidup yang cenderung kurang sehat, memunculkan banyak masalah kesehatan pada masyarakat termasuk remaja. Banyak remaja mengalami obesitas karena kurang bergerak dan pola makan yang kurang baik.

Oleh karena itu fokus manajemen diri remaja awal pada para siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Baktiraja mengusung tema “Pola Hidup Sehat dan Gizi Seimbang”.

Sedangkan pada remaja akhir, tepatnya para siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Baktiraja, mengusung tema “Periksa Payudara Sendiri (Sadari)”. Sadari merupakan deteksi dini terhadap kanker payudara yang angka kejadiannya setiap tahun terus meningkat.

Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada 12 Agustus 2025. Sesi pertama penyuluhan dilaksanakan di SMPN Baktiraja dengan tema “Pola Hidup Sehat dan Gizi Seimbang. Seimbang”. Penyuluhan dilaksanakan di Aula SMP Negeri Bakti Raja, Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbahas dan ikuti 90 siswa dari kelas 7, 8, dan 9 dengan rentang usia 11–15 tahun yang terdiri dari 37 siswa laki-laki dan 53 siswa perempuan.

Penyuluhan berlangsung interaktif dengan metode ceramah, diskusi, dan praktik langsung. Dalam penyuluhan ini digunakan media poster piramida makanan dan leaflet menu sehat untuk mempermudah pemahaman siswa dalam menerima informasi dan termotivasi untuk mengubah kebiasaan makan sehari-hari dengan menerapkan pola makan sehat.

Tim penyuluh dalam paparannya menyampaikan pentingnya gizi seimbang, kebiasaan sarapan, dan bahaya jajanan tidak sehat. Penyuluh juga menyampaikan pentingnya konsumsi makanan bergizi, beragam, dan berimbang untuk mendukung pertumbuhan fisik serta kecerdasan anak dan remaja.

“Kami ingin adik-adik remaja di Baktiraja menyadari bahwa menjaga kesehatan bukan hanya soal tidak sakit, tetapi bagaimana menerapkan pola hidup sehat sejak dini,” kata Dr. Rika Endah Nurhidayah,SKp.M.Pd, selaku koordinator tim pengabdian USU.

Dengan gizi seimbang, kata Dr Rika, maka tubuh lebih kuat. “Karenanya, perlu ada peningkatan pengetahuan dan sikap remaja terhadap pola makan sehat, serta mendorong mereka untuk mengurangi konsumsi makanan tidak sehat,” ujarnya.

Sementara Kepala SMP Baktiraja, Rodya Togatorop, S.Pd menyampaikan apresiasinya atas materi penyuluhan yang diberikan. “Kami merasa sangat terbantu dengan kegiatan ini. Selama ini anak-anak sering kurang memperhatikan pola makan sehari-hari. Banyak yang lebih suka jajanan instan, padahal belum tentu sehat,” kata Rodya.

Dengan penyuluhan gizi berimbang dari USU, Rodya berharap, para siswa jadi lebih paham akan pentingnya makan makanan yang bervariasi, mulai dari sayur, buah, sumber protein, hingga menjaga asupan air putih. “Saya yakin materi ini akan berpengaruh positif terhadap kebiasaan makan mereka, baik di sekolah maupun di rumah,” ujarnya.

Rodya menambahkan, materi gizi berimbang sangat sesuai dengan kondisi siswa di pedesaan yang sebagian besar masih terbiasa dengan pola makan sederhana.

Sementara penyuluhan sesi kedua, dilakukan di SMA Negeri Baktiraja dengan tema “Periksa Payudara Sendiri (Sadari)”, yang merupakan sebuah metode sederhana untuk mendeteksi dini kemungkinan adanya kelainan pada payudara. Kegiatan ini diikuti 97 siswi SMA dengan rentang usia 14-18 tahun yang merupakan siswi kelas 10, 11, dan 12.

