30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gelar Pengabdian Masyarakat, Fakultas Teknik USU Ubah Minyak Jelantah Jadi Krayon Ramah Lingkungan

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (FT-USU) melalui tim yang diketuai Ir. Gina Cynthia Raphita Hasibuan, S.T., M.Sc., Ph.D., dengan Ir. Muhammad Thoriq Al Fath, S.T., M.T. dan Dr. Ir.Ahmad Perwira Mulia, M.Sc serta 4 orang Mahasiswa Fakultas Teknik USU, melaksanakan pengabdian masyarakat di Yayasan Al Kahfi Medan Amplas pada Sabtu (21/9).

Kegiatan ini, yang dinamakan CRAY-OON (Creating cRAYon from Waste COoking Oil utilisatioN) ini bertujuan untuk mendaur ulang minyak jelantah yang berasal dari dapur yayasan dan rumah tangga di sekitar lokasi yang selama ini dibuang sembarangan dan berpotensi mencemari lingkungan. Minyak jelantah yang sering dianggap hanya sebagai limbah, kini diolah menjadi produk krayon ramah lingkungan.

Melalui kegiatan pengabdian masyarakat, Fakultas Teknik USU mengajak anak-anak Yayasan Al Kahfi Medan Amplas untuk mengubah limbah minyak jelantah menjadi krayon sekaligus meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya pengelolaan limbah dan daur ulang.

“Kami ingin mengajarkan kepada anak-anak bahwa limbah yang selama ini dibuang ternyata bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Dengan cara ini, mereka tidak hanya belajar tentang daur ulang, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga lingkungan,” jelas Ir. Gina Cynthia Raphita Hasibuan, S.T., M.Sc., PhD. selaku ketua tim pengabdian.

Dalam kegiatan ini, belasan krayon berhasil diproduksi dari minyak jelantah yang dikumpulkan. Anak-anak Yayasan Al Kahfi Medan Amplas merasa senang dan bangga bisa berpartisipasi dalam proses pembuatan krayon yang digunakan untuk kegiatan kreatif mereka sehari-hari.

Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) USU, yang secara aktif mendukung implementasi program pengabdian masyarakat di berbagai bidang.

“Kami sangat mengapresiasi program CRAY-OON yang telah memberikan manfaat nyata bagi anak-anak kami, baik dari sisi keterampilan maupun kesadaran lingkungan. Anak-anak tidak hanya mendapatkan krayon untuk belajar, tetapi mereka juga memahami bahwa limbah yang mereka lihat sehari-hari ternyata bisa diolah menjadi produk yang bermanfaat,” ujar perwakilan Yayasan Al Kahfi Medan Amplas.

Melalui penggunaan teknologi inovatif bernama alat CRAY-OON, minyak jelantah yang sebelumnya dianggap tak berguna diubah menjadi krayon berwarna-warni yang aman dan ramah lingkungan. Anak-anak yayasan dilibatkan dalam seluruh proses, mulai dari penyaringan minyak jelantah, mencampurkannya dengan lilin lebah dan pewarna alami, hingga mencetak krayon yang kemudian digunakan untuk kegiatan belajar mengajar mereka sehari-hari.

Dosen Fakultas Teknik USU yang turut serta, Ir. Muhammad Thoriq Al Fath, S.T., M.T, menjelaskan, pemanfaatan minyak jelantah yang diolah menjadi krayon juga memberikan nilai tambah bagi minyak yang selama ini dianggap hanya sebagai limbah. “Program ini menjadi salah satu solusi nyata untuk mengurangi dampak buruk pembuangan minyak jelantah ke lingkungan. Dengan alat CRAY-OON, kami bisa memproduksi krayon berkualitas yang dapat digunakan anak-anak. Anak-anak juga dapat mewarnai buku gambar secara langsung,” ujarnya.

Program CRAY-OON ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek dalam skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Tahun Anggaran 2024. Selain memberikan manfaat lingkungan, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan anak-anak dalam hal kreativitas dan pengelolaan limbah.

