31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Gelar Seminar Anti-Bullying, SMAN 15 Medan Gandeng IZI Sumut

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bullying atau perundungan di lingkungan sekolah semakin banyak dan mengkhawatirkan. Bahkan, sudah ada korban tewas bunuh diri akibat tidak tahan terus-menerus dibully oleh kawan-kawannya, seperti yang pernah terjadi di Jakarta Timur, tahun 2020 silam.

Menyikapi kondisi tersebut, SMA Negeri 15 Medan berkolaborasi dengan IZI Sumatera Utara menggelar Seminar Anti-Bullying di aula sekolah tersebut, Jalan Sekolah Pembangunan Nomor 7, Medan Sunggal, Jumat (24/2). Kepala SMAN 15 Medan, Gokman Sianturi SPd MSi mengatakan, seminar ini sangat penting agar tidak adalagi perundungan di lingkungan SMAN 15. “Karena efek perundungan ini dapat ‘membunuh’ perkembangan anak-anak kita,” kata Gokman.

Disampaikannya, dari total 1.036 siswa SMA Negeri 15, hanya 100 siswa saja yang bisa ikut seminar ini. “Makanya saya pastikan, anda adalah siswa yang beruntung dapat mengikuti seminar hari ini,” ujarnya.

Gokman juga mengucapkan terima kasih kepada IZI Sumatera Utara dan ini merupakan kerjasama tahun kedua. “Kami sangat welcome karena IZI Sumut, lembaga resmi yang sudah memiliki izin dari pemerintah,” sebutnya.

Menurut Gokman, seminar ini sangat relevan dengan semangat Menteri Pedidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudritek), Nadiem Makarim yang menyebutkan, ada tiga dosa dalam pendidikan kita, yakni bullying, intoleransi, dan kekerasan, termasuk kekerasan seksual baik fisik maupun verbal. “Maka dari itu, dosa pertama bullying harus kita hapus,” pungkasnya.

Sedangkan Kepala IZI Sumatera Utara Abu Daud SH mengatakan, seminar hari ini adalah kolaborasi IZI Sumut bersama SMAN 15 Medan. “Seminar ini bertujuan untuk menghadirkan kesadaran terhadap anti bullying, sekaligus sebagai rasa tanggung kawab kami sebagai sebuah lembaga sosial agar tidak ada lagi perundungan di lingkungan sekolah,” ujarnya.

Shanaz Salsabila, Duta Genre Sumatera Utara yang hadir sebagai pembicara pada seminar ini, menjelaskan tentang bullying atau perundungan. Menurut Shanaz , bullying sangat merugikan korban maupun pelakunya. “Korban bullying bisa sampai bunuh diri karena depresi dan pelaku bisa sampai dipenjarakan,” jelasnya.

Seminar kali ini juga dibarengi dengan pemberian tali asih kepada para siswa SMAN 15 Medan yang membutuhkan. Tali asih langsung diberikan kepala Sekolah SMAN 15 Medan oleh Gokman Sianturi kepada siswa. (rel/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Bullying atau perundungan di lingkungan sekolah semakin banyak dan mengkhawatirkan. Bahkan, sudah ada korban tewas bunuh diri akibat tidak tahan terus-menerus dibully oleh kawan-kawannya, seperti yang pernah terjadi di Jakarta Timur, tahun 2020 silam.

Menyikapi kondisi tersebut, SMA Negeri 15 Medan berkolaborasi dengan IZI Sumatera Utara menggelar Seminar Anti-Bullying di aula sekolah tersebut, Jalan Sekolah Pembangunan Nomor 7, Medan Sunggal, Jumat (24/2). Kepala SMAN 15 Medan, Gokman Sianturi SPd MSi mengatakan, seminar ini sangat penting agar tidak adalagi perundungan di lingkungan SMAN 15. “Karena efek perundungan ini dapat ‘membunuh’ perkembangan anak-anak kita,” kata Gokman.

Disampaikannya, dari total 1.036 siswa SMA Negeri 15, hanya 100 siswa saja yang bisa ikut seminar ini. “Makanya saya pastikan, anda adalah siswa yang beruntung dapat mengikuti seminar hari ini,” ujarnya.

Gokman juga mengucapkan terima kasih kepada IZI Sumatera Utara dan ini merupakan kerjasama tahun kedua. “Kami sangat welcome karena IZI Sumut, lembaga resmi yang sudah memiliki izin dari pemerintah,” sebutnya.

Menurut Gokman, seminar ini sangat relevan dengan semangat Menteri Pedidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudritek), Nadiem Makarim yang menyebutkan, ada tiga dosa dalam pendidikan kita, yakni bullying, intoleransi, dan kekerasan, termasuk kekerasan seksual baik fisik maupun verbal. “Maka dari itu, dosa pertama bullying harus kita hapus,” pungkasnya.

Sedangkan Kepala IZI Sumatera Utara Abu Daud SH mengatakan, seminar hari ini adalah kolaborasi IZI Sumut bersama SMAN 15 Medan. “Seminar ini bertujuan untuk menghadirkan kesadaran terhadap anti bullying, sekaligus sebagai rasa tanggung kawab kami sebagai sebuah lembaga sosial agar tidak ada lagi perundungan di lingkungan sekolah,” ujarnya.

Shanaz Salsabila, Duta Genre Sumatera Utara yang hadir sebagai pembicara pada seminar ini, menjelaskan tentang bullying atau perundungan. Menurut Shanaz , bullying sangat merugikan korban maupun pelakunya. “Korban bullying bisa sampai bunuh diri karena depresi dan pelaku bisa sampai dipenjarakan,” jelasnya.

Seminar kali ini juga dibarengi dengan pemberian tali asih kepada para siswa SMAN 15 Medan yang membutuhkan. Tali asih langsung diberikan kepala Sekolah SMAN 15 Medan oleh Gokman Sianturi kepada siswa. (rel/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/