26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Demokrat Condong ke Prabowo-Hatta

JAKARTA- Susai rapat pimpinan nasional pada 18 Mei 2014 menyatakan posisi Partai Demokrat netral dan tak mendukung salah satu capres-cawapres secara formal, tetapi bukan berarti tidak ada pilihan. Dari pemaparan visi misi capres-cawapres Prabowo-Hatta, di Hotel Sahid Jakarta, Minggu (1/6), posisi Partai Demokrat langsung condong ke pasangan nomor urut pertama ini. Alasannya, kesamaan platform.

Logo Partai Demokrat
Logo Partai Demokrat

Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan menyatakan, platform pasangan yang diusung poros Merah Putih itu sama alias segaris dengan partainya.

“Demokrat gembira program andalan Pak SBY akan dilanjutkan Prabowo-Hatta kalau terpilih,” kata Syarief Hasan usai dialog visi dan misi Prabowo-Hatta dengan kader Demokrat.

Karenanya, Syarief menerangkan, pimpinan kader utama se-Indonesia mulai sekarang mensosialisasikan kepada seluruh kader tentang kesamaan visi dan misi pasangan Prabowo-Hatta dengan Partai Demokrat.

“Selaku ketua harian, saya mengatakan hasil dari pada dialog antara Partai Demokrat akan saya laporkan ke Ketua umum,” ujarnya.

Dia  memuji pemaparan visi dan misi baik yang disampaikan Prabowo maupun Hatta Rajasa.

“Terima kasih kepada Prabowo-Hatta, kalau visi dan misi segaris dengan Demokrat,” tegas Syarif.

Sementara pasangan capres-cawapres nomor urut pertama Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa saat memaparkan visi dan misinya di hadapan sejumlah kader dan elit Partai Demokrat (PD) berniat memperoleh dukungan dari partai tersebut.

Untuk itu, sepanjang pemaparannya kemarin Prabowo terus menyinggung pemerintahan Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dinilainya telah berhasil meski ada kekurangan di sana-sini. Dia juga mengatakan bahwa dirinya siap untuk meneruskan program-program SBY yang belum selesai.

Atas alasan itulah, Probowo menuturkan bahwa dia sengaja menjadikan mantan Menko Perekonomian di dalam kabinet SBY, Hatta Rajasa  sebagai pasangan cawapresnya.

“Saya juga bekerjasama dengan Pak Ical (Aburizal Bakrie) dari Partai Golkar, karena beliau juga sudah pengalaman di kabinet. Banyak kesamaan kita dalam visi dan misi, jadi bolehlah kita berharap,” kata Prabowo di hadapan para kader PD di Hotel Sahid Jaya, Jakarta.

Mantan Danjen Kopassus tersebut bahkan juga mengaku selama ini tidak pernah menjelek-jelekkan pemerintahan dan figur SBY selama memimpin NKRI. “Saya hanya mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah, tapi saya tidak pernah mengkritik kepemimpinannya, karena tidak mudah menjadi nahkoda kapal. Kalau ada prestasi belum tentu dapat pujian dan penghargaan,” ujar Prabowo.

Sementara itu, di kesempatan yang sama Hatta menyampaikan secara umum visi-misi yang diusung keduanya jelang Pilpres. Hatta mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan pendapatan perkapita penduduk dari Rp35 juta menjadi minimal Rp60 juta dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen pertahun.

Selain itu, Hatta mengungkapkan, salah satu misi Prabowo-Hatta juga melakukan daya serap angkatan kerja menuju 2 juta lapangan kerja pertahun melalui perbaikan regulasi dan infrastruktur. Keduanya juga mengklaim akan melaksanakan reformasi pengelolaan sumber daya alam dan industri.

“Melanjutkan renegosiasi kontrak-kontrak pertambangan umum dan migas yang belum cukup berkeadilan dan memprioritaskan kontrak yang telah berakhir untuk entitas bisnis nasional,” ucap Hatta.

Duet pasangan tersebut juga berencana mengalokasikan dana anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) minimal Rp1 miliar per desa/ kelurahan pertahun. Dana tersebut, lanjutnya, akan langsung diserahkan ke desa untuk mengimplementasikan Undang-Undang (UU) Desa yang  telah disahkan di masa pemerintahan SBY.