Melalui penyuluhan ini, diharapkan kesadaran kesehatan reproduksi pada remaja putri semakin meningkat. Selain Penyuluhan, juga dilakukan demonstrasi Sadari dengan alat peraga. Para siswi diberi kesempatan untuk mencoba secara langsung sehingga tidak hanya meningkatkan pengetahuan, tetapi juga membekali keterampilan praktis yang bisa dipraktikkan secara mandiri.

Dalam paparannya, Dr Rika Endah menyampaikan, kanker payudara bisa dicegah sedini mungkin jika kita rajin memeriksa sendiri. “Caranya gampang dengan Sadari, yaitu pemeriksaan payudara sendiri. Kalau ada benjolan kecil di payudara atau di ketiak, payudara bentuknya jadi aneh, kulitnya mengerut seperti kulit jeruk, putingnya masuk ke dalam atau keluar cairan yang tidak normal, atau terasa sakit terus, itu harus segera diberitahukan ke orang tua dan diperiksakan ke dokter,” terangnya.

Kemudian, Dr Rika mengajarkan waktu dan langkah sederhana melakukan Sadari. Menurutnya, waktu yang paling bagus melakukan Sadari itu, seminggu setelah hari pertama menstruasi, karena payudara tidak bengkak. “Caranya, lihat dulu di depan cermin, apakah ada perubahan. Lalu, raba dengan jari dari bagian luar ke dalam atau dari atas ke bawah. Jangan lupa juga periksa bagian ketiak dan puting,” bebernya.

Antusiasme para siswi terlihat dari keberanian mereka mencoba praktik Sadari dan mengajukan pertanyaan seputar kesehatan reproduksi. Dari hasil post-test lisan, sebagian besar siswi mampu menjelaskan kembali langkah-langkah Sadari dan memahami pentingnya dilakukan setiap bulan.

Seorang siswi SMA Baktiraja, Regardame mengaku sangat terbantu dengan penyuluhan tersebut. “Saya baru tahu cara melakukan Sadari. Ternyata mudah dilakukan sendiri di rumah. Informasi ini sangat bermanfaat bagi kami, apalagi untuk menjaga kesehatan ke depannya,” katanya.

Dalam kegiatan pengabdian ini, Tim pengabdian USU menekankan, penyuluhan ini bukan hanya sebatas kegiatan seremonial, tetapi langkah nyata dalam membangun budaya hidup sehat di kalangan generasi muda. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang gizi seimbang dan kesehatan reproduksi, diharapkan para siswa dapat tumbuh menjadi individu yang sehat, produktif, dan berdaya saing.

Kegiatan ini juga sejalan dengan misi USU untuk terus hadir di tengah masyarakat, membawa kontribusi nyata dalam menjawab berbagai persoalan sosial, ekonomi, dan kesehatan yang dihadapi masyarakat pedesaan di Sumatera Utara. Kedua kegiatan ditutup dengan foto bersama serta penyerahan plakat, leaflet dan banner yang dapat dijadikan media pendidikan kesehatan di sekolah. (adz)

Landen Marbun Minta Korban Begal dan Tawuran Bisa Dicover UHC

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mulai 1 Oktober 2025, warga Sumatera Utara (Sumut) bisa berobat gratis hanya menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) dengan program Universal Health Coverage (UHC). Anggota DPRD Sumut Landen Marbun meminta agar korban begal, tauran, dan kecelakaan bisa dicover program yang pembiayaannya ditanggung APBD Provinsi Sumatera Utara ini.

“Perlu jadi catatan agar korban begal dan kecelakaan bisa tercover UHC, karena ini sangat penting,” katanya kepada wartawan Kamis (18/9/2025).

Politisi PDIP ini beberapa waktu lalu mendampingi korban tawuran hingga berobat ke rumah sakit. Saat itu pihak rumah sakit menyebut, korban tidak bisa dicover BPJS Kesehatan.

Landen menyebut, korban yang didampinginya adalah orang miskin, tak memiliki uang untuk berobat ke rumah sakit. “Jadi korban ini waktu keluar rumah tiba-tiba terkena panah orang yang lagi tawuran. Dia orang tidak mampu, tapi kenapa tidak bisa ditanggung biaya perobatannya oleh pemerintah dengan alasan teknis,” ungkapnya.

