29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Siapkan Diri Hadapi Revolusi Industri 4.0, Wisuda Unimed Diikuti 1.480 Lulusan

BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos
WISUDA: Sejumlah mahasiswa Unimed foto bersama menjelang prosesi wisuda di Kampus Unimed, Rabu (20/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mahasiswa harus siap menghadapi era revolusi Industri 4.0. Dengan itu, Pemerintah Indonesia merespon dengan mempersiapkan dan merancang road map bertema, Making Indonesia 4.0. Karena itu sebagai strategi memasuki era digital saat ini.

Hal itu diungkap oleh Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof Syawal Gultom saat memberikan kata sambutan dalam acara wisuda di Gedung Serbaguna di Kampus Unimed, Rabu (20/2) pagi.

Ia menjelaskan bahwa mahasiswa juga harus ikut mempersiapkan diri sebagai sumber daya manusia (SDM). “Perubahan tersebut adalah Pendidikan 4.0, yang memanfaatkan teknologi digital dalam proses pembelajaran atau dikenal dengan cyber system,” sebut Syawal.

Syawal menyebutkan, revolusi Industri 4.0 menuntut terjadinya perubahan sistem pendidikan. Di mana, Making Indonesia 4.0 menetapkan arah yang jelas bagi masa depan pembangunan nasional dan memperkuat struktur pembangunan khususnya perindustrian Indonesia, termasuk SDM yang handal serta memiliki keterampilan untuk penguasaan teknologi terkini.

“Untuk pengadaan SDM 4.0 diperlukan perombakan kurikulum pendidikan dengan lebih menekankan pada STEAM (Science, Technology, Engineering, The Art and Mathematics),” kata Syawal.

Selain itu, Syawal meminta adanya penyelarasan kurikulum pendidikan nasional dengan kebutuhan dunia industri dan dunia usaha (DUDI) di masa mendatang. Diperlukan kerja sama dengan pelaku DUDI luar dan dalam negeri untuk meningkatkan kualitas sekolah. “Sekaligus memperbaiki program mobilitas tenaga kerja global untuk memanfaatkan ketersediaan SDM dalam mempercepat transfer kemampuan,” jelasnya.

Syawal mengatakan bagi dunia pendidikan, utamanya berkaitan dengan akses terhadap beragam informasi dan kemudahan untuk membagikan beragam informasi secara cepat, di manapun dan kapanpun. Untuk meraih peluang pasar di era Industri 4.0, Rektor berpesan, agar civitas Unimed peru memperkuat skil.

“Skil yang dibutuhkan saat ini adalah Complex Problem Solving, Critical Thingking, Creativity, People Management, Coordinating with Others, Emotional Intelligence, Judgement and Decision Making, Service Orientation, Negotiation, Cognitive Flexibility,” ujarnya.

Sementara bidang yang diperlukan berdasarkan kebutuhan SDM saat ini adalah Teknologi Informasi, Kepemimpinan dan Social Skills, Learning Skills, dan Kemampuan Berkomunikasi melalui banyak chanel.

“Dengan sentuhan teknologi informasi dan komunikasi berbagai peluang kerja dapat tercipta, sehingga kita tidak hanya sekedar menjadi pencari kerja,” jelas Syawal.

Untuk diketahui, Unimed telah mewisuda 1.480 wisudawan, yang terdiri dari 169 Program Pascasarjana 223 Fakultas Ilmu Pendidikan 252 Fakultas Bahasa dan Seni 150 Fakultas Ilmu Sosial 300 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 120 Fakultas Teknik 118 Fakultas Ilmu Keolahragaan 148 Fakultas Ekonomi. (gus/azw)

BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos
WISUDA: Sejumlah mahasiswa Unimed foto bersama menjelang prosesi wisuda di Kampus Unimed, Rabu (20/2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mahasiswa harus siap menghadapi era revolusi Industri 4.0. Dengan itu, Pemerintah Indonesia merespon dengan mempersiapkan dan merancang road map bertema, Making Indonesia 4.0. Karena itu sebagai strategi memasuki era digital saat ini.

Hal itu diungkap oleh Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof Syawal Gultom saat memberikan kata sambutan dalam acara wisuda di Gedung Serbaguna di Kampus Unimed, Rabu (20/2) pagi.

Ia menjelaskan bahwa mahasiswa juga harus ikut mempersiapkan diri sebagai sumber daya manusia (SDM). “Perubahan tersebut adalah Pendidikan 4.0, yang memanfaatkan teknologi digital dalam proses pembelajaran atau dikenal dengan cyber system,” sebut Syawal.

Syawal menyebutkan, revolusi Industri 4.0 menuntut terjadinya perubahan sistem pendidikan. Di mana, Making Indonesia 4.0 menetapkan arah yang jelas bagi masa depan pembangunan nasional dan memperkuat struktur pembangunan khususnya perindustrian Indonesia, termasuk SDM yang handal serta memiliki keterampilan untuk penguasaan teknologi terkini.

“Untuk pengadaan SDM 4.0 diperlukan perombakan kurikulum pendidikan dengan lebih menekankan pada STEAM (Science, Technology, Engineering, The Art and Mathematics),” kata Syawal.

Selain itu, Syawal meminta adanya penyelarasan kurikulum pendidikan nasional dengan kebutuhan dunia industri dan dunia usaha (DUDI) di masa mendatang. Diperlukan kerja sama dengan pelaku DUDI luar dan dalam negeri untuk meningkatkan kualitas sekolah. “Sekaligus memperbaiki program mobilitas tenaga kerja global untuk memanfaatkan ketersediaan SDM dalam mempercepat transfer kemampuan,” jelasnya.

Syawal mengatakan bagi dunia pendidikan, utamanya berkaitan dengan akses terhadap beragam informasi dan kemudahan untuk membagikan beragam informasi secara cepat, di manapun dan kapanpun. Untuk meraih peluang pasar di era Industri 4.0, Rektor berpesan, agar civitas Unimed peru memperkuat skil.

“Skil yang dibutuhkan saat ini adalah Complex Problem Solving, Critical Thingking, Creativity, People Management, Coordinating with Others, Emotional Intelligence, Judgement and Decision Making, Service Orientation, Negotiation, Cognitive Flexibility,” ujarnya.

Sementara bidang yang diperlukan berdasarkan kebutuhan SDM saat ini adalah Teknologi Informasi, Kepemimpinan dan Social Skills, Learning Skills, dan Kemampuan Berkomunikasi melalui banyak chanel.

“Dengan sentuhan teknologi informasi dan komunikasi berbagai peluang kerja dapat tercipta, sehingga kita tidak hanya sekedar menjadi pencari kerja,” jelas Syawal.

Untuk diketahui, Unimed telah mewisuda 1.480 wisudawan, yang terdiri dari 169 Program Pascasarjana 223 Fakultas Ilmu Pendidikan 252 Fakultas Bahasa dan Seni 150 Fakultas Ilmu Sosial 300 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 120 Fakultas Teknik 118 Fakultas Ilmu Keolahragaan 148 Fakultas Ekonomi. (gus/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/