29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ejekan Teman Berbuah Lukisan Penuh Pujian

Melihat Siswa Berprestasi di Sumut

Memiliki jiwa seni yang tinggi, serta memiliki sejumlah talenta di dalam diri, tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Sheila Mahal, siswa Kelas XI IPS 1 SMAN 2 Medan.

KESUMA RAMADHAN, Medan

Soalnya, dibalik kesedarhanaannya, ternyata Sheila memiliki bakat yang luar biasa untuk anak seusianya, yaitu keahlian melukis diatas kanvas.

Karena bakat luar biasanya itu, berbagai pujian dan rasa kagum terlontar dari setiap orang yang melihat seni lukis hasil karyanya.

Saat disambangi di kediamannya di Jalan Brigjen Katamso Gang Perbatasan Ujung, Senin (12/12) siang, Sheila mencoba berbagi pengetahuan dan pengalamannya saat menyalurkan imajinasinya di atas kertas.
Berawal dari sebuah tugas menggambar yang diberikan guru saat dirinya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), saat itu Sheila mengaku sering mendapatkan ejekan dari teman sekelas karena hasil karya yang diberikannya merupakan buatan sang ibu.

Tak tahan sering diledekin (ejek), Sheila memutuskan untuk belajar menggambar dengan bimbingan ibunya.
Hanya saja, gambar yang dibuatnya masih belum memuaskan dan masih terkesan amburadul. Namun hasil buruk dari percobaan yang terus dilakukan, tak membuat Sheila berputus asa.

Bahkan anak semata wayang buah pasangan Zulkarnaen Siregar dan Dara Sucita ini, terus mencoret di sebuah kertas kosong hingga mendapatkan sebuah gambar yang diinginkannya.

Melihat kebiasaan yang tak pernah henti menggambar membuat sang ibu memutuskan untuk mengembangkan bakat sang anak dengan membawa Sheila  belajar di sebuah sanggar rowo milik pelukis terkenal asal Tanjung Morawa bernama Yatim.

“Awalnya pak Yatim menolak untuk mengajari saya karena dia bukan seorang pengajar untuk bidang seni lukis. Namun setelah ibu saya membawa contoh beberapa hasil gambar saya, dirinya bilang saya punya bakat dan langsung diajak menemuinya untuk belajar bagaimana membuat sebuah lukisan yang bisa dinikmati dan memiliki nilai seni yang tinggi,” beber Sheila.

Meskipun intensitas pertemuan dengan guru lukisnya terbilang jarang, karena masih mengenyam pendidikan di bangku sekolah, namun bakat kuat yang dimiliki Sheila secara perlahan semakin menunjukkan kapasitasnya sebagai seorang pelukis remaja yang handal.

Kini, sedikitnya 15 karya lukisan tercipta diatas kanvas yang digoreskan Sheila, lewat kelembutan jemari tangannya yang juga memiliki kemampuan bermain biola dan gitar ini.

Lukisan yang memiliki nilai seni yang sangat tinggi dan memperlihatkan kesamaan yang cukup dalam dengan keasliannya, memberikan nuansa yang tak pernah bosan saat menikmati karya seninya.

Bahkan, dengan sejumlah lukisan yang terpampang di dinding ruang tamu dan seluruh sisi rumahnya, memberikan nilai kenyamanan tersendiri bagi siapa saja yang berkunjung ke rumahnya.

Kini, lewat bakatnya itu, Sheila setidaknya telah membuat ratusan gambar sketsa sesuai pesanan sejumlah teman dan relasi yang menyenangi hasil karyanya, dengan patokan harga yang bersahabat.

“Setidaknya, dengan membuat beberapa gambar sketsa sesuai pesanan, sedikitnya banyak membantu untuk menambah uang saku sekaligus untuk membeli perlengkapan bahan melukis seperti cat, kanvas, dan lainnya,” ujar Sheila.

Lewat bakat dan kemampuannya, Sheila juga sering diundang mengikuti sejumlah pameran karya lukis.
Tak hanya itu, Sheila juga pernah meraih prestasi membanggakan dalam even Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang digelar Juni 2011 lalu.

Dalam even tersebut, Sheila mampu mencatatkan dirinya sebagai yang terbaik dan mewakili Sumatera Utara dalam lomba poster bertema keanekaragaman memperkokoh bangsa.
Sayang, prestasi serupa tak mampu diulangnya pada FLS2N tingkat Nasional di Makasar.
Walaupun Sheila sempat mendapatkan pujian dari sejumlah juri, dengan hasil gambar sejumlah orang menggunakan baju adat yang bermain enggrang dengan latar belakang Danau Toba, hanya saja gambarnya belum mendapatkan nominasi.
“Sejumlah juri berpendapat jika gambar poster tidak sama dengan lukisan, dan mungkin saat itu juri menilai jika gambar saya mengindentikkan sebuah lukisan,” ucap Sheila tersenyum.
Kini, Sheila mengemban sebuah ambisi untuk membuat sebuah pameran besar, yang akan memamerkan seluruh hasil karyanya kehadapan publik sebagai sebuah bentuk kepuasan batin.
Lewat Ekstrakulikuler Comunitas Gambaris SMAN 2 (Conibar) yang dibentuknya bersama teman-teman yang memiliki hobi sama, Sheila berharap pameran ini nantinya bisa terealisasi lewat dukungan sekolah dan keluarga.
“Semoga saja sebelum tamat saya dan kawan-kawan yang memiliki bakat dan hobi yang sama bisa membuat sebuah pameran hasil karya kami untuk tingkat pelajar di kota Medan,” harapnya.(*)

Melihat Siswa Berprestasi di Sumut

Memiliki jiwa seni yang tinggi, serta memiliki sejumlah talenta di dalam diri, tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Sheila Mahal, siswa Kelas XI IPS 1 SMAN 2 Medan.

