LABUHANBATU, SUMUT POS. KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Labuhanbatu melakukan debat publik calon Bupati dan Wakil Bupati Labuhanbatu 2020, Senin (9/11).
Debat dilaksanakan di Medan dengan pola penanyangan melalui stasiun televisi swasta dan juga live streaming di media sosial Facebook serta jaringan Youtube. Hal itu dikarenakan mengantisipasi oenyebaran virus corona di tengah Pandemi Covid-19.
“Besar harapan kami debat ini dapat disaksikan secara langsung oleh masyarakat Labuhanbatu tanpa ada batasan. Namun karena kondisi yang tidak memungkinkan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Mohon maaf kami, debat ini hanya bisa disaksikan melalui media jaringan,” ujar Ketua KPU Labuhanbatu, Wahyudi dalam sambutannya membuka acara tersebut.
Moment ini, kata dia, menjadi salah satu yang bersejarah bagi kita masyarakat Labuhanbatu. “Kita manyelenggarakan kampanye debat
pasangan Calon bupati dan wakil bupati
di tengah pandemi COVID-19.
Dalam debat, kata Wahyudi masing-masing pasangan calon diberikan kesempatan yang sama memaparkan visi dan misi dan program secara mendalam yang dikaitkan dengan tema menyelesaikan persoalan daerah dan memajukan daerah.
“Debat ini tidak hanya penting dan strategis bagi pasangan calon bupati dan wakil bupati juga kepada pemilih. Pemilih akan memiliki kesempatan yang luas untuk memahami dan menjadikan pemaparan paslon sebagai salahsatu referensi untuk menentukan pilihannya,” tandas Wahyudi.
Sebanyak 12 Tata tertib yang diberlakukan dalam debat publik tersebut. Termasuk dalam hal mematuhi protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.
Sesi pertama, masing-masing paslon Bupati dan Wakil bupati diberikan 90 detik pemaparan visi misi. Kemudian, sesi-sesi selanjutnya memberikan tanggapan dan jawaban pertanyaan yang diajukan para tim penyusun materi.
Diantaranya, soal ketahanan pangan, penanggulangan ijon dan peningkatan nilai jual tandan sawit petani, penyelesaian sengketa agraris, pola meminimalisir generasi muda perokok dan tehnik mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Tampak debat tersebut dihadiri paslon nomor 1, Tigor-Idlin. Paslon no2 hanya dihadiri calon Wakil Bupati Elya Rosa Siregar, sedangkan calon Bupati Erik Adtrada berhalangan hadir. Paslon nomor 3 Andi Suhaimi -Faisal Amri, Paslon Nomor 4, Abdul Roni – Jais, paslon nomor 5 Suhari -Irwan.
Debat secara daring tersebut mendapat kritikan dari sejumlah masyarakat yang menilai kurang efektif. Karena susah diakses bagi kalangan masyarakat pedesaan dan ekonomi lemah.
“Karena mesti memiliki gadget untuk dapat menyaksikan live streamingnya. Susah bagi kami untuk membeli paket kuota agar dapat menontonnya,” aku Regar salahseorang pengemudi becak bermotor. (fdh)