MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dosen Fakultas Farmasi USU bersama Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPKM) Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan kegiatan pengabdian di Desa Biru-biru, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deliserdang, 1 September 2023. Pengabdian ini bertemakan, “Pelatihan Budaya Sadar Obat Melalui Dagusibu Bagi Masyarakat Desa Biru-biru Kecamatan Sibiru-biru Sebagai Kader Kesehatan Keluarga.”
Kegiatan pengabdian dilakukan Tim Dosen Fakultas Farmasi yang diketuai oleh Prof. Dr. rer.nat. Effendi De Lux Putra, SU, Apt dengan anggota Emil Salim, S.Farm, M.Sc, Ph.D, Apt., Henny Sri Wahyuni, S.Farm, M.Si, Apt. dan Bayu Eko Prasetyo S. Farm., M. Sc., Apt.
Kegiatan pengabdian ini juga diikuti mahasiswa calon apoteker yang terdiri dari Muhammad Rivai, S.Farm, Annisah Fadilah Ritonga, S.Farm, Mahyumi Impian Nathasya, S.Farm, Ahmad Fauzan Masyhuri, S.Farm, Dewiyanti Putri Nasution, S.Farm, dan Wahyu Rahmansyah, S.Farm.
Kegiatan pengabdian ini juga turut mengikutsertakan mahasiswa Farmasi yang terdiri dari Thomi Baihaki Hijriyan, Muhammad Daffa Al-Khairi, Wahidah Ramadhani Manurung, Febrina Idha, Sintel Charina S. Pandia dan Tiara Rasyida sebagai salah satu penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Di mana mahasiswa dapat langsung berinteraksi, sharing ilmu yang di dapatkan di bangku perkuliahan serta mendapatkan informasi baru dari masyarakat.
Pada pengabdian ini diawali dengan pengisian daftar hadir, pembagian goodie bag dan pelaksanaan pre-test kepada masyarakat, dilanjutkan acara sosialisasi, pelaksanaan post-test dan pengisian lembar formulir kuesioner. Sedangkan pada tahapan selanjutnya dilakukan kegiatan workshop yang dipandu langsung oleh dosen tim pengabdian masyarakat dan dibantu mahasiswa Fakultas Farmasi USU.
Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dasar masyarakat mengenai materi yang disampaikan dan juga evaluasi kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan. Adapun materi yang disampaikan kepada masyarakat mengenai cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat yang benar.
“Program pengabdian masyarakat ini penting dilaksanakan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat di kehidupan sehari-hari kita yang tidak luput dari obat-obatan. Oleh karena itu cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat harus dilakukan dengan benar dan sesuai aturan. Karena jika tidak dilakukan dengan benar dapat membahayakan kesehatan diri, orang lain, dan juga lingkungan sekitar,” kata Ketua Tim Pengabdian Prof. Effendy.
Ia juga menjelaskan bahwa pengabdiaan ini dilakukan agar masyarakat khususnya ibu-ibu dan bapak-bapak menjadi sosok utama yang memegang peran penting dalam kesehatan keluarga, sehingga diperlukan pengetahuan dasar mengenai obat-obatan agar dapat diterapkan dalam keluarganya dan lingkungan sekitar.
“Terima kasih karena sudah datang ke desa kami. Semoga pengetahuan bapak ibu dosen yang dibagikan meningkatkan pengetahuan masyarakat,” ujar Andi Barus, Perwakilan Pemerintahan Kecamatan Sibiru-biru
Kegiatan ini dilanjutkan dengan pemaparan mengenai pengenalan golongan obat-obatan beserta contohnya di pasaran yang disampaikan oleh Henny Sri Wahyuni.
“Banyak sekali masyarakat yang belum mengerti mengenai penggolongan obat. Penandaan penggolongan obat pada kemasan sangat penting untuk memastikan obat aman dan efektif ditambah dengan praktik program Gema Cermat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) dengan membentuk Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO),” ujar Henny.
Selanjutnya, disajikan paparan materi dibawakan oleh Bayu Eko Prasetyo yang menjelaskan tentang materi sosialisasi penggunaan Antibiotik beserta memberikan contoh obat dipasaran. Poin penjelasan materi sosialisasi terkait apa itu Antibiotik, Resistensi Antibiotik hingga bijak penggunaan Obat Antibiotik untuk mencegah Resistensi.
Ibu-ibu yang hadir pada kegiatan pengabdian masyarakat ini juga dibekali dengan materi cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat yang disampaikan oleh Emil Salim.
Emil menyampaikan, dengan harapan setelah program Dagusibu ini diberikan, ibu-ibu di Desa Biru-biru dapat menumbuhkan kepedulian dalam hal cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat yang benar dengan program Dagusibu.
Pada pengabdiaan itu tidak hanya memberikan materi saja akan tetapi juga dilakukan praktik langsung penggunaan obat dengan pemberian contoh obat yang ada di pasaran kepada ibu- ibu sekitar yang dibimbing oleh tim dosen, mahasiswa pasca sarjana, mahasiswa apoteker serta mahasiswa program studi sarjana Fakultas Farmasi USU.
Ibu-ibu begitu antusias dan berperan aktif mengikuti kegiatan. Tidak hanya pemberian materi langsung dosen dan mahasiswa juga mengajarkan teknik penggunaan hingga pembuangan obat yang benar sehingga dapat memudahkan masyarakat dalam menerapkannya.
“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan ibu-ibu setempat dapat menerapkan porgram Dagusibu serta bisa menyampaikan kepada keluarga, tetangga atau sanak-saudara agar bermanfaat bagi orang banyak,” harap Henny.
Poetry Maessa Eddy S Siregar selaku Camat Kecamatan Sibiru-biru menyampaikan rasa terima kasihnya, karena USU memilih Desa Sibiru-biru sebagai mitra pengabdian kepada masyarakat.
Dia juga berharap dapat menjalin kerjasama di masa mendatang, karena baginya masyarakat tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan melainkan juga kebermanfaatan di kehidupan sehari-hari agar tidak ada lagi salah dalam penggunaan obat. (dek)