32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

15 Ribu Anak Bangsa Meninggal karena Narkoba

sumutpos/bagus
Silaturahmi Orangtua Mahasiswa baru Polmed

MEDAN,SUMUTPOS.CO -Perguruan tinggi adalah benteng untuk memerangi dan menghindari tindakan merugikan diri dan melanggar hukum. Seperti penyalahgunaan narkoba, penggunaan cyber berdampak negative, dan tindak pidana korupsi. Hal itu, diungkapkan Direktur Politeknik Medan (Polmed) M Syahruddin ST MT.

Ia meminta, bangsa harus menghindari ancaman tersebut melalui pembentukan karakter kebangsaan kepada setiap anak. “Sebanyak 15.000 anak bangsa meninggal sia-sia karena narkoba. Bahkan, narkoba sekarang sudah di kemas seperti permen. Ada ancaman cyber, korupsi. Kita harapkan di lingkungan ini tidak ada korupsi. Kalau tidak dikelolah dengan baik akan jadi ancaman.

Untuk itu diperlukan mahasiswa yang memiliki karakter kebangsaan yang baik,” kata Syahruddin dalam sambutannya pada pada acara silaturahim antara orangtua mahasiswa baru dengan lembaga-lembaga mitra Politekhnik Negeri Medan di Gedung Serba Guna Polmed, Sabtu (15/9) kemarin.

Ia menilai kampus merupakan wadah untuk membangun dan membentuk karakter secara pribadi mahasiswa itu. Syahruddin mengungkapkan bahwa Polmed pada masa Diklat Bintalfis mahasiswa baru itu dikenalkan dengan kondisi kampus. Termasuk juga struktur organisasi, silabus mata kuliah, hingga unit kegiatan mahasiswa. Selain itu, mereka dibina mentalnya lewat kerja sama aparat Rindam I Bukit Barisan.

“Kita selalu memprioritaskan pembentukan karakter pada mahasiswa baru sebelum memulai perkuliahan. Karena, generasi bangsa harus bisa membela negaranya. Namun, bela negara itukan tidak harus memikul senjata, belajar bersungguh-sungguh juga termasuk bagian dari bela negara. Agar, generasi bangsa menjadi aset negara kedepannya,” jelas Syahruddin.

Untuk itu, Syahruddin menjelaskan mahasiswa dituntut harus memiliki jiwa enterprenership agar bisa menciptakan lapangan kerja. Dengan itu, mahasiswa sudah menyelesaikan akademis tidak mengharapkan dengan pekerjaan yang ada. Tapi, menciptakan pekerjaan untuk membangunan perekonomian sekitarnya.

“Jadi, orangtua mahasiswa tidak salah pilih untuk mengirim anaknya kuliah di Polmed ini. Sebab, Polmed ahlinya untuk mendidik mereka dengan beragam latar belakang yang dimiliki. Selain menanamkan karakter bangsa kepada mahasiswa, juga menanamkan jiwa enterprenership,” tutur Syahruddin.

Menurutnya, selama tiga tahun sesuai dengan program studi yang diambil atau empat tahun untuk program Diploma IV Polmed akan memberikan beragam ilmu dan keterampilan sebagai bekal mahasiswa setelah tamat. Tak hanya itu, mahasiswa juga dibekali dengan praktek langsung di lapangan.

“Pembelajaran yang diberikan Polmed tidak hanya sekadar teori saja, melainkan praktik langsung di lapangan. Kuliah di Polmed paling lama hanya 4 setengah tahun lalu tamat. Itu apabila dalam kondisi sakit yang tak memungkinkan. Lebih dari itu, tidak diperbolehkan. Lain halnya dengan universitas yang memperbolehkan tamat lebih dari 4 tahun.

Makanya, mahasiswa kita bimbing agar cepat tamat dan bekerja,” jelas Syahruddin.

Ketua Ikatan Alumni Polmed, Awaludin Batubara dalam kesempatan tersebut mengatakan, untuk sukses mahasiswa harus benar-benar memahami makna sukses itu sendiri.

“Pertama, kita harus semangat, untuk kuliah walaupun berat. Karena semuanya serba teratur, sistem tidak boleh terlambat. Itulah yang membuat lulusan Polmed sangat gampang diterima di luar. Kemudian harus ulet, punya empati terhadap dosen dan memiliki rasa saling menghargai. Terakhir, kita harus setia pada impiannya. Nah, impian saya dan semua orangtua, kami ingin 2.200 mahasiswa baru yang masuk, yang keluar dari Polmed beberapa tahun kedepan juga harus 2.200 orang,” ucapnya.

Sementara perwakilan Wali Mahasiswa Baru Polmed, Helman Manurung mengakui bahwa Polmed tidak disangsikan lagi untuk menciptakan generasi muda berilmu, berakhlak baik dan berprestasi.

“Memiliki integritas yang baik dimiliki alumni Polmed. Dosen Polmed juga jenius. Adik-adik harus bekerja keras dan belajar dengan baik. Kami berharapkan Polmed menjadi Smartphone. Artinya, dunia dalam satu genggaman. Kalau bisa Polmed dicari orang seperti Smartphone pada umumnya,” kata Helman.

