25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Assoc Prof Dr H Syafruddin Ritonga MAP Ingatkan Pentingnya Pencegahan Diabetes Sedini Mungkin

DOSEN Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKes) Mitra Husada Medan Assoc Prof Dr H Syafruddin Ritonga MAP mengingatkan pentingnya pencegahan diabetes sedini mungkin di Ruang Rapat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Langkat, Senin (2/9).

Pertemuan ini sebagai wujud pengabdian masyarakat dalam bentuk tridarma perguruan tinggi, pengecekan darah dan minum susu diabetasol secara gratis dihadiri. Peserta sosialisasi adalah para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN serta Ibu-ibu Dharma Wanita DPRD Langkat.

Sekretaris DPRD Langkat Drs Basrah Pardomuan mengapresiasi kegiatan sosialisasi dan workshop mengenal, mencegah dan melawan diabetes tersebut yang disampaikan Assoc Prof Dr H Syafruddin Ritonga MAP yang juga dosen Universitas Medan Area (UMA) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara tersebut.

”Kegiatan ini merupakan suatu pencerahan yang bermanfaat terkait penyakit diabetes. Siap menjadi garda terdepan bagi keluarga sekretariat DPRD Langkat. Menjadikan ‘dokter’ minimal bagi diri sendiri maupun keluarga,” ungkap Drs Basrah Pardomuan.

Assoc Prof Dr H Syafruddin Ritonga MAP, penderita diabetes melitus yang dikenal aktif menyampaikan sosialisasi di Sumut berbagi pengetahuan dan pengalaman agar tak semakin banyak yang sakit diabetes. Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Cabang Medan dengan tegas mengajak peserta sosialisasi untuk melawan dan mencegah diabetes melitus.

Siapa yang berisiko diabetes? Dari riset diabetes Asia Empowering Communities Lead Healthier Live (2020) diketahui bahwa sekitar 6,7 persen penduduk Indonesia (10,3 juta jiwa) menderita diabetes usia 20-79 tahun.

”Dari penelitian yang sama juga didapati bahwa 24,4 persen penduduk Indonesia memiliki kelebihan berat badan. Sebanyak 5,7 persen tergolong obesitas dan 22,8 persen berisiko terkena diabetes karena kurangnya aktivitas fisik,” urai Assoc Prof Dr H Syafruddin Ritonga MAP.

Untuk pencegahan dan pengobatan diabetes, Assoc Prof Dr H Syafruddin Ritonga MAP diperlukan lima hal penting. ”Pertama: edukasi melalui penyuluhan. Kedua: menjaga pola makan bergizi dan seimbang. Ketiga: hidup aktif dan sehat. Keempat: minum obat atau suntik. Kelima: kontrol gula darah,” urainya.

Dosen pada tiga perguruan tinggi ternama di Sumut ini juga memaparkan data daerah di Sumut dengan jumlah penderita terbanyak. Yakni Medan, Deliserdang dan Langkat.

Ia pun mengingatkan langkah pencegahan diabetes. Meliputi: mempertahankan berat badan ideal, kurangi minuman manis dan bersoda, aktif berolahraga serta mengkonsumsi buah dan sayur. (dmp)

DOSEN Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKes) Mitra Husada Medan Assoc Prof Dr H Syafruddin Ritonga MAP mengingatkan pentingnya pencegahan diabetes sedini mungkin di Ruang Rapat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Langkat, Senin (2/9).

Pertemuan ini sebagai wujud pengabdian masyarakat dalam bentuk tridarma perguruan tinggi, pengecekan darah dan minum susu diabetasol secara gratis dihadiri. Peserta sosialisasi adalah para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN serta Ibu-ibu Dharma Wanita DPRD Langkat.

Sekretaris DPRD Langkat Drs Basrah Pardomuan mengapresiasi kegiatan sosialisasi dan workshop mengenal, mencegah dan melawan diabetes tersebut yang disampaikan Assoc Prof Dr H Syafruddin Ritonga MAP yang juga dosen Universitas Medan Area (UMA) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara tersebut.

”Kegiatan ini merupakan suatu pencerahan yang bermanfaat terkait penyakit diabetes. Siap menjadi garda terdepan bagi keluarga sekretariat DPRD Langkat. Menjadikan ‘dokter’ minimal bagi diri sendiri maupun keluarga,” ungkap Drs Basrah Pardomuan.

Assoc Prof Dr H Syafruddin Ritonga MAP, penderita diabetes melitus yang dikenal aktif menyampaikan sosialisasi di Sumut berbagi pengetahuan dan pengalaman agar tak semakin banyak yang sakit diabetes. Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Cabang Medan dengan tegas mengajak peserta sosialisasi untuk melawan dan mencegah diabetes melitus.

Siapa yang berisiko diabetes? Dari riset diabetes Asia Empowering Communities Lead Healthier Live (2020) diketahui bahwa sekitar 6,7 persen penduduk Indonesia (10,3 juta jiwa) menderita diabetes usia 20-79 tahun.

”Dari penelitian yang sama juga didapati bahwa 24,4 persen penduduk Indonesia memiliki kelebihan berat badan. Sebanyak 5,7 persen tergolong obesitas dan 22,8 persen berisiko terkena diabetes karena kurangnya aktivitas fisik,” urai Assoc Prof Dr H Syafruddin Ritonga MAP.

Untuk pencegahan dan pengobatan diabetes, Assoc Prof Dr H Syafruddin Ritonga MAP diperlukan lima hal penting. ”Pertama: edukasi melalui penyuluhan. Kedua: menjaga pola makan bergizi dan seimbang. Ketiga: hidup aktif dan sehat. Keempat: minum obat atau suntik. Kelima: kontrol gula darah,” urainya.

Dosen pada tiga perguruan tinggi ternama di Sumut ini juga memaparkan data daerah di Sumut dengan jumlah penderita terbanyak. Yakni Medan, Deliserdang dan Langkat.

Ia pun mengingatkan langkah pencegahan diabetes. Meliputi: mempertahankan berat badan ideal, kurangi minuman manis dan bersoda, aktif berolahraga serta mengkonsumsi buah dan sayur. (dmp)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/