“Dana APBN yang disiapkan sebesar Rp385 triliun selama 2015-2016 akan disediakan bagi 75.244 desa/kelurahan untuk pembangunan selanjutnya. Termasuk mencetak 2 juta hektar lahan baru untuk meningkatkan produksi pangan,” tuturnya. (dod/jpnn/ndi)

JAKARTA- Susai rapat pimpinan nasional pada 18 Mei 2014 menyatakan posisi Partai Demokrat netral dan tak mendukung salah satu capres-cawapres secara formal, tetapi bukan berarti tidak ada pilihan. Dari pemaparan visi misi capres-cawapres Prabowo-Hatta, di Hotel Sahid Jakarta, Minggu (1/6), posisi Partai Demokrat langsung condong ke pasangan nomor urut pertama ini. Alasannya, kesamaan platform.

Logo Partai Demokrat
Logo Partai Demokrat

Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan menyatakan, platform pasangan yang diusung poros Merah Putih itu sama alias segaris dengan partainya.

“Demokrat gembira program andalan Pak SBY akan dilanjutkan Prabowo-Hatta kalau terpilih,” kata Syarief Hasan usai dialog visi dan misi Prabowo-Hatta dengan kader Demokrat.

Karenanya, Syarief menerangkan, pimpinan kader utama se-Indonesia mulai sekarang mensosialisasikan kepada seluruh kader tentang kesamaan visi dan misi pasangan Prabowo-Hatta dengan Partai Demokrat.

“Selaku ketua harian, saya mengatakan hasil dari pada dialog antara Partai Demokrat akan saya laporkan ke Ketua umum,” ujarnya.

Dia  memuji pemaparan visi dan misi baik yang disampaikan Prabowo maupun Hatta Rajasa.

“Terima kasih kepada Prabowo-Hatta, kalau visi dan misi segaris dengan Demokrat,” tegas Syarif.

Sementara pasangan capres-cawapres nomor urut pertama Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa saat memaparkan visi dan misinya di hadapan sejumlah kader dan elit Partai Demokrat (PD) berniat memperoleh dukungan dari partai tersebut.

Untuk itu, sepanjang pemaparannya kemarin Prabowo terus menyinggung pemerintahan Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dinilainya telah berhasil meski ada kekurangan di sana-sini. Dia juga mengatakan bahwa dirinya siap untuk meneruskan program-program SBY yang belum selesai.

Atas alasan itulah, Probowo menuturkan bahwa dia sengaja menjadikan mantan Menko Perekonomian di dalam kabinet SBY, Hatta Rajasa  sebagai pasangan cawapresnya.

“Saya juga bekerjasama dengan Pak Ical (Aburizal Bakrie) dari Partai Golkar, karena beliau juga sudah pengalaman di kabinet. Banyak kesamaan kita dalam visi dan misi, jadi bolehlah kita berharap,” kata Prabowo di hadapan para kader PD di Hotel Sahid Jaya, Jakarta.

Mantan Danjen Kopassus tersebut bahkan juga mengaku selama ini tidak pernah menjelek-jelekkan pemerintahan dan figur SBY selama memimpin NKRI. “Saya hanya mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah, tapi saya tidak pernah mengkritik kepemimpinannya, karena tidak mudah menjadi nahkoda kapal. Kalau ada prestasi belum tentu dapat pujian dan penghargaan,” ujar Prabowo.

Sementara itu, di kesempatan yang sama Hatta menyampaikan secara umum visi-misi yang diusung keduanya jelang Pilpres. Hatta mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan pendapatan perkapita penduduk dari Rp35 juta menjadi minimal Rp60 juta dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen pertahun.

Selain itu, Hatta mengungkapkan, salah satu misi Prabowo-Hatta juga melakukan daya serap angkatan kerja menuju 2 juta lapangan kerja pertahun melalui perbaikan regulasi dan infrastruktur. Keduanya juga mengklaim akan melaksanakan reformasi pengelolaan sumber daya alam dan industri.

“Melanjutkan renegosiasi kontrak-kontrak pertambangan umum dan migas yang belum cukup berkeadilan dan memprioritaskan kontrak yang telah berakhir untuk entitas bisnis nasional,” ucap Hatta.

Duet pasangan tersebut juga berencana mengalokasikan dana anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) minimal Rp1 miliar per desa/ kelurahan pertahun. Dana tersebut, lanjutnya, akan langsung diserahkan ke desa untuk mengimplementasikan Undang-Undang (UU) Desa yang  telah disahkan di masa pemerintahan SBY.

“Dana APBN yang disiapkan sebesar Rp385 triliun selama 2015-2016 akan disediakan bagi 75.244 desa/kelurahan untuk pembangunan selanjutnya. Termasuk mencetak 2 juta hektar lahan baru untuk meningkatkan produksi pangan,” tuturnya. (dod/jpnn/ndi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/