Anak-anak Yayasan Al Kahfi Medan Amplas kini tak hanya menggunakan krayon yang mereka hasilkan sendiri dalam kegiatan mewarnai, tetapi juga membagikan pengetahuan tersebut ke keluarga dan teman-teman mereka tentang cara mengelola limbah minyak jelantah dengan lebih baik. Harapannya, program ini dapat memberikan dampak berkelanjutan guna menciptakan generasi mendatang yang sadar akan lingkungan dan mampu menginspirasi lebih banyak orang di komunitas sekitar. (rel/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (FT-USU) melalui tim yang diketuai Ir. Gina Cynthia Raphita Hasibuan, S.T., M.Sc., Ph.D., dengan Ir. Muhammad Thoriq Al Fath, S.T., M.T. dan Dr. Ir.Ahmad Perwira Mulia, M.Sc serta 4 orang Mahasiswa Fakultas Teknik USU, melaksanakan pengabdian masyarakat di Yayasan Al Kahfi Medan Amplas pada Sabtu (21/9).

Kegiatan ini, yang dinamakan CRAY-OON (Creating cRAYon from Waste COoking Oil utilisatioN) ini bertujuan untuk mendaur ulang minyak jelantah yang berasal dari dapur yayasan dan rumah tangga di sekitar lokasi yang selama ini dibuang sembarangan dan berpotensi mencemari lingkungan. Minyak jelantah yang sering dianggap hanya sebagai limbah, kini diolah menjadi produk krayon ramah lingkungan.

Melalui kegiatan pengabdian masyarakat, Fakultas Teknik USU mengajak anak-anak Yayasan Al Kahfi Medan Amplas untuk mengubah limbah minyak jelantah menjadi krayon sekaligus meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya pengelolaan limbah dan daur ulang.

“Kami ingin mengajarkan kepada anak-anak bahwa limbah yang selama ini dibuang ternyata bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Dengan cara ini, mereka tidak hanya belajar tentang daur ulang, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga lingkungan,” jelas Ir. Gina Cynthia Raphita Hasibuan, S.T., M.Sc., PhD. selaku ketua tim pengabdian.

Dalam kegiatan ini, belasan krayon berhasil diproduksi dari minyak jelantah yang dikumpulkan. Anak-anak Yayasan Al Kahfi Medan Amplas merasa senang dan bangga bisa berpartisipasi dalam proses pembuatan krayon yang digunakan untuk kegiatan kreatif mereka sehari-hari.

Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) USU, yang secara aktif mendukung implementasi program pengabdian masyarakat di berbagai bidang.

“Kami sangat mengapresiasi program CRAY-OON yang telah memberikan manfaat nyata bagi anak-anak kami, baik dari sisi keterampilan maupun kesadaran lingkungan. Anak-anak tidak hanya mendapatkan krayon untuk belajar, tetapi mereka juga memahami bahwa limbah yang mereka lihat sehari-hari ternyata bisa diolah menjadi produk yang bermanfaat,” ujar perwakilan Yayasan Al Kahfi Medan Amplas.

Melalui penggunaan teknologi inovatif bernama alat CRAY-OON, minyak jelantah yang sebelumnya dianggap tak berguna diubah menjadi krayon berwarna-warni yang aman dan ramah lingkungan. Anak-anak yayasan dilibatkan dalam seluruh proses, mulai dari penyaringan minyak jelantah, mencampurkannya dengan lilin lebah dan pewarna alami, hingga mencetak krayon yang kemudian digunakan untuk kegiatan belajar mengajar mereka sehari-hari.

Dosen Fakultas Teknik USU yang turut serta, Ir. Muhammad Thoriq Al Fath, S.T., M.T, menjelaskan, pemanfaatan minyak jelantah yang diolah menjadi krayon juga memberikan nilai tambah bagi minyak yang selama ini dianggap hanya sebagai limbah. “Program ini menjadi salah satu solusi nyata untuk mengurangi dampak buruk pembuangan minyak jelantah ke lingkungan. Dengan alat CRAY-OON, kami bisa memproduksi krayon berkualitas yang dapat digunakan anak-anak. Anak-anak juga dapat mewarnai buku gambar secara langsung,” ujarnya.

Program CRAY-OON ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek dalam skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Tahun Anggaran 2024. Selain memberikan manfaat lingkungan, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan anak-anak dalam hal kreativitas dan pengelolaan limbah.

Anak-anak Yayasan Al Kahfi Medan Amplas kini tak hanya menggunakan krayon yang mereka hasilkan sendiri dalam kegiatan mewarnai, tetapi juga membagikan pengetahuan tersebut ke keluarga dan teman-teman mereka tentang cara mengelola limbah minyak jelantah dengan lebih baik. Harapannya, program ini dapat memberikan dampak berkelanjutan guna menciptakan generasi mendatang yang sadar akan lingkungan dan mampu menginspirasi lebih banyak orang di komunitas sekitar. (rel/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/