26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Lulusan Kimia Isi Posisi Strategis di Dunia Kerja

LULUSAN Program Studi Kimia banyak mengisi posisi strategis di dunia kerja. Hal ini mengemuka pada webinar eksklusif yang diadakan Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia, Senin (5/6).

Peserta webinar yang hadir secara online berasal dari berbagai siswa SMA/SMK seperti dari Batubara, Perdagangan, Nias dan Binjai. Webinar ini dibuka Dekan Fakultas Sainti USM Indonesia Dr Vivi Purwandari MSi.

Materi webimar ini dipaparkan Liver Iman Putra Zai MSi (Dosen Kimia USM Indonesia) dan Muhammad Arya Mubarokh SSi (Assitant Head of Laboratory Analyst PT United Carbon Industry Utama yang juga alumni S1 Kimia USM Indonesia). Webinar ditutup Ketua Prodi S1 Kimia USM Indonesia Mahyuni Harahap MSc.

Muhammad Arya Mubarokh SSi mengatakan bahwa lulusan Prodi Kimia berperan dalam berbagai bidang kehidupan terutama kesehatan, pertanian, hukum, arkeologi, guru, scientist, geologi serta industri manufaktur dan jasa.

Apa saja profesi untuk lulusan kimia? Antara lain laboratory analyst, quality control dan quality assurance. ”Hakekat Ilmu Kimia untuk mencari jawaban atas pertanyaan apa, kenapa dan bagaimana gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika serta energetika zat,” ujarnya.

Sedangkan Liver Iman Putra Zai MSi menyebutkan bahwa di dunia kerja akan terjadi persaingan ketat antar sumber daya manusia. Untuk bisa mencapai karir yang tinggi maka hanya mereka yang memiliki bekal plus yang akan memenangkan persaingan.

Karenanya dibutuhkan penguatan hard dan soft skills bagi peningkatan daya saing di dunia kerja. Apa itu hard skills? Antara lain penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan
keterampilan teknis.

Mengapa soft skill penting? Dikutip dari hasil riset oleh Stanford Research Institute International, kata Liver Iman Putra Zai MSi, hampir 75 persen kesuksesan pekerja berasal dari soft skill.

”Pengembangan soft skill antara lain dengan mengikuti kursus atau seminar, bertanya untuk mendapat feedback, mengambil peran sebagai pemimpin dan memanfaatkan pengalaman magang,” katanya.

Soft skills itu mencakup keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (inter personal skills), mengatur diri sendiri (intra personal skills) dan mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. (dmp)

LULUSAN Program Studi Kimia banyak mengisi posisi strategis di dunia kerja. Hal ini mengemuka pada webinar eksklusif yang diadakan Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia, Senin (5/6).

Peserta webinar yang hadir secara online berasal dari berbagai siswa SMA/SMK seperti dari Batubara, Perdagangan, Nias dan Binjai. Webinar ini dibuka Dekan Fakultas Sainti USM Indonesia Dr Vivi Purwandari MSi.

Materi webimar ini dipaparkan Liver Iman Putra Zai MSi (Dosen Kimia USM Indonesia) dan Muhammad Arya Mubarokh SSi (Assitant Head of Laboratory Analyst PT United Carbon Industry Utama yang juga alumni S1 Kimia USM Indonesia). Webinar ditutup Ketua Prodi S1 Kimia USM Indonesia Mahyuni Harahap MSc.

Muhammad Arya Mubarokh SSi mengatakan bahwa lulusan Prodi Kimia berperan dalam berbagai bidang kehidupan terutama kesehatan, pertanian, hukum, arkeologi, guru, scientist, geologi serta industri manufaktur dan jasa.

Apa saja profesi untuk lulusan kimia? Antara lain laboratory analyst, quality control dan quality assurance. ”Hakekat Ilmu Kimia untuk mencari jawaban atas pertanyaan apa, kenapa dan bagaimana gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika serta energetika zat,” ujarnya.

Sedangkan Liver Iman Putra Zai MSi menyebutkan bahwa di dunia kerja akan terjadi persaingan ketat antar sumber daya manusia. Untuk bisa mencapai karir yang tinggi maka hanya mereka yang memiliki bekal plus yang akan memenangkan persaingan.

Karenanya dibutuhkan penguatan hard dan soft skills bagi peningkatan daya saing di dunia kerja. Apa itu hard skills? Antara lain penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan
keterampilan teknis.

Mengapa soft skill penting? Dikutip dari hasil riset oleh Stanford Research Institute International, kata Liver Iman Putra Zai MSi, hampir 75 persen kesuksesan pekerja berasal dari soft skill.

”Pengembangan soft skill antara lain dengan mengikuti kursus atau seminar, bertanya untuk mendapat feedback, mengambil peran sebagai pemimpin dan memanfaatkan pengalaman magang,” katanya.

Soft skills itu mencakup keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (inter personal skills), mengatur diri sendiri (intra personal skills) dan mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. (dmp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/