25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Jangan Remehkan Diare

MEDAN-Tingkat kematian akibat penyakit diare kecil relatif di bawah 1  persen, tapi hal itu tak bisa dipandang remeh karena penyakit itu bisa mewabah di satu kawasan dan menimbulkan kematian bila tak segera ditangani.
Seperti terungkap dalam buku ilmu kesehatan yang ditulis DR dr Umar Zein Sp PD DTM&H KPTI. Buku itu banyak membahas tentang diare akut, permasalahan dan pencegahan serta pengobatannya.

“Kasusnya memang kecil, masih di bawah 1 persen, tapisecara umum kasusnya 22 sampai 25 episode atau satu orang bisa mengalaminya beberapa kali per 1000 orang per tahun di Indonesia,” kata pengamat kesehatan, dr Umar Zein, Minggu (29/5).

Dokter spesialis penyakit dalam khusus penyakit tropik itu menyebutkan, diare berat bisa menyebabkan kematian seperti hypopolemik shock atau kekurangan cairan yang banyak, sehingga menyebabkan kekurangan sirkulasi udara dan gangguan fungsi organ tubuh.

“Selama ini banyak diare diberi antibiotik, padahal bisa sembuh sendiri dengan mengganti cairan yang hilang dengan banyak minum,” ujarnya.

Dia menjelaskan, penyakit diare ada dua yaitu infeksi pada orang dewasa dan non infeksi  yang disebabkan virus. Sedangkan untuk penularannya, bisa melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri penyebab diare yaitu E choli (Erserichia Coli) dan beberapa jenis bakteri lainnya serta beberapa jenis cacing.
“Virus penyakit diare ini bisa masuk ke makan dan minuman yang tercemar, maka harus membiasakan hidup sehat dengan mencuci tangan sebelum makan,” sebutnya. (mag-7)

MEDAN-Tingkat kematian akibat penyakit diare kecil relatif di bawah 1  persen, tapi hal itu tak bisa dipandang remeh karena penyakit itu bisa mewabah di satu kawasan dan menimbulkan kematian bila tak segera ditangani.
Seperti terungkap dalam buku ilmu kesehatan yang ditulis DR dr Umar Zein Sp PD DTM&H KPTI. Buku itu banyak membahas tentang diare akut, permasalahan dan pencegahan serta pengobatannya.

“Kasusnya memang kecil, masih di bawah 1 persen, tapisecara umum kasusnya 22 sampai 25 episode atau satu orang bisa mengalaminya beberapa kali per 1000 orang per tahun di Indonesia,” kata pengamat kesehatan, dr Umar Zein, Minggu (29/5).

Dokter spesialis penyakit dalam khusus penyakit tropik itu menyebutkan, diare berat bisa menyebabkan kematian seperti hypopolemik shock atau kekurangan cairan yang banyak, sehingga menyebabkan kekurangan sirkulasi udara dan gangguan fungsi organ tubuh.

“Selama ini banyak diare diberi antibiotik, padahal bisa sembuh sendiri dengan mengganti cairan yang hilang dengan banyak minum,” ujarnya.

Dia menjelaskan, penyakit diare ada dua yaitu infeksi pada orang dewasa dan non infeksi  yang disebabkan virus. Sedangkan untuk penularannya, bisa melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri penyebab diare yaitu E choli (Erserichia Coli) dan beberapa jenis bakteri lainnya serta beberapa jenis cacing.
“Virus penyakit diare ini bisa masuk ke makan dan minuman yang tercemar, maka harus membiasakan hidup sehat dengan mencuci tangan sebelum makan,” sebutnya. (mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/