26 C
Medan
Saturday, October 26, 2024
spot_img

Dosen FT USU Beri Penyuluhan tentang Pengolahan Limbah Perkebunan menjadi Produk Bernilai melalui Budidaya Jamur Merang dan Maggot BSF

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Dosen dan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan skema perintis; Lembaga Pengabdian dan Pelayanan Kepada Masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPPM-USU) yang diputuskan untuk dilaksanakan di Desa Tadukan Raga, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, Deli Serdang, Senin (23/9).

Pengabdian ini diketuai Ilham Perkasa Bako, S.T., M.T. dengan anggota Ir. Rivaldi Sidabutar, S.T., M.T, Ir. Muhammad Thoriq Al Fath, S.T., M.T, dan Ir. Nisaul Fadilah Dalimunthe, S.T. M.Eng, dengan dibantu tiga orang mahasiswa S-1 Fakultas Teknik USU, yakni Johannes Siregar, M. Ziniddin Zidan serta Vandria Alamsyah.

Pengabdian ini mengambil judul “Pemberdayaan Masyarakat Dalam Integrasi Pengolahan Limbah Perkebunan menjadi Produk Bernilai Melalui Budidaya Jamur Merang dan Maggot BSF di Desa Tadukan Raga Kabupaten Deliserdang”. Para dosen serta mahasiswa memberi penyuluhan bagaimana sampah yang banyak terdapat di wilayah sekitar, dapat diolah dan dimanfaatkan untuk digunakan sebagai alternatif pakan ikan dan dapat diuraikan dengan mengunakan larva maggot.

“Sampah merupakan salah satu masalah yang sering dijumpai oleh masyarakat. Namun, nasyarakat masih banyak belum mengetahui bahwa ulat maggot dapat difungsikan untuk menguraikan sampah organik dan ulatnya dapat menjadi pakan alternatif bagi ikan,” kata ketua tim pengabdian Ilham Perkasa Bako, S.T., M.T.

Kegiatan kali ini, kata Ilham, bukan hanya untuk mengurangi sampah yang ada di masyarakat saja, namun diharapkan memberikan wawasan kepada masyarakat sekitar mengenai nilai dari ulat maggot yang masih jarang didengar serta membantu menyelesaikan permasalahan warga.

“Dengan kegiatan pengabdian masyarakat yang baru diselenggarakan ini, diharapkan dapat memberikan wawasan baru dalam Upaya pengelolaan sampah,” harap Ilham.

Acara tersebut dibuka dengan pemaparan materi komprehensif, memberikan wawasan mengenai sampah dan potensi dari ulat maggot yang dapat dimanfaatkan dalam mengelola sampah organik. Pemaparan materi dari dosen serta mahasiswa ini mengundang antusias dan perhatian dari masyarakat setempat.

“Warga setempat sangat antusias dalam mengikuti penyuluhan yang diberikan oleh dosen dan mahasiswa fakultas teknik tersebut. Tidak lupa kami juga mengajak warga setempat untuk ikut dalam tanya jawab ” papar salah satu anggota pengabdian.

Melihat antusias masyarakat mengikuti kegiatan ini, kepala lingkungan setempat berharap, kegiatan yang dilaksanakan para dosen dan mahasiswa Fakultas Teknik USU ini, dapat memberikan wawasan baru kepada warganya. “Mengingat masih jarang sekali teknologi seperti ini digunakan di lingkungan kami, besar harapan kami dengan adanya pengabdian ini dapar meningkatkan perekonomian warga sekitar dan pengetahuan warga tentang pengolahan sampah organik menggunakan ulat maggot BSF,” ucap kepala lingkungan setempat.

Dia menilai, program ini tepat sasaran, mengingat banyaknya masalah tersebut di daerahnya. “Dengan adanya penyuluhan yang dilaksanakan oleh tim USU, diharapkan warga dapat mengolah sampah organik yang terdapat di lingkungan warga dengan ulat maggot BSF yang dapat digunakan serta pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan ulat maggot BSF yang dapat digunakan untuk pakan ikan sekaligus mengurangi limbah sampah yang selama ini menjadi masalah di masyarakat,” pungkasnya. (rel/adz)

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Dosen dan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan skema perintis; Lembaga Pengabdian dan Pelayanan Kepada Masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPPM-USU) yang diputuskan untuk dilaksanakan di Desa Tadukan Raga, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, Deli Serdang, Senin (23/9).

