25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 99

Inovasi Daur Ulang Mandiri Oli Bekas, Agincourt Resources Raih EPSA 2025

Superintendent Environmental Monitoring PT Agincourt Resources, Bayu Ariyanto, menerima penghargaan Emas kategori Eco-Hazard Innovation di ajang EPSA 2025 dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jawa Tengah, Widi Hartanto, Minggu (31/8/2025). (Dok PTAR)
Superintendent Environmental Monitoring PT Agincourt Resources, Bayu Ariyanto, menerima penghargaan Emas kategori Eco-Hazard Innovation di ajang EPSA 2025 dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jawa Tengah, Widi Hartanto, Minggu (31/8/2025). (Dok PTAR)

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, meraih Gold Award kategori Eco-Hazard Innovation pada ajang Eco-Tech Pioneer and Sustainability Award (EPSA) 2025 yang digelar Universitas Diponegoro. Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan PTAR mengolah 155,25 ton minyak pelumas bekas dengan teknologi hypobaric fraction separator sehingga mampu menekan Global Warming Potential (GWP) hingga 441.975,09 ton CO2ek.

General Manager Operations & Deputy Director Operations PT Agincourt Resources, Rahmat Lubis, mengatakan PTAR selalu menerapkan proses penambangan dan pengolahan emas yang lebih hemat energi melalui berbagai inovasi di bagian sistem maupun alat produksi.

Bahkan, bahan yang sudah tidak digunakan lagi dalam operasi dimanfaatkan kembali untuk kegiatan lain, misalnya saja limbah minyak pelumas bekas yang awalnya dikirim ke TPS LB3 saat ini sudah dikelola secara mandiri.

“Penghargaan EPSA ini merupakan apresiasi atas komitmen kami dalam memperkuat penerapan lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam mendukung upaya pemerintah terhadap emisi net-zero. Target kami yakni 30 persen pengurangan gas rumah kaca pada tahun 2030 dari baseline 2019. Inovasi pengelolaan lingkungan akan terus kami lakukan dengan mengacu pada peraturan pemerintah dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG),” kata Rahmat.

Program ‘Utilisasi Hypobaric Fraction Separator untuk Pemanfaatan Minyak Pelumas Bekas’ memungkinkan pemanfaatan minyak pelumas bekas hingga 80% sebagai substitusi bahan bakar minyak pada bahan peledak menggantikan bahan bakar diesel. Melalui teknologi pemanasan, filtrasi, pemisahan fraksi bertekanan rendah, hingga pendinginan, minyak pelumas bekas berhasil dimurnikan menjadi bahan yang aman digunakan.

“Selain mampu mengurangi dampak lingkungan, inovasi ini dapat menciptakan efisiensi berkat penerapan praktik circular economy. Inovasi ini merupakan kontribusi kami dalam mendukung pencapaian SDG’s ke-12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab,” tutur Rahmat.

PTAR juga mendapat Penghargaan Gold atas program ‘Closed-Loop Energy Reclamation dengan Intelligent Torque Control (ITC) pada Sistem Ore Grinding’. Program ini pada tahun 2024 mampu mengurangi penggunaan energi listrik sebesar 4.931 GJ dan menghemat biaya pembelian listrik senilai Rp1,69 miliar.

Total tujuh penghargaan dibawa pulang PTAR pada perhelatan EPSA 2025 yang digelar di Semarang, Jawa Tengah, pada 31 Agustus 2025. Selain dua Gold, Perusahaan memboyong tiga Silver dan dua Bronze.

Penghargaan Silver diberikan atas program ‘Pemanfaatan Sampah Flexible Intermediate Bulk Container (FIBC) menjadi Keranjang Sampah’; ‘Optimalisasi Penurunan Beban Pencemar Air (BPA) Parameter Tembaga (Cu) dengan Selective Chelator’; dan ‘Leanslope Pit Ramba Joring Innovation: Redesign Haul Road’.

