30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Butuh 3.500 Sarjana untuk Mengajar

Unimed Dapat 250 Kuota

MEDAN-Sebagai upaya penye-diaan guru di daerah tertinggal, Kementrian Pen-didikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)  membuka program Sarjana Mendidik 3T (SM-3T) yakni daerah terdalam, tertinggal dan terluar di Indonesia.
Program tersebut membutuh-kan 3.500 sarjana pendidikan yang akan diterjunkan untuk mengajar di daerah terpencil.

Dalam hal ini Universitas Negeri Medan sebagai lembaga pend-idikan tenaga kependidikan (LPTK) mendapatkan kuota 250 sarjana, dari  17 program pen-didikan untuk mendidik di dua Kabupaten yakni Simeulue dan Aceh Barat.

“Sebenarnya ada delapan kabupaten yang mejadi sasaran program ini, namun untuk quota Unimed akan dikirimkan 150 calon pendidik di Simelue dan 100 orang calon pendidik di Aceh Barat,” ungkap Pembantu Rektor I Unimed, Khairil Ansari di ruang rektorat Unimed, Jumat kemarin.
Untuk sistem pelaksanaannya, bilang Ansari, sebelum di-berangkatkan para calon pendidik nantinya akan men-dapatkan pembekalan selama 12 hari sesuai prodi yang di-milikinya.

Selain itu para peserta juga diberikan penyiapan psikologi dan melatih karakter dan kepra-mukaan. “Harapan peme-rintah ke depannya, setelah melakukan pendidikan di daerah yang telah ditentukan untuk sarjana pendidik selama set-ahun, selanjutnya para pendidik ini juga nantinya akan mendapat-kan pendidikan prof-esi guru selama satu tahun. Yang mana setelah mengikuti pendidikan profesi guru, peme-rintah akan berupaya membuat kebijakan agar para pendidik ini nantinya akan tetap mengabdi di kabupaten tersebut dalam jangka panjang,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Program Sarjana Mendidik di Daerah 3T (SM-3T) di Sumut, Lisyanto, menam-bahkan, program ini dibuka untuk 17 program studi sejak 24 Oktober sampai 5 November 2011.

Program ini juga dilaksanakan karena banyak sekolah yang ada di beberapa kabupaten terde-pan, tertinggal, dan terbelakang masih kekurangan guru, bahkan tidak ada gurunya..
“Untuk pelaksanaan program-nya, pemerintah menyiapkan beasiswa sebesar Rp2 juta per-bulannya untuk biaya tempat tinggal. Mereka akan ber-koordinasi dengan dinas pendidikan setempat. Setelah setahun mengikuti program ini, maka guru-guru itu akan mengikuti kuliah atau pen-didikan profesi guru selama setahun yang secara langsung akan menjadi Pegawai Negeri Sipil dan mendapat tunjangan dua upah gaji karena dianggap telah mengabdi di sekolah yang terletak di daerah tertinggal,” katanya.

Untuk mengikuti program tersebut lanjutnya, ada beberapa syarat yang harus dilengkapi. Para calon pendidik diantaranya yakni, Sarjana Pendidikan lulusan 2008-2011, serta termasuk dalam 17 prodi yang ditentukan. Menyiapkan foto copy ijazah dan transkrip IP minimal 2,5, Surat Sehat Dokter, foto copy KTP, pas foto warna 4X6 dua lembar, belum menikah dan tidak boleh menikah selama mengikuti program. Selain itu memiliki Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), tidak terlibat narkoba dan untuk pendaftarannya langsung ke-pada Pembantu Pektor I Unimed. (uma)

Unimed Dapat 250 Kuota

MEDAN-Sebagai upaya penye-diaan guru di daerah tertinggal, Kementrian Pen-didikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)  membuka program Sarjana Mendidik 3T (SM-3T) yakni daerah terdalam, tertinggal dan terluar di Indonesia.
Program tersebut membutuh-kan 3.500 sarjana pendidikan yang akan diterjunkan untuk mengajar di daerah terpencil.

Dalam hal ini Universitas Negeri Medan sebagai lembaga pend-idikan tenaga kependidikan (LPTK) mendapatkan kuota 250 sarjana, dari  17 program pen-didikan untuk mendidik di dua Kabupaten yakni Simeulue dan Aceh Barat.

“Sebenarnya ada delapan kabupaten yang mejadi sasaran program ini, namun untuk quota Unimed akan dikirimkan 150 calon pendidik di Simelue dan 100 orang calon pendidik di Aceh Barat,” ungkap Pembantu Rektor I Unimed, Khairil Ansari di ruang rektorat Unimed, Jumat kemarin.
Untuk sistem pelaksanaannya, bilang Ansari, sebelum di-berangkatkan para calon pendidik nantinya akan men-dapatkan pembekalan selama 12 hari sesuai prodi yang di-milikinya.

Selain itu para peserta juga diberikan penyiapan psikologi dan melatih karakter dan kepra-mukaan. “Harapan peme-rintah ke depannya, setelah melakukan pendidikan di daerah yang telah ditentukan untuk sarjana pendidik selama set-ahun, selanjutnya para pendidik ini juga nantinya akan mendapat-kan pendidikan prof-esi guru selama satu tahun. Yang mana setelah mengikuti pendidikan profesi guru, peme-rintah akan berupaya membuat kebijakan agar para pendidik ini nantinya akan tetap mengabdi di kabupaten tersebut dalam jangka panjang,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Program Sarjana Mendidik di Daerah 3T (SM-3T) di Sumut, Lisyanto, menam-bahkan, program ini dibuka untuk 17 program studi sejak 24 Oktober sampai 5 November 2011.

Program ini juga dilaksanakan karena banyak sekolah yang ada di beberapa kabupaten terde-pan, tertinggal, dan terbelakang masih kekurangan guru, bahkan tidak ada gurunya..
“Untuk pelaksanaan program-nya, pemerintah menyiapkan beasiswa sebesar Rp2 juta per-bulannya untuk biaya tempat tinggal. Mereka akan ber-koordinasi dengan dinas pendidikan setempat. Setelah setahun mengikuti program ini, maka guru-guru itu akan mengikuti kuliah atau pen-didikan profesi guru selama setahun yang secara langsung akan menjadi Pegawai Negeri Sipil dan mendapat tunjangan dua upah gaji karena dianggap telah mengabdi di sekolah yang terletak di daerah tertinggal,” katanya.

Untuk mengikuti program tersebut lanjutnya, ada beberapa syarat yang harus dilengkapi. Para calon pendidik diantaranya yakni, Sarjana Pendidikan lulusan 2008-2011, serta termasuk dalam 17 prodi yang ditentukan. Menyiapkan foto copy ijazah dan transkrip IP minimal 2,5, Surat Sehat Dokter, foto copy KTP, pas foto warna 4X6 dua lembar, belum menikah dan tidak boleh menikah selama mengikuti program. Selain itu memiliki Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), tidak terlibat narkoba dan untuk pendaftarannya langsung ke-pada Pembantu Pektor I Unimed. (uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/