32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

LPPM USU Gelar Pelatihan Pengembangan Tabulampot di Kelurahan Gedung Johor

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan Pelatihan Pengembangan Tanaman Buah dalam Pot (Tabulampot) di Lingkungan IV, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan. Kegiatan yang merupakan bagian dari pengabdian pada masyarakat (PPM) mono tahun reguler ini dilaksanakan di Yayasan Perguruan Islam Al-Fadhli, Jalan Eka Bakti No. 86, Sabtu (23/9/2023).

Kegiatan PPM ini dihadiri Kepala Lingkungan IV, perwakilan Kelurahan Gedung Johor, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumut, tokoh masyarakat dan tokoh agama, pengurus dan anggota Karang Taruna, serta Mahasiswa Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) USU. Sedangkan dari Tim Pelaksana PPM USU dihadiri Dr Oding Affandi selaku Ketua Pelaksana serta Dr Bejo Slamet dan Dr Ridwanti Batubara selaku anggota. Hadir juga mitra pelaksanaan PPM yaitu Pimpinan Yayasan dan Sekolah Perguruan Islam Al-Fadhli.

Rangkaian kegiatan PPM dimulai dengan kegiatan sosialisasi yang dirangkai dengan praktik pembuatan tabulampot serta pembagian pohon, pot dan media tanam kepada peserta PPM secara gratis. Dalam sambutannya, Ketua Panitia Dr Bejo Slamet menyampaikan, kegiatan PPM ini merupakan wujud tanggung jawab dari akademisi dalam mendukung pembangunan dan menyelesaikan permasalahan yang di tengah-tengah masyarakat. Ide kegiatan PPM dengan tema Tabulampot ini dilandasi adanya pemanasan gobal sebagai akibat perubahan iklim yang berdampak pada meningkatnya suhu udara.

“Nah, untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim ini, kita bisa melakukan penanaman pohon. Namun karena kita di perkotaan dan terbatas ketersediaan lahannya, maka pohon ini kita tanam dalam pot,” pungkas Bejo.

Sementara Lurah Gedung Johor yang diwakili Ade Sobirin, menyampaikan bahwa pihak kelurahan sangat menyambut baik kegiatan ini. “Kami mendukung dan mengucapkan terima kasih kepada Tim PPM USU yang telah mengadakan kegiatan Tabulampot ini. Kami berharap ini bisa dilakukan secara lebih luas kepada masyarakat lainnya di wilayah Kelurahan Gedung Johor. Sehingga bisa menjadi Kelurahan Gedung Johor sebagai Model Kelurahan Hijau,” papar Ade.

Di sisi lain, Kepala Lingkungan IV yang diwakili Akmal Nasution yang juga panitia Kepala Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menyampaikan, kegiatan ini sangat baik dan bermanfaat. “Kami mengharapkan agar ada tindak lanjut dari Tim Pelaksana PPM untuk terus mendampingi dan memberi edukasi kepada para penerima bibit dalam hal pemeliharaan dan perawatan sehingga bibit yang ditanam ini bisa berhasil berbuah dan memberikan manfaat baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan”, lanjut Akmal.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Program PPM, Dr Oding Affandi dalam paparannya menyampaikan, Tabulampot merupakan teknik budidaya tanaman buah dalam pot yang dapat dilakukan di lahan yang terbatas seperti lingkungan rumah. Menurutnya, pelatihan pengembangan Tabulampot ini dilandasi beberapa hal, yakni pertama, terjadinya penebangan pohon karena pembangunan pemukiman maupun sarana umum seperti jalan. Kedua, terdapat lingkungan gersang dan gejala peningkatan suhu udara. Ketiga, adanya keterbatasan keterampilan masyarakat dalam menambah pendapatan rumah tangga. Dan terakhir, mulai lunturnya interaksi sosial antar warga masyarakat.

“Oleh karenanya, pelatihan tabulampot ini kami rancang untuk mencapai tujuan, yaitu untuk menciptakan lingkungan yang hijau dan asri. Menambah penghasilan bagi masyarakat, dan meningkatkan ikatan sosial di lingkungan masyarakat,” jelas Oding.

Setelah kegiatan sosialisasi, para peserta PPM langsung melakukan praktik pembuatan Tabulampot yang dipandu pemulia pohon dari Taman Madirsan, Joko Waluyo. “Yang paling utama dalam budidaya tabulampot ini adalah bibit yang dipilih haruslah bibit yang bagus dan biasanya bibit berasal dari stek atau sambungan. Selanjutnya pemeliharaan terutama pemangkasan dan pemupukan. Dalam kondisi tertentu agar pohon cepat berbuah, ponon bisa kita berikan booster buah,” jelas Joko.

Dalam kegiatan praktik ini, masyarakat cukup antusias mengikutinya. Mereka banyak bertanya dan berdiskusi, mulai dari campuran media tanam yang digunakan, frekuensi pemupukan serta jenis pupuk yang digunakan, cara menghilangkan dari hama dan penyakit, serta proses pemeliharaan lainnya agar pohon yang ditanam menghasilkan buah yang lebat.

