Agak Bosan juga Kita, Kek Gini-gini Aja Sumatera Utara
DINAS Pendidikan Sumut melaksanakan rapat kordinasi pendidikan SMA negeri dan swasta se-Sumut pada 17-20 Februari di SMA Negeri 1 Matauli Pandan, Tapanuli Tengah.
Tema besar rapat kordinasi yang dihadiri antara lain Gubsu Edy Rahmayadi dan Kepala Dinas Pendidikan Sumut tersebut adalah peningkatan kompetensi kepala sekolah dalam manajerial program peserta didik.
Perhelatan akbar untuk satukan persepsi membangun kualitas pendidikan di Sumut ini juga dihadiri sekretaris, kepala bidang, Kacabdis, tenaga ahli, pengawas serta kepala sekolah negeri dan swasta dilingkungan Dinas Pendidikan Sumut dan pihak terkait lainnya.
Salah satu diantara nara sumber yang mendapat perhatian adalah Guru Besar Universitas Negeri Medan (Unimed) Syawal Gultom. Saat memaparkan materinya, ia mengapresiasi pelaksanaan rapat kordinasi karena niat baik gubernur beserta jajaran terkait yang ingin menata dan memperbaiki sekolah-sekolah di Sumut agar lebih baik.
Begitupun, Syawal Gultom kepada Asren Nasution saat ‘diskusi kecil’ sebelum tampil sebagai pemakalah juga sempat mengkritisi kondisi Sumut saat ini. ”Agak bosan juga kita, kek gini-gini aja Sumatera Utara,” katanya sembari mengajak peserta untuk terus melakukan perubahan yang lebih baik.
Tanpa bermaksud menggurui para kepala sekolah dan peserta rapat kordinasi yang telah berpengalaman di sekolah, mantan rektor Unimed mengingatkan perlunya kordinasi untuk menyamakan persepsi dalam membangun pendidikan di Sumut.
Tokoh pendidikan nasional yang juga ketua senat Unimed ini juga menggariskan bahwa sekolah adalah kepala sekolah itu sendiri. ”Kalau kepala sekolah bagus, baguslah sekolah itu. Kalau kepala sekolah buruk, buruklah sekolah tersebut,” katanya.
Guru Besar Unimed ini meminta agar dilakukan perubahan-perubahan yang semakin baik dengan mencontohkan satu hal. ”Kepala sekolah itu datangnya lebih awal dari guru. Kalau ada guru yang datang jam 7, kepala sekolah datang jam 06.45. Kemudian duduk di ruang kelas lalu diskripsi pembelajaran dan lakukan juga monitoring dan evaluasi (monev),” ujarnya.
Mantan kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu (BPSDM-PMP) Kemendikbud juga meminta saat mengajar jangan sebatas sebagai sebuah rutinitas sehingga bisa mengajak anak untuk berpikir, bertindak, bertanggung jawab, merasakan dan peduli.
”Sekolah adalah pusat peradaban yang dibangun lewat berpikir, bertindak dan bertanggung jawab,” tegas Syawal Gultom.
Secara khusus kepada Sumut Pos, Minggu (19/2) sore, Guru Besar Unimed ini mengariskan satu hal. Ada hal yang paling penting dilakukan diawal oleh kepala sekolah. ”Yaitu pemetaan awal tentang profesionalitas guru sehingga tindakan perbaikannya benar-benar sesuai kebutuhan guru dan perubahan mindset,” tegas Syawal Gultom. (dmp)