29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bumikan Perpustakaan dengan Penguatan Minat Baca

Dunia ilmu pengetahuan sarat dengan perkembangan teknologi informasi yang berkembang dalam globalisasi dunia. Perkembangan ini memudahkan setiap orang mendapatkan ilmu. Bila dulu orang harus mencari buku (pustaka buku), untuk mendapatkan ilmu dan informasi, kini akses internet lebih memudahkan (pustaka elektronik).

Tapi, apakah efektif untuk diakses semua orang? Tentu saja tidak semudah itu. Alasannya, karena tak semua orang memiliki perangkatnya atau bisa mengaksesnya. Masyarakat yang ada di pedesaan tidak semua bisa melakukannya. Pustaka buku sangat dibutuhkan di sana karena mereka membutuhkan tambahan pengetahuan dari buku-buku yang sebelumnya tidak pernah mereka baca. Kurangnya perhatian pemerintah setempat ataupun pemerintah pusat sangat menghambat program untuk membuat sebuah perpustakaan kecil yang dapat membantu masyarakat pedalaman yang belum mempunyai sarana mengembangkan minat bacanya. Ada hal lain yang menghambat program tersebut, yaitu kurangnya anggaran perpustakaan dari pemerintah yang sebenarnya menjadi satu faktor terpenting dalam membangun sebuah perpustakaan di daerah.

Terpenting perpustakaan sangat terkait erat dengan minat baca setiap individu. Karena minat bacalah mengisi ruang perpustakaan untuk mengisi bekal ilmu pengetahuan. Dalam Al quran jelas disebut bagaimana seseorang sejak dini sudah dimotivasi untuk membaca, membaca dan membaca. Sebagaimana terurai dalam surat Al Iqra. Artinya, membaca membuat terbuka lebar jendela pengetahuan dan kehidupan manusia.

Apakah ini mempengaruhi dunia pengetahuan dan pendidikan di Indonesia?  Jawabannya adalah ya, tentu saja ini mempengaruhi karena perpustakaan adalah jantung pengetahuan dan buku adalah jendela ilmu, apabila kita tidak mempunyai perpustakaan yang mempunyai beragam buku bagaimana kita mau berkembang menjadi Negara maju yang berisikan orang-orang cerdas. Ini bukanlah hal yang sepele, sudah menjadi kewajiban pemerintah membuat sebuah sarana yang mencerdaskan bangsanya dan seharusnya anggaran untuk perpustakaan diperhatikan secara serius oleh pemerintah.

Kita sering membicarakan tentang perpustakaan tapi terkadang banyak yang kurang tahu tentang perpustakaan. Perpustakaan bisa diartikan sebagai sebuah sarana yang menyediakan fasilitas membaca bagi publik. Perpustakaan juga mempunyai  peran yang cukup banyak, misalnya bisa mendapatkan informasi  dari buku yang kita baca di perpustakaan, perpustakaan juga dapat membantu orang yang tidak mampu untuk tetap mempertahankan minat membacanya  karena perpustakaan menyediakan berbagai koleksi buku yang dapat dipinjam  tanpa harus membayar.
Sebenarnya perpustakaan harus dimiliki semua instansi, universitas, sekolah dan umum. Dari mulai TK (Taman Kanak-kanak), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), maupun Sekolah Menengah Atas (SMA), karena perpustakaan ini bisa dikatakan sebagai  pengembang minat dan budaya membaca serta kesadaran pentingnya membaca sepanjang kita masih hidup di kalangan pelajar, apalagi seiring berjalannya waktu minat membaca pelajar yang diharapkan makin meningkat malahan makin memburuk. Dari perpustakaan ini juga kita dapat merevitalisasi atau menumbuhkan kembali minat membaca yang telah pudar dengan cara mengajak pelajar untuk mengenali perpustakaan dengan cara mensosialisasikan peranan atau fungsi perpustakaan ke sekolah-sekolah dan mengajak sekolah-sekolah untuk membuat perpustakaan sebagai tempat yang tidak membosankan dan nyaman bagi siswa/i-nya.

Di sini juga dibutuhkan peran pihak sekolah agar mengimbau siswanya untuk sering meminjam buku di perpustakaan setiap sebulan sekali, sehingga ada suatu kegiatan untuk mengunjungi perpustakaan, yang lama-lama akan membentuk suatu kebiasaan mengunjungi perpustakaan. Pihak sekolah juga harus selalu menanamkan kepada siswanya untuk sering membaca buku sehingga akan membentuk minat membaca.

