25 C
Medan
Wednesday, December 4, 2024
spot_img

Bahasa Indonesia Harus Mendunia

Diharapkan Peran Instansi untuk Mensosialisasi

MEDAN- Sumatera Utara khususnya Kota Medan berperan penting dalam pengembangan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Di Kota Medan sendiri kongres Bahasa Indonesia pernah dilaksanakan pada tahun1954.

Demikian dikatakan Kepala Balai Bahasa, Amrin Saragih,  dalam Kegiatan Sosialisasi Penggunaan Bahasa Indonesia pada Media Luar Ruang di kantor Balai Bahasa Medan, Jalan Kolam (Ujung) Nomor 7, Medan Estate, kemarin.
“Kenapa saya bilang harus kota Medan, karena kongres kedua Bahasa Indonesia diadakan di Kota Medan, yang pertama itu diadakan di Solo. Nah, saat itu semua dibahas, diantaranya merumuskan kosakata Bahasa Indonesia, kebijakan apa yang harus dilakukan dan banyak lagi,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan ini dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman pada masyarakat tentang pentingnya Bahasa Indonesia. “Saat ini masyarakat kita larut dalam penggunaan Bahasa Inggris. Kenapa kita tidak membiasakan menggunakan Bahasa Indonesia saja. Bukan berarti penggunaan Bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya tidak penting. Tapi, alangkah baiknya kita membiasakan bahasa sendiri,” katanya.

Demi merealisasikan penggunaan bahasa Indonesia ini, katanya, peran semua instansi sangat diharapkan. “Semua dimulai dari kita sendiri dan kesadaran masyarakat sangat diperlukan. Tapi peran instansi juga kita harapkan. Kalau bisa, kita akan berikan penghargaan kepada para instansi yang menggunakan Bahasa indonesia yang baik,” jelasnya.
Ditambahkan Amin Saragih, penggunaan Bahasa Indonesia sendiri sangat mungkin menjadi bahasa dunia karena dari jumlah penduduk, Indonesia merupakan negara ke-4 yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia. Selain itu, saat ini sedikitnya lima negara di kawasan ASEAN menggunakan Bahasa Indonesia, setelah Bahasa Inggris yakni Brunei, Malaysia, Singapura, Thailand (Selatan), dan Filipina.

“Sangat mungkin menjadi bahasa internasional setelah Bahasa Inggris. Apalagi, Bahasa Indonesia ini mudah dikembangkan seperti Bahasa Inggris. Persoalannya sekarang, bagaimana sikap atau mental bangsa kita untuk menggunakan dan bangga dalam berbahasa Indonesia yang baik.

Memang ada penyimpangan sedikit dalam penggunaan bahasa khususnya pada remaja. Tapi, itu tidak perlu dirisaukan, karena itu, kita harus punya patokan,” urainya. (uma/mag11)

Diharapkan Peran Instansi untuk Mensosialisasi

MEDAN- Sumatera Utara khususnya Kota Medan berperan penting dalam pengembangan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Di Kota Medan sendiri kongres Bahasa Indonesia pernah dilaksanakan pada tahun1954.

Demikian dikatakan Kepala Balai Bahasa, Amrin Saragih,  dalam Kegiatan Sosialisasi Penggunaan Bahasa Indonesia pada Media Luar Ruang di kantor Balai Bahasa Medan, Jalan Kolam (Ujung) Nomor 7, Medan Estate, kemarin.
“Kenapa saya bilang harus kota Medan, karena kongres kedua Bahasa Indonesia diadakan di Kota Medan, yang pertama itu diadakan di Solo. Nah, saat itu semua dibahas, diantaranya merumuskan kosakata Bahasa Indonesia, kebijakan apa yang harus dilakukan dan banyak lagi,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan ini dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman pada masyarakat tentang pentingnya Bahasa Indonesia. “Saat ini masyarakat kita larut dalam penggunaan Bahasa Inggris. Kenapa kita tidak membiasakan menggunakan Bahasa Indonesia saja. Bukan berarti penggunaan Bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya tidak penting. Tapi, alangkah baiknya kita membiasakan bahasa sendiri,” katanya.

Demi merealisasikan penggunaan bahasa Indonesia ini, katanya, peran semua instansi sangat diharapkan. “Semua dimulai dari kita sendiri dan kesadaran masyarakat sangat diperlukan. Tapi peran instansi juga kita harapkan. Kalau bisa, kita akan berikan penghargaan kepada para instansi yang menggunakan Bahasa indonesia yang baik,” jelasnya.
Ditambahkan Amin Saragih, penggunaan Bahasa Indonesia sendiri sangat mungkin menjadi bahasa dunia karena dari jumlah penduduk, Indonesia merupakan negara ke-4 yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia. Selain itu, saat ini sedikitnya lima negara di kawasan ASEAN menggunakan Bahasa Indonesia, setelah Bahasa Inggris yakni Brunei, Malaysia, Singapura, Thailand (Selatan), dan Filipina.

“Sangat mungkin menjadi bahasa internasional setelah Bahasa Inggris. Apalagi, Bahasa Indonesia ini mudah dikembangkan seperti Bahasa Inggris. Persoalannya sekarang, bagaimana sikap atau mental bangsa kita untuk menggunakan dan bangga dalam berbahasa Indonesia yang baik.

Memang ada penyimpangan sedikit dalam penggunaan bahasa khususnya pada remaja. Tapi, itu tidak perlu dirisaukan, karena itu, kita harus punya patokan,” urainya. (uma/mag11)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/