25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pangdam I/BB: Resimen Mahasiswa Harus Dibesarkan

BERSAMA: Kadispora Sumut Baharuddin Siagian didampingi Aster Kodam I/BB, Parluhutan Marpaung foto bersama usai pembukaan kegiatan Pemberdayaan Kepemudaan Menwa Sumut 2019, di Hotel Emerald Garden Medan, baru-baru ini.
PRAN HASIBUAN/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pangdam I Bukit Barisan (BB) meminta Komando Resimen Mahasiswa Mahatara (Menwa) harus lebih dibesarkan agar keberadaannya punya kebermanfaatan bagi masyarakat dan pembangunan di Sumatera Utara.

“Sekarang saya lihat Menwa ini tidak dibesarkan. Padahal keberadaannya bagi kami (Kodam I/BB) sangatlah penting. Jika ditingkat pelajar ada wadah Gugus Depan atau Pramuka, maka ditingkat mahasiswa ada namanya Menwa. Menwa ini sangat penting. Tidak usah berpikir mau bentuk (organisasi) yang lain, cukup Menwa saja yang dibesari.

Jadi setiap kampus ada Menwa sebagai wadah. Sehingga peran Menwa lebih besar dan peran kampus-kampus juga semakin meningkat,” kata Pangdam I/BB diwakili Asisten Teritorial (Aster) Kodam I/BB, Kolonel Inf Luhut Marpaung dalam acara Pemberdayaan Organisasi Kepemudaan Menwa Sumut 2019, yang diinisasi Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut, baru-baru ini.

Pria yang akrab disapa Luhut mengungkapkan sejarah terbentuknya Menwa di Indonesia, kenapa peran dan kehadirannya memang dibutuhkan bagi republik ini. Menurutnya, pada 1959 Menwa dibentuk di Kodam Siliwangi. Latar belakang dibentuknya selain tugas sebagai mahasiswa untuk menuntut ilmu, juga ikut dalam usaha bela negara. Dan dahulu pun posisi Menwa dibawah kendali Aster sewaktu masih ditingkat Kodam.

“Ini sekarang yang tidak dipahami banyak orang. Kalau sudah masuk Menwa, mahasiswa saya pikir akan memiliki wawasan kebangsaan lebih baik. Daripada kondisi sekarang yang saya lihat, banyak teman-teman kita mahasiswa dan pemuda tidak tahu soal bela negara.

Menwa sekarang sudah tidak lagi garis komandonya di bawah Kodam I/BB. Sekarang sudah di bawah Dispora. Dulu di pusat dibawah pembinaan Departemen Pertahanan. Saya sebenarnya ingin posisi Menwa ini dikembalikan seperti semula, di bawah Aster,” paparnya.

Dia menambahkan, organisasi Menwa merupakan implementasi dari rakyat semesta. Di mana tertuang jelas dalam Undang Undang Pertahanan RI. Artinya, dalam usaha mempertahankan membela negara, selain melibatkan TNI- Polri juga ikut Menwa didalamnya.

“Menwa ini ada di komponen cadangan, yang sudah disiapkan dan siap dimobilisasi. Makanya di Menwa itu ada pendidikan dasar (Diksar) tentang militer. Jadi memang sudah dipersiapkan sebagai kekuatan sipil yang sewaktu-waktu dapat dikerahkan dalam usaha bela negara. Dimana negara membutuhkan dan memanggil maka Menwa itu langsung ikut mengangkat senjata. Karena dia sudah dibekali dengan Diksar militer. Karenanya Menwa ini perlu dibesarkan disemua perguruan tinggi,” pungkasnya.

Kadispora Sumut, Baharuddin Siagian dalam kesempatan itu menyampaikan Menwa termasuk organisasi kepemudaan yang unik. Pertama karena atribut yang dipakai Menwa mirip dengan militer, dan sudah disiapkan dengan Diksar secara khusus oleh TNI sebagai cadangan kedua bela negara.

Menurutnya banyak aspek dalam konteks bela negara. Di antaranya, bisa dilakukan Menwa bagaimana jadi pelopor mengutip sampah plastik bagi masyarakat.

“Ini sudah menjadi satu contoh yang termasuk dalam bela negara. Ini yang harus kita gelorakan. Tidak perlu kita bicara dalam konteks besar. Sekecil apapun kita lakukan, tapi bermanfaat untuk daerah dan masyarakat itu sudah termasuk aksi bela negara,” katanya.

Bahar juga menyebut, ada dua hal penting dalam diri seorang Menwa. Pertama dia dilatih tentang nasionalisme dan kedua soal kedisiplinan.

“Dua hal ini aja kita bawa setiap hari, sudah aman republik yang kita cintai ini. Sebagai anggota Menwa hal inilah yang mesti kita contohkan,” katanya yang sependapat dengan pernyataan Aster bahwa seluruh kampus agar menghidupkan Menwa ini. “Mudah- mudahan kegiatan bermanfaat bagi adik-adik sekalian. Tidak ada masalah mahasiswa diberi fasilitas, karena hal itu juga menjadi tanggung jawab pemerintah. Agar kalian punya skill dan bekal untuk kehidupan di masa depan,” sambung dia.

