31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Institut Kesehatan Helvetia Berbasis Riset, Sains dan Teknologi yang Unggul dan Berdaya Saing

INSTITUT Kesehatan Helvetia merupakan perguruan tinggi yang memiliki visi menjadi institusi pendidikan tinggi di bidang kesehatan berbasis riset, sains dan teknologi yang unggul dan mampu berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional tahun 2035.

Demikian disampaikan Rektor Institut Kesehatan Helvetia Assoc Prof Dr H Ismail Efendy MSi kepada Sumut Pos di kampus Jalan Kapten Sumarsono Medan, Senin (1/7).

Rektor menjelaskan bahwa insitut yang dipimpinnya mengelola fakultas kedokteran dengan program studi S1 kedokteran dan profesi dokter. Kemudian fakultas farmasi dan kesehatan dengan sembilan program studi.

”Yakni S1 farmasi, S1 keperawatan, S1 kebidanan, D3 farmasi, D3 keperawatan, D3 kebidanan, profesi ners, profesi bidan dan profesi fisioterapi,” sebut tokoh pendidikan kelahiran Kedai Sianam pada 15 Juli 1959 tersebut.

Selanjutnya ada fakultas kesehatan masyarakat dengan enam program studi. ”Terdiri dari S2 kesehatan masyarakat, S1 kesehatan masyarakat, S1 administrasi rumah sakit, S1 gizi, S1 psikologi dan D4 keselamatan dan kesehatan kerja,” kata rektor.

Institut Kesehatan Helvetia pun memiliki banyak keunggulan. Diantaranya praktik di lima rumah sakit milik sendiri yakni RS Mitra Medika Premiere, RS Mitra Medika Tanjungmulia, RS Mitra Medika Bandarklippa, RS Mitra Medika Amplas dan RS Mitra Medika Wulan Windy.

”RS Mitra Medika Wulan Windy saat ini sedang dilakukan pembenahan sebagai persiapan menjadi rumah sakit pendidikan. Kita juga sedang membangun gedung perkuliahan untuk fakultas kedokteran dan kedokteran gigi,” ujar Assoc Prof Dr H Ismail Efendy MSi.

Keunggulan lain, lanjut rektor, adalah peralatan dan laboratorium yang lengkap dan terpadu, ruang kuliah yang nyaman serta berbagai keunggulan lainnya. ”S1 keperawatan memiliki sertifikat pelatihan keperawatan komplementer, D3 farmasi mendapatkan surat tanda registrasi tenaga teknis kefarmasian. Tantangan tenaga kesehatan kedepannya sangat kompleks sehingga kompetensi lulusan harus ditingkatkan,” ungkap rektor.

Assoc Prof Dr H Ismail Efendy MSi mengutarakan bahwa kouta mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025 yang akan diterima adalah 1.500 orang untuk 17 program studi karena keterbatasan ruang. Ia menambahkan bahwa ada dua program studi baru yakni kedokteran dan profesi ners.

Saat ini Institut Kesehatan Helvetia mendidik enam ribu mahasiswa. ”Calon mahasiswa baru yang mendaftar lebih awal akan mendapatkan biaya kuliah lebih rendah daripada yang mendaftar diakhir masa pendaftaran,” imbuh rektor. (dmp)

INSTITUT Kesehatan Helvetia merupakan perguruan tinggi yang memiliki visi menjadi institusi pendidikan tinggi di bidang kesehatan berbasis riset, sains dan teknologi yang unggul dan mampu berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional tahun 2035.

Demikian disampaikan Rektor Institut Kesehatan Helvetia Assoc Prof Dr H Ismail Efendy MSi kepada Sumut Pos di kampus Jalan Kapten Sumarsono Medan, Senin (1/7).

Rektor menjelaskan bahwa insitut yang dipimpinnya mengelola fakultas kedokteran dengan program studi S1 kedokteran dan profesi dokter. Kemudian fakultas farmasi dan kesehatan dengan sembilan program studi.

”Yakni S1 farmasi, S1 keperawatan, S1 kebidanan, D3 farmasi, D3 keperawatan, D3 kebidanan, profesi ners, profesi bidan dan profesi fisioterapi,” sebut tokoh pendidikan kelahiran Kedai Sianam pada 15 Juli 1959 tersebut.

Selanjutnya ada fakultas kesehatan masyarakat dengan enam program studi. ”Terdiri dari S2 kesehatan masyarakat, S1 kesehatan masyarakat, S1 administrasi rumah sakit, S1 gizi, S1 psikologi dan D4 keselamatan dan kesehatan kerja,” kata rektor.

Institut Kesehatan Helvetia pun memiliki banyak keunggulan. Diantaranya praktik di lima rumah sakit milik sendiri yakni RS Mitra Medika Premiere, RS Mitra Medika Tanjungmulia, RS Mitra Medika Bandarklippa, RS Mitra Medika Amplas dan RS Mitra Medika Wulan Windy.

”RS Mitra Medika Wulan Windy saat ini sedang dilakukan pembenahan sebagai persiapan menjadi rumah sakit pendidikan. Kita juga sedang membangun gedung perkuliahan untuk fakultas kedokteran dan kedokteran gigi,” ujar Assoc Prof Dr H Ismail Efendy MSi.

Keunggulan lain, lanjut rektor, adalah peralatan dan laboratorium yang lengkap dan terpadu, ruang kuliah yang nyaman serta berbagai keunggulan lainnya. ”S1 keperawatan memiliki sertifikat pelatihan keperawatan komplementer, D3 farmasi mendapatkan surat tanda registrasi tenaga teknis kefarmasian. Tantangan tenaga kesehatan kedepannya sangat kompleks sehingga kompetensi lulusan harus ditingkatkan,” ungkap rektor.

Assoc Prof Dr H Ismail Efendy MSi mengutarakan bahwa kouta mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025 yang akan diterima adalah 1.500 orang untuk 17 program studi karena keterbatasan ruang. Ia menambahkan bahwa ada dua program studi baru yakni kedokteran dan profesi ners.

Saat ini Institut Kesehatan Helvetia mendidik enam ribu mahasiswa. ”Calon mahasiswa baru yang mendaftar lebih awal akan mendapatkan biaya kuliah lebih rendah daripada yang mendaftar diakhir masa pendaftaran,” imbuh rektor. (dmp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/