Saya sering pergi ke perpustakaan untuk membaca buku-buku pengetahuan yang terdapat di sana, bahkan saya sering mendapatkan ide-ide untuk membuat tulisan dari buku-buku yang saya baca di perpustakaan sehingga saya menganggap perpustakaan adalah sebagai sumber ide dan sebagian pengetahuan yang saya miliki.

Perpustakaan di sekolah saya sangat memperhatikan kenyamanan bagi siswanya yang berkunjung, mulai dari ruangan yang tenang, kursi nyaman, dan ruangan cukup lebar sehingga semua orang merasa nyaman ketika berada di sana . Karena banyak sekali koleksi buku-bukunya, dan setiap bulan pasti ada tambahan buku-buku baru yang menarik untuk dibaca. Proses peminjaman buku di sana dikelola dengan baik, siswa yang meminjam buku harus mengembalikan bukunya pada tanggal yang dicantumkan di balik bukunya, apabila tidak maka siswa tersebut akan di berikan sanksi atau denda. Proses peminjaman buku di sana sangat baik karena adanya kesadaran dari siswanya untuk mengembalikan buku tepat pada waktunya.  Dari pola ini sebenarnya sudah terbentuk kesadaran dan kedisiplinan membumikan perpustakaan dengan mengajak semua pihak memberdayakan minat baca.

Banyak juga faktor-faktor  yang dapat membuat perpustakaan, khususnya perpustakaan menjadi membosankan untuk dikunjungi pelajar. Saya sering mendengar banyak pendapat negative dari  pelajar tentang perpustakaan. Perpustakaan sekolah itu dianggap membosankan.

Faktor pertama, karena tempatnya yang kurang nyaman, hal ini disebabkan oleh pihak sekolah yang kurang memperhatikan keadaan perpustakaan sekolahnya, padahal perpustakaan sekolah ini  mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam mencerdaskan siswa di sekolah.  Kedua, keterbatasan koleksi buku, baik dalam jumlah, kualitas buku maupun variasi buku yang ada di rak perpustakaan. Nah, hal ini dapat membuat siswa bosan ke perpustakaan karena hanya buku-buku yang sama saat dilihat di rak perpustakaan setiap berkunjung. Sebenarnya keterbatasan ini disebabkan oleh kurangnya anggaran yang diberikan untuk perpustakaan, sehingga menyebabkan perpustakaan tidak dapat menambahkan buku baru kedalam koleksinya. Ketiga, kurangnya promosi tentang fungsi maupun peran perpustakaan juga menyebabkan sedikit siswa yang ingin mengunjungi perpustakaan. Sebenarnya ajakan dan dorongan untuk ke perpustakaan harus selalu disampaikan kepada siswa. Ketiga faktor tersebut harus ditanggapi dengan serius dan harus diperbaiki oleh semua perpustakaan.

Menurut saya sebaiknya di setiap perpustakaan dibuat sebuah pengumuman tentang buku-buku yang baru ditambahkan agar siswa lebih bersemangat untuk membaca di sana dan sebaiknya untuk menambah keindahan perpustakaan, warna dinding ruangannya lebih mengesankan kesejukan di dindingnya juga digantungkan gambar ataupun tulisan yang memberikan motivasi kepada pelajar dan pengelolaan peminjaman bukupun harus diperhatikan dengan baik. Selain itu dekorasi ruang baca yang nyaman membuat pengunjung untuk berlama-lama dengan keasyikannya. Informasi buku baru yang menarik sangat penting diinformasikan. Pengelolaan dengan manajemen yang baik mempermudah dan membuat daya tarik pengunjung. Apalagi petugasnya melayani dengan ramah tamah dan wajah yang ceria.

Nah, sebagai penutup mungkin sekolah, kampus, umum bisa membuat dan menata manajemen perpustakaan yang baik. Paling tidak perpustakaan bisa menjadi tujuan wisata ilmu bagi semua orang. Kalau perpustakaan sudah menjadi satu tujuan wisata, alangkah indah dan menariknya pemandangan bila singgah di sebuah perpustakaan. Jadi dekorasi yang menarik, penataan buku yang membuat orang tertarik dan berminat wisata dari satu rak ke rak lain.  Jelas dunia perpustakaan jadi membumi di masyarakat dan semangat minat baca masyarakat jadi meningkat. (*)

Oleh: Rr Meidy Irzha Adewidya

*Penulis adalah siswi Kelas X-2 
SMA Negeri 1 Medan
Jalan Teuku Cikditiro No.1      

Dunia ilmu pengetahuan sarat dengan perkembangan teknologi informasi yang berkembang dalam globalisasi dunia. Perkembangan ini memudahkan setiap orang mendapatkan ilmu. Bila dulu orang harus mencari buku (pustaka buku), untuk mendapatkan ilmu dan informasi, kini akses internet lebih memudahkan (pustaka elektronik).