Kegiatan Pemberdayaan Organisasi Kepemudaan Menwa Sumut 2019 diikuti 50 peserta dan dilaksanakan tiga hari mulai dari 9-11 Oktober, di Hotel Emerald Garden Medan. (prn/azw)

BERSAMA: Kadispora Sumut Baharuddin Siagian didampingi Aster Kodam I/BB, Parluhutan Marpaung foto bersama usai pembukaan kegiatan Pemberdayaan Kepemudaan Menwa Sumut 2019, di Hotel Emerald Garden Medan, baru-baru ini.
PRAN HASIBUAN/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pangdam I Bukit Barisan (BB) meminta Komando Resimen Mahasiswa Mahatara (Menwa) harus lebih dibesarkan agar keberadaannya punya kebermanfaatan bagi masyarakat dan pembangunan di Sumatera Utara.

“Sekarang saya lihat Menwa ini tidak dibesarkan. Padahal keberadaannya bagi kami (Kodam I/BB) sangatlah penting. Jika ditingkat pelajar ada wadah Gugus Depan atau Pramuka, maka ditingkat mahasiswa ada namanya Menwa. Menwa ini sangat penting. Tidak usah berpikir mau bentuk (organisasi) yang lain, cukup Menwa saja yang dibesari.

Jadi setiap kampus ada Menwa sebagai wadah. Sehingga peran Menwa lebih besar dan peran kampus-kampus juga semakin meningkat,” kata Pangdam I/BB diwakili Asisten Teritorial (Aster) Kodam I/BB, Kolonel Inf Luhut Marpaung dalam acara Pemberdayaan Organisasi Kepemudaan Menwa Sumut 2019, yang diinisasi Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut, baru-baru ini.

Pria yang akrab disapa Luhut mengungkapkan sejarah terbentuknya Menwa di Indonesia, kenapa peran dan kehadirannya memang dibutuhkan bagi republik ini. Menurutnya, pada 1959 Menwa dibentuk di Kodam Siliwangi. Latar belakang dibentuknya selain tugas sebagai mahasiswa untuk menuntut ilmu, juga ikut dalam usaha bela negara. Dan dahulu pun posisi Menwa dibawah kendali Aster sewaktu masih ditingkat Kodam.

“Ini sekarang yang tidak dipahami banyak orang. Kalau sudah masuk Menwa, mahasiswa saya pikir akan memiliki wawasan kebangsaan lebih baik. Daripada kondisi sekarang yang saya lihat, banyak teman-teman kita mahasiswa dan pemuda tidak tahu soal bela negara.

Menwa sekarang sudah tidak lagi garis komandonya di bawah Kodam I/BB. Sekarang sudah di bawah Dispora. Dulu di pusat dibawah pembinaan Departemen Pertahanan. Saya sebenarnya ingin posisi Menwa ini dikembalikan seperti semula, di bawah Aster,” paparnya.

Dia menambahkan, organisasi Menwa merupakan implementasi dari rakyat semesta. Di mana tertuang jelas dalam Undang Undang Pertahanan RI. Artinya, dalam usaha mempertahankan membela negara, selain melibatkan TNI- Polri juga ikut Menwa didalamnya.

“Menwa ini ada di komponen cadangan, yang sudah disiapkan dan siap dimobilisasi. Makanya di Menwa itu ada pendidikan dasar (Diksar) tentang militer. Jadi memang sudah dipersiapkan sebagai kekuatan sipil yang sewaktu-waktu dapat dikerahkan dalam usaha bela negara. Dimana negara membutuhkan dan memanggil maka Menwa itu langsung ikut mengangkat senjata. Karena dia sudah dibekali dengan Diksar militer. Karenanya Menwa ini perlu dibesarkan disemua perguruan tinggi,” pungkasnya.

Kadispora Sumut, Baharuddin Siagian dalam kesempatan itu menyampaikan Menwa termasuk organisasi kepemudaan yang unik. Pertama karena atribut yang dipakai Menwa mirip dengan militer, dan sudah disiapkan dengan Diksar secara khusus oleh TNI sebagai cadangan kedua bela negara.

Menurutnya banyak aspek dalam konteks bela negara. Di antaranya, bisa dilakukan Menwa bagaimana jadi pelopor mengutip sampah plastik bagi masyarakat.

“Ini sudah menjadi satu contoh yang termasuk dalam bela negara. Ini yang harus kita gelorakan. Tidak perlu kita bicara dalam konteks besar. Sekecil apapun kita lakukan, tapi bermanfaat untuk daerah dan masyarakat itu sudah termasuk aksi bela negara,” katanya.

Bahar juga menyebut, ada dua hal penting dalam diri seorang Menwa. Pertama dia dilatih tentang nasionalisme dan kedua soal kedisiplinan.

“Dua hal ini aja kita bawa setiap hari, sudah aman republik yang kita cintai ini. Sebagai anggota Menwa hal inilah yang mesti kita contohkan,” katanya yang sependapat dengan pernyataan Aster bahwa seluruh kampus agar menghidupkan Menwa ini. “Mudah- mudahan kegiatan bermanfaat bagi adik-adik sekalian. Tidak ada masalah mahasiswa diberi fasilitas, karena hal itu juga menjadi tanggung jawab pemerintah. Agar kalian punya skill dan bekal untuk kehidupan di masa depan,” sambung dia.

Kegiatan Pemberdayaan Organisasi Kepemudaan Menwa Sumut 2019 diikuti 50 peserta dan dilaksanakan tiga hari mulai dari 9-11 Oktober, di Hotel Emerald Garden Medan. (prn/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/