25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Pemberdayaan TBM Berbasis Wirausaha

MEDAN- Konsultan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Plus Mas Raden, Drs Amrin, SH menjadi narasumber Penataan Kelembagaan TBM dan Satuan Pendidikan Non Formal di Hotel Saphire, Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
Amrin menjelaskan program ‘Pemberdayaan TBM Plus Mas Raden Berbasis Wira Usaha Pola Tiga Dimensi’ kepada perwakilan TBM se Indonesia. Menurutnya, pola tiga dimensi dalam pengembangan TBM bertujuan membekali masyarakat dengan cara memberikan kemudahan-kemudahan bahasa bacaan untuk dibaca secara gratis di lokasi TBM. Hal ini, kata Amrin sesuai dengan tuntutan UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kedua, memberi bantuan sosial kepada masjid-masjid di  sekitar TBM, memberi bantuan kepada anak-anak kurang mampu dan hadiah bagi anggota TBM yang berpretasi. Kondisi ini, katanya merupakan aplikasi dari kehidupan beragama yakni memperbanyak amal jariah.

“Jadi dalam melaksanakan kegiatan harus tetap berpedoman dengan agama. Apapun yang kita lakukan kegiatan amal tidak boleh dilupakan. Bantuan yang diberikan TBM Mas Raden tidak terlepas dari sumbangan sukarela anggota TBM yang terlambat mengembalikan buku,” katanya.

Ketiga, melaksanakan usaha ekonomi (wirausaha) dengan mengintegrasikan tujuan pemberdayaan minat baca masyarakat TBM Plus Mas Raden. Hal ini merealiasikan tuntutan Juknik TBM 2006. “Kita independen atau pun swasta. Kalau tidak biaya sendiri maka tidak akan mungkin mengikuti perkembangan khususnya pengadaan buku-buku baru. Makanya harus disesuaikan dengan ekonomi yakni dilinknya antara TBM dengan usaha-usaha yang mampu menopang kelanjutan TBM sehingga TBM bisa berkembang,” katanya.

Di TBM Plus Mas Raden, lanjut Amrin jenis usaha yang dijalankan usaha warung jamu tradisional Nyonya Raden, usaha warung minuman lainnya di TBM Plus Mas Raden sperti kopi, teh, susu, teh manis dan jus lainnya. Selain itu, usaha penjualan buku dan majalan, koran, poster dan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat (pelanggan) dengan harga terjangkau dan kualitas terjamin.

Usaha lain, pemasaran industri rumah tangga maupun jajaran ringan hasil karya anggota TBM. Amrin mengaku pengembangan TBM berbasis wirausaha dengan poga tiga dimensi mampu menjadikan TBM Plus Mas Raden contoh bagi TBM-TBM lainnya. Ke depan, usaha yang akan dikembangkan membuka usaha kafe baca Mas Raden. Andalannya kafe bandrek susu join dengan usaha warung jamu yang sudah ada. Membuka kursus/bimbingan belajar tingkat SD, SMP dan SMA dan melaksanakan  administrasi sistem online. kemudian memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada masyarakat.

tentang lowongan kerja dan meningkatkan gaji karyawan sesuai dengan kemampuan pengelolaan unit produksi TBM.
Amrin mengaku melalui pengelolaan yang baik disertai pemasyarakatannya, TBM akan mampu mencari peluang untuk menunjang kemandirian. Makanya, betapah indahnya TBM berdiri atas dasar dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat.(dra)

MEDAN- Konsultan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Plus Mas Raden, Drs Amrin, SH menjadi narasumber Penataan Kelembagaan TBM dan Satuan Pendidikan Non Formal di Hotel Saphire, Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
Amrin menjelaskan program ‘Pemberdayaan TBM Plus Mas Raden Berbasis Wira Usaha Pola Tiga Dimensi’ kepada perwakilan TBM se Indonesia. Menurutnya, pola tiga dimensi dalam pengembangan TBM bertujuan membekali masyarakat dengan cara memberikan kemudahan-kemudahan bahasa bacaan untuk dibaca secara gratis di lokasi TBM. Hal ini, kata Amrin sesuai dengan tuntutan UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kedua, memberi bantuan sosial kepada masjid-masjid di  sekitar TBM, memberi bantuan kepada anak-anak kurang mampu dan hadiah bagi anggota TBM yang berpretasi. Kondisi ini, katanya merupakan aplikasi dari kehidupan beragama yakni memperbanyak amal jariah.

“Jadi dalam melaksanakan kegiatan harus tetap berpedoman dengan agama. Apapun yang kita lakukan kegiatan amal tidak boleh dilupakan. Bantuan yang diberikan TBM Mas Raden tidak terlepas dari sumbangan sukarela anggota TBM yang terlambat mengembalikan buku,” katanya.

Ketiga, melaksanakan usaha ekonomi (wirausaha) dengan mengintegrasikan tujuan pemberdayaan minat baca masyarakat TBM Plus Mas Raden. Hal ini merealiasikan tuntutan Juknik TBM 2006. “Kita independen atau pun swasta. Kalau tidak biaya sendiri maka tidak akan mungkin mengikuti perkembangan khususnya pengadaan buku-buku baru. Makanya harus disesuaikan dengan ekonomi yakni dilinknya antara TBM dengan usaha-usaha yang mampu menopang kelanjutan TBM sehingga TBM bisa berkembang,” katanya.

Di TBM Plus Mas Raden, lanjut Amrin jenis usaha yang dijalankan usaha warung jamu tradisional Nyonya Raden, usaha warung minuman lainnya di TBM Plus Mas Raden sperti kopi, teh, susu, teh manis dan jus lainnya. Selain itu, usaha penjualan buku dan majalan, koran, poster dan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat (pelanggan) dengan harga terjangkau dan kualitas terjamin.

Usaha lain, pemasaran industri rumah tangga maupun jajaran ringan hasil karya anggota TBM. Amrin mengaku pengembangan TBM berbasis wirausaha dengan poga tiga dimensi mampu menjadikan TBM Plus Mas Raden contoh bagi TBM-TBM lainnya. Ke depan, usaha yang akan dikembangkan membuka usaha kafe baca Mas Raden. Andalannya kafe bandrek susu join dengan usaha warung jamu yang sudah ada. Membuka kursus/bimbingan belajar tingkat SD, SMP dan SMA dan melaksanakan  administrasi sistem online. kemudian memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada masyarakat.

tentang lowongan kerja dan meningkatkan gaji karyawan sesuai dengan kemampuan pengelolaan unit produksi TBM.
Amrin mengaku melalui pengelolaan yang baik disertai pemasyarakatannya, TBM akan mampu mencari peluang untuk menunjang kemandirian. Makanya, betapah indahnya TBM berdiri atas dasar dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat.(dra)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/