Sementara, Penghargaan Bronze dianugerahkan atas program ‘Pengembangan Unit Usaha Galeri Bagas Silua’ dan ‘Konservasi Ikan Jurung (Neolissochilus thienemanni) melalui Rekayasa Ekosistem dengan Model BioFAD’.

Wakil Rektor IV Riset, Inovasi, Kerja Sama dan Komunikasi Publik Universitas Diponegoro, Wijayanto SIP MSi PhD mengatakan bahwa tantangan besar yang dihadapi dunia saat ini adalah disinformasi dan kerusakan lingkungan. Jika tidak ditangani serius, hal tersebut berpotensi membawa dampak buruk bagi peradaban. Dalam konteks itulah, EPSA hadir sebagai bentuk apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang menunjukkan dedikasi menghadirkan inovasi dan teknologi ramah lingkungan.

“EPSA bukan sekadar ajang apresiasi, tetapi simbol sinergi menuju pembangunan hijau dan berkelanjutan. Atas nama Rektor UNDIP, kami mengucapkan selamat kepada seluruh penerima penghargaan,” ujarnya.

Penghargaan EPSA menambah jejak prestasi PTAR selain PROPER Hijau yang telah digenggam selama 2 tahun berturut-turut. Di samping itu, pada 2024 PTAR meraih Penghargaan Terbaik Penerapan Good Mining Practice (GMP) serta tujuh penghargaan EPSA 2024. (dek)

Melalui Program Merah Putih Bupati Sergai Dorong Digitalisasi Koperasi Desa/Lurah

Bupati Sergai Darma Wijaya saat paparan terkait Koperasi . ( Fad )
Bupati Sergai Darma Wijaya saat paparan terkait Koperasi . ( Fad )

SEI RAMPAH, SUMUTPOS.JAWAPOS.COM – Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Pemkab Sergai) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat peran koperasi sebagai tulang punggung perekonomian rakyat. Hal ini ditegaskan Bupati Sergai H. Darma Wijaya didampingi Wakil Bupati (Wabup) Sergai H Adlin Tambunan, saat membuka acara Sosialisasi Pembiayaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang berlangsung di Aula Sultan Serdang, Kompleks Kantor Bupati Sergai, Sei Rampah, Senin (1/9).

Dalam sambutannya, Bupati Sergai menyampaikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto telah menekankan kembali pentingnya membesarkan koperasi sebagai amanat konstitusi, khususnya Pasal 33 UUD 1945. “Perekonomian bangsa harus disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Inilah yang menjadi dasar demokrasi ekonomi kita,” kata Darma Wijaya.

Ia menambahkan, keberadaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih akan menjadi bagian dari program strategis nasional yang masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah dan panjang pemerintahan Presiden Prabowo mulai 2026.

Bupati yang dikenal dengan sapaan Bang Wiwik ini menekankan pentingnya digitalisasi sebagai fondasi penguatan koperasi modern. Salah satunya melalui pengembangan microsite koperasi dan sistem pembiayaan berbasis proposal bisnis.

“Digitalisasi akan mendorong koperasi menjadi lebih transparan, akuntabel, serta terintegrasi dengan lintas kementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah,” terangnya.

Menurutnya, penggunaan teknologi digital dalam tata kelola koperasi bukan lagi pilihan, melainkan keharusan agar koperasi tidak tertinggal oleh perkembangan zaman. Platform microsite yang berbasis web akan menampilkan profil dan informasi koperasi secara terbuka, sekaligus meningkatkan visibilitas koperasi di ranah digital.

“Melalui microsite ini, saya berharap para pengurus koperasi aktif menggunakannya sehingga kehadiran koperasi desa/kelurahan semakin nyata dan dipercaya masyarakat,” lanjutnya.

