MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dosen Politeknik Negeri Medan (Polmed) meningkatkan produksi dan pengelolaan keuangan UMKM. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Adapun dosen yang melakukan pengabdian, M Rikwan Effendi S Manik SE ME, Siti Asnida Nofianna SS MHum, Drs Kusumadi MT, dan Rizki Syahputra SE MSi. Sedangkan UMKM yang menjadi sasaran, salah satunya Medan Outdoor Equipment di kawasan Jalan Rawa Cangkuk IV, Komplek Puri Bromo Asri, Medan Denai. UMKM ini bergerak di bidang usaha penjualan tenda offroad.
Ketua tim pengabdian, M Rikwan Effendi S Manik menjelaskan, upaya meningkatkan produksi dengan memberikan sejumlah peralatan pendukung usaha. Peralatan yang diberikan berupa mesin jahit tenda, bor duduk, mesin las dan mesin potong.
Tak hanya peralatan, pelaku usaha tersebut juga diberikan pelatihan cara penggunaannya untuk memastikan pemanfaatan secara efektif. “Dengan adanya kelengkapan peralatan ini, efisiensi produksi meningkat dan UMKM dapat merespon permintaan pasar lebih cepat dan lebih efisien,” ujar Rikwan, Selasa (31/10/2023).
Dia mengungkapkan, sebelum adanya peralatan tersebut, kemampuan produksi UMKM ini hanya mampu menghasilkan dua tenda dalam satu bulan. Namun, setelah adanya peralatan ini ternyata dapat memproduksi empat tenda offroad dalam satu bulan. “Dengan demikian, terjadi sebuah peningkatan yang signifikan. Hanya saja, UMKM tersebut membutuhkan tenaga kerja agar dapat berproduktivitas secara lebih baik lagi,” ungkap Rikwan.
Setelah hasil produksi meningkat, lanjut dia, tim pengabdian membimbing pelaku usaha ini melakukan branding terkait dengan produknya. Tim memberikan sebuah pelatihan kecil sehubungan dengan upaya untuk meningkatkan kemampuan daya beli yang dimiliki konsumen. “Strategi branding yang terarah diterapkan dengan dukungan tim pemasaran. Kami membantu UMKM untuk membangun identitas merek yang kuat, serta memberikan pelatihan tentang pemasaran digital dan peningkatan kehadiran online. UMKM kini memiliki profil online yang lebih menarik dan konsisten, menciptakan hubungan yang lebih baik dengan pelanggan dan meningkatkan kepercayaan konsumen,” terang Rikwan.
Lebih jauh dia mengatakan, tim pengabdian juga memberikan bimbingan dalam upaya peningkatan nilai jual produk. “Melalui analisis pasar yang cermat, kami berhasil mengidentifikasi potensi peningkatan nilai jual produk UMKM ini. Perubahan desain produk dan peningkatan kualitas telah diterapkan, sehingga menghasilkan produk yang lebih menarik bagi konsumen. Karena itu, workshop dan pelatihan teknis dilakukan untuk memastikan pekerja UMKM mampu mengimplementasikan perubahan ini dengan baik dan memahami pentingnya standar kualitas tinggi,” sebutnya.
Rikwan menuturkan, selain aspek produksi dan pemasaran, tim pengabdian turut memberikan pemahaman mendalam tentang pengelolaan keuangan. Pemahaman ini diberikan lewat workshop intensif mengenai manajemen keuangan, seperti memberikan pemilik UMKM pengetahuan praktis dalam mengelola pendapatan, pengeluaran, dan perencanaan keuangan jangka panjang. “Dengan penekanan pada efisiensi pengeluaran dan alokasi dana yang cerdas, UMKM dapat mengoptimalkan sumber daya finansial mereka, menciptakan dasar yang kuat untuk pertumbuhan bisnis berkelanjutan,” tandasnya. (rel/azw)