25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Berantas Buta Huruf Lewat PAUD

istimewa
Mendikbud, Muhadjir Effendy

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyebut pemerintah konsentrasi dalam mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Program ini bertujuan untuk mengurai bobroknya pendidikan tempo dulu.

Hal itu diungkapkan Muhadjir, saat menghadiri Rakor Pelaksanaan Kebijakan dan Program Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat di Palembang, Rabu (27/2) malam.

Menurut dia, sistem dan tujuan pendidikan masa lalu semata-mata bertujuan untuk pemberantasan buta huruf. Sebab, 80 persen penduduk Indonesia pascaproklamasi tidak bisa membaca, menulis dan berhitung.

“Itu tujuan awal pendidikan kita masa itu, bobroknya hanya untuk pemberantasan buta huruf saja, tidak dari bawah,” ungkap Muhadjir.

Padahal, model pendidikan yang dibangun mesti sistematis dan terencana dengan baik. Pendidikan idealnya memiliki pondasi yang kuat agar tujuannya dapat tercapai optimal.

“Ibarat bangunan, tanahnya harus diratakan dulu, dibagusi pekarangannya, lalu baru bangun pondasinya dan bangunannya. Kalau dulu langsung bangun pondasi, wajar kalau tidak kuat,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah mulai konsentrasi dalam membentuk sistem pendidikan yang tertata dengan konsep sebenarnya. Salah satunya adalah pengembangan PAUD sebagai tempat pembentukan sikap dan penanaman nilai keyakinan dan kebenaran kepada anak-anak usia di bawah tujuh tahun.

“Kita mulai mengurai masalah-masalah kusut dulu dan menanam pondasi untuk masa yang akan datang. Memang hasilnya tidak bisa cepat, bisa saja 30 tahun yang akan datang, jangan harap panennya sekarang,” kata dia.

“Ibaratnya pendidikan kita sekarang, halaman rumah itu ya PAUD, pondasinya SD, bangunannya SMP sampai perguruan tinggi,” sambungnya.

Hanya saja, Muhadjir menyadari program PAUD masih banyak kekurangan. Hal ini menjadi perhatian pemerintah baik dalam infrastruktur maupun tenaga pendidik.

“Ini masih awal, masih compang camping, dimaklumi saja. Pemerintah tengah konsen mengembangkan PAUD ini sampai ke seluruh pelosok desa,” pungkasnya. (bbs/azw)

istimewa
Mendikbud, Muhadjir Effendy

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyebut pemerintah konsentrasi dalam mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Program ini bertujuan untuk mengurai bobroknya pendidikan tempo dulu.

Hal itu diungkapkan Muhadjir, saat menghadiri Rakor Pelaksanaan Kebijakan dan Program Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat di Palembang, Rabu (27/2) malam.

Menurut dia, sistem dan tujuan pendidikan masa lalu semata-mata bertujuan untuk pemberantasan buta huruf. Sebab, 80 persen penduduk Indonesia pascaproklamasi tidak bisa membaca, menulis dan berhitung.

“Itu tujuan awal pendidikan kita masa itu, bobroknya hanya untuk pemberantasan buta huruf saja, tidak dari bawah,” ungkap Muhadjir.

Padahal, model pendidikan yang dibangun mesti sistematis dan terencana dengan baik. Pendidikan idealnya memiliki pondasi yang kuat agar tujuannya dapat tercapai optimal.

“Ibarat bangunan, tanahnya harus diratakan dulu, dibagusi pekarangannya, lalu baru bangun pondasinya dan bangunannya. Kalau dulu langsung bangun pondasi, wajar kalau tidak kuat,” ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah mulai konsentrasi dalam membentuk sistem pendidikan yang tertata dengan konsep sebenarnya. Salah satunya adalah pengembangan PAUD sebagai tempat pembentukan sikap dan penanaman nilai keyakinan dan kebenaran kepada anak-anak usia di bawah tujuh tahun.

“Kita mulai mengurai masalah-masalah kusut dulu dan menanam pondasi untuk masa yang akan datang. Memang hasilnya tidak bisa cepat, bisa saja 30 tahun yang akan datang, jangan harap panennya sekarang,” kata dia.

“Ibaratnya pendidikan kita sekarang, halaman rumah itu ya PAUD, pondasinya SD, bangunannya SMP sampai perguruan tinggi,” sambungnya.

Hanya saja, Muhadjir menyadari program PAUD masih banyak kekurangan. Hal ini menjadi perhatian pemerintah baik dalam infrastruktur maupun tenaga pendidik.

“Ini masih awal, masih compang camping, dimaklumi saja. Pemerintah tengah konsen mengembangkan PAUD ini sampai ke seluruh pelosok desa,” pungkasnya. (bbs/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/