KESUMA RAMADHAN, Medan

Soalnya, dibalik kesedarhanaannya, ternyata Sheila memiliki bakat yang luar biasa untuk anak seusianya, yaitu keahlian melukis diatas kanvas.

Karena bakat luar biasanya itu, berbagai pujian dan rasa kagum terlontar dari setiap orang yang melihat seni lukis hasil karyanya.

Saat disambangi di kediamannya di Jalan Brigjen Katamso Gang Perbatasan Ujung, Senin (12/12) siang, Sheila mencoba berbagi pengetahuan dan pengalamannya saat menyalurkan imajinasinya di atas kertas.
Berawal dari sebuah tugas menggambar yang diberikan guru saat dirinya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), saat itu Sheila mengaku sering mendapatkan ejekan dari teman sekelas karena hasil karya yang diberikannya merupakan buatan sang ibu.

Tak tahan sering diledekin (ejek), Sheila memutuskan untuk belajar menggambar dengan bimbingan ibunya.
Hanya saja, gambar yang dibuatnya masih belum memuaskan dan masih terkesan amburadul. Namun hasil buruk dari percobaan yang terus dilakukan, tak membuat Sheila berputus asa.

Bahkan anak semata wayang buah pasangan Zulkarnaen Siregar dan Dara Sucita ini, terus mencoret di sebuah kertas kosong hingga mendapatkan sebuah gambar yang diinginkannya.

Melihat kebiasaan yang tak pernah henti menggambar membuat sang ibu memutuskan untuk mengembangkan bakat sang anak dengan membawa Sheila  belajar di sebuah sanggar rowo milik pelukis terkenal asal Tanjung Morawa bernama Yatim.

“Awalnya pak Yatim menolak untuk mengajari saya karena dia bukan seorang pengajar untuk bidang seni lukis. Namun setelah ibu saya membawa contoh beberapa hasil gambar saya, dirinya bilang saya punya bakat dan langsung diajak menemuinya untuk belajar bagaimana membuat sebuah lukisan yang bisa dinikmati dan memiliki nilai seni yang tinggi,” beber Sheila.

Meskipun intensitas pertemuan dengan guru lukisnya terbilang jarang, karena masih mengenyam pendidikan di bangku sekolah, namun bakat kuat yang dimiliki Sheila secara perlahan semakin menunjukkan kapasitasnya sebagai seorang pelukis remaja yang handal.

Kini, sedikitnya 15 karya lukisan tercipta diatas kanvas yang digoreskan Sheila, lewat kelembutan jemari tangannya yang juga memiliki kemampuan bermain biola dan gitar ini.

Lukisan yang memiliki nilai seni yang sangat tinggi dan memperlihatkan kesamaan yang cukup dalam dengan keasliannya, memberikan nuansa yang tak pernah bosan saat menikmati karya seninya.

Bahkan, dengan sejumlah lukisan yang terpampang di dinding ruang tamu dan seluruh sisi rumahnya, memberikan nilai kenyamanan tersendiri bagi siapa saja yang berkunjung ke rumahnya.

Kini, lewat bakatnya itu, Sheila setidaknya telah membuat ratusan gambar sketsa sesuai pesanan sejumlah teman dan relasi yang menyenangi hasil karyanya, dengan patokan harga yang bersahabat.

“Setidaknya, dengan membuat beberapa gambar sketsa sesuai pesanan, sedikitnya banyak membantu untuk menambah uang saku sekaligus untuk membeli perlengkapan bahan melukis seperti cat, kanvas, dan lainnya,” ujar Sheila.

Lewat bakat dan kemampuannya, Sheila juga sering diundang mengikuti sejumlah pameran karya lukis.
Tak hanya itu, Sheila juga pernah meraih prestasi membanggakan dalam even Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang digelar Juni 2011 lalu.

Dalam even tersebut, Sheila mampu mencatatkan dirinya sebagai yang terbaik dan mewakili Sumatera Utara dalam lomba poster bertema keanekaragaman memperkokoh bangsa.
Sayang, prestasi serupa tak mampu diulangnya pada FLS2N tingkat Nasional di Makasar.
Walaupun Sheila sempat mendapatkan pujian dari sejumlah juri, dengan hasil gambar sejumlah orang menggunakan baju adat yang bermain enggrang dengan latar belakang Danau Toba, hanya saja gambarnya belum mendapatkan nominasi.
“Sejumlah juri berpendapat jika gambar poster tidak sama dengan lukisan, dan mungkin saat itu juri menilai jika gambar saya mengindentikkan sebuah lukisan,” ucap Sheila tersenyum.
Kini, Sheila mengemban sebuah ambisi untuk membuat sebuah pameran besar, yang akan memamerkan seluruh hasil karyanya kehadapan publik sebagai sebuah bentuk kepuasan batin.
Lewat Ekstrakulikuler Comunitas Gambaris SMAN 2 (Conibar) yang dibentuknya bersama teman-teman yang memiliki hobi sama, Sheila berharap pameran ini nantinya bisa terealisasi lewat dukungan sekolah dan keluarga.
“Semoga saja sebelum tamat saya dan kawan-kawan yang memiliki bakat dan hobi yang sama bisa membuat sebuah pameran hasil karya kami untuk tingkat pelajar di kota Medan,” harapnya.(*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/