Begitu juga dengan korban kecelakaan dan begal. Politisi PDI Perjuangan ini meminta agar dicarikan formulasi agar kedua hal tersebut mampu dicover oleh BPJS Kesehatan melalui program UHC. Landen menyebut, saat ini Kota Medan dan sekitarnya sangat rawan tindakan kriminal begal.

“Bayangkan, ojol yang harus mencari nafkah di malam hari, dia kena begal atau kecelakaan. Tentu tidak ada orang yang ingin terkena musibah, tapi ini harus diantisipasi. Niat kita mau membantu warga kurang mampu, jadi harus bisa tercover semua,” tandasnya.

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution mengungkapkan, warga Sumut bakal bisa berobat hanya dengan menggunakan Karta Tanda Penduduk (KTP) mulai 1 Oktober 2025.

“Sehingga per 1 Oktober 2025, masyarakat yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) di wilayah Sumut, bisa dilayani di fasilitas kesehatan (Faskes) atau rumah sakit dengan hanya menunjukkan KTP saja,” kata Bobby saat melakukan pertemuan dengan Deputi Direksi BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah I Nuim Mubarak, Selasa (9/9).

Bobby menjelaskan, Universal Health Coverage (UHC) merupakan program prioritas mereka. Hal itu disebut merupakan bentuk tindak lanjut Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka.

“UHC merupakan salah satu program prioritas Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, sekaligus menindaklanjuti dari Asta Cita pemerintahan Bapak Prabowo-Gibran. Salah satunya adalah memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, dan lainnya,” ucapnya. (adz)

Sumut Siap Jalankan UHC Prioritas, Dinkes dan BPJS Kesehatan Lakukan Supervisi Faskes

MEDAN, SMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) Prioritas. Pada Rabu (17/9/2025), Dinas Kesehatan Provinsi bersama BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah I melakukan supervisi langsung ke sejumlah fasilitas kesehatan di Kota Medan untuk memastikan kesiapan menghadapi implementasi program tersebut.

Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Faisal Hasrimi, didampingi Deputi Direksi Wilayah I BPJS Kesehatan, Nuim Mubaraq, yang secara khusus mengunjungi Rumah Sakit Umum Haji Medan dan Puskesmas Glugur Kota.

Dalam sambutannya, Faisal menyampaikan bahwa pelaksanaan UHC Prioritas merupakan amanat nasional untuk memperkuat sistem kesehatan serta menjamin akses layanan yang merata dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat.

Ia menegaskan bahwa supervisi yang dilakukan bukan sekadar formalitas, melainkan langkah awal untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi hambatan di lapangan.

“Sinergi antara pemerintah daerah dan BPJS Kesehatan adalah kunci. Fasilitas kesehatan seperti RSU Haji dan Puskesmas Glugur adalah garda terdepan dalam menjamin pelayanan yang berkualitas dan terjangkau,” ujar Faisal.

Senada, Nuim Mubaraq menjelaskan bahwa supervisi ini menitikberatkan pada evaluasi kesiapan sistem informasi, teknologi, sumber daya manusia, serta kepatuhan fasilitas terhadap janji layanan. Ia berharap, implementasi UHC Prioritas di Sumatera Utara akan memperluas cakupan kepesertaan JKN, menyederhanakan proses pelayanan, dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan.

“Dengan sistem rujukan berjenjang yang efisien, kita ingin memastikan tidak ada kendala berarti saat program ini dijalankan,” kata Nuim.

Di RSU Haji Medan, rombongan mengevaluasi kesiapan layanan tingkat lanjut dan mekanisme rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).

Direktur RSU Haji Medan, Sri Suriani Purnamawati, menyatakan bahwa rumah sakitnya siap mendukung penuh program ini, dengan sistem layanan yang semakin terintegrasi dan SDM yang mumpuni.

“Ini adalah bentuk nyata dukungan kami terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat,” tegas Sri.

