DELISERDANG, SUMUTPOS.CO- Susu kambing memiliki kandungan laktosa yang lebih rendah dibandingkan susu sapi, sehingga bisa dikonsumsi bagi orang yang intoleransi laktosa.
Sayangnya, banyak masyarakat yang kurang berminat mengkonsumsi susu kambing. Hal ini menjadi permasalahan utama yang dihadapi para peternak susu kambing.
Menyikapi masalah ini, dosen Fakultas Pertanian USU melakukan pengabdian masyarakat di Rumah Produksi Susu Kambing Peternak Milenial, Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, pada 22 Juni 2024.
Pengabdian masyarakat yang mengangkat tema “Inovasi Teknologi Pengolahan Susu Kambing Menjadi Es Krim” ini diketuai Ir. Achmad Sadeli, S.Pt., M.Sc., IPM., ASEAN.Eng yang merupakan Dosen Prodi Peternakan Fakultas Pertanian USU, dengan anggota Dr. Nevy Diana Hanafi, S.Pt., M.Si dan Dr. Ir. Ma’ruf Tafsin, M.Si,. IPM. Kegiatan ini dihadiri Ketua Komunitas Peternak Milenial, Roko Priono dan anggota Komunitas Peternak Milenial.
Ir. Achmad Sadeli, S.Pt., M.Sc., IPM., ASEAN.Eng dalam paparannya menyampaikan, pemanfaatan susu kambing sebagai es krim bisa dijadikan salah satu alternatif produk olahan, sehingga hasil susu yang dihasilkan komunitas peternak milenial yang mencapai 100 liter tiap harinya dapat diolah.
“Selain itu susu kambing memiliki kelebihan yaitu kandungan laktosa susunya lebih rendah dibandingkan susu sapi, sehingga bisa dijadikan masyarakat yang memiliki intoleran laktosa untuk mengkonsumsinya,” beber Achmad Sadeli.
Apalagi, kata Achmad Sadeli, saat ini permasalahan utama yang dihadapi peternak susu kambing adalah kurangnya minat masyarakat untuk mengkonsumsi susu kambing. Sehingga diharapkan, dengan diolah menjadi es krim bisa meningkatkan minat masyarakat untuk mengkonsumsi susu kambing.
“Dimana kita ketahui, es krim disukai oleh seluruh lapisan umur, karena memiliki rasa yang enak dengan tekstur yang lembut dan segar. Selain itu, pengolahan susu sebagai es krim ini juga dapat divariasi dengan penambahan rasa seperti vanila, cokelat, strawberry dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, tim pengabdian juga mentransfer ilmu berupa bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan untuk es krim dan juga mesin pembuat es krim, sehingga komunitas peternak milenial dapat mengolah es krim dengan lebih cepat dan kualitas yang terjamin. Adapun mesin es krim yang diserahkan dapat mengolah 8 liter susu dalam waktu 15 menit sudah menjadi es krim. (rel/adz)