26 C
Medan
Monday, September 30, 2024

STIK-P Gelar Pameran Foto Berjalan

MEDAN- Melihat kualitas pendidikan yang masih runyam saat ini, pada hari ini (2/5) bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Komunikas “Pembangunan” (STIK-P) Medan bekerja sama dengan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kampus STIK-P mengadakan pameran foto berjalan. Tema yang diangkat soal pendidikan.

Ada beberapa tempat yang akan disinggahi pada pameran foto berjalan kali ini. Yaitu, trotoar di sekitar Masjid Raya. Kemudian di lampu merah Hotel Grand Aston. Berakhir seluruh peserta berjalan menuju ke Lapangan Merdeka.

Sebanyak 30 foto akan dipemerkan, hasil karya 9 fotografer. Yakni, Dio Utama Nasution, Adil Syahputra, Yen Sutrisno, Herry Chaniago, Teguh Angga Aditya, Ahmad Prayuda, Fajar Syahputra, Fiqih Ady Prasetia, Thomas Milala.

Foto yang dihasilkan, antara lain bercerita mengenai nasib sekolah-sekolah yang sarana dan prasarananya memprihatinkan. Seperti potret pendidikan di Labura, karya dari Adil Syahputra. Tampak siswa di sekolah tersebut masih belajar dengan suasana sangat sederhana. Namun gemar belajar mengikuti pelajaran Bahasa Inggris.

Selanjutnya, karya foto Dio Utama Nasution bercerita anak-anak sekolah di salah satu desa di Siantar yang masih mau pergi ke sekolah dengan bersepeda dan sebagainya. (mag-9)

MEDAN- Melihat kualitas pendidikan yang masih runyam saat ini, pada hari ini (2/5) bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Komunikas “Pembangunan” (STIK-P) Medan bekerja sama dengan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kampus STIK-P mengadakan pameran foto berjalan. Tema yang diangkat soal pendidikan.

Ada beberapa tempat yang akan disinggahi pada pameran foto berjalan kali ini. Yaitu, trotoar di sekitar Masjid Raya. Kemudian di lampu merah Hotel Grand Aston. Berakhir seluruh peserta berjalan menuju ke Lapangan Merdeka.

Sebanyak 30 foto akan dipemerkan, hasil karya 9 fotografer. Yakni, Dio Utama Nasution, Adil Syahputra, Yen Sutrisno, Herry Chaniago, Teguh Angga Aditya, Ahmad Prayuda, Fajar Syahputra, Fiqih Ady Prasetia, Thomas Milala.

Foto yang dihasilkan, antara lain bercerita mengenai nasib sekolah-sekolah yang sarana dan prasarananya memprihatinkan. Seperti potret pendidikan di Labura, karya dari Adil Syahputra. Tampak siswa di sekolah tersebut masih belajar dengan suasana sangat sederhana. Namun gemar belajar mengikuti pelajaran Bahasa Inggris.

Selanjutnya, karya foto Dio Utama Nasution bercerita anak-anak sekolah di salah satu desa di Siantar yang masih mau pergi ke sekolah dengan bersepeda dan sebagainya. (mag-9)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/