Tapi, apakah efektif untuk diakses semua orang? Tentu saja tidak semudah itu. Alasannya, karena tak semua orang memiliki perangkatnya atau bisa mengaksesnya. Masyarakat yang ada di pedesaan tidak semua bisa melakukannya. Pustaka buku sangat dibutuhkan di sana karena mereka membutuhkan tambahan pengetahuan dari buku-buku yang sebelumnya tidak pernah mereka baca. Kurangnya perhatian pemerintah setempat ataupun pemerintah pusat sangat menghambat program untuk membuat sebuah perpustakaan kecil yang dapat membantu masyarakat pedalaman yang belum mempunyai sarana mengembangkan minat bacanya. Ada hal lain yang menghambat program tersebut, yaitu kurangnya anggaran perpustakaan dari pemerintah yang sebenarnya menjadi satu faktor terpenting dalam membangun sebuah perpustakaan di daerah.

Terpenting perpustakaan sangat terkait erat dengan minat baca setiap individu. Karena minat bacalah mengisi ruang perpustakaan untuk mengisi bekal ilmu pengetahuan. Dalam Al quran jelas disebut bagaimana seseorang sejak dini sudah dimotivasi untuk membaca, membaca dan membaca. Sebagaimana terurai dalam surat Al Iqra. Artinya, membaca membuat terbuka lebar jendela pengetahuan dan kehidupan manusia.

Apakah ini mempengaruhi dunia pengetahuan dan pendidikan di Indonesia?  Jawabannya adalah ya, tentu saja ini mempengaruhi karena perpustakaan adalah jantung pengetahuan dan buku adalah jendela ilmu, apabila kita tidak mempunyai perpustakaan yang mempunyai beragam buku bagaimana kita mau berkembang menjadi Negara maju yang berisikan orang-orang cerdas. Ini bukanlah hal yang sepele, sudah menjadi kewajiban pemerintah membuat sebuah sarana yang mencerdaskan bangsanya dan seharusnya anggaran untuk perpustakaan diperhatikan secara serius oleh pemerintah.

Kita sering membicarakan tentang perpustakaan tapi terkadang banyak yang kurang tahu tentang perpustakaan. Perpustakaan bisa diartikan sebagai sebuah sarana yang menyediakan fasilitas membaca bagi publik. Perpustakaan juga mempunyai  peran yang cukup banyak, misalnya bisa mendapatkan informasi  dari buku yang kita baca di perpustakaan, perpustakaan juga dapat membantu orang yang tidak mampu untuk tetap mempertahankan minat membacanya  karena perpustakaan menyediakan berbagai koleksi buku yang dapat dipinjam  tanpa harus membayar.
Sebenarnya perpustakaan harus dimiliki semua instansi, universitas, sekolah dan umum. Dari mulai TK (Taman Kanak-kanak), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), maupun Sekolah Menengah Atas (SMA), karena perpustakaan ini bisa dikatakan sebagai  pengembang minat dan budaya membaca serta kesadaran pentingnya membaca sepanjang kita masih hidup di kalangan pelajar, apalagi seiring berjalannya waktu minat membaca pelajar yang diharapkan makin meningkat malahan makin memburuk. Dari perpustakaan ini juga kita dapat merevitalisasi atau menumbuhkan kembali minat membaca yang telah pudar dengan cara mengajak pelajar untuk mengenali perpustakaan dengan cara mensosialisasikan peranan atau fungsi perpustakaan ke sekolah-sekolah dan mengajak sekolah-sekolah untuk membuat perpustakaan sebagai tempat yang tidak membosankan dan nyaman bagi siswa/i-nya.

Di sini juga dibutuhkan peran pihak sekolah agar mengimbau siswanya untuk sering meminjam buku di perpustakaan setiap sebulan sekali, sehingga ada suatu kegiatan untuk mengunjungi perpustakaan, yang lama-lama akan membentuk suatu kebiasaan mengunjungi perpustakaan. Pihak sekolah juga harus selalu menanamkan kepada siswanya untuk sering membaca buku sehingga akan membentuk minat membaca.

