27 C
Medan
Wednesday, December 4, 2024
spot_img

Dosen Institut Kesehatan Helvetia Penyuluhan Jajanan Sehat di SMA Santa Lusia

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dosen Institut Kesehatan Helvetia lakukan penyuluhan jajanan sehat di SMA Swasta Santa Lusia, Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2024.

Pola makan yang tidak sehat merupakan masalah besar di Indonesia, terutama pada kalangan anak-anak yang lebih sering mengonsumsi jajanan yang kurang bergizi. Jajanan yang tersedia di pasar atau lingkungan sekolah umumnya mengandung bahan kimia berbahaya, pemanis buatan, pengawet, dan banyak lemak trans yang berisiko terhadap kesehatan.

“Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya jajanan sehat dan cara membuat jajanan sehat yang bergizi, serta mendorong pedagang untuk berinovasi dalam menjual jajanan yang aman dan sehat” terang Linda Hernike Napitupulu, Dosen Institut Kesehatan Helvetia, Prodi Kesehatan Masyarakat, didampingi dua rekan dosen lainnya, Ani Deswita Chaniago dan Tuty Hertaty Purba, Senin (2/12/24).

Linda mengatakan, tujuan kegiatan adalah pertama, meningkatkan pemahaman anak sekolah (SMA) tentang pentingnya pemilihan jajanan sehat bagi usia anak sekolah. Kedua, mendorong pengusaha jajanan untuk beralih ke produk yang lebih sehat dan menggunakan bahan baku alami.

Dan ketiga, menyebarluaskan pengetahuan mengenai cara membuat jajanan yang mudah dan memilih jajanan sehat yang bergizi. Kemudia terakhir, menumbuhkan budaya konsumsi jajanan sehat dalam kehidupan sehari-hari dimulai dari usia dini.

“Kita memiliki sasaran dari kegiatan ini adalah, Anak usia SMA yang sering membeli jajanan di luar sekolah, kemudian orangtua yang memiliki peran penting dalam mengawasi konsumsi jajanan anak-anak mereka. Dan tentunya pihak sekolah yang diharapkan berperan ikut serta mengawasi dan memberikan edukasi kepada siswa tentang jajanan sehat” terang Linda lagi.

Menurut Linda, metode kegiatan dilakukan dengan tiga pendekatan, yakni melakukan penyuluhan dan edukasi. “Kami mengadakan penyuluhan tentang memilih jajanan sehat. Materi yang diberikan meliputi dampak buruk jajanan tidak sehat, contoh jajanan sehat yang bisa dibuat di rumah, cara memilih jajanan sehat. Kedua penyebaran materi edukasi,”kata Linda.

Kemudian, lanjut Linda, membagikan brosur tentang jajanan sehat kepada siswa, pedagang dan guru di SMA Santa Lusia. Ketiga yaitu, penerapan dalam kehidupan sehari-hari: Kami mendorong siswa untuk dapat mengimplementasikan pengetahuan ini dengan membeli jajanan sehat dan membawa bekal makanan dari rumah.

“Hasil yang dicapai adalah peningkatan kesadaran, terjadi peningkatan pengetahuan siswa tentang pentingnya memilih jajanan sehat untuk dikonsumsi sehari-hari. Kemudian, partisipasi aktif masyarakat. Anak-anak dan orangtua mulai lebih sadar akan pilihan jajanan sehat dan berkomitmen untuk mempraktekkan pola makan yang lebih sehat. Selanjutnya menggunakan media social, penyuluhan ini juga dibagikan melalui platform media sosial yang memperluas jangkauan edukasi kepada masyarakat yang lebih luas” jelas Linda.

Linda mengatakan, mereka akan melakukan evaluasi dengan mengamati perubahan perilaku masyarakat terkait pemilihan jajanan. Diharapkan, di masa depan pedagang jajanan dapat bekerja sama dengan pemerintah atau lembaga terkait untuk menyediakan jajanan yang lebih sehat dan terjamin kualitasnya. Selain itu, kegiatan ini dapat diperluas ke daerah lain untuk meningkatkan pemahaman tentang jajanan sehat.

“Program pengabdian kepada masyarakat mengenai jajanan sehat ini telah memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam hal peningkatan kesadaran akan pentingnya pola makan yang sehat. Kami berharap kegiatan ini dapat berlanjut dan berkembang, sehingga lebih banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat dari edukasi tentang jajanan sehat”pungkasnya mengakhiri.(mag-2)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dosen Institut Kesehatan Helvetia lakukan penyuluhan jajanan sehat di SMA Swasta Santa Lusia, Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2024.