Selanjutnya, kunjungan berlanjut ke Puskesmas Glugur Kota. Di sana, rombongan disambut oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dan jajaran staf puskesmas. Kesiapan puskesmas ditinjau secara menyeluruh, mulai dari ruang pelayanan hingga sistem komputerisasi. Faisal dan Nuim mengapresiasi semangat para tenaga kesehatan dan memberi masukan untuk penyempurnaan layanan menjelang implementasi UHC Prioritas.

Dengan supervisi ini, Sumatera Utara menunjukkan langkah nyata dalam memastikan setiap lapisan fasilitas kesehatan siap menyambut era pelayanan kesehatan yang lebih inklusif, berkualitas, dan berpihak pada rakyat. (ila)

20 Tahun Bersama Indonesia, Daewoong Raih Penghargaan “Best Innovation in Biotechnology 2025” dan Kucurkan Investasi Rp5,26 Triliun

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Perusahaan farmasi dan bioteknologi asal Korea Selatan, Daewoong, merayakan kiprahnya selama 20 tahun di Indonesia dengan pencapaian gemilang. Daewoong berhasil meraih penghargaan Best Innovation in Biotechnology pada ajang Prominent Awards 2025, sebuah apresiasi bergengsi yang setiap tahun diberikan kepada perusahaan lintas industri yang dinilai mampu berkontribusi besar dalam pembangunan nasional.
Dengan tema “Transforming Indonesia”, tahun ini sebanyak 15 perusahaan dinobatkan sebagai pemenang. Daewoong menjadi perusahaan Korea Selatan pertama yang berhasil meraih penghargaan tersebut, menegaskan perannya sebagai mitra strategis Indonesia dalam mengembangkan industri kesehatan.
“Penghargaan ini adalah tonggak baru setelah 20 tahun perjalanan kami di Indonesia. Daewoong berkomitmen untuk terus menghadirkan obat-obatan inovatif, teknologi mutakhir, serta mendorong pertumbuhan bersama industri farmasi dan bioteknologi nasional,” ujar Baik In Hyun, Head of Indonesian Business Division Daewoong, dalam keterangan resminya.

Pionir Sejumlah “Yang Pertama” di Indonesia

Sejak kehadirannya di Indonesia, Daewoong dikenal sebagai pelopor berbagai terobosan di sektor farmasi.
•2012: Mendirikan Daewoong Infion, pabrik biofarmasi pertama di Indonesia dengan standar cGMP (current Good Manufacturing Practice).
•2017: Meluncurkan Epodion, biosimilar pertama di Indonesia yang diproduksi secara lokal.
•2020: Epodion menjadi biofarmasi berbasis sel hewan pertama di dunia yang mendapatkan sertifikasi halal, diikuti oleh produk Easyef untuk ulkus kaki diabetik.
•2023: Mendirikan pabrik terapi sel punca di Cikarang yang kini sudah bersertifikasi GMP, mampu memproduksi terapi berbasis sel seperti sel punca autologous, sel NK, eksosom, hingga media kultur.
Kehadiran fasilitas ini tidak hanya menjadikan Indonesia lebih mandiri dalam biofarmasi, tetapi juga membuka peluang besar bagi pasien untuk mendapatkan terapi regeneratif dan pengobatan presisi yang sebelumnya sulit diakses.

Bangun Ekosistem Riset Bersama UI, ITB, dan IPB

Selain memperkuat produksi domestik, Daewoong juga menaruh perhatian besar pada pengembangan sumber daya manusia dan riset ilmiah.
Melalui Daewoong Foundation, perusahaan menjalin kerja sama dengan Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mendirikan empat lembaga riset. Lembaga ini menjadi pusat pengembangan riset mutakhir di bidang sel punca, gene editing, organoid, hingga sistem penghantaran obat.
Hingga kini, lebih dari 700 peneliti dan mahasiswa berbakat telah mendapat dukungan, mulai dari beasiswa hingga program pendampingan riset. Langkah ini menegaskan visi Daewoong untuk membangun ekosistem R&D yang berkelanjutan di Indonesia.

