30 C
Medan
Friday, June 21, 2024

Lepas Santri Diniyah ke Porsadin Tingkat Nasional, Disti Nuaridho Titip 3 Pesan Untuk FKDT

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penasehat Forum Komunikasi Diniyah Takmaliyah (FKDT) Kota Medan, Disti Nuaridho melakukan pelepasan dan do’a bersama keberangkatan santri/santriwati perwakilan Kota Medan ke Pekan Olahraga Santri Diniyah (Porsadin) tingkat Nasional Ke-V di Kota Bandung Jawa Barat, 1- 4 Desember 2022. Dalam kesempatan itu, Disti Nuardiho pun menitipkan tiga pesan.

Pesan pertama, Disti meminta kepada seluruh kepala madrasah, guru-guru, dan orang tua santri/santriwati yang mengaji di MDTA agar senantiasa menjaga anak-anak secara bersama. Fenomena tawuran yang sering terjadi belakangan ini, harus dijadikan pelajaran buat orang tua untuk meningkatkan dan memperketat pengawasan serta pendidikan akhlak terhadap anak-anak kita.

“Anak-anak kita ini bukan hanya tanggung jawab guru-guru di Sekolah/Madrasah. Tapi pada dasarnya adalah tanggung jawab kita sebagai orang tuanya di rumah. Untuk itu mari kita senantiasa menjaga anak-anak ini. Hari ini mungkin mereka adalah anak-anak yang baik dan berprestasi, tapi belum tentu besok juga sama. Maka dari itu, keistiqomahan itu penting buat para orang tua dalam menjaga anak dan mendidik mereka,” ucapnya.

Pesan Kedua, lanjutnya Disti, harus selalu senantiasa menjaga jama’ah, khususnya jama’ah FKDT Kota Medan. Jama’ah FKDT cukup besar, yakni memiliki pengurus di 20 Kecamatann dengan jumlah minimal ada 10 – 20 Madrasah di setiap kecamatan.

“Setiap madrasah memiliki sedikitnya 50 orang santri. Jadi, kita memiliki sedikitnya 10 ribu orang santri se-Kota Medan. Dengan jama’ah yang cukup besar tersebut, kita harus dapat menjaga soliditas dan kekuatan jama’ah agar tidak gampang rapuh. Dengan kekuatan berjama’ah, kita bisa melakukan apa saja,” ujarnya.

Dan untuk pesan yang ketiga, sambung Disti, giat Porsadin ini diminta untuk tidak berorientasi pada hasil, tapi berorientasi pada proses. Ia mengatakan, lara santri/satriwati yang akan mengikuti Porsadin tingkat Nasional Ke-V ini sudah menjadi pemenang. Sebab dengan mampu menjadi utusan Kota Medan, bahkan Provinsi Sumatera Utara saja, hal itu sudah merupakan prestasi yang luar biasa.

Maka dari itu, Disti meminta agar para santri/santriwati tidak menanamkan beban pada mereka pada gelaran Porsadin V tingkat Nasional nanti untuk semata-mata hanya menjadi pemenang.

“Fikiran dan badan mereka harus fresh. Maka dari itu, manfaatkan waktu dan kesempatan luang disana untuk mengajak mereka jalan-jalan. Tanamkan kenangan indah pada mereka, karena belum tentu esok mereka akan mengalami hal seperti ini untuk yang kedua kalinya,” tutup Disti Nuaridho sambil tertawa dihadapan para santri dan orang tuanya. (map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penasehat Forum Komunikasi Diniyah Takmaliyah (FKDT) Kota Medan, Disti Nuaridho melakukan pelepasan dan do’a bersama keberangkatan santri/santriwati perwakilan Kota Medan ke Pekan Olahraga Santri Diniyah (Porsadin) tingkat Nasional Ke-V di Kota Bandung Jawa Barat, 1- 4 Desember 2022. Dalam kesempatan itu, Disti Nuardiho pun menitipkan tiga pesan.

Pesan pertama, Disti meminta kepada seluruh kepala madrasah, guru-guru, dan orang tua santri/santriwati yang mengaji di MDTA agar senantiasa menjaga anak-anak secara bersama. Fenomena tawuran yang sering terjadi belakangan ini, harus dijadikan pelajaran buat orang tua untuk meningkatkan dan memperketat pengawasan serta pendidikan akhlak terhadap anak-anak kita.

“Anak-anak kita ini bukan hanya tanggung jawab guru-guru di Sekolah/Madrasah. Tapi pada dasarnya adalah tanggung jawab kita sebagai orang tuanya di rumah. Untuk itu mari kita senantiasa menjaga anak-anak ini. Hari ini mungkin mereka adalah anak-anak yang baik dan berprestasi, tapi belum tentu besok juga sama. Maka dari itu, keistiqomahan itu penting buat para orang tua dalam menjaga anak dan mendidik mereka,” ucapnya.

Pesan Kedua, lanjutnya Disti, harus selalu senantiasa menjaga jama’ah, khususnya jama’ah FKDT Kota Medan. Jama’ah FKDT cukup besar, yakni memiliki pengurus di 20 Kecamatann dengan jumlah minimal ada 10 – 20 Madrasah di setiap kecamatan.

“Setiap madrasah memiliki sedikitnya 50 orang santri. Jadi, kita memiliki sedikitnya 10 ribu orang santri se-Kota Medan. Dengan jama’ah yang cukup besar tersebut, kita harus dapat menjaga soliditas dan kekuatan jama’ah agar tidak gampang rapuh. Dengan kekuatan berjama’ah, kita bisa melakukan apa saja,” ujarnya.

Dan untuk pesan yang ketiga, sambung Disti, giat Porsadin ini diminta untuk tidak berorientasi pada hasil, tapi berorientasi pada proses. Ia mengatakan, lara santri/satriwati yang akan mengikuti Porsadin tingkat Nasional Ke-V ini sudah menjadi pemenang. Sebab dengan mampu menjadi utusan Kota Medan, bahkan Provinsi Sumatera Utara saja, hal itu sudah merupakan prestasi yang luar biasa.

Maka dari itu, Disti meminta agar para santri/santriwati tidak menanamkan beban pada mereka pada gelaran Porsadin V tingkat Nasional nanti untuk semata-mata hanya menjadi pemenang.

“Fikiran dan badan mereka harus fresh. Maka dari itu, manfaatkan waktu dan kesempatan luang disana untuk mengajak mereka jalan-jalan. Tanamkan kenangan indah pada mereka, karena belum tentu esok mereka akan mengalami hal seperti ini untuk yang kedua kalinya,” tutup Disti Nuaridho sambil tertawa dihadapan para santri dan orang tuanya. (map)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/