Di kesempatan serupa, Wabup Sergai Adlin Tambunan menegaskan bahwa keberhasilan koperasi desa tidak bisa berdiri sendiri. Dukungan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah desa/kelurahan, pengurus koperasi, hingga mitra perbankan menjadi faktor penting dalam mewujudkan koperasi yang tangguh, mandiri, dan berkelanjutan.

“Koperasi desa harus mampu memberi tenaga, energi, dan peluang bagi warga desa untuk menjadi pelaku usaha yang kuat dan berdaya saing. Karena itu, saya berharap pertemuan ini memberi manfaat dan berkah bagi seluruh anggota koperasi di Sergai, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” tutur Adlin Tambunan.

Di kesempatan ini, Wabup Sergai juga menitipkan pesan khusus kepada pengawas dan pengurus koperasi yang telah dipilih melalui musyawarah desa. Ia meminta agar mereka sungguh-sungguh mengelola fasilitas yang diberikan serta menjaga koordinasi dengan dinas terkait.

Sebelumnya Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Koperasi (Disnakerkop) Sergai sekaligus Ketua Panitia kegiatan Ikhsan AP MSi, dalam laporannya menyampaikan bahwa sosialisasi ini diikuti oleh asisten, staf ahli, serta kepala dinas dan badan yang tergabung dalam Satgas Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Selain itu di dalamnya tergabung pula para camat, pimpinan Bank Himbara dan Bank Syariah Indonesia (BSI), serta pengurus koperasi desa/kelurahan. Adapun materi sosialisasi meliputi penjelasan penggunaan microsite koperasi serta mekanisme pembiayaan proposal bisnis oleh Himbara dan BSI.

”Dengan penguatan kelembagaan koperasi melalui digitalisasi dan dukungan pembiayaan, pemerintah berharap koperasi desa/kelurahan Merah Putih dapat tumbuh menjadi motor penggerak ekonomi rakyat di Tanah Bertuah Negeri Beradat,” paparnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Kominfo Sergai Ingan Malem Tarigan SE sebagai narasumber dan Kepala Dinas Perindag Roy CS Pane AP MSi, Kepala Dinas PMD Drs Fajar Simbolon MSi, para camat, pimpinan cabang bank, serta perwakilan pengurus Koperasi Merah Putih di desa/kelurahan se-Sergai.(fad/azw)

Polsek Dolok Merawan Jual 4 Ton Beras Murah

GPM: Polsek Dolok Merawan Polres Tebingtinggi melaksanakan gerakan pangan murah (GPM) sebanyak 4 ton.
GPM: Polsek Dolok Merawan Polres Tebingtinggi melaksanakan gerakan pangan murah (GPM) sebanyak 4 ton.

TEBINTINGGI, SUMUTPOS.JAWAPOS.COM -Polsek Dolok Merawan Polres Tebingtinggi kembali menggelar kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Halaman Mushollah Al Jaraaanah Dusun II Desa Dolok Merawan Kecamatan Dolok Merawan Kabupaten Serdang Bedagai, Selasa (2/9). Kegiatan dipimpin langsung Kapolsek Dolok Merawan Iptu Herman Sentosa bersama Tim Satgas Pangan Polres Tebingtinggi yang bekerjasama dengan Perum Bulog dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan terutama beras dimasyarakat degan tema ‘Polri untuk Masyarakat.’

Hadir dalam kegiatan, Anggota DPRD Kabupaten Sergai Wildan, Wakapolsek Dolok Merawan Ipda MTP Marpaung. Iptu Herman Sentosa mengatakan bahwa pihaknya bersama Perum Bulog melakukan kerjasama dalam menjaga ketersediaan pangan di wilayah hukum Polres Tebingtinggi.

“Sebanyak 4 ton beras program SPHP ludes dibeli warga masyarakat, kebanyakan masyarakat disana untuk tetap melaksanakan kegiatan gerakan pangan murah sebulan sekali,” ujar Iptu Herman Sentosa.

