30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

MAN Tanjung Morawa Gelar Pelatihan Qira’atul Kutub

MEDAN- Dalam upaya mengembalikan pemahaman pembacaan kitab kuning yang mulai ditinggalkan generasi muda Islam, MAN Tanjung Morawa menggelar pelatihan Qira’atul Kutub, Senin (21/11) di Aula MAN Tanjung Morawa.
Acara pelatihan ini dilaksanakan bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Qira’atul Kutub (LP2QK) Sumatera utara.

Kepala MAN Tanjung Morawa Muhammad Asrul, SAg, dalam kata arahan pada pelaksanaan pelatihan mengharapkan, kepada peserta untuk dapat mempraktikkan pada peserta didik sehingga siswa mengenal cara membaca kitab kuning.
“Selain untuk mendalami Bahasa Arab bagi peserta didik kita. Kegiatan ini juga dilakukan untuk mengembalikan kebiasaan siswa yang telah lama ditinggalkan sekaligus menunjang program kementrian agama yakni mengaji magrib,” sebutnya.
Masih menurutnya, kegiatan pelatihan ini dititik beratkan kepada guru studi, agar para peserta didik merasa tertarik mendalami kitab kuning. “Selain bisa menguasai Bahasa Arab, siswa juga akan mampu membaca Al quran dengan baik dan selaras program kementrian agama yang saya maksudkan,” terangnya.

Selain itu, pada pelatihan ini juga, dikenalkan cara cepat membaca dasar-dasar kitab kuning sesuai Ilmu Nahwu dan Sharaf. (uma/mag11)

MEDAN- Dalam upaya mengembalikan pemahaman pembacaan kitab kuning yang mulai ditinggalkan generasi muda Islam, MAN Tanjung Morawa menggelar pelatihan Qira’atul Kutub, Senin (21/11) di Aula MAN Tanjung Morawa.
Acara pelatihan ini dilaksanakan bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Qira’atul Kutub (LP2QK) Sumatera utara.

Kepala MAN Tanjung Morawa Muhammad Asrul, SAg, dalam kata arahan pada pelaksanaan pelatihan mengharapkan, kepada peserta untuk dapat mempraktikkan pada peserta didik sehingga siswa mengenal cara membaca kitab kuning.
“Selain untuk mendalami Bahasa Arab bagi peserta didik kita. Kegiatan ini juga dilakukan untuk mengembalikan kebiasaan siswa yang telah lama ditinggalkan sekaligus menunjang program kementrian agama yakni mengaji magrib,” sebutnya.
Masih menurutnya, kegiatan pelatihan ini dititik beratkan kepada guru studi, agar para peserta didik merasa tertarik mendalami kitab kuning. “Selain bisa menguasai Bahasa Arab, siswa juga akan mampu membaca Al quran dengan baik dan selaras program kementrian agama yang saya maksudkan,” terangnya.

Selain itu, pada pelatihan ini juga, dikenalkan cara cepat membaca dasar-dasar kitab kuning sesuai Ilmu Nahwu dan Sharaf. (uma/mag11)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/