DAIRI,SUMUTPOS.CO – Sintua (St) Rimso Mauli Sinaga SH MH dipastikan akan maju pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Dairi pada, 24 November 2024 mendatang.
Kepastian dirinya maju sebagai bakal calon (Balon) Bupati Dairi, disampaikan St Rimso Maruli Sinaga SH MH didampingi istri Meilati boru Pardosi SKM kepada wartawan, Sabtu (4/2).
Rimso menuturkan, pengalaman beberapa kali maju dan belum bisa memenangkan pertarungan dalam Pilkada, seperti Pilkada di Kabupaten Samosir, Humbang Hasundutan (Humbahas) dan terakhir Pilkada Dairi Tahun 2018 lalu, tidak menyurutkan keinginannya kembali maju sebagai calon Bupati Dairi 2024 mendatang.
Menurutnya, tidak ada kata menyerah dan bersama rakyat pantang menyerah. Dia mengaku, dia sendiri bertanya dalam hati kenapa saya tidak menyerah.
Untuk bertarung, pasti butuh logistik. Dan itu, diatur dalam Undang-Undang pemilu karena harus punya dana operasional untuk alat peraga, baliho dan lainya.
“Dan kalau tidak punya dana, tidak mungkin bisa kan?,,“ sebut Rimso. Pertanyaanya, apakah bodoh buang uang katakan sebesar Rp20 miliar? Menurutnya, itu tidak mungkin kita lakukan kalau kita tidak serius dan kita lakukan dengan hati yang tulus.
Bagi saya, sebut Rimso, sesuai saya imani sebagai Umat Kristiani ada tertulis dalam Alkitab, Matius 7 ayat 7, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu. Carilah, maka kamu akan mendapat, ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu,”.
Rimso menegaskan, atas dasar itu, ia tidak akan menyerah. “Saya memiliki 4 anak, 2 lak-laki dan 2 perempuan. Tiga anak saya sudah sarjana, anak paling kecil sudah semester 4 di STT HKBP Siantar,” katanya.
Artinya, kalau hanya untuk keluarga sudah cukup. “Jadi saya datang ke Dairi, bukan mengejar kekayaan. Saya punya usaha sendiri. Ada pertambangan timah kita di Bangka Belitung dan usaha even organizer (EO), tapi itu tidak elok kita anggarkan,” sebut Rimso.
Rimso mau Bupati di Dairi, karena panggilan untuk melayani kepada masyarakat. Sebab, prinsip Rimso, sebelum Tuhan tutup perjalan hidup, pantang menyerah. “Jika diberi mandat, saya akan melayani rakyat dengan sepenuh hati,” tandasnya.
Rakyat punya hak, wewenang kepada Bupati. Dan Bupati hanya regulator melaksanakan pemerintahan. Rimso menyebutkan, keinginannya ini tentu akan banyak menghadapi tantangan.
“Seperti pengalaman sebelumnya, ada bilang, maju mau cari uang mundur. Pertanyaanya, kemana atau sama siapa kita minta uang mundur?” sebutnya.
Logika berpikir, siapa yang mau kasih uang mundur. Jadi inilah pembusukan-pembusukan kepadanya.
Padahal, Rimso berkeyakinan, kegagalan yang dialaminya itu akn diganti Tuhan, sehingga dirinya tetap sehat dan diberi rezeki yang banyak. “Saya tidak pernah menyalahkan siapapun atas kegagalan itu,” tandasnya.
Ditanya soal konsep membangun Dairi kedepan?, Rimso menjelaskan, tidak sulit membangun Dairi. Dia akan membangun Dairi dengan kasih dengan memberdayakan kemampuan SDM yang ada, bukan dengan otak.
Kita melaksanakan pembangunan sesuai musyawarah rencana pembangunan (Musrembang). Pembangunan yang dilaksanakan nanti, harus sesuai usulan dan yang diinginkan rakyat supaya mamfaatnya bisa langsung dinikmati. Sehingga, tidak terjadi pembangunan yang sia-sia atau tidak tepat sasaran. “Selanjutnya, saya tidak akan buat pengusaha Dairi kekurangan,” katanya.
Rimso akan tantang mereka untuk mempersiapkan dirinya menjadi pengusaha profesional.
“Saya akan berdayakan pengusaha lokal, mengerjakan proyek dibiaya APBD sesuai kemampuan dan secara profesional,” beber Rimso.
“Selanjutnya, rumah Dinas Bupati harus dilengkapi dapur umum menyiapkan makanan, bagi masyarak yang sangat membutuhkan. Jadi, ketika saya Bupati nanti, datanglah ke dapur umum itu,” imbuhnya.
Rimso juga akan buat kartu khusus bagi tim yang dapat membantu kinerja saya untuk memberikan masukan sesuai keinginan rakyat.
Sementara itu, disingung soal kendaraan politik untuk maju sebagai calon Bupati Dairi mendatang. Rimso menyampaikan, untuk saat ini, dia ingin menjadi Bupati Dairi, maju lewat jalur perseorangan (Independen).
Tetapi, tidak tertutup kemungkinan, Rimso akan maju lewat partai politik (Parpol). “Komunikasi dengan parpol terus dibangun. Untuk maju sebagai calon Bupati tidak harus hanya lewat parpol, lewat jalur Independen juga diatur UU,” terangnya.
Hanya saja, yang dibangun selama ini jika calon maju lewat jalur perseorangan kurang keren karena partai takut kehilangan pamor. Ketika partai bisa digapanyai, dia akan maju lewat partai.
Rimso juga menggaransi, ketika terpilih jadi Bupati, tidak akan ada campur tangan istri. Rimso menambahkan, ia punya sejarah dengan Kabupaten Dairi. Ayahnya pernah merantau dan tinggal di Desa Perik Mbue, Kecamatan Pegagan Hilir sebelum akhirnya pindah ke kota Medan.
Sampai sekarang, keluarganya banyak di sana. Ia meminta dukungan dari masyarakat Dairi. Dan untuk menyampaikan keinginanya itu, ia berencana akan mengumpulkan semua Pomparan Marga Sinaga yang ada di Kabupaten Dairi.
Terkait Baliho Rimso, yang sudah sempat terpasang di Simpang Salak Sidikalang dan diturunkan, Rimso menegaskan, pemasangan Baliho dia dengan menggunakan lambang Partai Demokrat, bukan tanpa alasan. Menurutnya, beberapa waktu lalu ia ke Kantor DPD Demokrat Sumatera Utara.
Di sana ia bertemu Ketua DPD Demokrat Sumut, Lokot Nasution, keinginan maju sebagai calon Bupati telah diutarakan dan disetujui pasang baliho.
Jika pada akhirnya, ada orang menurunkan balihonya, itu tidak masalah. “Saya tidak terlalu memikirkan itu. Namun yang jelas, saya kader Partai Demokrat dan saya punya kartu tanda anggota (KTA),”pungkasnya.(rud/azw)