Menurutnya, adapun komoditi pangan yang disiapkan dalam GPM Polres Tebingtinggi adalah beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan  (SPHP) sebanyak 800 karung kemasan 5 kilogram (kg) dijual seharga Rp58.000. “Antusias warga sangat tinggi membeli beras ini, karena harganya lebih murah dari pada harga pasaran,” tandasnya.

Iptu Herman Sentosa menjelaskan bahwa kegiatan Gerakan Pangan Murah Polri bertujuan untuk mencegah gejolak harga agar tetap terjangkau di tingkat konsumen, menjaga ketersediaan pasokan, serta mengendalikan inflasi melalui pemanfaatan cadangan beras pemerintah.

Seorang warga, Junianto (53) mengatakan dengan adanya gerakan pangan murah ini sangat membantu masyarakat, karena harga sangat murah dan kondisi berasnya juga pulen. (ian/azw)

Putra Simpado Eddy Chandra Sumbangkan Pemugaran, Bupati Batubara Resmikan Sumur Bor Usia Ratusan Tahun

RESMIKAN BOR TUA: Bupati Batubara H Bahar Siagian meresmikan Sumur Bor Desa Simpado di Desa Simpang Dolok, Kecamatan Datuk Limapuluh, Batubara, Selasa (2/9).(Diskominfo)
RESMIKAN BOR TUA: Bupati Batubara H Bahar Siagian meresmikan Sumur Bor Desa Simpado di Desa Simpang Dolok, Kecamatan Datuk Limapuluh, Batubara, Selasa (2/9).(Diskominfo)

BATUBARA-Sumur bor yang terletak tepatnya di persimpangan empat Desa Simpang Dolok (Simpado) kini telah diresmikan oleh Bupati Batubara, H Baharuddin Siagian SH MSi bersama Wakil Bupati, Syafrizal SE MAP.

Peresmian dihadiri dan disaksikan secara langsung Kapolres Batubara AKBP Doly Nelson HH Nainggolan, Camat Datuk Limapuluh Wahidin Kamal ST, Kepala Desa Simpang Dolok H Nasrullah SPdI, serta para Tokoh Masyarakat Simpado OK Suhaimi SH, H Murni, Selasa (2/9).

Sumur bor yang mengeluarkan air panas ini, telah ada sejak zaman kolonial Belanda. Air panas ini digunakan secara turun-temurun oleh masyarakat Simpang Dolok dan sekitarnya untuk kehidupan sehari-hari yang dahulunya air sumur panas ini tidak pernah surut meskipun diambil terus-menerus.

Kepala Desa (Kades) Simpang Dolok, H Nasrullah mengungkapkan, sumur bor ini sudah ada zaman kolonial Belanda. Namun sekitar tahun 2000-an sumur bor ini mengalami penumpatan, dan fisiknya pun sudah rusak sehingga tidak ada perbaikan.

“Syukur Alhamdulillah atas partisipasi dari saudara Eddy Chandra yang merupakan putra daerah asli yang tumpah darahnya di Desa Simpang Dolok memberikan sumbangan untuk memugar dan menghidupkankan kembali sumur bor ini,” tuturnya.

Sumur bor ini juga katanya, merupakan situs sejarah yang berada di Desa Simpang Dolok, Kecamatan Datuk Limapuluh, Batubara.

“Setelah diresmikan, sumur bor ini menjadi aset desa dan akan dikelola oleh Bumdes untuk dimanfaatkan masyarakat baik Desa Simpang Dolok maupun masyarakat luar Desa Simpang Dolok,” tambah Nasrullah.

Sumur bor yang telah dipugar, bisa beroperasi kembali dan diresmikan. Sumur bor ini difasilitasi dengan 4 kamar mandi, ada toilet dan 4 keran air.

