25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Suka Cerpen dan Puisi

Khairunnisa punya bakat sastra. Siswa kelas XII Akuntansi 1 SMK Jambi ini suka menulis cerita pendek (cerpen) dan mencipta puisi. Bakat ini muncul secara alami sejak SMP.

Dikatakan bakat alami, karena remaja kelahiran Medan 2 Juli 1993 ini mengaku belajar secara otodidak untuk menulis cerpen dan menciptakan puisi. “Sejak duduk di kelas satu SMP saya sudah mulai menulis dan tak ada yang mengajari. Kalimat dan kata-kata itu keluar begitu saja dari kepala saya, seperti satu semangat dan inspirasi,” katanya, Rabu (23/3).

Anak sulung dari 4 bersaudara pasangan M Isa dan Mariati ini juga mengaku selalu mengangkat cerpen yang berada di sekitar ruang lingkup kehidupannya, seperti tentang persahabatan, kesehariannya dan lain sebagainya.
“Namun, saya belum cukup percaya diri untuk mempublikasikan ke media-media. Karena kata mama, kalimat-kalimat atau kata yang saya buat di cerpen atau puisi masih belum sempurna,” ujar Nisa, panggilan akrabnya.
Namun begitu, cerpen yang dihasilkannya telah mencapai 6 judul, dan untuk puisi Ia telah menghasilkan 2 buku tulis yang berisi 42 lembar.

Bakat alami yang dimilikinya ini, lantas tak membuatnya lupa belajar. Alhasil, Nisa dapat membuat bangga sekaligus kesenangan orangtuanya. Sejak kelas X lalu, Ia telah meraih juara kelas, untuk semester pertama juara 1, semester kedua juara 4. Di kelas XI pada kedua semester Nisa meraih juara 1, dan pada kelas XII semester pertama ini Ia juga meraih juara 1. “Mama bilang bersyukurlah dan jangan sombong,” tuturnya menirukan perkataan orangtuanya. (saz)

Nisa juga menceritakan, Ia belajar malam sesudah Salat Isya hingga pukul 21.30 WIB. Terkadang Ia juga menyempatkan belajar pagi setelah Salat Subuh. Namun, cara belajar Nisa sedikit berbeda, karena Ia menyatakan tak bisa belajar terlalu fokus. “Kalau terlalu fokus malah jadi lupa,” katanya.(saz)

Khairunnisa punya bakat sastra. Siswa kelas XII Akuntansi 1 SMK Jambi ini suka menulis cerita pendek (cerpen) dan mencipta puisi. Bakat ini muncul secara alami sejak SMP.

Dikatakan bakat alami, karena remaja kelahiran Medan 2 Juli 1993 ini mengaku belajar secara otodidak untuk menulis cerpen dan menciptakan puisi. “Sejak duduk di kelas satu SMP saya sudah mulai menulis dan tak ada yang mengajari. Kalimat dan kata-kata itu keluar begitu saja dari kepala saya, seperti satu semangat dan inspirasi,” katanya, Rabu (23/3).

Anak sulung dari 4 bersaudara pasangan M Isa dan Mariati ini juga mengaku selalu mengangkat cerpen yang berada di sekitar ruang lingkup kehidupannya, seperti tentang persahabatan, kesehariannya dan lain sebagainya.
“Namun, saya belum cukup percaya diri untuk mempublikasikan ke media-media. Karena kata mama, kalimat-kalimat atau kata yang saya buat di cerpen atau puisi masih belum sempurna,” ujar Nisa, panggilan akrabnya.
Namun begitu, cerpen yang dihasilkannya telah mencapai 6 judul, dan untuk puisi Ia telah menghasilkan 2 buku tulis yang berisi 42 lembar.

Bakat alami yang dimilikinya ini, lantas tak membuatnya lupa belajar. Alhasil, Nisa dapat membuat bangga sekaligus kesenangan orangtuanya. Sejak kelas X lalu, Ia telah meraih juara kelas, untuk semester pertama juara 1, semester kedua juara 4. Di kelas XI pada kedua semester Nisa meraih juara 1, dan pada kelas XII semester pertama ini Ia juga meraih juara 1. “Mama bilang bersyukurlah dan jangan sombong,” tuturnya menirukan perkataan orangtuanya. (saz)

Nisa juga menceritakan, Ia belajar malam sesudah Salat Isya hingga pukul 21.30 WIB. Terkadang Ia juga menyempatkan belajar pagi setelah Salat Subuh. Namun, cara belajar Nisa sedikit berbeda, karena Ia menyatakan tak bisa belajar terlalu fokus. “Kalau terlalu fokus malah jadi lupa,” katanya.(saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/