25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Usung Student Center

SMP Negeri 2 Lubuk Pakam

Keberadan SMP Negeri 2 Lubuk Pakam yang berada di Jalan Galang Kelurahan Syahmad Kecamatan Lubuk Pakam, kerab menjadi tempat langanan studi banding untuk model pembelajaran student center. Student center adalah murid menjadi fokus dari proses pembelajaran.

Demikian disampaikan Kepala sekolah SMP Negeri 2 Lubuk Pakam Drs H Adi Mutia MPd ketika ditemui Sumut Pos, diruang kerjanya, Senin (11/4).

Lanjut, alumni antropologi Universitas Sumatera Utara (USU) itu, bahwa selama ini sistem pembelajaran yang ada di sekolah-sekolah menganut sistem pembelajaran guru teacher center atau guru menjadi pusat pembelajaran. Sedangkan, siswa hanya terpaku mendengarkan apa yang disampaikan guru.

Namun, untuk tiga tahun terakhir ini, dibuat terobosan baru bagi Kelas I dan Kelas II diterapkan sistem student center. “Untuk kelas III lebih dikonsentrasikan untuk menghadapi ujian akhir nasional,” bilang Adi Mutia.
Ditambahkanya, untuk mendukung program model student center tersebut, para guru dilengkapi dengan sertifikasi. Dari 62 guru yang ada, sekira 52 telah disertifikasi.

Sedangkan sistem duduk siswa dalam proses belajar berbentuk kelompok. Satu kelompok enam orang. Jadi setiap kelas ada enam kelompok. Ketika proses belajar, guru menjelaskan mata pelajaran. Siswa dipersilahkan untuk mendiskusikannya, selanjutnya mempersentasekan dihadapan murid-murid yang lain.

Selain itu, siswa juga langsung praktik bila dalam proses belajar. Untuk pelajaran matematika, siswa diminta membuat kubus atau balok dari bahan karton. Sedangkan bahan praktiknya disediakan pihak sekolah. “Mulai gunting, karton, lem, bahkan spidol disiapkan pihak sekolah,” tambahnya.

Nah, karena berani membuat model pembelajaran student center itulah, aku Adi Mutia sekolahnya kerab didatangi instansi serta sekolah dari kabupaten/kota baik di Pulau Sumatera bahkan Pulau Jawa.

Bahkan, dalam tiga bulan sekali kunjungan studi banding selalu datang. “Yah, memang capek melayani tamu. Namun, di sisi lainnya kehadiran mereka menjadi motivasi kepada guru-guru yang ada di sini,” beber langanan juara dua kepala sekolah teladan tingkat kabupaten Deli Serdang ini. (btr)

SMP Negeri 2 Lubuk Pakam

Keberadan SMP Negeri 2 Lubuk Pakam yang berada di Jalan Galang Kelurahan Syahmad Kecamatan Lubuk Pakam, kerab menjadi tempat langanan studi banding untuk model pembelajaran student center. Student center adalah murid menjadi fokus dari proses pembelajaran.

Demikian disampaikan Kepala sekolah SMP Negeri 2 Lubuk Pakam Drs H Adi Mutia MPd ketika ditemui Sumut Pos, diruang kerjanya, Senin (11/4).

Lanjut, alumni antropologi Universitas Sumatera Utara (USU) itu, bahwa selama ini sistem pembelajaran yang ada di sekolah-sekolah menganut sistem pembelajaran guru teacher center atau guru menjadi pusat pembelajaran. Sedangkan, siswa hanya terpaku mendengarkan apa yang disampaikan guru.

Namun, untuk tiga tahun terakhir ini, dibuat terobosan baru bagi Kelas I dan Kelas II diterapkan sistem student center. “Untuk kelas III lebih dikonsentrasikan untuk menghadapi ujian akhir nasional,” bilang Adi Mutia.
Ditambahkanya, untuk mendukung program model student center tersebut, para guru dilengkapi dengan sertifikasi. Dari 62 guru yang ada, sekira 52 telah disertifikasi.

Sedangkan sistem duduk siswa dalam proses belajar berbentuk kelompok. Satu kelompok enam orang. Jadi setiap kelas ada enam kelompok. Ketika proses belajar, guru menjelaskan mata pelajaran. Siswa dipersilahkan untuk mendiskusikannya, selanjutnya mempersentasekan dihadapan murid-murid yang lain.

Selain itu, siswa juga langsung praktik bila dalam proses belajar. Untuk pelajaran matematika, siswa diminta membuat kubus atau balok dari bahan karton. Sedangkan bahan praktiknya disediakan pihak sekolah. “Mulai gunting, karton, lem, bahkan spidol disiapkan pihak sekolah,” tambahnya.

Nah, karena berani membuat model pembelajaran student center itulah, aku Adi Mutia sekolahnya kerab didatangi instansi serta sekolah dari kabupaten/kota baik di Pulau Sumatera bahkan Pulau Jawa.

Bahkan, dalam tiga bulan sekali kunjungan studi banding selalu datang. “Yah, memang capek melayani tamu. Namun, di sisi lainnya kehadiran mereka menjadi motivasi kepada guru-guru yang ada di sini,” beber langanan juara dua kepala sekolah teladan tingkat kabupaten Deli Serdang ini. (btr)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/