JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim memiliki 5 kebijakan untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia.
Kelima kebijakan Mendikbud disampaikan Kepala BKLM Ade Erlangga dalam acara Fasilitasi Hubungan Kehumasan Kemendikbud, Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) di Kuta, Bali, Kamis (14/11).
Adapun kebijakan pertama yaitu, memprioritaskan pendidikan karakter dan pengamalan Pancasila.
Kedua potong semua regulasi yang menghambat terobosan dan peningkatan investasi.
Ketiga, kebijakan pemerintah harus kondusif untuk menggerakkan sektor swasta agar meningkatkan investasi di sektor pendidikan.
Keempat, semua kegiatan pemerintah berorientasi pada penciptaan lapangan kerja dengan mengutamakan pendekatan pendidikan dan pelatihan vokasi yang baru dan inovatif.
Serta kelima, memperkuat teknologi sebagai alat pemerataan baik daerah terpencil maupun kota besar untuk mendapatkan kesempatan dan dukungan yang sama untuk pembelajaran.
“Mudah-mudahan dalam waktu 100 hari ke depan ada hal-hal yang bisa kita rasakan terkait kebijakan-kebijakan yang bisa mendukung apa yang dikehendaki oleh visi dan misi Presiden,” kata Ade Erlangga dikutip dari laman resmi Kemendikbud. (bbs/azw)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim memiliki 5 kebijakan untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia.
Kelima kebijakan Mendikbud disampaikan Kepala BKLM Ade Erlangga dalam acara Fasilitasi Hubungan Kehumasan Kemendikbud, Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) di Kuta, Bali, Kamis (14/11).
Adapun kebijakan pertama yaitu, memprioritaskan pendidikan karakter dan pengamalan Pancasila.
Kedua potong semua regulasi yang menghambat terobosan dan peningkatan investasi.
Ketiga, kebijakan pemerintah harus kondusif untuk menggerakkan sektor swasta agar meningkatkan investasi di sektor pendidikan.
Keempat, semua kegiatan pemerintah berorientasi pada penciptaan lapangan kerja dengan mengutamakan pendekatan pendidikan dan pelatihan vokasi yang baru dan inovatif.
Serta kelima, memperkuat teknologi sebagai alat pemerataan baik daerah terpencil maupun kota besar untuk mendapatkan kesempatan dan dukungan yang sama untuk pembelajaran.
“Mudah-mudahan dalam waktu 100 hari ke depan ada hal-hal yang bisa kita rasakan terkait kebijakan-kebijakan yang bisa mendukung apa yang dikehendaki oleh visi dan misi Presiden,” kata Ade Erlangga dikutip dari laman resmi Kemendikbud. (bbs/azw)