23.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Miliki Program Dokter Kecil

SD Namira Medan Jalan Setia Budi Pasar I Tanjung Sari

MEDAN- Seluruh siswa dianjurkan untuk menjaga kesehatan. Untuk itu siswa dibekali pengetahuan tentang kesehatan.

Di SD Namira Medan misalnya, di sekolah tersebut memiliki program dokter kecil yang dibentuk di Unit Kesehatan Sekolah (UKS).

Kepala SD Namira Medan Hevy Anna Lubis, mengatakan, dokter kecil ini memiliki program seperti pemeriksaan kuku para siswa yang dilakukan para dokter kecil tersebut pada hari-hari tertentu. “Jadi sesama siswa saling menjaga kesehatan bersama,” katanya, Selasa (17/5).

Anna juga mengatakan, dokter kecil SD Namira Medan telah mengikuti even tingkat nasional yang memakan waktu 16 minggu.

Baik dari tahap pelatihan, pelaksanaan even hingga penilaian. “Even ini digelar pada 11-13 Februari 2011 lalu. Dan pada Jumat (20/5) ini kita akan melakukan presentase di depan tim penilai dan 100 orang siswa. Even ini terselenggara atas kerjasama Disdik Medan dengan Susu Bubuk Dancow dengan nama even ‘Caravan Gizi’,” jelasnya.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, pada tahapan penilaian itu, tim dokter kecil SD Namira Medan akan mengumpulkan hasil pelaporan dalam bentuk kliping. “Kliping itu berisi data-data dan hasil peninjauan selama ini,” kata Anna.

Sebelumnya, sambung Anna, pihaknya juga telah menyeleksi 40 siswa yang termasuk anggota dokter kecil SD Namira Medan. “Dan kami telah mendapatkan empat siswa yang paling berkompeten untuk mengikuti even ini,” tuturnya seraya menambahkan, pemenang tingkat Medan akan langsung mengikuti even serupa tingkat nasional di Jakarta pada Juli 2011 mendatang.

Anna juga menceritakan, di Medan menurut panitia baru 5 sekolah yang memiliki UKS yang layak, termasuk SD Namira Medan.

“Ada sekolah yang memiliki program dokter kecil tapi ruang UKS-nya tak mendukung. Kriteria panitia untuk memilih satu tim dokter kecil mengikuti even tersebut diantaranya melalui ruang UKS yang layak, kebersihan toilet, kantin, pagar dan gedung sekolah,” ujarnya.

Kegiatan ini bertujuan untuk menggugah kesadaran anak untuk memenuhi 10 tanda umum anak bergizi baik. Selain itu, membantu orangtua dalam melihat status gizi anak dengan cara yang mudah.

Sedangkan misi dari kegiatan ini, Anna menjelaskan, adalah untuk mempersiapkan masa depan anak Indonesia yang lebih sehat. “Dengan begitu siswa nantinya menjadi agen perubahan yang memiliki pengetahuan yang lebih matang tentang ilmu gizi. Dan itu dapat mereka sosialisasikan ke lingkungan sekolah,” ujarnya. (saz)

SD Namira Medan Jalan Setia Budi Pasar I Tanjung Sari

MEDAN- Seluruh siswa dianjurkan untuk menjaga kesehatan. Untuk itu siswa dibekali pengetahuan tentang kesehatan.

Di SD Namira Medan misalnya, di sekolah tersebut memiliki program dokter kecil yang dibentuk di Unit Kesehatan Sekolah (UKS).

Kepala SD Namira Medan Hevy Anna Lubis, mengatakan, dokter kecil ini memiliki program seperti pemeriksaan kuku para siswa yang dilakukan para dokter kecil tersebut pada hari-hari tertentu. “Jadi sesama siswa saling menjaga kesehatan bersama,” katanya, Selasa (17/5).

Anna juga mengatakan, dokter kecil SD Namira Medan telah mengikuti even tingkat nasional yang memakan waktu 16 minggu.

Baik dari tahap pelatihan, pelaksanaan even hingga penilaian. “Even ini digelar pada 11-13 Februari 2011 lalu. Dan pada Jumat (20/5) ini kita akan melakukan presentase di depan tim penilai dan 100 orang siswa. Even ini terselenggara atas kerjasama Disdik Medan dengan Susu Bubuk Dancow dengan nama even ‘Caravan Gizi’,” jelasnya.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, pada tahapan penilaian itu, tim dokter kecil SD Namira Medan akan mengumpulkan hasil pelaporan dalam bentuk kliping. “Kliping itu berisi data-data dan hasil peninjauan selama ini,” kata Anna.

Sebelumnya, sambung Anna, pihaknya juga telah menyeleksi 40 siswa yang termasuk anggota dokter kecil SD Namira Medan. “Dan kami telah mendapatkan empat siswa yang paling berkompeten untuk mengikuti even ini,” tuturnya seraya menambahkan, pemenang tingkat Medan akan langsung mengikuti even serupa tingkat nasional di Jakarta pada Juli 2011 mendatang.

Anna juga menceritakan, di Medan menurut panitia baru 5 sekolah yang memiliki UKS yang layak, termasuk SD Namira Medan.

“Ada sekolah yang memiliki program dokter kecil tapi ruang UKS-nya tak mendukung. Kriteria panitia untuk memilih satu tim dokter kecil mengikuti even tersebut diantaranya melalui ruang UKS yang layak, kebersihan toilet, kantin, pagar dan gedung sekolah,” ujarnya.

Kegiatan ini bertujuan untuk menggugah kesadaran anak untuk memenuhi 10 tanda umum anak bergizi baik. Selain itu, membantu orangtua dalam melihat status gizi anak dengan cara yang mudah.

Sedangkan misi dari kegiatan ini, Anna menjelaskan, adalah untuk mempersiapkan masa depan anak Indonesia yang lebih sehat. “Dengan begitu siswa nantinya menjadi agen perubahan yang memiliki pengetahuan yang lebih matang tentang ilmu gizi. Dan itu dapat mereka sosialisasikan ke lingkungan sekolah,” ujarnya. (saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/