Bupati Batubara, Baharuddin Siagian yang akrab disapa H Ulong Boho, ia berharap sumur bor ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan menginstruksikan kepada dinas terkait untuk mengukur tingkat PH air. (aci/azw)

Belasan Rumah di Galang Rusak Diterjang Puting Beliung

KORBAN PUTING BELIUNG: Belasan rumah warga mengalami kerusakan dikarenakan angin puting beliung di Kecamatan Galang, Kabupaten Deliserdang, Senin (1/9) sekitar pukul 16.30 WIB.
KORBAN PUTING BELIUNG: Belasan rumah warga mengalami kerusakan dikarenakan angin puting beliung di Kecamatan Galang, Kabupaten Deliserdang, Senin (1/9) sekitar pukul 16.30 WIB.

LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Sekitar belasan rumah warga mengalami kerusakan dikarenakan angin puting beliung di Kecamatan Galang, Kabupaten Deliserdang, Senin (1/9) sekitar pukul 16.30 WIB. Peristiwa bencana alam angin kencang itu, membuat rumah warga mengalami kerusakan terutama pada bagia atapnya. Tidak ada korban jiwa, namun diperkirakan kerugian sekitar ratusan juta.

Rumah warga mengalami kerusakan tersebar di kelurahan dan desa. Di lingkungan 1 Keluarahan Galang Kota Rest Area pemilik kios Irwansyah, Cut, Herman. Di Desa Petumbukan pemilik rumah yang rusak Rudi Hartono, dan Desa Petangguhan pemilik rumah yang mengalami kerusakan Suminto, Ahmad Iriandi Nasution, Asdelene, Inda, Rudi dan Abdullah sementara itu di Desa Pisangpala pemilik rumah Susilawsti

Menurut Camat Galang Drs Syahdin Setia Budi Pane MSi pihaknya masih terus melakukan pemantauan dan pendataan.

“Kondisi di lapangan hujan makanya masih terus dilakukan penyusuran memampau rumah rumah warga yang rusak. Namun, data sementara ada belasan rumah warga yang mengalami kerusakan,”ungkapnya.

Dijelaskan Budi panggilan akrab Syahdin Setia Budi Pane MSi, pendataan perlu dilakukan agar dilakukan upaya upaya mitigasi bencana kemudian memberikan bantuan terhadap korban.”Bantuan kemanusian berupa sembako diberikan kepada korban,” jelasnya. (btr/azw)

Yayasan MTQ Pertama Indonesia Hibahkan Cagar Budaya Asahan

HIBAHKAN: -Rumah Musyawarah/Mufakat dan Masjid MTQ 1946 di Pondok Bungur, Kecamatan Rawang Pancaarga, merupakan lahirnya Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) pertama di Indonesia mengibahkan cagar budaya ke Pemkab Asahan.
HIBAHKAN: -Rumah Musyawarah/Mufakat dan Masjid MTQ 1946 di Pondok Bungur, Kecamatan Rawang Pancaarga, merupakan lahirnya Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) pertama di Indonesia mengibahkan cagar budaya ke Pemkab Asahan.

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Rumah Musyawarah/Mufakat dan Masjid MTQ 1946 di Pondok Bungur, Kecamatan Rawang Pancaarga, merupakan saksi sejarah lahirnya Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) pertama di Indonesia.

Dari tempat inilah tradisi perlombaan membaca Alquran secara resmi dimulai pada tahun 1946, yang kemudian berkembang menjadi MTQ tingkat nasional hingga saat ini. Dengan nilai historis dan keagamaannya yang tinggi, rumah dan masjid bersejarah tersebut telah ditetapkan sebagai salah satu objek cagar budaya Kabupaten Asahan sekaligus menjadi warisan penting bagi siar Islam dan kebudayaan bangsa.

Rumah dan masjid bersejarah tersebut dikelola oleh Yayasan MTQ Pertama Indonesia yang berdiri sejak tahun 1946, dengan Pembina saat ini, H Azwar Djun SSos. Yayasan ini merupakan kelanjutan dari gagasan dan perjuangan pendiri MTQ Pertama Indonesia, Almarhum H. Muhammad Ali Umar di Medan. Sebagai wujud tanggung jawab moral, pihak yayasan menyampaikan komitmennya untuk menghibahkan tanah dan bangunan bersejarah ini kepada Pemerintah Kabupaten Asahan agar dapat dikelola secara lebih terarah, optimal, dan berkelanjutan.

Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin Siregar, SSos MSi berkesempatan menerima audiensi pembina dan pengurus Yayasan MTQ Pertama Indonesia, sekaligus hadir langsung menyaksikan Rumah Musyawarah/Mufakat serta kegiatan perlombaan mengaji Alquran di lokasi bersejarah tersebut.

Kehadiran Bupati didampingi jajaran pemerintah daerah sebagai bentuk dukungan penuh terhadap upaya pelestarian nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan yang lahir dari Kabupaten Asahan.

Dalam kesempatan itu, Bupati Asahan menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Yayasan MTQ Pertama Indonesia atas niat tulus menghibahkan aset bersejarah ini.

“Atas nama pemerintah daerah, kami berkomitmen menjaga, merawat, dan mengembangkan situs bersejarah ini sebagai warisan keagamaan dan kebudayaan yang membanggakan, bukan hanya bagi Asahan, tetapi juga bagi bangsa Indonesia. Pengelolaan yang lebih profesional akan memperkuat syiar Islam dan pendidikan Alquran di daerah kita,” tegasnya.

Ketua Yayasan MTQ Pertama Indonesia, Dr H Nahar A Abdul Ghani Lc MA bersama Sekretaris Dr Zain Noval SSTP MAP menegaskan bahwa hibah ini merupakan amanah untuk memastikan warisan sejarah Pondok Bungur tetap terjaga.

Yayasan berharap pemerintah daerah dapat mengembangkan lokasi ini menjadi pusat pembelajaran, penelitian, dan pengembangan tilawah Alquran tingkat nasional yang bermanfaat bagi generasi mendatang.

Pemerintah Kabupaten Asahan menyambut baik langkah bersejarah ini dan berkomitmen menindaklanjutinya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ke depan, situs MTQ Pertama Indonesia di Pondok Bungur tidak hanya akan difungsikan sebagai cagar budaya, tetapi juga sebagai pusat syiar Islam, pendidikan Alquran, wisata religi, dan penelitian sejarah keagamaan. Dengan tata kelola yang terarah, nilai-nilai spiritual, sosial, dan budaya yang terkandung di dalamnya akan terus diwariskan serta menjadi kebanggaan bagi masyarakat Asahan dan bangsa Indonesia.

“Upaya ini sejalan dengan visi Kabupaten Asahan yaitu Masyarakat Asahan yang Sejahtera, Religius, Maju, dan Berkelanjutan,” pungkasnya. (dat/azw)

BPDP, Ditjen Perkebunan dan Iskol Agridaya Internasional, Tumbuhkan Kebersamaan Pekebun Sawit Kabupaten Batubara

KEBERSAMAAN: Pelatihan penumbuhan kebersamaan pekebun yang diadakan BPDP, Ditjen Perkebunan dan Iskol Agridaya Internasional. (ISTIMEWA/SUMUT POS)
KEBERSAMAAN: Pelatihan penumbuhan kebersamaan pekebun yang diadakan BPDP, Ditjen Perkebunan dan Iskol Agridaya Internasional. (ISTIMEWA/SUMUT POS)

Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) menginisiasi program pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDMPKS). Program ini bertujuan dalam rangka mendorong produktivitas kelapa sawit Indonesia menjadi lebih baik.

Salah satu program pengembangan SDMPKS adalah pelatihan penumbuhan kebersamaan pekebun. Pelatihan ini dapat memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan diantara pekebun sawit sehingga mewujudkan kelapa sawit rakyat yang produktif serta berkelanjutan.

Dalam rangka mendukung kekompakan pekebun sawit Kabupaten Batubara, BPDP dan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian RI (Ditjen Perkebunan) bersama dengan PT Iskol Agridaya Internasional (Iskol) mengelar pelatihan penumbuhan kebersamaan pekebun.

