26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

USM Indonesia Tuan Rumah The 2nd Besipa Conference

ISTIMEWA
BESIPA: Penyerahan cendera mata kepada para pembicara dan moderator yang diserahkan oleh Wakil Rektor II USM Indonesia Idawati Purba SE MSi )3 kiri) dan penyerahan hadiah kepada para best paper.

BUSINESS and Economic Asia Pacific(Besipa) menggelar seminar nasional The 2nd Besipa Conference bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia di Medan, pekan lalu. The 1st Besipa Conference diadakan di Universitas Gajayana Malang pada tahun 2018.

Seminar bertema Business and Economic in Industry 4.0 Era ini diadakan tiga hari di Hall Ign Washington Purba Kampus USM Indonesia ini untuk menginternalisasikan revolusi di era industri 4.0 dalam bisnis dan ekonomi. Akademisi mampu menjadi role model pendidik dan peneliti di era digitalisasi dan membangun jejaring yang dapat membentuk lingkungan yang mendorong tumbuhnya inovasi dan kreativitas.

Seminar nasional menghadirkan pembicara Prof Dr Dyah Sawitri MM (Universitas Gajayana Malang), Prof Dr Rahmawati MSi Ak CA (Universitas Sebelas Maret Surakarta) dan Dr Rini Indahwati SE Ak MSi CA (Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik Sumut).

Sedangkan peserta seminar berasal dari UniversitasGorontalo, Universitas Hasanuddin Makasar, STIE Indonesia Banjarmasin, Universitas Gajayana Malang, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Muria Kudus, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Universitas Islam Batik Surakarta, Universitas Slamet Riyadi Surakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas PGRI Yogyakarta dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang.

Peserta dari Pulau Sumatera berasal dari STIE Purna Graha Pekanbaru, Universitas Negeri Medan, Universitas Methodist Indonesia, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Universitas Harapan, Universitas Prima, Universitas Quality, STIE Sultan Agung dan USM Indonesia. Semua kampus ini juga melaksanakan penandatanganan MoU dengan Besipa.

Selain dari kalangan akademisi, peserta seminar ada juga yang berasal dari kalangan praktisi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkunham) Banten beserta dengan sejumlah mahasiswa.

Acara dibuka dan ditutup Suwarno SE MAk Ak CA CIBA, selaku ketua Besipa. Acara diwanai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya besama Mutiara Choir USM Indonesia), doa bersama dan penampilan tari Melayu oleh UKM Tari USM Indonesia.

Suwarno bersyukur atas terselenggaranya acara denganbaik dan berharap agar The 3rd Besipa Conference yang akan dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2020 juga akan terlaksana dengan baik. Ia berterima kasih kepada USM-Indonesia selaku panitia penyelenggara Besipa tahun 2019 yang juga melaksanakan city tour untuk menikmati suasana Medan dan Danau Toba.

Prof Dr Dyah Sawitri MM dalam paparannya membahas strategi diversifikasi produk makanan ringan khas Trenggalek guna meningkatkan daya saing di era SDGs dengan menggunakan bisnis model canvas. Ia mengatakan bahwa tantangan UMKM produsen makanan khas Trenggalek terkait dengan permodalan, bahan baku, perbaikan kualitas, bentuk, rasa, kemasan makanan, pemasaran, sumber daya amanusia dan akses informasi

Kemudian, lanjut dia, menyangkut masalah kemampuan menyusun strategi dan model bisnis yang akan berpengaruh terhadap orientasi pasar dan daya saing di tingkat global. Beliau menawarkan model bisnis canvas yang sesuai dengan kebutuhan UMKM di Trenggalek.

Prof Dr Rahmawati MSi AkCA selaku pembicara memaparkan mengenai dampak revolusi industri 4.0 dalam pendidikan akuntansi. Menurut dia, industri akan terus berkembang sehingga membutuhkan inovasi yang berasal dari kualitas manusia yang tentu sangat tergantung pada lembaga pendidikannya.

Dijelaskannya, era revolusi akan memberikan dampak terdapatnya revitalisasi dalam sistem pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran mandiri yaitu pembelajaran yang tidak berpusat pada dosen lagi karena dosen hanya sebagai fasilitator dan menerapkan konsep outcome based education.

Sedangkan Dr RiniIndahwati SEAk MSi CA membahas tentang peranan Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik dalam meningkatkan kualitas pendidikan akuntansi di era revolusi industri 4.0. “Pada saat ini terdapat beberapa jenis model bisnis dan pekerjaan yang sudah terkena dampak dari arus era digitalisasi. Oleh karena itu, lulusan akuntansi harus memiliki keunggulan kompetitif yaitu cognitive abilities, system skills, complex problem solving, content skills dan process skills,” kata Rini.

Selain kegiatan seminar, juga dilaksanakan presentasi paper dari submit paper pemakalah. Dari hasil penilaian dari para reviewer maka ditetapkan tiga best paper yang diraih oleh Dr Hj Deswita Herlina SE MM dan Dr Hj Iis Ismawati, SE MSi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Best Paper 1), Prof Dr Rahmawati MSi Ak CA dkk dari Universitas Sebelas Maret dan Universitas PGRI Yogyakarta (Best Paper 2) dan Andriani Kusumawati SSos MSi DBA dari Universitas Brawijaya (Best Paper 3).

