DAIRI, SUMUTPOS.CO – Kelompok KKNT 21 mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sumatera Utara (USU) sukses menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan di Desa Paropo 1, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi. Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) yang digelar selama tiga bulan, sejak September 2024 ini mengangkat tema, “Pengelolaan Lingkungan dan Peningkatan Status Kesehatan Masyarakat Menuju Desa Sehat Melalui Program Edukasi Masyarakat (PEMA)”.
Kegiatan ini berfokus pada upaya pengembangan sumber daya manusia dan perubahan perilaku yang diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat Desa Paropo I.
Kelompok KKNT 21 yang diketuai Ajriya Ghulba dengan dosen pendamping Dr Sri Malem Indirawati SKM MSi ini, melaksanakan program-program pelayanan kesehatan yang bertujuan memberikan informasi, edukasi dan menambah wawasan kepada masyarakat terkait pentingnya menerapkan pola hidup sehat guna mencapai kualitas hidup yang optimal pada masyarakat desa.
Adapun program kerja yang dilaksanakan Kelompok KKNT 21 yang beranggotakan Tania Putri, Cindy Maureen, Ade Maharani, Zikra Husna, Shaqina Deanaz, Safina Dwi, Amelia Rizky, Zakia Mukarramah, dan Putri Patrecia di Desa Paropo 1 yakni, Pertama, Edukasi Faktor Risiko Penyakit Degeneratif. Mahasiswa memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat, khususnya lansia di Desa Paropo 1 terkait definisi, penyebab, faktor risiko, gejala, dampak, serta upaya pencegahan penyakit degeneratif menggunakan media leaflet.
“Kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi tanya-jawab seputar makanan yang aman dikonsumsi oleh penderita penyakit degenerative,” kata Ajriya Ghulba dalam keterangan tertulisnya yang diterima Sumut Pos, Kamis (2/1/2025).
Kedua, sosialisasi kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) kepada Anak Sekolah. Melalui program ini, mahasiswa melakukan edukasi interaktif kepada seluruh siswa SDN 033922 Paropo 1 tentang pentingnya menjaga kebersihan tangan melalui kegiatan cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun serta melakukan demosntrasi langkah-langkah cuci tangan pakai sabun (CTPS) yang benar menggunakan media poster dan lagu.
Ketiga, sosialisasi tentang Personal Hygiene pada Pekerja Nelayan Keramba Jaring Apung (KJA). Mahasiswa melakukan sosialisasi kepada pekerja KJA di Desa Paropo 1 dengan memberikan informasi terkait definisi dan prinsip dasar personal hygiene di wilayah kerja KJA melalui media poster dan leaflet.
Keempat, pemasangan Safety Sign di Wilayah Kerja KJA. Mahasiswa melakukan pemasangan simbol-simbol K3 menggunakan media spanduk di wilayah kerja KJA yang berisi peringatan tanda-tanda bahaya seperti APD yang wajib digunakan di area kerja KJA serta simbol potensi bahaya seperti ‘Awas Licin’ dan “Dilarang Berenang’ untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Kelima. sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga. Mahasiswa melakukan sosialisasi kepada masyarakat Desa Paropo 1 dengan fokus utama ibu-ibu rumah tangga. “Sosialisasi yang diberikan mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan rumah tangga yang tercakup dalam 12 indikator PHBS melalui metode ceramah yang interaktif dan komunikatif menggunakan pesan visuan berupa media poster edukatif,” jelas Ajriya Ghulba.
Keenam, sosialisasi Penggunaan Pestisida yang Aman pada Pekerja Petani Bawang. Ketujuh, Sosialisasi Pembuatan Pupuk Kompos dari Bahan Organik Hasil Pertanian.
Kedelapan, mahasiswa melakukan edukasi interaktif kepada seluruh siswa SMP Swasta Bakti Paropo 1 dengan metode ceramah tentang pemanfaatan sampah organik yang bersumber dari sampah rumah tangga seperti menjadi produk daur ulang yang bermanfaat bagi kesuburan tanah pertanian yang dilengkapi dengan penjelasan rinci terkait tata cara serta demonstrasi langkah-langkah pembuatan kompos secara aplikatif.
Kesembilan, pembuatan Eco Enzym Menggunakan Sampah Rumah Tangga pada seluruh siswa/i SMP Swasta Bakti Paropo 1. Kesepuluh, kegiatan senam sehat bersama lansia yang dimanfaatkan untuk mendukung partisipasi lansia agar tetap melalukan aktivitas fisik guna meningkatkan kebugaran tubuh.
Melalui seluruh program kerja yang telah dilaksanakan, luaran utama yang diperoleh antara lain meningkatnya pemahaman masyarakat Desa Paropo 1 terkait pentingnya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang dapat mendorong perubahan perilaku kesehatan. Selain itu, luaran lain yang diperoleh adalah tersedianya simbol-simbol peringatan K3 dan informasi langkah tepat penggunaan pestisida di wilayah kerja yang memiliki potensi bahaya yang bertujuan untuk mempertahankan pekerja agar tetap dalam kondisi sehat dan selamat. (rel/adz)