Setelah melakukan praktik Tabulampot, peserta kegiatan PPM mendapat satu pohon buah, dua karung kompos, dan satu pot ukuran diameter 60 cm. Pada kegiatan PPM ini, buah yang dikembangkan untuk Tabulampot adalah jenis manga, kelengkeng dan alpukat. Pohon yang dibagikan pada umumnya sudah berbunga dan belajar berbuah, sehingga menambah semangat peserta dalam mengikuti program PPM ini. (adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan Pelatihan Pengembangan Tanaman Buah dalam Pot (Tabulampot) di Lingkungan IV, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan. Kegiatan yang merupakan bagian dari pengabdian pada masyarakat (PPM) mono tahun reguler ini dilaksanakan di Yayasan Perguruan Islam Al-Fadhli, Jalan Eka Bakti No. 86, Sabtu (23/9/2023).

Kegiatan PPM ini dihadiri Kepala Lingkungan IV, perwakilan Kelurahan Gedung Johor, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumut, tokoh masyarakat dan tokoh agama, pengurus dan anggota Karang Taruna, serta Mahasiswa Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) USU. Sedangkan dari Tim Pelaksana PPM USU dihadiri Dr Oding Affandi selaku Ketua Pelaksana serta Dr Bejo Slamet dan Dr Ridwanti Batubara selaku anggota. Hadir juga mitra pelaksanaan PPM yaitu Pimpinan Yayasan dan Sekolah Perguruan Islam Al-Fadhli.

Rangkaian kegiatan PPM dimulai dengan kegiatan sosialisasi yang dirangkai dengan praktik pembuatan tabulampot serta pembagian pohon, pot dan media tanam kepada peserta PPM secara gratis. Dalam sambutannya, Ketua Panitia Dr Bejo Slamet menyampaikan, kegiatan PPM ini merupakan wujud tanggung jawab dari akademisi dalam mendukung pembangunan dan menyelesaikan permasalahan yang di tengah-tengah masyarakat. Ide kegiatan PPM dengan tema Tabulampot ini dilandasi adanya pemanasan gobal sebagai akibat perubahan iklim yang berdampak pada meningkatnya suhu udara.

“Nah, untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim ini, kita bisa melakukan penanaman pohon. Namun karena kita di perkotaan dan terbatas ketersediaan lahannya, maka pohon ini kita tanam dalam pot,” pungkas Bejo.

Sementara Lurah Gedung Johor yang diwakili Ade Sobirin, menyampaikan bahwa pihak kelurahan sangat menyambut baik kegiatan ini. “Kami mendukung dan mengucapkan terima kasih kepada Tim PPM USU yang telah mengadakan kegiatan Tabulampot ini. Kami berharap ini bisa dilakukan secara lebih luas kepada masyarakat lainnya di wilayah Kelurahan Gedung Johor. Sehingga bisa menjadi Kelurahan Gedung Johor sebagai Model Kelurahan Hijau,” papar Ade.

Di sisi lain, Kepala Lingkungan IV yang diwakili Akmal Nasution yang juga panitia Kepala Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menyampaikan, kegiatan ini sangat baik dan bermanfaat. “Kami mengharapkan agar ada tindak lanjut dari Tim Pelaksana PPM untuk terus mendampingi dan memberi edukasi kepada para penerima bibit dalam hal pemeliharaan dan perawatan sehingga bibit yang ditanam ini bisa berhasil berbuah dan memberikan manfaat baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan”, lanjut Akmal.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Program PPM, Dr Oding Affandi dalam paparannya menyampaikan, Tabulampot merupakan teknik budidaya tanaman buah dalam pot yang dapat dilakukan di lahan yang terbatas seperti lingkungan rumah. Menurutnya, pelatihan pengembangan Tabulampot ini dilandasi beberapa hal, yakni pertama, terjadinya penebangan pohon karena pembangunan pemukiman maupun sarana umum seperti jalan. Kedua, terdapat lingkungan gersang dan gejala peningkatan suhu udara. Ketiga, adanya keterbatasan keterampilan masyarakat dalam menambah pendapatan rumah tangga. Dan terakhir, mulai lunturnya interaksi sosial antar warga masyarakat.

“Oleh karenanya, pelatihan tabulampot ini kami rancang untuk mencapai tujuan, yaitu untuk menciptakan lingkungan yang hijau dan asri. Menambah penghasilan bagi masyarakat, dan meningkatkan ikatan sosial di lingkungan masyarakat,” jelas Oding.

Setelah kegiatan sosialisasi, para peserta PPM langsung melakukan praktik pembuatan Tabulampot yang dipandu pemulia pohon dari Taman Madirsan, Joko Waluyo. “Yang paling utama dalam budidaya tabulampot ini adalah bibit yang dipilih haruslah bibit yang bagus dan biasanya bibit berasal dari stek atau sambungan. Selanjutnya pemeliharaan terutama pemangkasan dan pemupukan. Dalam kondisi tertentu agar pohon cepat berbuah, ponon bisa kita berikan booster buah,” jelas Joko.

Dalam kegiatan praktik ini, masyarakat cukup antusias mengikutinya. Mereka banyak bertanya dan berdiskusi, mulai dari campuran media tanam yang digunakan, frekuensi pemupukan serta jenis pupuk yang digunakan, cara menghilangkan dari hama dan penyakit, serta proses pemeliharaan lainnya agar pohon yang ditanam menghasilkan buah yang lebat.

Setelah melakukan praktik Tabulampot, peserta kegiatan PPM mendapat satu pohon buah, dua karung kompos, dan satu pot ukuran diameter 60 cm. Pada kegiatan PPM ini, buah yang dikembangkan untuk Tabulampot adalah jenis manga, kelengkeng dan alpukat. Pohon yang dibagikan pada umumnya sudah berbunga dan belajar berbuah, sehingga menambah semangat peserta dalam mengikuti program PPM ini. (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/