DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Dosen Universitas Sumatera Utara (USU) melalui Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) menggelar kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) di Desa Rumah Sumbul Kecamatan Sibolangit Kabupaten Delisrdang, Selasa (15/9). Adapun kegiatan utama pada program ini, yakni pendampingan pengembangan desa digital dan pembuatan website desa.
Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari Program Desa Binaan LPPM USU tahun 2023. Kegiatan PPM kali ini dilaksanakan di Kantor Desa Rumah Sumbul, dengan menyerahkan bantuan Laptop kepada pemerintah desa serta berkoordinasi dengan Dinas Kominfo Kabupaten Deliserdang. Hadir pada kegiatan ini Tim Pelaksana Program Desa Binaan LPPM USU yaitu Dr Oding Affandi, Dr Bejo Slamet, Dr Ridwanti Batubara, Harisyah Manurung SHut MSi, serta mahasiswa peserta Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) USU. Sementara itu dari pihak desa hadir Kepala Desa Rumah Sumbul, Sobiran Sembiring beserta jajaran pemerintah desa, dan tokoh masyarakat.
Menurut Koordinator Pelaksana PPM Bidang Pemetaan dan Desa Digital, Dr Bejo Slamet, penyerahan bantuan Laptop ini dimaksudkan agar Desa Rumah Sumbul dapat mengintegrasikan data desa dalam satu tempat yang kemudian data ini dapat diunggah secara online dalam website desa. “Pada saat ini, dengan semakin majunya bidang teknologi dan informasi, sangat penting bagi desa untuk memiliki situs web. Dengan situs web ini, pemerintah desa bisa menyampaikan informasi dengan cepat yang dilakukan secara online. Selain itu, dengan adanya situs web ini maka desa juga bisa merespon dan memberikan pelayanan kepada masyarakat secara lebih cepat.
Dr Bejo lebih lanjut menjelaskan, desa digital adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk mengubah desa-desa atau wilayah pedesaan menjadi komunitas yang lebih terhubung secara digital, memiliki akses ke teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta memanfaatkan potensi teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup dan pembangunan ekonomi mereka. Konsep ini sering kali diterapkan dalam upaya mengurangi kesenjangan digital antara kawasan perkotaan dan pedesaan.
Sementara itu, menurut M Safri Lubis selaku ahli IT pada Program Desa Binaan LPPM USU menambahkan, melalui desa digital berbasis internet ini, desa akan terhubung dengan dunia luar dan bisa mendapatkan informasi seluas-luasnya secara online. Tentu hal ini bisa dimanfaatkan guna mendorong munculnya ide-ide dan inovasi dalam pembangunan desa di berbagi bidang.
“Melaui digitalisasi desa ini, Pemerintah Desa juga bisa melakukan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat secara cepat tanpa harus bertatap muka secara langsung namun bisa dilakukan secara online melalui system yang dibagun pada website desa. Melalui mekanisme ini diharapkan akan terjadi peningkatan akses ke layanan dasar bagi masyarakat sehingga meningkatkan kualitas hidup dan pembangunan berkelanjutan di desa-desa,” beber M Safri.
Kepala Desa Rumah Sumbul Sobiran Sembiring, mengharapakan LPPM USU dapat membantu desa dalam membangun system informasi desa yang bisa mengangkat potensi desa baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia khususnya kearifan lokal yang dimiliki sehingga bisa mendorong tumbuhnya perekonomian desa. “Desa Rumah Sumbul inikan kaya akan potensi sumberdaya alam seperti untuk wisata alam, potensi tumbuhan obat sebagai bahan obat tradisional dan modern, termasuk kearifan local masyarakat yang diterapkan dalam aturan adat untuk menjaga kelestarian lingkungan dan lainnya. Dengan terbukanya informasi potensi desa ini, orang luar sana, utamanya putra asli dari Rumah Sumbul di perantauan, bisa memberi sumbangsih bagi peningkatan pembangunan desa,” kata Sobiran.
Dia berharap, melalui website desa ini, masyarakat juga bisa memamerkan hasil produksi ekonomi kreatif masyarakat dan bisa menampilkan keindahan alam yang ada di desa. “Dengan demikian, masyarakat Desa Rumah Sumbul yang ada di seluruh Indonesia bahkan dunia dapat melihat kondisi kampung asalnya, sehingga muncul semangat dan keinginan untuk berkontribusi dalam pembangunan desa rumah Sumbul,” ujar Sobiran.
Sementara itu, Dr Oding Affandi selaku Ketua Program Desa Binaan LPPM USU menambahkan, pada kegiatan PPM ini juga akan dilakukan pembuatan desain dan rencana jalur wisata berupa tracking dari Dusun 1 (mulai Kantor Desa) menuju ke Rumah Gula. “Setelah tim kami beserta jajaran pemerintah desa dan warga masyarakat melakukan “napak tilas ulang” dengan jalan kaki ke bekas desa awal Rumah Sumbul yang dikenal dengan “Lau Bentuludan” dapat diketahui bahwa sepanjang jalur yang dilalui banyak sekali tempat yang bisa menjadi daya tarik bagi kegiatan wisata alam sehingga menjadi pendorong bagi kehadiran wisatawan terutama yang menyukai wisata HASH (olahraga sekaligus singgah di obyek-obyek wisata). Salah satu hal yang menarik, yaitu jalur atau tracking menuju rumah gula berupa anak tangga yang dikenal dengan “Jalur Wisata Tangga 1000”.
Lebih lanjut Oding juga menyampaikan, bahwa dalam Program Desa Binaan LPPM USU ini, setiap potensi desa yang ada di Desa Rumah Sumbul, baik aspek ekonomi, sosial, budaya, potensi sumberdaya alam dan lain sebagainya akan dibuat titik koordinatnya, dicatat semua informasi dan potensinya untuk selanjutnya akan dipetakan dalama sebuah peta digital berbentuk citra desa dengan resolusi tinggi yang dikenal dengan istilah Data Desa Presisi (DDP) yaitu upaya menghadirkan data yang memiliki tingkat akurasi dan ketepatan tinggi untuk memberikan gambaran kondisi aktual desa. Data diambil, divalidasi, dan diverifikasi oleh warga desa dan dibantu oleh Tim Program Desa Binaan LPPM USU dengan biaya yang terjangkau. (rel/adz)