Pola makan yang tidak sehat merupakan masalah besar di Indonesia, terutama pada kalangan anak-anak yang lebih sering mengonsumsi jajanan yang kurang bergizi. Jajanan yang tersedia di pasar atau lingkungan sekolah umumnya mengandung bahan kimia berbahaya, pemanis buatan, pengawet, dan banyak lemak trans yang berisiko terhadap kesehatan.

“Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya jajanan sehat dan cara membuat jajanan sehat yang bergizi, serta mendorong pedagang untuk berinovasi dalam menjual jajanan yang aman dan sehat” terang Linda Hernike Napitupulu, Dosen Institut Kesehatan Helvetia, Prodi Kesehatan Masyarakat, didampingi dua rekan dosen lainnya, Ani Deswita Chaniago dan Tuty Hertaty Purba, Senin (2/12/24).

Linda mengatakan, tujuan kegiatan adalah pertama, meningkatkan pemahaman anak sekolah (SMA) tentang pentingnya pemilihan jajanan sehat bagi usia anak sekolah. Kedua, mendorong pengusaha jajanan untuk beralih ke produk yang lebih sehat dan menggunakan bahan baku alami.

Dan ketiga, menyebarluaskan pengetahuan mengenai cara membuat jajanan yang mudah dan memilih jajanan sehat yang bergizi. Kemudia terakhir, menumbuhkan budaya konsumsi jajanan sehat dalam kehidupan sehari-hari dimulai dari usia dini.

“Kita memiliki sasaran dari kegiatan ini adalah, Anak usia SMA yang sering membeli jajanan di luar sekolah, kemudian orangtua yang memiliki peran penting dalam mengawasi konsumsi jajanan anak-anak mereka. Dan tentunya pihak sekolah yang diharapkan berperan ikut serta mengawasi dan memberikan edukasi kepada siswa tentang jajanan sehat” terang Linda lagi.

Menurut Linda, metode kegiatan dilakukan dengan tiga pendekatan, yakni melakukan penyuluhan dan edukasi. “Kami mengadakan penyuluhan tentang memilih jajanan sehat. Materi yang diberikan meliputi dampak buruk jajanan tidak sehat, contoh jajanan sehat yang bisa dibuat di rumah, cara memilih jajanan sehat. Kedua penyebaran materi edukasi,”kata Linda.

Kemudian, lanjut Linda, membagikan brosur tentang jajanan sehat kepada siswa, pedagang dan guru di SMA Santa Lusia. Ketiga yaitu, penerapan dalam kehidupan sehari-hari: Kami mendorong siswa untuk dapat mengimplementasikan pengetahuan ini dengan membeli jajanan sehat dan membawa bekal makanan dari rumah.

“Hasil yang dicapai adalah peningkatan kesadaran, terjadi peningkatan pengetahuan siswa tentang pentingnya memilih jajanan sehat untuk dikonsumsi sehari-hari. Kemudian, partisipasi aktif masyarakat. Anak-anak dan orangtua mulai lebih sadar akan pilihan jajanan sehat dan berkomitmen untuk mempraktekkan pola makan yang lebih sehat. Selanjutnya menggunakan media social, penyuluhan ini juga dibagikan melalui platform media sosial yang memperluas jangkauan edukasi kepada masyarakat yang lebih luas” jelas Linda.

Linda mengatakan, mereka akan melakukan evaluasi dengan mengamati perubahan perilaku masyarakat terkait pemilihan jajanan. Diharapkan, di masa depan pedagang jajanan dapat bekerja sama dengan pemerintah atau lembaga terkait untuk menyediakan jajanan yang lebih sehat dan terjamin kualitasnya. Selain itu, kegiatan ini dapat diperluas ke daerah lain untuk meningkatkan pemahaman tentang jajanan sehat.

“Program pengabdian kepada masyarakat mengenai jajanan sehat ini telah memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam hal peningkatan kesadaran akan pentingnya pola makan yang sehat. Kami berharap kegiatan ini dapat berlanjut dan berkembang, sehingga lebih banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat dari edukasi tentang jajanan sehat”pungkasnya mengakhiri.(mag-2)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/