Saya sering pergi ke perpustakaan untuk membaca buku-buku pengetahuan yang terdapat di sana, bahkan saya sering mendapatkan ide-ide untuk membuat tulisan dari buku-buku yang saya baca di perpustakaan sehingga saya menganggap perpustakaan adalah sebagai sumber ide dan sebagian pengetahuan yang saya miliki.

Perpustakaan di sekolah saya sangat memperhatikan kenyamanan bagi siswanya yang berkunjung, mulai dari ruangan yang tenang, kursi nyaman, dan ruangan cukup lebar sehingga semua orang merasa nyaman ketika berada di sana . Karena banyak sekali koleksi buku-bukunya, dan setiap bulan pasti ada tambahan buku-buku baru yang menarik untuk dibaca. Proses peminjaman buku di sana dikelola dengan baik, siswa yang meminjam buku harus mengembalikan bukunya pada tanggal yang dicantumkan di balik bukunya, apabila tidak maka siswa tersebut akan di berikan sanksi atau denda. Proses peminjaman buku di sana sangat baik karena adanya kesadaran dari siswanya untuk mengembalikan buku tepat pada waktunya.  Dari pola ini sebenarnya sudah terbentuk kesadaran dan kedisiplinan membumikan perpustakaan dengan mengajak semua pihak memberdayakan minat baca.

Banyak juga faktor-faktor  yang dapat membuat perpustakaan, khususnya perpustakaan menjadi membosankan untuk dikunjungi pelajar. Saya sering mendengar banyak pendapat negative dari  pelajar tentang perpustakaan. Perpustakaan sekolah itu dianggap membosankan.

Faktor pertama, karena tempatnya yang kurang nyaman, hal ini disebabkan oleh pihak sekolah yang kurang memperhatikan keadaan perpustakaan sekolahnya, padahal perpustakaan sekolah ini  mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam mencerdaskan siswa di sekolah.  Kedua, keterbatasan koleksi buku, baik dalam jumlah, kualitas buku maupun variasi buku yang ada di rak perpustakaan. Nah, hal ini dapat membuat siswa bosan ke perpustakaan karena hanya buku-buku yang sama saat dilihat di rak perpustakaan setiap berkunjung. Sebenarnya keterbatasan ini disebabkan oleh kurangnya anggaran yang diberikan untuk perpustakaan, sehingga menyebabkan perpustakaan tidak dapat menambahkan buku baru kedalam koleksinya. Ketiga, kurangnya promosi tentang fungsi maupun peran perpustakaan juga menyebabkan sedikit siswa yang ingin mengunjungi perpustakaan. Sebenarnya ajakan dan dorongan untuk ke perpustakaan harus selalu disampaikan kepada siswa. Ketiga faktor tersebut harus ditanggapi dengan serius dan harus diperbaiki oleh semua perpustakaan.

Menurut saya sebaiknya di setiap perpustakaan dibuat sebuah pengumuman tentang buku-buku yang baru ditambahkan agar siswa lebih bersemangat untuk membaca di sana dan sebaiknya untuk menambah keindahan perpustakaan, warna dinding ruangannya lebih mengesankan kesejukan di dindingnya juga digantungkan gambar ataupun tulisan yang memberikan motivasi kepada pelajar dan pengelolaan peminjaman bukupun harus diperhatikan dengan baik. Selain itu dekorasi ruang baca yang nyaman membuat pengunjung untuk berlama-lama dengan keasyikannya. Informasi buku baru yang menarik sangat penting diinformasikan. Pengelolaan dengan manajemen yang baik mempermudah dan membuat daya tarik pengunjung. Apalagi petugasnya melayani dengan ramah tamah dan wajah yang ceria.

Nah, sebagai penutup mungkin sekolah, kampus, umum bisa membuat dan menata manajemen perpustakaan yang baik. Paling tidak perpustakaan bisa menjadi tujuan wisata ilmu bagi semua orang. Kalau perpustakaan sudah menjadi satu tujuan wisata, alangkah indah dan menariknya pemandangan bila singgah di sebuah perpustakaan. Jadi dekorasi yang menarik, penataan buku yang membuat orang tertarik dan berminat wisata dari satu rak ke rak lain.  Jelas dunia perpustakaan jadi membumi di masyarakat dan semangat minat baca masyarakat jadi meningkat. (*)

Oleh: Rr Meidy Irzha Adewidya

*Penulis adalah siswi Kelas X-2 
SMA Negeri 1 Medan
Jalan Teuku Cikditiro No.1      

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/