MEDAN- Prihatin akan prilaku anak yang mulai meninggalkan buku dan lebih memilih menghabiskan waktu di depan televisi ataupun internet melatar belakangi sebuah Gerakan Pengumpulan Satu Juta Buku untuk Anak Bangsa.
Program pengumpulan buku yang akan berlangsung selama satu tahun ini nantinya diharapkan bisa meningkatkan minat baca para generasi muda sekaligus mampu menjawab keresahan terhadap kebiasaan membaca anak yang mulai ditinggalkan.
Hal ini disampaikan Ketua Ikatan Pustakawan Indonesia0 Sofyan Tan, dalam acara Gerakan Pengumpulan Satu Juta Buku untuk Anak Bangsa yang berlangsung di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi (Baperasda) Pempropsu, Jalan Brigjend Katamso Medan, Selasa (6/12).
Sofyan Tan mengatakan, berdasarkan hasil survei, minat menonton televisi anak jauh lebih tinggi dibanding membaca buku. Di mana, minat menonton anak mencapai 85 persen dan sedangkan minat baca hanya 15 persen.
“Ini menunjukkan bahwa masyarakat kurang mengolah otak dan lebih memilih mengolah penglihatan. Dan ini menunjukkan bahwa masyarakat cenderung memilih ke hal-hal yang instan daripada melalui suatu proses,” sebutnya.
Selain itu bilang SofyanTan, Unesco mencatat bahwa Indonesia hanya berada di peringkat 110 dalam minat baca, dan jauh di bawah Malaysia yang berada di peringkat 60 dan Filipina diperingkat 70.
Sedangkan untuk peringkat teratas dalam minat baca, lanjutnya, merupakan negara Jepang, yang mana masyarakatnya, lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membaca tidak hanya di lembaga pendidikan namun juga di tempat keramaian seperti bis dan kereta api.
“Tidak hanya dikalangan pelajar, namun minat baca masyrakat Indonesia juga terbilang rendah. Dimana dari hasil penelitian menyebutkan, hanya 23 persen masyarakat yang suka mambaca koran,” ungkapnya.
Rendahnya minat membaca ini, menurut Sofyan Tan, perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak. Mengingat manfaat membaca sangat besar dalam mengembangkan kemampuan anak.
lanjut dia, selama seminggu berjalannya pelaksanaan pengumpulan buku, pihaknya telah mengumpulkan sebanyak 50 ribu buku, yang nantinya akan didistribusikan setiap minggunya ke 33 Kabupaten Kota yang memiliki taman bacaan.
“Setiap buku yang telah terkumpul nantinya akan langsung kita distribusikan ke 500 taman bacaan yang tersebar di seluruh kabupaten kota yang ada di Sumut. Diharapkan pada 6 Desember 2011 mendatang bisa terkumpul satu juta buku,” tandasnya.(uma)