Dalam acara tersebut, tampak hadir Wakil Direktur I Bidang Akademik Nursiah, Wakil Direktur II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Abdul Rahman, Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan Nisfan Bahri, Wakil Direktur IV Bidang Kerja sama Berta Br Ginting, dan beberapa pejabat Polmed lainnya. (gus/azw)

sumutpos/bagus
Silaturahmi Orangtua Mahasiswa baru Polmed

MEDAN,SUMUTPOS.CO -Perguruan tinggi adalah benteng untuk memerangi dan menghindari tindakan merugikan diri dan melanggar hukum. Seperti penyalahgunaan narkoba, penggunaan cyber berdampak negative, dan tindak pidana korupsi. Hal itu, diungkapkan Direktur Politeknik Medan (Polmed) M Syahruddin ST MT.

Ia meminta, bangsa harus menghindari ancaman tersebut melalui pembentukan karakter kebangsaan kepada setiap anak. “Sebanyak 15.000 anak bangsa meninggal sia-sia karena narkoba. Bahkan, narkoba sekarang sudah di kemas seperti permen. Ada ancaman cyber, korupsi. Kita harapkan di lingkungan ini tidak ada korupsi. Kalau tidak dikelolah dengan baik akan jadi ancaman.

Untuk itu diperlukan mahasiswa yang memiliki karakter kebangsaan yang baik,” kata Syahruddin dalam sambutannya pada pada acara silaturahim antara orangtua mahasiswa baru dengan lembaga-lembaga mitra Politekhnik Negeri Medan di Gedung Serba Guna Polmed, Sabtu (15/9) kemarin.

Ia menilai kampus merupakan wadah untuk membangun dan membentuk karakter secara pribadi mahasiswa itu. Syahruddin mengungkapkan bahwa Polmed pada masa Diklat Bintalfis mahasiswa baru itu dikenalkan dengan kondisi kampus. Termasuk juga struktur organisasi, silabus mata kuliah, hingga unit kegiatan mahasiswa. Selain itu, mereka dibina mentalnya lewat kerja sama aparat Rindam I Bukit Barisan.

“Kita selalu memprioritaskan pembentukan karakter pada mahasiswa baru sebelum memulai perkuliahan. Karena, generasi bangsa harus bisa membela negaranya. Namun, bela negara itukan tidak harus memikul senjata, belajar bersungguh-sungguh juga termasuk bagian dari bela negara. Agar, generasi bangsa menjadi aset negara kedepannya,” jelas Syahruddin.

Untuk itu, Syahruddin menjelaskan mahasiswa dituntut harus memiliki jiwa enterprenership agar bisa menciptakan lapangan kerja. Dengan itu, mahasiswa sudah menyelesaikan akademis tidak mengharapkan dengan pekerjaan yang ada. Tapi, menciptakan pekerjaan untuk membangunan perekonomian sekitarnya.

“Jadi, orangtua mahasiswa tidak salah pilih untuk mengirim anaknya kuliah di Polmed ini. Sebab, Polmed ahlinya untuk mendidik mereka dengan beragam latar belakang yang dimiliki. Selain menanamkan karakter bangsa kepada mahasiswa, juga menanamkan jiwa enterprenership,” tutur Syahruddin.

Menurutnya, selama tiga tahun sesuai dengan program studi yang diambil atau empat tahun untuk program Diploma IV Polmed akan memberikan beragam ilmu dan keterampilan sebagai bekal mahasiswa setelah tamat. Tak hanya itu, mahasiswa juga dibekali dengan praktek langsung di lapangan.

“Pembelajaran yang diberikan Polmed tidak hanya sekadar teori saja, melainkan praktik langsung di lapangan. Kuliah di Polmed paling lama hanya 4 setengah tahun lalu tamat. Itu apabila dalam kondisi sakit yang tak memungkinkan. Lebih dari itu, tidak diperbolehkan. Lain halnya dengan universitas yang memperbolehkan tamat lebih dari 4 tahun.

Makanya, mahasiswa kita bimbing agar cepat tamat dan bekerja,” jelas Syahruddin.

Ketua Ikatan Alumni Polmed, Awaludin Batubara dalam kesempatan tersebut mengatakan, untuk sukses mahasiswa harus benar-benar memahami makna sukses itu sendiri.

“Pertama, kita harus semangat, untuk kuliah walaupun berat. Karena semuanya serba teratur, sistem tidak boleh terlambat. Itulah yang membuat lulusan Polmed sangat gampang diterima di luar. Kemudian harus ulet, punya empati terhadap dosen dan memiliki rasa saling menghargai. Terakhir, kita harus setia pada impiannya. Nah, impian saya dan semua orangtua, kami ingin 2.200 mahasiswa baru yang masuk, yang keluar dari Polmed beberapa tahun kedepan juga harus 2.200 orang,” ucapnya.

Sementara perwakilan Wali Mahasiswa Baru Polmed, Helman Manurung mengakui bahwa Polmed tidak disangsikan lagi untuk menciptakan generasi muda berilmu, berakhlak baik dan berprestasi.

“Memiliki integritas yang baik dimiliki alumni Polmed. Dosen Polmed juga jenius. Adik-adik harus bekerja keras dan belajar dengan baik. Kami berharapkan Polmed menjadi Smartphone. Artinya, dunia dalam satu genggaman. Kalau bisa Polmed dicari orang seperti Smartphone pada umumnya,” kata Helman.

Dalam acara tersebut, tampak hadir Wakil Direktur I Bidang Akademik Nursiah, Wakil Direktur II Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Abdul Rahman, Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan Nisfan Bahri, Wakil Direktur IV Bidang Kerja sama Berta Br Ginting, dan beberapa pejabat Polmed lainnya. (gus/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/