Komitmen Investasi Rp5,26 Triliun Hingga 2028

Sejak beroperasi di Indonesia, Daewoong telah menanamkan investasi sebesar Rp2,9 triliun. Ke depan, jumlah ini akan ditingkatkan hingga Rp5,26 triliun pada 2028, dengan target ambisius menjadi perusahaan farmasi dan bioteknologi nomor satu di Indonesia pada 2030.
Investasi ini meliputi berbagai lini, termasuk alih teknologi produksi toksin botulinum, pengembangan obat inovatif, biofarmasi, terapi sel punca, perangkat medis, estetika, hingga inisiatif wellness. Selain memperkuat industri kesehatan, langkah ini juga diharapkan menciptakan lapangan kerja baru dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.

Mitra Strategis Kesehatan Indonesia

Dengan rekam jejak inovasi, pengembangan riset, dan ekspansi investasi yang konsisten, Daewoong menegaskan posisinya sebagai mitra jangka panjang bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan kesehatan global.
“Visi kami jelas, yakni tumbuh bersama Indonesia dan mendukung terciptanya ekosistem farmasi serta bioteknologi yang kuat. Dengan inovasi, kolaborasi, dan investasi, kami yakin Indonesia dapat menjadi pusat pengembangan bioteknologi terkemuka di Asia,” tutup Baik In Hyun.(rel)

Antonius Simamora Pimpin PGSI Kota Medan

Ketua Umum KONI Kota Medan Aswindy Fachrizal bersama pengurus dan peserta Musorkot PGSI Kota Medan. (Dok pribadi)
Ketua Umum KONI Kota Medan Aswindy Fachrizal bersama pengurus dan peserta Musorkot PGSI Kota Medan. (Dok pribadi)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Antonius Simamora terpilih sebagai Ketua Pengurus Kota (Pengkot) Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Medan periode 2025-2029. Dia terpilih secara aklamasi pada Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) PGSI di Kantor KONI Kota Medan, Jalan Kemiri II, Kelurahan Sudirejo II, Medan Kota, Rabu (17/2025).

Musorkot ini dibuka oleh Ketua Umum KONI Kota Medan Aswindy Fachrizal SE. Dalam sambutannya, Aswindy mengakui kepengurusan PGSI Kota Medan sebelumnya sudah sangat baik. Terbukti gulat Sumut bisa meraih juara di beberapa kejuaraan.

Untuk itu, dia berharap agar kepengurusan yang terpilih bisa lebih baik lagi. “Kepengurusan sebelumnya sudah sangat baik. Saya berharap agar kepengurusan selanjutnya bisa lebih baik lagi dengan meraih prestasi,” pesan Aswindy.

Musorkot ini dihadiri 15 klub gulat di kota Medan. Mereka sepakat memilih Antonius Simamora. “Karena hanya satu calon yang mendaftar dan didukung semua klub yang hadir, maka Antonius Simamora terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Pengkot PGSI Medan periode 2025-2029,” ujar Wakil Ketua Harian Pengprov PGSI Sumut, Basri Sitohang membacakan keputusan.

Usai terpilih, Antonius Simamora mengucapkan terima kasih kepada semua klub yang telah memberi kepercayaan. Dia mengajak semua pihak untuk bekerja sama membesarkan PGSI Kota Medan.

“Saya tidak bisa bekerja sendiri. Karena itu, mari bekerja sama untuk membawa PGSI Medan ini lebih baik lagi,” ujar Antonius Simamora.

Antonius mengakui masih banyak yang bisa dikerjakan. Apalagi PGSI Kota Medan ingin lebih baik dari sebelumnya, khususnya melahirkan atlet-atlet berprestasi.

“Kita harus memberikan yang terbaik bagi atlet, sehingga atlet juga memberikan prestasi terbaik. Untuk itu, mari semua bergerak,” ajaknya.

Musorkot ini juga dihadiri Ketua Pengkot PGSI Medan sebelumnya, Mangasi Simangunsong. Dia mengucapkan selamat kepada ketua terpilih dan siap memberikan masukan jika diperlukan. (dek)