24 C
Medan
Thursday, June 20, 2024

Sediakan Kelas Khusus

DI ERA tahun ajaran 2004/2005, kondisi SMA Negeri 2 Lubuk Pakam memprihatinkan. Dengan adanya  pergantian kepala sekolah Drs Mangadar Marpaung MAP kepada Drs Ramlan Lubis,  kondisi SMA Negeri 2 Lubuk Pakam mulai berubah secara berlahan.

Soalnya, lingkungan sekolah saat itu hampir 75 persen langsung perbatasan dengan pemukiman warga yang ada di sana. Bahkan belum memiliki pagar, hanya bagian depan sekolah ini saja yang sudah  dipagar dengan ketinggian  1,5 meter. Akibatnya para murid sering cabut serta dengan mudah  dimasuki orang yang tidak dikenal.

Kondisi sekolah yang belum terpagar ini memberikan efek  negatif bagi SMA Negeri 2, soalnya banyak warga membuka warung di sekitar sekolah, sehingga mempermudah siswa  merokok.  Selain itu, tidak jarang siswa terlibat narkoba, kemudian  banyak siswa datang terlambat dan tidak dapat ditegakkan disiplin.

Demikian segelumit pemaparan Kepala SMA Negeri 2 Lubuk  Pakam Drs Ramlan MPd didampingi Guru Teknologi Informasi  Komunikasi (TIK) Ewin Ramadansyah, ketika dijumpai Sumut Pos,  di ruang kerjanya, Selasa (12/4).
Lanjut pria berkumis tebal itu, perubahan pertama dibuatnya dengan  pembangunan pagar. Selanjutnya pembinaan siswa dengan  memberikan les tambahan belajar pada mata pelajaran tertentu.  Semua itu dilakukan dengan melibatkan orangtua .

Setelah sarana fisik dibangun, pembenahan terhadap siswa dilakukan.  Bahkan terkadang, dengan ketegasan yang dibuat Ramlan, membuat sebagian siswa yang tidak memiliki minat belajar hengkang, alias pindah sekolah.
Selanjutnya dibuat program kelas khusus untuk siswa kelas X melalui psikotest (seleksi tes kecerdasan) mereka yang terpilih dalam kelompok IQ yang tertinggi ditempatkan pada kelas khusus untuk dibina secara intensif menuju peningkatan mutu belajar.

Program itu idenya berawal dari Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Drs Bahrumsyah MM, tahun 2006. Beberapa SD, SMP dan SMA untuk mengadakan kelas khusus atau unggulan.  SMA  Negeri 2 Lubuk Pakam merupakan salah satu sekolah yang dihunjuk Dinas sebagai pilot proyek di Kabupaten  Deli Serdang. Untuk merekrut siswa yang akan ditempatkan di kelas  khusus /unggulan tersebut, maka setelah Penerimaan Siswa Baru,  sebelum ditentukan rombongan belajar, mereka lebih dahulu diadakan test potensi akademik.(btr)
dan test IQ bekerjasama dengan Biro Psihchology Marsha Puntadewa Medan.(btr)

DI ERA tahun ajaran 2004/2005, kondisi SMA Negeri 2 Lubuk Pakam memprihatinkan. Dengan adanya  pergantian kepala sekolah Drs Mangadar Marpaung MAP kepada Drs Ramlan Lubis,  kondisi SMA Negeri 2 Lubuk Pakam mulai berubah secara berlahan.

Soalnya, lingkungan sekolah saat itu hampir 75 persen langsung perbatasan dengan pemukiman warga yang ada di sana. Bahkan belum memiliki pagar, hanya bagian depan sekolah ini saja yang sudah  dipagar dengan ketinggian  1,5 meter. Akibatnya para murid sering cabut serta dengan mudah  dimasuki orang yang tidak dikenal.

Kondisi sekolah yang belum terpagar ini memberikan efek  negatif bagi SMA Negeri 2, soalnya banyak warga membuka warung di sekitar sekolah, sehingga mempermudah siswa  merokok.  Selain itu, tidak jarang siswa terlibat narkoba, kemudian  banyak siswa datang terlambat dan tidak dapat ditegakkan disiplin.

Demikian segelumit pemaparan Kepala SMA Negeri 2 Lubuk  Pakam Drs Ramlan MPd didampingi Guru Teknologi Informasi  Komunikasi (TIK) Ewin Ramadansyah, ketika dijumpai Sumut Pos,  di ruang kerjanya, Selasa (12/4).
Lanjut pria berkumis tebal itu, perubahan pertama dibuatnya dengan  pembangunan pagar. Selanjutnya pembinaan siswa dengan  memberikan les tambahan belajar pada mata pelajaran tertentu.  Semua itu dilakukan dengan melibatkan orangtua .

Setelah sarana fisik dibangun, pembenahan terhadap siswa dilakukan.  Bahkan terkadang, dengan ketegasan yang dibuat Ramlan, membuat sebagian siswa yang tidak memiliki minat belajar hengkang, alias pindah sekolah.
Selanjutnya dibuat program kelas khusus untuk siswa kelas X melalui psikotest (seleksi tes kecerdasan) mereka yang terpilih dalam kelompok IQ yang tertinggi ditempatkan pada kelas khusus untuk dibina secara intensif menuju peningkatan mutu belajar.

Program itu idenya berawal dari Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Drs Bahrumsyah MM, tahun 2006. Beberapa SD, SMP dan SMA untuk mengadakan kelas khusus atau unggulan.  SMA  Negeri 2 Lubuk Pakam merupakan salah satu sekolah yang dihunjuk Dinas sebagai pilot proyek di Kabupaten  Deli Serdang. Untuk merekrut siswa yang akan ditempatkan di kelas  khusus /unggulan tersebut, maka setelah Penerimaan Siswa Baru,  sebelum ditentukan rombongan belajar, mereka lebih dahulu diadakan test potensi akademik.(btr)
dan test IQ bekerjasama dengan Biro Psihchology Marsha Puntadewa Medan.(btr)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/