MEEDAN, SUMUTPOS.CO – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 8 Medan menggelar Upacara Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dengan tema, “Bergerak Bersama, Rayakan Merdeka Belajar” yang berlangsung penuh haruh dan bahagia.
Kepala SMA Negeri 8 Medan Dra Rosmaida Asianna Purba, MSi dalam arahannya menyampaikan pidato Mentri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim pada Peringatan HGN ke- 78 yang diperingati di 25 November 2023, menyebut agar mewujudkan Merdeka Belajar.
“Ibu dan Bapak guru di seluruh Indonesia yang senantiasa saya banggakan,
tahun ini mungkin menjadi tahun terakhir saya merayakan Hari Guru Nasional sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Hal ini membuat saya merasa sedih, karena saya pasti akan rindu bertemu dengan Ibu dan Bapak semua. Tapi di balik itu, tersimpan rasa yakin dan optimis yang sangat kuat dalam benak saya,” kata Kepala SMA Negeri 8 Medan kepada wartawan, Senin (27/11/2023).
Ia meyakini, bahwa tenaga pengajar SMAN 8 Medan, sebagai nahkoda tidak mau membalikkan lagi arah dari kapal Merdeka Belajar.
“Saya optimis bahwa semua pendidik di seluruh Indonesia masih akan terus bergerak mewujudkan Merdeka Belajar. Keyakinan ini tumbuh dan hal-hal yang berhasil kita capai bersama dalam empat tahun terakhir,” tutur Rosmaida yang beberapa waktu lalu mendapat apresiasi Ikatan Alumni SMAN 8 Medan atas keberhasilannya memberikan dampak positif di sekolah.
Pada tahun pertama Merdeka Belajar, imbuh Rosmaida, menghapus Ujian Nasional dan memberi kepercayaan kepada guru untuk menilai hasil belajar muridnya. Lalu, menerapkan Asesmen Nasional agar berfokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan. Lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi serta karakter murid.
Lebih jauh diuraikannya, di tahun berikutnya, pihaknya meluncurkan Kurikulum Merdeka. Jika Asesmen Nasional mengukur tujuan perubahan, Kurikulum Merdeka memberikan petunjuk jalan mencapai tujuan itu.
“Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang ditunggu-tunggu para guru, karena tidak hanya meringankan beban murid berkat pengurangan pada jumlah materi, dan penekanan pada pemahaman yang mendalam, tetapi juga memerdekakan guru untuk mengolah kreativitasnya dan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan murid,” ungkapnya.
Diterangkannya, ruang untuk belajar dan berbagi di antara sesama guru juga kini semakin luas dengan adanya platform Merdeka Mengajar. Jutaan guru di seluruh Indonesia sekarang saling terhubung, saling belajar, dan menginspirasi satu sama lain dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
Selanjutnya, imbuh Rosmaida lagi, terobosan besar kita hadirkan dengan meluncurkan Pendidikan Guru Penggerak. Program ini berbeda dari pelatihan guru yang sudah ada sebelumnya, karena tujuannya untuk mendorong lahirnya generasi baru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang mampu memimpin perubahan nyata.
Terakhir, yang juga sangat membahagiakan adalah kita sudah semakin dekat untuk mencapai target satu juga ASN PPPK guru memenuhi kebutuhan guru, dan tentunya meningkatkan kesejahteraan para pendidik.
“Ibu dan Bapak guru yang saya hormati, semua ini membuat saya percaya bahwa Hari Guru Nasional tahun ini bukanlah salam perpisahan. Sebaliknya, peringatan Hari Guru Nasional tahun ini adalah penanda kesatuan tekad kita untuk mengakselerasi kemajuan sistem pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, mari kita rayakan hari ini dengan semangat untuk terus melaju ke depan, dengan derap langkah serentak melanjutkan gerakan Merdeka Belajar,” pungkas Asianna membacakan pidato Mentri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (man/ram)