Pelatihan tersebut digelar di Hotel Aiho Medan selama empat hari dari tanggal 25-28 Agustus 2025 yang diikuti 26 pekebun sawit dari Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Pembukaan pelatihan dilaksanakan Senin (25/8) bersamaan dengan juga dengan pelatihan penguatan kelembagaan.

Pelatihan dibuka Direktur Kelapa Sawit dan Aneka Palma Kementerian Pertanian Ir Baginda Siagian MSi secara online.

Hadir dalam pertemuan ini Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provsu diwakili Polora Barimbing SP MM, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Batubara diwakili Ananda Fadhilah Akbar SP (Kabid Perkebunan).

Dalam arahannya, Direktur Kelapa Sawit dan Aneka Palma Kementerian Pertanian Ir Baginda Siagian MSi menegaskan pentingnya pelatihan bagi pekebun
sawit. “Peserta pelatihan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menambahkan pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan kebersamaan pekebun,” ujarnya.

Ir Baginda Siagian MSi juga berpesan kepada para peserta pelatihan untuk mengikuti pelatihan dengan baik dan menjaga kesehatan selama pelatihan.

Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Dinas Perkebunan dan Peternakan Provsu serta Dinas Perkebunan Kabupaten Batubara juga mengimbau agar ilmu dan keterampilan yang didapatkan selama pelatihan SDMPKS dapat diterapkan dan disebarluaskan kepada pekebun lainnya.

Harapannya kebersamaan pekebun sawit yang baik memberikan dampak kepada positif bagi pekebun dan kemandirian kelompok-kelompok tani untuk meningkatkan kesejahteraan pekebun sawit. (dmp)

Lapas Binjai Gelar Doa Bersama Untuk Keselamatan Negeri

DOA BERSAMA: Lapas Binjai saat menggelar doa bersama yang diikuti warga binaan pemasyarakatan di masjid.(Istimewa)
DOA BERSAMA: Lapas Binjai saat menggelar doa bersama yang diikuti warga binaan pemasyarakatan di masjid.(Istimewa)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2A Binjai menggelar doa bersama untuk keselamatan dan kebaikan negeri, Senin, (1/9) lalu. Ini merupakan wujud kepedulian spritual dan ikhtiar kebangsaan dalam rangka menumbuhkan semangat cinta Tanah Air, menjaga kedamaian, serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Kegiatan bertajuk “Doa dan Cinta dari Seluruh Insan Pemasyarakatan untuk Indonesia” ini, dihadiri langsung Kalapas Binjai Wawan Irawan, bersama pejabat struktural dan warga binaan pemasyarakatan (WBP), yang dilakukan dengan khusyuk serta kebersamaan.

Doa bersama berlangsung di dua tempat terpisah. Bagi WBP Muslim dilaksanakan di Masjid At-Taqwa. Sementara bagi yang beragama Kristen, digelar di Gereja Oikumene Lapas Binjai.

“Ini merupakan bentuk kepedulian sekaligus wujud cinta Tanah Air dari seluruh insan pemasyarakatan,” ungkap Wawan, dalam keterangan yang diterima, Selasa (2/9).

Doa bersama ini diharap menjadi momentum untuk memperkuat rasa kebersamaan, persatuan, dan semangat menjaga Indonesia agar tetap aman, damai, serta sejahtera.

“Doa bersama ini merupakan wujud nyata, insan pemasyarakatan tidak hanya menjalankan tugas pembinaan, tapi juga berperan aktif dalam mendoakan keselamatan bangsa,” jelas Wawan lagi.

Kegiatan berjalan tertib dan lancar yang diakhiri dengan harapan, agar doa yang dipanjatkan menjadi berkah bagi bangsa. Juga hal tersebut menumbuhkan semangat positif, baik bagi petugas maupun WBP. (ted/saz)