KEPALA Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Sumut Prof Saiful Anwar Matondang PhD mengungkapkan bahwa intitusi perguruan tinggi kesehatan baik sekolah tinggi kesehatan, institut kesehatan, akademi kebidanan dan akademi keperawatan di Sumut cukup banyak dengan jumlah mendekati 100 kampus.
”Sumut pun tercatat sebagai provinsi diluar Pulau Jawa yang memiliki fakultas kedokteran terbanyak dengan tujuh fakultas,” kata Prof Saiful Anwar Matondang PhD.
Hal ini disampaikan kepala LLDikti Sumut saat menghadiri kegiatan wisuda 117 lulusan Fakultas Ilmu Kesehatan Institut Kesehatan Sumatera Utara di Hotel Santikadyandra Medan, pekan lalu.
Wisuda dihadiri Ketua Senat Institut Kesehatan Sumatera Utara Prof H Dr Paul Sirait MM MKes, Dr Ferial Pasha Sirait MSi, pengurus dan pengawas yayasan, senat dan rektor Institut Kesehatan Sumatera Utara serta keluarga wisudawan/wisudawati.
Kepala LLDikti Sumut mengingatkan bahwa spesifikasi kebutuhan rumah sakit, perusahaan kesehatan dan klinik didalam negeri membutuhkan tenaga kesehatan profesional dari lulusan Diploma IV, sarjana terapan atau profesi.
Selain itu, lanjut dia, tenaga kesehatan dari Indonesia juga dibutuhkan dalam jumlah besar untuk bekerja di negara-negara maju seperti Jerman, Perancis dan Jepang serta Timur Tengah seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
”Kenapa demikian? Khususnya di Eropa semakin banyak lansia yang dirawat di panti jompo, panti asuhan, rumah sakit, lembaga agama atau di rumah sendiri. Disana sangat diperlukan tenaga perawat,” katanya.
Untuk menjawab peluang kerja diluar negeri diperlukan peningkatan penguasaan bahasa asing terutama Bahasa Inggris, kemampuan beradaptasi dengan dunia global, menjaga profesi dan standar pelayanan kesehatan.
Untuk itu, kepala LLDikti Sumut mendorong lulusan perguruan tinggi kesehatan dari Sumut meningkatkan kualitas sumber daya manusia, agar bisa bekerja diluar negeri.
”Kementerian Dikbud Ristek memberikan ‘jembatan emas’ kepada agar mahasiswa mampu memiliki profesi yang lebih baik diluar negeri. Memang tidak semua bisa diberangkatkan ke luar negeri,” kata Prof Saiful Anwar Matondang PhD.
Dengan bekerja sebagai tenaga profesional di luar negeri memiliki pendapatan lebih besar. Menurut kepala LLDikti Sumut, hal ini dapat menolong diri sendiri, keluarga dan mendatangkan devisa negara.
Prof Saiful Anwar Matondang PhD juga menceritakan bagaimana anak-anak di India selalu bercita-cita untuk bisa bekerja diluar negeri.
”Untuk bidang kesehatan, saya canangkan kebijakan bahwa lulusan keperawatan, sarjana kesehatan dan dokter dapat bekerja di luar negeri,” katanya.
Ia juga mengapresiasi para wisudawan dan wisudawati karena berkat ketekunan dan kerja keras membawa keberhasilan menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi. Ia meminta alumni dapat berbakti pada masyarakat.
Ketua Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) Sumut Dr H Bahdin Nur Tanjung MM menyebut Institut Kesehatan Sumatera Utara semakin maju dan berpestasi.
Ia juga berterima kasih kepada Rektor Institut Kesehatan Sumatera Utara David Siagian SKM MKes beserta seluruh jajaran yang secara terus menerus mendorong kemajuan perguruan tinggi tersebut.
”Kehadiran kepala LLDikti Sumut pada wisuda 117 lulusan Institut Kesehatan Sumatera Utara menunjukan proses pendidikan dan pembelajaran di Institut Kesehatan Sumatera Utara telah sesuai dengan ketentuan pemerintah,” tegasnya.
Bahdin Nur Tanjung juga sependapat dengan kepala LLDikti Sumut yang terus mendorong semakin banyak tenaga kesehatan dari Sumut yang bekerja diluar negeri. ”Bidan dan perawat dari Indonesia dikenal memiliki keterampilan khusus yakni baik, sopan dan beretika,” kata ketua ABPPTSI Sumut. (dmp)