Pengabdian ini diketuai Ilham Perkasa Bako, S.T., M.T. dengan anggota Ir. Rivaldi Sidabutar, S.T., M.T, Ir. Muhammad Thoriq Al Fath, S.T., M.T, dan Ir. Nisaul Fadilah Dalimunthe, S.T. M.Eng, dengan dibantu tiga orang mahasiswa S-1 Fakultas Teknik USU, yakni Johannes Siregar, M. Ziniddin Zidan serta Vandria Alamsyah.

Pengabdian ini mengambil judul “Pemberdayaan Masyarakat Dalam Integrasi Pengolahan Limbah Perkebunan menjadi Produk Bernilai Melalui Budidaya Jamur Merang dan Maggot BSF di Desa Tadukan Raga Kabupaten Deliserdang”. Para dosen serta mahasiswa memberi penyuluhan bagaimana sampah yang banyak terdapat di wilayah sekitar, dapat diolah dan dimanfaatkan untuk digunakan sebagai alternatif pakan ikan dan dapat diuraikan dengan mengunakan larva maggot.

“Sampah merupakan salah satu masalah yang sering dijumpai oleh masyarakat. Namun, nasyarakat masih banyak belum mengetahui bahwa ulat maggot dapat difungsikan untuk menguraikan sampah organik dan ulatnya dapat menjadi pakan alternatif bagi ikan,” kata ketua tim pengabdian Ilham Perkasa Bako, S.T., M.T.

Kegiatan kali ini, kata Ilham, bukan hanya untuk mengurangi sampah yang ada di masyarakat saja, namun diharapkan memberikan wawasan kepada masyarakat sekitar mengenai nilai dari ulat maggot yang masih jarang didengar serta membantu menyelesaikan permasalahan warga.

“Dengan kegiatan pengabdian masyarakat yang baru diselenggarakan ini, diharapkan dapat memberikan wawasan baru dalam Upaya pengelolaan sampah,” harap Ilham.

Acara tersebut dibuka dengan pemaparan materi komprehensif, memberikan wawasan mengenai sampah dan potensi dari ulat maggot yang dapat dimanfaatkan dalam mengelola sampah organik. Pemaparan materi dari dosen serta mahasiswa ini mengundang antusias dan perhatian dari masyarakat setempat.

“Warga setempat sangat antusias dalam mengikuti penyuluhan yang diberikan oleh dosen dan mahasiswa fakultas teknik tersebut. Tidak lupa kami juga mengajak warga setempat untuk ikut dalam tanya jawab ” papar salah satu anggota pengabdian.

Melihat antusias masyarakat mengikuti kegiatan ini, kepala lingkungan setempat berharap, kegiatan yang dilaksanakan para dosen dan mahasiswa Fakultas Teknik USU ini, dapat memberikan wawasan baru kepada warganya. “Mengingat masih jarang sekali teknologi seperti ini digunakan di lingkungan kami, besar harapan kami dengan adanya pengabdian ini dapar meningkatkan perekonomian warga sekitar dan pengetahuan warga tentang pengolahan sampah organik menggunakan ulat maggot BSF,” ucap kepala lingkungan setempat.

Dia menilai, program ini tepat sasaran, mengingat banyaknya masalah tersebut di daerahnya. “Dengan adanya penyuluhan yang dilaksanakan oleh tim USU, diharapkan warga dapat mengolah sampah organik yang terdapat di lingkungan warga dengan ulat maggot BSF yang dapat digunakan serta pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan ulat maggot BSF yang dapat digunakan untuk pakan ikan sekaligus mengurangi limbah sampah yang selama ini menjadi masalah di masyarakat,” pungkasnya. (rel/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/