Ketua Panitia Rosanna Purba SE MSi menjelaskan bahwa seminar merupakan kerja sama Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial USM Indonesia dengan Besipa. Disebutkan dia, peserta datang dari Gorontalo, Makasar, Banjarmasin, Malang, Kudus, Surakarta,Yogyakarta dan Serang. (dmp)

ISTIMEWA
BESIPA: Penyerahan cendera mata kepada para pembicara dan moderator yang diserahkan oleh Wakil Rektor II USM Indonesia Idawati Purba SE MSi )3 kiri) dan penyerahan hadiah kepada para best paper.

BUSINESS and Economic Asia Pacific(Besipa) menggelar seminar nasional The 2nd Besipa Conference bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia di Medan, pekan lalu. The 1st Besipa Conference diadakan di Universitas Gajayana Malang pada tahun 2018.

Seminar bertema Business and Economic in Industry 4.0 Era ini diadakan tiga hari di Hall Ign Washington Purba Kampus USM Indonesia ini untuk menginternalisasikan revolusi di era industri 4.0 dalam bisnis dan ekonomi. Akademisi mampu menjadi role model pendidik dan peneliti di era digitalisasi dan membangun jejaring yang dapat membentuk lingkungan yang mendorong tumbuhnya inovasi dan kreativitas.

Seminar nasional menghadirkan pembicara Prof Dr Dyah Sawitri MM (Universitas Gajayana Malang), Prof Dr Rahmawati MSi Ak CA (Universitas Sebelas Maret Surakarta) dan Dr Rini Indahwati SE Ak MSi CA (Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik Sumut).

Sedangkan peserta seminar berasal dari UniversitasGorontalo, Universitas Hasanuddin Makasar, STIE Indonesia Banjarmasin, Universitas Gajayana Malang, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Muria Kudus, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Universitas Islam Batik Surakarta, Universitas Slamet Riyadi Surakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas PGRI Yogyakarta dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang.

Peserta dari Pulau Sumatera berasal dari STIE Purna Graha Pekanbaru, Universitas Negeri Medan, Universitas Methodist Indonesia, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Universitas Harapan, Universitas Prima, Universitas Quality, STIE Sultan Agung dan USM Indonesia. Semua kampus ini juga melaksanakan penandatanganan MoU dengan Besipa.

Selain dari kalangan akademisi, peserta seminar ada juga yang berasal dari kalangan praktisi dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkunham) Banten beserta dengan sejumlah mahasiswa.

Acara dibuka dan ditutup Suwarno SE MAk Ak CA CIBA, selaku ketua Besipa. Acara diwanai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya besama Mutiara Choir USM Indonesia), doa bersama dan penampilan tari Melayu oleh UKM Tari USM Indonesia.

Suwarno bersyukur atas terselenggaranya acara denganbaik dan berharap agar The 3rd Besipa Conference yang akan dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2020 juga akan terlaksana dengan baik. Ia berterima kasih kepada USM-Indonesia selaku panitia penyelenggara Besipa tahun 2019 yang juga melaksanakan city tour untuk menikmati suasana Medan dan Danau Toba.

Prof Dr Dyah Sawitri MM dalam paparannya membahas strategi diversifikasi produk makanan ringan khas Trenggalek guna meningkatkan daya saing di era SDGs dengan menggunakan bisnis model canvas. Ia mengatakan bahwa tantangan UMKM produsen makanan khas Trenggalek terkait dengan permodalan, bahan baku, perbaikan kualitas, bentuk, rasa, kemasan makanan, pemasaran, sumber daya amanusia dan akses informasi

Kemudian, lanjut dia, menyangkut masalah kemampuan menyusun strategi dan model bisnis yang akan berpengaruh terhadap orientasi pasar dan daya saing di tingkat global. Beliau menawarkan model bisnis canvas yang sesuai dengan kebutuhan UMKM di Trenggalek.

Prof Dr Rahmawati MSi AkCA selaku pembicara memaparkan mengenai dampak revolusi industri 4.0 dalam pendidikan akuntansi. Menurut dia, industri akan terus berkembang sehingga membutuhkan inovasi yang berasal dari kualitas manusia yang tentu sangat tergantung pada lembaga pendidikannya.

Dijelaskannya, era revolusi akan memberikan dampak terdapatnya revitalisasi dalam sistem pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran mandiri yaitu pembelajaran yang tidak berpusat pada dosen lagi karena dosen hanya sebagai fasilitator dan menerapkan konsep outcome based education.

Sedangkan Dr RiniIndahwati SEAk MSi CA membahas tentang peranan Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik dalam meningkatkan kualitas pendidikan akuntansi di era revolusi industri 4.0. “Pada saat ini terdapat beberapa jenis model bisnis dan pekerjaan yang sudah terkena dampak dari arus era digitalisasi. Oleh karena itu, lulusan akuntansi harus memiliki keunggulan kompetitif yaitu cognitive abilities, system skills, complex problem solving, content skills dan process skills,” kata Rini.

Selain kegiatan seminar, juga dilaksanakan presentasi paper dari submit paper pemakalah. Dari hasil penilaian dari para reviewer maka ditetapkan tiga best paper yang diraih oleh Dr Hj Deswita Herlina SE MM dan Dr Hj Iis Ismawati, SE MSi dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Best Paper 1), Prof Dr Rahmawati MSi Ak CA dkk dari Universitas Sebelas Maret dan Universitas PGRI Yogyakarta (Best Paper 2) dan Andriani Kusumawati SSos MSi DBA dari Universitas Brawijaya (Best Paper 3).

Ketua Panitia Rosanna Purba SE MSi menjelaskan bahwa seminar merupakan kerja sama Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial USM Indonesia dengan Besipa. Disebutkan dia, peserta datang dari Gorontalo, Makasar, Banjarmasin, Malang, Kudus, Surakarta,Yogyakarta dan Serang. (dmp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/