26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

PSI Sumut Sebut Oknum Guru Besar USU Ajak Jokowi Netral Pada Pemilu, Kurang Kerjaan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia Sumatera Utara (PSI Sumut), Muhri Fauzi Hafiz menyebut, para oknum guru besar Universitas Sumatera Utara (USU) yang menyampaikan pesan kritis meminta Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) bersikap netral pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, adalah para guru besar yang sedang kehilangan gagasan cerdas dan kurang kerjaan.

“Kita sangat menyayangkan para oknum guru besar tersebut seperti ‘preman intelektual’ yang seakan tidak paham dengan mekanisme penyampaian pesan yang baik dan benar kepada sosok kepala negara dan kepala pemerintahan yang masih aktif seperti pak Jokowi,” kata Muhri Fauzi Hafiz kepada wartawan di Medan, Selasa (6/2).

Dijelaskannya, Bangsa Indonesia sudah masuk di penghujung waktu di mana rakyat akan mengambil keputusan untuk memberikan hak suaranya.

Menurut Muhri, seharusnya kondisi ini bisa dipahami oleh para oknum guru besar USU tersebut sebagai kondisi yang kondusif, di mana rakyat diberikan kebebasan berpikir, bukan diintervensi dengan pesan yang seakan sudah direncanakan untuk memprovokasi, menyatakan seakan-akan Pemilu 2024 ini sebagai Presiden Pak Jokowi tidak netral.

“Semestinya secara kelembagaan USU harus menegur para oknum guru besar tersebut, yang seakan membawa nama USU karena penyampaian pendapat yang mereka sampaikan di dalam kampus USU,” tandasnya. (dwi)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia Sumatera Utara (PSI Sumut), Muhri Fauzi Hafiz menyebut, para oknum guru besar Universitas Sumatera Utara (USU) yang menyampaikan pesan kritis meminta Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) bersikap netral pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, adalah para guru besar yang sedang kehilangan gagasan cerdas dan kurang kerjaan.

“Kita sangat menyayangkan para oknum guru besar tersebut seperti ‘preman intelektual’ yang seakan tidak paham dengan mekanisme penyampaian pesan yang baik dan benar kepada sosok kepala negara dan kepala pemerintahan yang masih aktif seperti pak Jokowi,” kata Muhri Fauzi Hafiz kepada wartawan di Medan, Selasa (6/2).

Dijelaskannya, Bangsa Indonesia sudah masuk di penghujung waktu di mana rakyat akan mengambil keputusan untuk memberikan hak suaranya.

Menurut Muhri, seharusnya kondisi ini bisa dipahami oleh para oknum guru besar USU tersebut sebagai kondisi yang kondusif, di mana rakyat diberikan kebebasan berpikir, bukan diintervensi dengan pesan yang seakan sudah direncanakan untuk memprovokasi, menyatakan seakan-akan Pemilu 2024 ini sebagai Presiden Pak Jokowi tidak netral.

“Semestinya secara kelembagaan USU harus menegur para oknum guru besar tersebut, yang seakan membawa nama USU karena penyampaian pendapat yang mereka sampaikan di dalam kampus USU,” tandasnya. (dwi)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/